Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN BIJIH BESI

UPLOADED BY
Felysia Alodia
 

Pengolahan Bijih Besi Dengan Blast Furnace, Tanur Tiup

Blast furnace atau biasa juga disebut dengan tanur tiup atau tanur tegak digunakan
untuk mereduksi secara kimia dan mengkonversi secara fisik bijih besi yang padat menjadi
logam besi yang panas. Logam besi panas disebut sebagai hot metal. Bahan baku yang
dimasukkan pada blast furnace adalah bijih besi, kokas dan batu kapur yang diumpan dari
atas. Selama proses ditiupkan udara panas atau hot blast dari bagian bawah melalui tuyeres.
Dibutuhkan enam sampai delapan jam bahan baku bijih besi turun ke bagian bawah
membentuk produk hot metal besi dan slag. Logam besi ini biasa disebut degan pig iron.
Blast furnace akan beroperasi secara kontinyu selama enam sampai sepuluh tahun dengan
hanya berhenti untuk melakukan pemeliharaan yang telah direncanakan.

Besi oksida merupakan Bahan baku utama yang digunakan pada blast furnace yang
dapat berupa bijih besi oksida seperti hematite atau magnetite, atau bijih oksida hasil olahan
seperti sinter, atau pellet. Ukuran bahan baku ini adalah sekitar ! mm. Bijih besi dengan
kandungan Besi atau "e yang tinggi dapat langsung dimasukkan pada blast furnace tanpa
harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Bijih besi yang dapat langsung digunakan
adalah bijih besi yang mengadung "e antara ! # $! persen. Bijih besi dengan kandungan

yang rendah, terlebih dahulu harus diproses untuk meningkatkan kandungan "e%nya atau
melalui proses benefisiasi.

&ellet dibuat dari bijih besi kadar rendah. Bijih melalui serangkai proses seperti
crushing, grinding, separation, balling, dan induration. &ellet berbentuk bola%bola kecil
seperti kelereng berukuran antara '! # ( mm. &ellet mengadung "e antara )* # )$ persen.
Sinter dibuat dari bijih besi ukuran halus, ditambah sedikit kokas, batu kapur dan sejumlah
 bahan limbah dari pabrik baja yang mengandung besi. Bahan halus ini dicampur secara
 proposional untuk mendapatkan komposisi tertentu. Bahan ini kemudian dimasukkan ke
dalam sintering strand yang dipanaskan dalam furnace berbahan gas. Sebagian bahan meleleh
dan menyatu membentuk sinter berukuran antara '! # ! mm.

Operasi Dan Proses Blast Furnace

+anur terdiri dari shaft yang memiliki tinggi antara (! sampai ! meter. Shaft terbuat
dari baja yang bagian dalamnya dilapisi dengan bata tahan api, atau refractory brick. Bahan
 baku yang terdiri dari bijih, kokas dan bahan imbuh -flu/ dimasukkan dari bagian atas tanur.
"ungsi dari bahan imbuh yang ditambahkan adalah agar komposisi slag menjadi sesuai untuk 
 proses blast furnace. Bahan imbuh yang digunakan umumnya adalah batu kapur -limestone/,
kapur bakar -lime/ atau bahkan kadang ditambahkan dolomit.

Dari bagian bawah tanur, dihembuskan udara panas melalui tuyeres. 0as%gas yang
terbentuk di dalam tanur keluar melalui bagian atas tanur, sedangkan lelehan logam pig iron
-besi mentah/ dan lelehan slag dikeluarkan dari hearth pada bagian bawah tanur. Bagian yang
 berbentuk kerucut terbalik -inverted cone/ antara stack dan hearth disebut bagian 1ona bosh.

