2.1. Pendahuluan
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang tingkaran, dan
digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Fluida yang
dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas, dan tekanan bisa lebih besar atau
lebih kecil dari tekanan atmosfer. Apabila zat cair di dalam pipa tidak penuh maka
aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka. Karena mempunyai permukaan bebas,
maka fluida yang dialirkan adalah zat cair. Tekanan di permukaan zat cair di sepanjang
saluran terbuka adalah tekanan atrnosfer,
Didalam bab ini hanya akan dipelajarialiran turbulen dan permanen melalui pipa.
Aliran laminer telah dipelajari dalam bab l, sedang aliran tidak permanen melalui pipa,
sementara ini, tidakdiberikan dalam buku ini. Tinjauan juga dibatasi hanya untukaliran
zat cair, terutama air.
z1 ++.8=..2++.8.^
:
Apabila pipa mempunyai penampang konstan, rnaka Vr Va dm persamaan di
atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana untL* kefilangan tenaga akibat
gesekan.
6,=(zt+?)- Fz+ff1
atau
(2.1\
nr=M+T
Kehilangan tenaga sama dengan jumlah dari perubalan tekanan dan tinggitempat.
vl,zs
Wr -- -- --\ -- h1
\ v! tzs
\ tO
|ztr
tO
F=M
ApA+yAALsinrl -roPAL=0
lGdua ruas dibagi dengan A 7, sehingga :
*sina _
T* \f =o
AP ro AL
Y'-
--J/-y
vR
atau
ht =# {2'2.a1
A A zD2/4
n=- D
pnD4
sehingga persamaan. {2.2.a1 menjadi :
L.
fi= 4 ro Al (2.2.b)
yD
Percobaan yang telah dilakukan oleh para ahli menunlukkan bahwa kehilangan
tenaga sebanding dengan V n di mana n = 2. Untuk aliran melalui plpa dengan dimensi
dan zat cair tertentu, persamaan (2.2.a) menunjukkan bahwa fu sebanding dengan
ro. Dengan demikian apabila fu = t (f) berarti juga re = t (f). Dengan anggapan
.bahwa:
ro = cf (2.3)
. 4Ctf nt
nt= yD
Dengan mendefinisikan f = \C/p maka persamaan di atas menjadi :
ft,
'.M
= t_D_ 29
f e.4)
L ,f (2.5)
ry=t, o6
Persamaan (2.5) disebut dengan persamaan Darcy-Weisbach untuk aliran melalui
pipa lingkaran. Dalam persamaan tersebut f adalah koefisien gesekan Darcy-Weisbach
yang tidak berdimensi. Koefisien f merupakan fungsi dari angka Reynolds dan
kekasaran pipa, yang akan dipelajari lebih mendalam dalam sub bab berikutnya.
Dengan membandingkan persamaan (2.2.b) dan (2.4)diperoleh :
T^ (2'6)
,o: [cf
yang memberikan hubungan tegangan geser di dinding ro sebagai fungsi koefisien
gesekan f.
r/ Contott I
Air mengalir melalui plpa berdiameter 2A cm dengan debit aliran 50 fter ldetik.
Apabila panjang pipa 2 km, hitung kehllangan tenaga di sepanjang pipa jika koefisien
gesekan Darcy-Weisbach f = 0,01 5.
Penyelesaian
Kecepatan aliran :
o 0,05
V=i=fr=1,59mid
A n(0,2)'/4
Kehilangan tenaga karena gesekan,
. = r.L f x . zf,F#i
D zg =0,015
t.t =19,33rn
"ry
2.3. Distribusi Kecepatan
, = nP tfr)'
Delam hal ini kecepatan di suatu titik pada arah aliran diberi notasi v {lihat penjelasan
sub bab 1.7).
Dalann persamaan tersebut r dan / tidak diketahui. Untuk itu Prandtl melakukan dua
anggapan berikut ini.
r
1. Tegangan geser adalah konstan, yang nilainya sama dengan tegangan geser
didinding re.
