NIM : 2015310011
SEKOLAH TINGGI : STIT 2.A
DOSEN PEMBIMBING : FEBRI EKA RASTI, SH,M,Kn
Batik
Selisih budaya Malaysia-Indonesia atas batik ini juga terjadi tahun 2009, dan berakhir dengan
pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizations (UNESCO) atas
batik sebagai warisan budaya Indonesia. Pengakuan Badan PBB itu disambut perajin batik
Indonesia dengan suka cita. Pengakuan UNESCO atas batik Indonesia ini tak pelak menjadi
modal dan motivasi besar bagi pengusaha batik dalam negeri untuk mengembangkan produk
batik mereka ke tingkat dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan mencanangkan
tanggal 2 Oktober sebagai hati batik.
Apa penyebab terjadinya masalah klaim ?
ada beberapa hal yang menyebabkan klaim budaya itu terjadi diantaranya.
Kesadaran generasi muda yang kurang peduli terhadap budaya padahal untuk
mempertahankan budaya memang sangat dibutuhkan kesadaran yang kuat. Tidak hanya
kesadaran kita mengakui tetapi kita harus ikut serta dalam melestarikan budaya. Dari
kesadaran itulah akan muncul upaya untuk menjaga, melindungi budaya asli daerah
sehingga akan tetap utuh. Sehingga, tidak mungkin akan diakui negara lain.
Perpindahan penduduk juga menyebabkan banyak budaya kita yang diakui oleh negara
lain. Saat ini banyak penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri. Bahkan banyak
pula yang telah menetap di sana menjadi warga negara tempat ia tinggal. Perpindahan
tersebut tidak menutup kemungkinan akan diikuti perpindahan budaya. Budaya-budaya
dari Indonesia pasti ada yang diterapkan di negara lain tempat mereka bekerja. Inilah
yang menyebabkan keinginan negara lain untuk mengakui budaya Indonesia. Karena
mereka menganggap budaya itu sudah biasa mereka lihat di negaranya.
Sistem terbuka masyarakat juga memungkinkan terjadinya klaim budaya, karena dengan
sistem ini masyarakat mudah menerima kebudayaan asing yang masuk ke negaranya.
Sehingga , mereka terbiasa dengan kebudayaan asing tersebut. Hai ini menyebabkan
timbulnya rasa ingin memiliki kebudayaan negara tersebut menjadi kebudayaan
negaranya.
Rasa ingin memiliki kebudayaan negara lain juga merupakan penyebab terjadinya
pengklaiman kebudayaan. Hal ini bisa terjadi karena negara itu merasa bahwa
kebudayaan dari negara lain sesuai dengan kultur budaya mereka dan dianggap
kebudayaan tersebut sangat menarik. Sehingga negara itu berupaya untuk mendapatkan
kebudayaan tersebut dengan cara mengeklaim kebudayaan asli negara lain.
Penyebab lainnya adalah pemerintah kurang meperhatikan kebudayaan nasional.
Buktinya, banyak kebudayaan dari Indonesia seperti Tari Pendet, Batik, Angklung,
Wayang kulit, Gamelan, Lagu Rasa Sayange, Tari Tor-Tor dan Gordang Sambilang yang
sempat menjadi perdebatan kepemilikan dengan pihak Malaysia. Kemudian kurangnya
sara untuk menampilkan budaya asli Indonesia kepada masyarakat luas merupakan
masalah yang menyangkut ciri khas bangsa kita.
Bagaimana cara mengatasi pengklaiman budaya Indonesia ?
Salah satu cara yang seharusnya dilakukan dari beberapa pihak agar kebudayaan Indonesia tidak
di klaim lagi oleh negara lain
Peran generasi muda agar tidak terjadi lagi pengklaiman budaya Indonesia
Para generasi muda harus mencintai budaya Indonesia serta belajar mengenal budayanya
sendiri agar bisa melestarikan budaya tersebut , paling tidak generasi muda penerus
bangsa Indonesia mengetahui budaya nya dan tidak hanya mengetahui budaya asing
Para generasi muda penerus bangsa bisa melestarikan budaya-budaya daerah mereka
masing-masing dengan cara meningkatkan partisipasi para generasi muda untuk menjaga
budaya sendiri. Para generasi muda dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang berbau
budaya seperti pembelajaran cara membatik dan bermain alat musik angklung maupun
budaya Indonesia lainnya di daerah masing-masing.
sebagai generasi muda harusnya lebih selektif lagi dalam memilih budaya yang masuk
dari luar, agar tidak terpengaruh banyak olehnya. Boleh saja kita memakai budaya dari
luar asal budaya Indonesia jangan dilupakan. Jangan sampai budaya sendiri hilang ditelan
budaya asing yang datang.
Meningkatkan minat generasi muda terhadap budaya bangsa disertai penanaman jiwa
cinta tanah air sejak dini.
Meningkatkan partisipasi para penerus bangsa untuk menjaga budaya sendiri