Disusun oleh :
SULISTIANINGRUM
J 200 090 066
ABSTRAK
Latar Belakang : Fraktur tibia fibula sering ditemukan pada rumah sakit umum
dengan penyebab terbanyak karena kecelakaan lalu lintas dan sering menimbulkan
cedera baik ringan atau berat yang dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian.
Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Ny.G dengan fraktur tibia
fibula 1/3 distal sinistra meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
Hasil : Dari asuhan keperawatan pada Ny.G dengan gangguan sistem
muskuloskeletal : pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3 distal sinistra di
ruang Flamboyan RSUD Pandanarang Boyolali penulis menemukan beberapa
masalah diantaranya yaitu nyeri akut berhubungan dengan fraktur, ansietas
berhubungan dengan krisis situasional : prosedur pembedahan (ORIF), nyeri akut
berhubungan dengan luka insisi bedah (ORIF), imobilisasi, kerusakan mobilitas
fisik berhubungan dengan nyeri, luka insisi bedah (ORIF), adanya alat imobilisasi
(gips).
Kesimpulan : Kerjasama antar tim kesehatan, klien dan keluarga sangat
diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien, komunikasi
terapeutik dapat membantu dan mendorong klien untuk lebih kooperatif dalam
pelaksanaan tindakan sehingga pasien akan merasa lebih nyaman.
Kata kunci : fraktur, tibia fibula, pain, pre dan post operasi, ORIF.
NURSING CARE TO INTERFERENCE WITH Mrs.G
MUSCULOSCELETAL SYSTEM: PRE AND POST TIBIA FIBULA ORIF
FRACTURE 1/3 DISTAL TO THE LEFT IN THE GENERAL HOSPITAL
DISTRICT FLAMBOYANT PANDANARANG BOYOLALI
(Sulistianingrum 2012, 51 pages)
ABSTRACT
Background: Fracture tibia fibula is often found in public hospitals with the most
common cause of traffic accidents and often cause either mild or severe injury that
can lead to disability and death.
Research: To determine the nursing care on the tibia fibula fracture Mrs.G with
1/3 distal to the left includes assessment, intervention, implementation and
evaluation.
Results: Of the nursing care on the musculoskeletal system disorders Mrs.G with:
pre and post ORIF of fracture tibia fibula 1/3 distal to the left in the hospitals
Flamboyan Pandanarang Boyolali authors found 4 problems are acute pain
associated with fractures, anxiety related to situational crisis: the procedure
surgery (ORIF), acute pain related to surgical incision (ORIF), immobilization,
damage to physical mobility related to pain, a surgical incision (ORIF), the
immobilization device (gypsum).
Conclusions: Collaboration between the health care team, clients and families is
necessary for the success of the client's nursing care, therapeutic communication
to assist and encourage clients to be more cooperative in the implementation of
the action so that the client will feel more comfortable.
Key words: fracture, tibia fibula, pain, pre and post surgery, ORIF.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu mengantuk, sakit, tidak sabar, dan tidak menghargai pengguna jalan lain saat
Indonesia pada tahun 2010 jumlah kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan
mencapai 31.234 jiwa. Hasil analisis data kecelakaan tahun 2010 oleh Kepolisian
sekitar 86 orang meninggal setiap harinya dan 67% korban tewas berada pada
Kepolisian Daerah Jawa Tengah mencatat korban tewas akibat kecelakaan lalu
lintas di Jawa Tengah selama tahun 2010 mencapai 4.660 jiwa. Sedangkan selama
Januari hingga April 2012 jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di
bahwasanya pada bulan Januari hingga April 2012 tercatat pasien yang masuk di
rawat inap dengan fraktur adalah 50% yaitu 40 orang. Dari 40 orang yang
mengalami fraktur tibia fibula (cruris) 20% yaitu 8 orang dilakukan bedah fiksasi
lanjut tentang pemberian asuhan keperawatan pada klien pre dan post ORIF
B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini meliputi dua hal, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus :
1. Tujuan Umum
keperawatan pada klien pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3 distal
sinistra.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien pre dan post ORIF
pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3 distal sinistra.
b. Menentukan diagnosa keperawatan pada klien pre dan post ORIF fraktur
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien pre dan post ORIF fraktur
e. Melaksanakan evaluasi keperawatan pada klien pre dan post ORIF fraktur
pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3 distal sinistra.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Menurut Sjamsuhidajat (2010) Trauma adalah kata lain untuk cedera atau
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang rawan
2. Penyebab
disebabkan oleh cedera dari trauma langsung atau tidak langsung yang
mengenai kaki, dapat terjadi juga akibat daya putar atau puntir yang dapat
menyebabkan fraktur spiral pada kedua tulang kaki dalam tingkat yang
adanya rasa nyeri dan bengkak dibagian tulang yang patah, deformitas, nyeri
Trauma putar atau puntir, trauma dengan gaya angulasi, cedera tidak
langsung pada kaki
melakukan
aktivitas
Gambar.1
A. Biodata
sebagai ibu rumah tangga. Ny.G masuk Instalasi Gawat Darurat RSUD
Boyolali karena kecelakaan sepeda motor dengan diagnosa fraktur tibia fibula
Yang bertanggung jawab atas Ny.G adalah Tn.S yaitu suaminya, jenis
B. Analisa Data
1. Pre Operasi
2. Post Operasi
1. Pre Operasi
dkk, 2006).
2. Post Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi bedah (ORIF), adanya alat
A. Simpulan
muskuloskeletal : pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3 distal sinistra di
mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, luka insisi bedah (ORIF), adanya
keperawatan selama 1x24 jam sesuai dengan kriteria hasil yaitu nyeri
1x24 jam sesuai dengan kriteria hasil yaitu cemas hilang dan tidak gelisah
asuhan keperawatan selama 2x24 jam belum sesuai dengan kriteria hasil yaitu
nyeri klien dari skala 7 (berat) menjadi 5 (sedang) sehingga masalah teratasi
dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam belum sesuai dengan kriteria
hasil yaitu klien belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri sehingga
B. Saran
gangguan sistem muskuloskeletal : pre dan post ORIF fraktur tibia fibula 1/3
Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Demi kemajuan selanjutnya maka
proses penyembuhan.
3. Penulis selanjutnya
pengkajian yang lebih spesifik sehingga semua masalah klien bisa telihat
dan teratasi.
DAFTAR PUSTAKA