2. PanjangcampurPrandtl I mempunyaihubunganlinierdengan jarakdaridinding
batas Y, Yaitu I = rY.
Dengan anggapan tersebut maka persamaan tegangan geser diatas menjadi :
= p*T (#)'
'o
Persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk :
dv ,r/7
v 1 v, 1 e]\
dy A" P y ky
-:_
dengan v* =,,lai disebut kecepatan geser.
, lntegrdsi persamaan (2.71akandiperoleh :
v* , (2.8)
v=itny+C
Pada sumbu pipa, yaitu y = D/2, v = vmax, sehingga
vmax=in!*c
atau
C = vmax -?"2
Substitusi nilai C ke dalam persamaan (2.8) akan diperoleh :
V*. D
u =plny * ymax - vtn z
atau
Vmax - V 1. D
V+ E,NE
Konstanta r adalah koefisien von Karman yang mempunyai nilai 0,4. Substitusi
nilair:0,4 ke dalam persamaan di atas dan dengan menggunakan logaritma biasa
akan diperoleh :
Vmax (2.e)
- V
V*
= 5,75 tog|t-
Persamaan (2.9) berlaku untuk pipa halus maupun kasar. Gambar 2.2. menunjuk-
kan distribr.tsi kecepatan dari persamaan (2.9). Bentuk logaritmis dari persamaan
tersebut menunjukkan bahwa gradien kecepatan di dekat dinding batas adalah besar
dibanding dengan daerah dekat sumbu pipa.
Persamaan (2.9) dapat ditulis dalam bentuk :
(2.10)
:5,75 tos2# +
w T:
(-L-
I oroa
L"
Untuk suatu pipa dengan debit tertentu nilai v+, vmak dan D adalah konstan sehingga
bisa digantidengan satu konstantayl, yang terlihat dalam bentuk logaritma, sehingga:
(2.1 1)
v= S,75v-rcOfr
Oleh karena vr mempunyai dimensi sama dengan kecepatan,
maka y/yr adalah tak
berdimensi, yang berartiyr adalah panjang.
t
transi si
kurva transisi
/.
I
+
I
laminer T
T
6tr
I'
pers. (1 .8.a) Q-
H = 5,75los+.Y;
atau
,o = p ljlrl;
atau
atau
(2,141
ryl="F-s,7sr"s+
Apabila yma* dari persamaan (2. 1 4) disubstitusikan ke dalam persamaan (2. 1 0), akan
diperoleh :
t=u,run,sf.oF- s,75bs+
atau
/ *- Y* dLT
L = S.TSlooafi (2'15)
v+
Persamaan (2.15) dapat ditulis dalam bentuk :
!=s1sbsff+c
V*
Persamaan (2.16) adalah bentuk distribusi kecepatan aliran turbulen melalui dinding
batas (pipa) halus.
L = s.7sno?+
,"."vD,
vt"'
V+
dengan C=5,75bg#*#
Percobaan yang dilakukan oleh Nikuradse memberikan nilai C:8,5 sehingga
persamaan diatas menjadi :
(2.17).
#,= u,rutoof + a,s
Persamaan (2.17) adalah bentuk distribusi kecepatan aliran turbulen melalui dinding
batas (pipa) kasar.
T,
for
f
Gambar 2.4. Distribusi kecepatan aliran melalui pipa
-Uz
J-6 vdA
v=9 o=lntr*rd,
A- =
" nD. d
nD74
dengan d adalah tebal sub lapis laminer. Mengingat d adalah sangat kecil maka,
Dalam bab l. telah dipelajari aliran laminer meialui pipa lurus dengan rampang
lintang lingkaran" Dalam sub bab tersebut telah diturunkan persamaan kehilangan
tenaga pada aliran laminer, yang mempunyai bentuk :
.
111
32vVL
= ---;-
gD'
Persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk :
,
iJr=-
64vLf 64Ltf
VD D29 ReD29
Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk persamaan Darcy-weisbach.
, .L \f
nt=l o2g
dengan
,u
'Re (2.21)
'.,=-0,316 (2.22)
Re0,25
f :9 (Re, k/D)
" Dari gambar tersebut, gerak zat cair di dalam pipa halus dan kasar dapat
dibedakan dalam lima daerah berikut ini.
1. Daerah I
Daerah I merupakan daerah aliran laminer di mana Re < 2.000. Hubungan antara
f dan Fe merupakan garis lurus (kemiringan 45o untuk skala horisontal dan vertikal
yang sama), dan tidak dipengaruhi oleh kekasaran pipa" Di daerah ini koefisien
gesekan diberikan oleh persamaan (2.21).
2. Daerah ll.
Daerah ini terletak antara Re=2.000 dan Be=4.000, yang merupakan daerah
tidak stabil di mana aliran berubah dari laminer ke turbulen atau sebaliknya. Aliran
tidak banyak dipengaruhi oleh kekasaran pipa.
oE
Y
o:ro
o.ot \ *lo
)
-L t g F tln
5 0.o5 nf,
J
L
(E
o
@
O.O4
B > t l6t
q)
(t b l/rao
o.o3
o u
I I lA2
'a
K
t
=iD
o
o.o2 "rlE
-fntr
,trc1
I tbta
Y
o orS
-'T-*l**ryfl "l
o'or
sffi,o.
I
Ir
',g.2
I
3. Daerah lll
Daerah ini merupakan daerah aliran turbulen di mana kekasaran relatif pipa mulai
berpengaruh pada koefisien gesekan /. Daerah ini dapat dibedakan menjadi tiga sub
daerah berikut ini.
Dalam sub bab 2.4. telah diturunkan kecepatan rerata aliran melalui pipa
untuk
pipa hidraulis halus dan kasar.
Untuk pipa halus,
(2'1s)
! = s,ts,on!*+ 0,17
Vt
v -E.-7f vv*D
V ,/T7g -
-,, 5log ---f- + 0,17
y'f + 0,0601
* = z,oszgrog* Re
7 = 2'o3z9log Re VI - 0'86
atau
I
Af=elogRetrl+B
Hasil percobaan yang dilakukan oleh Nikuradse memberikan konstanta yang
sedikit berbeda dengan persamaan di atas, yaitu A : 2 dan B - " 0,8. Dengan
berdasarkan pada percobaan Nikuradre maka persamaan di atas menjadi :
17 = zlos Re /I - o'e
atau
# = trosff
e'221
lT = z,aszgbs*+ 1,67e4
atau
17 =uog Re '/T +B
seperti halnya untuk pipa halus, percobaan Nikuradse juga menghasilkan per-
samaan dengan konstanta yang sedikit berbeda. Persamaan tersebut adalah :
], = rn,g* + 1,74
atau
17 = zrosT (2.23)
(2.241
Ir=-nos(#.*ffi1
Rumus tersebut memberikan nilai f secara implisit, sehingga untuk menghitung
nilai f harus dilakukan dengan cara coba banding yang memakan waktu cukup lama.
Pada tahun 1944 Moody menyederhanakan prosedur hitungan tersebut dengan mern-
buat suatu grafik berdasarkan persamaan (2.24). Grafiktersebut dikenaldengan grafik
Moody yang ditunjukkan dalam gambar (2.6).
Grafik tersebut mempunyai empat daerah yaitu daerah pengaliran laminer,
daerah kritis di mana nilainya tidak tetap karena pengaliran mungkin laminer atau
turbulen, daerah transisi di mana f merupakan fungsi dari angka Reynolds dan
kekasaran dinding pipa, dan daerah turbulen sempurna di mana nilaif tidaktergantung
pada angka Reynolds tetapi hanya pada kekasaran relalif. Untuk menggunakan grafik
tersebut, nilaik diperoleh daritabel 2.1. Untuk pipatua nilai fdapat jauh lebih besar
dari pipa baru, yang tergantung pada umur pipa dan sifat zat cair yang dialirkan. Untuk
pipa kecil, endapan atau kerak yang terjadi dapat mengurangi diameter pipa. oleh
karena itu diperlukan kecermatan di dalam mengestimasi nilai k dan juga f.
0.03
0.01
0.009
0.@8
8lO5 2 3 4 s5 81ge
_VD
Reynolds Ru:;:-
Angka
Untuk pengaliran turbulen sempurna, di mana gesekan berbanding langsung
dengan y2dan tidak tergantung pada angka Reynolds, nilai f dapat ditentukan
berdasarkan kekasaran relatif. pada umu,mnya, masalah-masalah yang ada pada
pengaliran di dalam pipa berada pada daeiah transisi, di mana nilail
dite;tukan'juga
oleh angka Reynolds. Sehingga apabila pipa mempunyai ukuran dan kecepatun aiirin
tertentu, maka kehilangan tenaga akibat gesekan dapat langsung dihitung. Tetapijika
diameter atau kecepatan tidak diketahui maka angka Reynolds juga tidak diketalrui.
Dengan perubahan nilai angka Reynolds yang besar, perubahan nilai f sangat kecil.
Sehingga perhitungan dapat diselesaikan dengan menentukan secara sembarang nilai
angka Heynolds atau f pada awal hitungan dan dengan cara coba banding (triit and
eror) akhirnya dapat dihitung nilai f yang terakhir (yang bena4. Oieh kaiena nitai I
berkisar antara 0,01 dan 0,07, maka yang paling baik adalah menganggap nilaif, dan
biasanya dengan dua atau tiga kali percobaan (iterasi) akan dapat diperoleh nilai f
yang benar.
Contoh 2
Minyak dengan kekentalan kinematik u = 1,17x10a mzld mengalir melalui pipa
sepanjang 3.000 m dan berdiameter 300 mm dengan debil atiran e : 40 tld.
Berapakah kehilangan tenaga pada pengaliran tersebut.
Penyelesaian
Pertama kali diselidiki tipe aliran.
Kecepatan aliran,
o'o4o- a,so6m/d
Y = '9
A -.n (0,30)'/4 =
Angka Reynolds,
.6464
'/=-=
Re 1451i1 =o'044
Kehilangan tenaga,
' - L rP .o,o44t-o9o
h=tD29 = 7,18m
o,a 2x9,g1 =o'T{.
contoh 3
Pipa halus dengan diameter 0,5 m dan panjang 1000 m mengalirkan air dengan
debit 50 liter/detik. Apabita kekentalan kinematik y:2x10-6 m2ld, hitungkehilangan
tenaga, tegangan geser pada dinding, kecepatan pada sumbu pipa dan tebal sub lapis
laminer.
Penyelesaian
v=9= o'05-
A n (0,5)'/4 =o,z51m/d
Angka Reynolds,
,_ 0,316 _,
t=ffi=o'0199
kehilangan tenaga :
nt = r
h* = o,o'nt# #* = o,13rn
Kehilangan tenaga selama pengaliran melalui pipa sepanjang 1000 m adalah 0,13 m.
--
L=s.7sloo'*Y+ c'c
l-
v*
atau
Contoh 4
Soal seperti dalam contoh 3 tetapi untuk debit atiran soo tlddan untuk tinggi
kekasaran dinding a,s mm. Hitung koefisien gesekan Darcy-weisbach f, tegangin
geser pada dinding, kecepatan pada sumbu pipa, dan kecepatan pada jarak 100 mm
daridinding pipa.
Penyelesaian
Kecepatan aliran :
v =9=
A --!-E-
n (0,5)'/4
= 2,55m/d
Angka Reynolds,
oiu
^"
= Y=''lu 1
2x10-o
= 6,37 x 1os
Dianggap pipa adalah kasar, sehingga koefisien gesekan dihitung dengan rumus
berikut :
+- 2 ros
atau
f : 0,0196
0'0J96
,o =
tpye - x 1000 x 2,5S
2
= 15,93N/mz
u,=\E
' p = ffi
1000 =0,1262m/d
Kecepatan disumbu pipa dihitung dengan rumus :
VV
- = S,7S togi + 8,5
dau
u. =
*= %# =7,e24x 1o-s m = o,oumm
Contoh 5
Pipa berdiameter 3A0 mm mengalirkan minyak dengan kekentalan kinematik
r' = 6x1o-7 n?a dengan debit aliran 2ao Ud. Tentukan tinggi kekasaran maksimum
sedemikian sehingga pipa diklasifikasikan sebagai hidraulis halus. Berapakah tinggi
kekasaran minimum supaya pipa menjadi hidraulis kasar.
Penyelesaian
Kecepatan aliran,
v=9=-0,?--
A =2,83m/d
n (0,3)'/4
Angka Reynolds,
2'83 x o3
ne=9- = 1,41 x 1o-6
' 6x1o-7
Untuk pipa halus dan dengan angka Reynolds tersebut, maka koefisien gesekan dapat
dihitung dengan rumus berikut :
# ='losH
141+i-ooir
17 = ,tos 2,51
f : 0,011
ft,.=
5v 5x6x10-7 2,96 r
- x 10-
-U*= 1.10S__
0,105 = m = 0,0296mm
*, = 35v 35 x 6x10-7
T = = 0,0002rn = 0,2 mm
-T,10F-
Contoh e
:
Air dengan kekentalan kinematik y 0,65g x 10-6 m2ld mengalir didalam pipa
berdiameter 75 mm dan pada angka Reynolds g0.000. Jika tinggi kekasaran k:0,is
mm, berapakah kehilangan tenaga di dalam pipa sepanjang 300 m ? Berapakah
kehilangan tenaga apabila pipa adalah halus ?
Penyel6saian
Diketahui :
Fe = 80.000
dan
k _0,15_.
D=E=0,002
Dengan menggunakan grafik Moody untuk nilaiBe dan k/D tersebut
akan didapat
nilai I = 0,0256.
-
l€rentalan khematik ?ir v = 0,65gxt0€ m2id.
Aqg}a Reynolds,
n" =Y
80.000_ Vx 0,075_
0,658x10{
atau
V : 0,7A mld
Kehilangan tenaga pada pengaliran
hr = r
b E= 0,0256'
o#% " *# = 2,56m
Untuk pipa halus, dan karena 4.ooo < Re < 100.000, maka digunakan rumus Blasius
t=
*ffi=o'0188
Kehilangan tenaga dihitung dengan oerbandingan terhadap perhitungan di atas:
' = o,.QItQ
61
0,256
x 2,56 = 1,88m
Contoh z
Air mengalir melalui pipa berdiameter 30 cm. Kehilangan tenaga tiap 1000 m
adalah.S m. Tinggi kekasaran pipa k=0,15 mm. Kekentalan kinematik air y:0,9gx
10-" m'ld. Hitung debit aliran.
Penyelesaian
Rumus kehilangan tenaga Darcy-Weisbach :
,
nt = t
.L tf
6T9
dengan memasukkan karakteristik pipa dan aliran yang diketahui,
- ,1000 tf
5 = I-
0,3 2x9,81
0.02943 = f V2 (1)
k _ 0,015 0,0005
D- 30
=
Dengan menggunakan grafik Moody untuk nilai Fe=108 (dengan anggapan aliran
turbulen sempurna, nilai Be adalah maksimum pada grafik Moody) dan klD akan
diperoleh nilaif :0,01 7. Substitusi nilai f = d,01 7 ke dalam persarnaan (1) akan didapat
kecepatan aliran :
V = 1,316m|d
0.
tt ? ! a,5 llo.
eel. tuyndd3 F.-d"q Re mkgrnum
(lurbule{ 5.nPsm)
Dari nilai V yang telah didapat tersebut kemudian dicari nilai f' (nilai f untuk iterasi
kedua).
1'316x o'3-
ae' =Y-
' = 4,0 x 105
0,98x10 "
Dengan menggunakan grafik Moody untuk nilaiBe' dan k/D didapat :
f: 0,018
k
0,0005
D
didapat f" : 0,018
0.
00t
0m !
0.s
{+\ rd
\! -om.m
Terlihat bahwa nilai f":f', yang berarti telah didapat nilai f yang benar. Dengan nilai I
:
tersebut diperoleh V 1,279 mld yang kemudian digunakan ,ntuk *"nghitung debit
alirdrr.
Q = AV =
|nDz v = f,ne,3)z x 1,279 = o,Ag m3/d
ht .VL
', L 'ZgD (2.2.6\
(2.27)
V=aDxr#r,
dengan a adalah koefisien yang tergantung pada kekasaran bidang batas dan keken-
talan zat cair. Persamaan (2.27) adalah persamaan umum dan berdasarkan per-
samaan tersebut dapat dicari beberapa rumus empiris.
/=#H #=0,316(#)02'#
Untuk nilai y = 0,984x10-6 mld2 yaitu untuk air pada 2't,to C didapat:
V o{' y'z
= z6 (2.2.81
dengan R adalah jari-jari hidraulis (R = Dl4 untuk pipa lingkaran) dan n adalah koef isien
kekasaran Manning. Untuk aliran di dalam pipa persamaan tersebut menjadi :
Koefisien Manning n
Tipe pipa
Minimal Maximal
Kaca, kuningan atau tembaga 0,009 0,013
Permukaan semen halus 0,010 0,013
Kayu 0,010 0,013
Besi tuang 0,011 0,015
Beton precast 0,011 0,015
Permukaan mortar semen 0,011 0,015
Pipa tanah dibakar 0,011 0,017
Besi 0,012 o;017
Batu dengan mortar semen 0,012 0,017
Baja dikeling 0,017 0,020
Permukaan batu dengan semen 0,020 0,024
selain rumus Manning, di lndonesia juga sering digunakan rumus chezy dan
Strickler. Rumus Chezy mempunyai bentuk :
V=C{Hl (2.32)
dengan
v kecepatan rerata
c Koefisien Chezy yang tergantung pada kekasaran dinding
R Jari-jari hidraulis
I kemiringan garis tenaga
Koefisien C dapat'dihubungkan dengan koefisien f dari Darcy Weisbach:
, f
nt=--- LIF
4R29
atau
f =Y^I
t-
v =1,/
ff a'" t'"
Dengan membandingkan persamaan diatas dengan persamaan (2.32) didapat hubun-
gan berikut :
atau
v-
tr
,--
' -89
t
Rumus Strickler mempunyai bentuk :
k"=1n
Contoh 8
Pipa besi tuang melewatkan debit 0,126 msld. Jika t=11400, tentukan diameter
pipa dengan rumus Chezy dan Hazen William. Nilai koefisien kekasaran Manning
n :0,012 dan koefisien Hazen-William Cx : 135.
Penyelesaian
Rumus Chezy,
V = C',/Hl
Rumus Manning,
Y=1n{slr'z
n
!n gr'"
Dengan menggunakan rumus chezy untuk nilai c dalam bentuk di atas,
,r_Q_0,126_ 1 ,D,,,.6rD,vi,1
Y-
A -;FZ - (4' (?-' (4oor,r,
o3'r2
atau
o'1q04
= 1,0s354D?3
D"
Penyelesaian persamaan di atas menghasilkan D : 0,42 m.
0'16-04
= 0,354 x 135 x Do'63 x (,1
.400,
D. =)o,sa
didapat: D:0,39m
2.7. Pengaliran Datam pipa Tidak Lingkaran
Kadang-kadang di daram praktek dipakai pipa dengan penampang persegi
pan-
jang atau penampang lain yang bukan lingkaran. Penyelesaian
aliran meiaiuipipa tioal
lingkaran dilakukan dengan konsep jari-jari hidrautis. Jari-jari hidraulis
rg adalah
perbandingan antara ruas tampang aliran A dengan keriling
basah p
R=iA
Untuk lingkaran,
^
='+ D
4
atau
D=4R
SubstitusinilaiD=4R ke dalam persamaan Darcy-Weisbach dan angka Reynolds :
.
ht -
f Lv2 (2.34)
---
4R29
dan
^ = -J,
lle
4RV (2.35)
Dari persamaan (2.94) dan (2.35) tersebut kehilangan tenaga pada pipa tidak
lingkaran dapat dihitung dengan menggunakan grafik Moody, di mana k/D diganti
dengan kl4R. Cara ini memberikan hasil yang baik pada aliran turbulen, karena pada
aliran ini koefisien gesekan besar pengaruhnya pada dinding saluran tertutup, yaitu
tergantung pada keliling basah. Pada aliran laminer hasilnya kurang baik, karena pada
aliran ini gesekan disebabkan oleh gaya kekentalan pada seluruh zat cair.
Contoh g
Hitung besar kehilangan tenaga tiap 1000 rn untuk aliran air sebesar 20 lld melalui
pipa persegi empat dari besituang (k =0.00026 m) dengan ukuran 10x20
cm.
t'air ^+
= 0.98X1A-T
2,
m'/a
Penyelesaian
n^ =
A 0.10 x0.20
F = OJo; o2o) 2 = o,o3333cm
,, 0.02
x 0,20= !'!
t'= l ijryq
0,10
^
H€=
v4R
v =
1.0.x 4 x 0,03333
= 1,36 x 10s
0,98 x 10n
Kekasaran relatif,
k k 0.00026
D= =4x0,03333=o,oo2
4R
Dari grafik Moody didapat nilai/ = 0,025; dan kehilangan tenaga
, tr2 V 0,025x1000x12
nt=t7r*=
-L
4 x 0,03333x 2 x 9,81 = 9,56m
2.8. Pengaruh Pertambahan Umur Pipa
Semakin bertambah umur pipa semakin berkurang kemampuannya untuk
melewatkan debit karena adanya kerak atau kotoran pada permukaan dalam pipa,
yang akan memperbesar koefisien gesekan. Kecepatan timbulnya kerak atau kotoran
tergantung pada unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air dan bahan pipa. Oleh
karena itu dalam merencanakan saluran pipa harus diperhatikan keadaan setelah
beberapa tahun melakukan fungsinya.
Menurut Colebrook dan White kekasaran pipa bertambah secara linier dengan
umurnya dan ditunjukkan dengan rumus:
kt=ko*at (2.36)
dengan
kt : kekasaran pipa setelah t tahun
ko: kekasaran PiPa baru
a : pertambahan kekasaran tiap tahun, antara 0,0006 sampai 0,002 mltahun
t : jumlah tahun
Contoh 10
Sebuah pipa dari besituang (k = 0,00026 m) dengan D = 254 mm sesudah dipakai
5 tahun mempunyai kehilangan tenaga sebesar 7,35 mlkm, untuk debit Q 64 lld :
(akibat gesekan). Berapa kehilangan tenaga setelah dipakai 't0 tahun untuk debit Q
: 76,8 lld. vat = 1,12x l}a m2ldetik; I = 9,81 m/dz
Penyelesaian
y=9=--qPq+- =1,26m/d
A n (0,254)'t+
1'26x o'27! 2,86 x
ne = 9u - 1,12 x 1o-
= 105
. -LV2
m=tDzg
atau
+=o:0=T,6=0,00236
D 0,254
v=9- 0'0768-
A =1.516m/d
n (0,254)'/4
x
Re= ,516 0,254 = 3,44 x
1
105
1,12 x 10{
Berdasar nilai Re dan kolD dan dengan menggunakan grafik Moody didapat I =
0,025. Kehilangan tenaga :
hr =0,025
# ##= 11,s3m
,2
\
(--\
D1
---*V1
t1
+=#+.E P+.Yut_vz)
Pemakaian persamaan Bernoulli untuk kedua tampang diperoleh :
pt . Vz2 .-
T**vtz
29 =i-
=pz zg
*n"
he =ry * + - H+ -
@#+ -Y (v, - vz)
n"-ffanf5'] . Vr2-2v.Nz+vz2 2g
atau
h"-s?#!)tffi.*dt
Persamaan kontinuitas, A1V1 = AzVz: atau :
v' =
fiv,
Apabila dianggap bahwa p1 : p' dan berdasar persamaan kontinuitas maka per-
samaan diatas menjadi :
^=W=(1 -HrE
,, 2
n" = Kti (2.37)
, Vtz
n"=E
V1
--->
D 4,2= o
)\
Gambar 2.8. pipa menuju kolam
Kehilangan tenaga pada perbesaran penampang akan berkurang
apabila perbesaran
dibuat secara berangsur-angasur seperti ditunjukkan dalam gambar
2.9. Kehilangan
tenaga diberikan oleh persamaan berikut :
u,z _ V2z
he=K.T
dengan K'tergantung pada sudut a dan diberikan oleh tabel 2.3.
_
\
vl+ Q +v2
A" ,2V"2
hs=(1
Az' 29
kontrakta
D1
--+V1
atau
u'=
#
maka:
hg=(1 -0,6)2w
atau
2
', (2.38)
n" = O,
?
di sini niiaihe didasarkan pada pipa kecil. Dalam prakteknya nilaiK diambil 0,5.
Pada lobang masuk dari kolam ke pipa, kehilangan tenaga tergantung pada
bentuk lobang pemasukan. Pada gambar 2.1 1. a,b,dan c, ditunjukkan bentuk lobang
pemasukan dan nilaiK.
I
t-
a. b. c.
Untuk sudut belokan g0o dan dengan belokan halus (berangsur-angsur), kehilan-
gan tenaga tergantung pada perbandingan antara jari-jari belokan dan diameter pipa.
NilaiKo untuk berbagai nilai R/D diberikan datam tabel 2.5.
R/D 10 to
Kt 0.35 0. l9 0.17 0.22 0.32 0.38 0.42
1. Air mengalir melaui pipa beton berdiameter 2 m dan tinggi kekasaran k 1 mm.
=
Kehilangan tenaga maksimum yang diijinkan adalah 2m/km. Kekentalan
kinematik air 1,3 x 10{ m2/d . Hitung debit aliran.
2. Debit aliran air sebdsar Q=500 t/ddialkkan melalui pipa baja (k=0,09mm).
Kehilangan tenaga maksimum yang diijinkan adalah 4 m/km dan kekentalan air
adalah y=1,3x tO4 m2/d. Hitung diameter pipa.
-3. Pipa baja (k=0,3mm) dengan diameter 0,25 m mengalirkan air
(v=1,3X to$ m2ldldariwaduk ke suatu tempat yang berjarak2 km. ujung pipa
pada waduk (lobang pengambilan air atau intake) berada S m di bawah muka air
sedang ujung yang lain terbuka ke udara luar, pipa terletak miring dengan kemirin-
gan 1 : 100. Hitung debitAliran.
4. Kecepatan aliran turbulen melalui pipa hidraulik kasar yangt diukur pada jarak 25
mm dan 75 mm dari dinding dalam pipa yang berdiameter 'ts1 mm adalah 0,81s
mld dan 0,96 mld. Hitung tegangan geser di dinding dan kekasaran dinding
apabila panjang pipa 100 m berapa kehilangan tenaga . Hitung puta debit aliran.