Sedangkan 2eaksi%reaksi kimia yang terjadi selama proses dalam tanur dapat dilihat
 pada gambar. &ada bagian atas stack, bijih besi direduksi melalui tahapan berikut3

 "e(4 5 64   ( "e4* 5 64(

"e4* 5 64    "e4 5 64(

"e4 5 64   "e 5 64(

2eaksi%reaksi ini mulai terjadi ketika temperatur telah mencapai beberapa ratus derajat
6elcius, namun demikian, reaksi%reaksi utama terjadi dalam rentang temperatur $!! sampai
'(!! 6elcius. 2eaksi antara 64 dengan bijih besi pada bagian atas daerah stack ini disebut
sebagai reduksi tidak langsung. Di daerah ini, temperatur memang masih terlalu rendah untuk 
terjadinya reaksi dengan kokas.
&ada aplikasi yang lebih modern, reduksi "e (4  dan "e4*  menjadi "e4 selesai sebelum
reduksi ke besi logam dimulai. 7al ini memberikan kondisi pemanfaatan paling efisien
terhadap pemakaian 64 yang terkandung dalam gas dan dicapai dengan penggunaan bijih
yang reaktif dan berukuran kecil, seperti pellet. Untuk bijih yang lebih kasar dan kurang
reaktif, reaksi%reaksi cenderung terjadi secara overlap dan tidak efisien.

2eaksi reduksi yang terakhir adalah reduksi dari wustite menjadi besi logam. 2eduksi
ini hanya terjadi setelah bijih mencapai bagian bawah dari 1ona stack. &ada bagian bawah
stack ini temperatur telah mencapai di atas '!!! 6elcius. &ada temperatur ini, reaksi
 permukaan kokas relatif cukup cepat sehingga dapat mereduksi wustite menjadi besi logam.
2eduksi "e4 dengan kokas mengikuti reaksi berikut3 "e4 5 6  "e 5 64. 2eaksi ini biasa

 juga disebut dengan reduksi langsung, walaupun secara aktual terjadi melalui fasa gas. 0as
64( yang terbentuk dari reduksi "e4 pada daerah atas stack dapat bereaksi dengan karbon
untuk menyelesaikan reaksi secara keseluruhan. 4ksida besi mengalami reaksi pemurnian,
yang diikuti dengan pelelehan kemudian mencair dan akhirnya merembes sebagai cairan besi

melalui lapisan kokas ke bagian bawah tungku. &ada bagian paling bawah furnace dihasilkan
lelehan utama yaitu hot metal yang menempati lapisan bawah dan di atasnya adalah lelehan
slag. Beberapa reaksi juga terjadi dalam batas tertentu mengikuti reaksi berikut3 8n4 5 6 

8n (lelehan)  5 64

Si4( 5 ( 6  Si (lelehan)  5 ( 64

Dalam jumlah yang sangat terbatas, 8angan oksida dan silika terreduksi menjadi 8n
dan Si yang kemudian larut dalam hot metal. 8n dan Si merupakan bagian dari komposisi
elemen yang terkandung pada hot metal. &ada daerah bawah stack, reaksi Boudouard terjadi

secara simultan mengikuti reaksi sebagai berikut3 64( 5 6  ( 64


2eaksi antara kokas dengan 64(  sering disebut juga sebagai solution loss, yang
 berarti sebagian karbon bereaksi sebelum mencapai tuyeres. 9okas turun ke bagian bawah
tungku sampai pada daerah udara dipanaskan atau tempat udara panas -hot blast/ masuk blast
furnace. 9okas dipanaskan oleh udara panas dan segera bereaksi untuk menghasilkan panas
sebagai berikut3 6 5 4(   64( 5 &anas. 2eaksi berlangsung dalam kondisi karbon berlebih

dan terjadi pada suhu tinggi. 2eaksi ini menyebabkan karbon dioksida mengalami reduksi
kembali oleh karbon menjadi karbon monoksida sebagai berikut3 64 (5 6   (64. &roduk 

reaksi ini adalah karbon monoksida yang diperlukan untuk mereduksi bijih besi seperti yang
terlihat dalam reaksi besi oksida sebelumnya.

Batu kapur turun dalam blast furnace dan tetap sebagai padatan. Batu kapur ini akan
mengalami reaksi pertamanya sebagai berikut3 6a64    6a4 5 64(. 2eaksi ini

membutuhkan energi dan dimulai pada temperatur sekitar ')!! : ". Senyawa 6a4 terbentuk 
dari reaksi ini digunakan untuk menghilangkan belerang yang terkandung dalam besi. Sulfur 
harus dikurangi sebelum hot metal dibuat menjadi baja. 2eaksi pengurangan sulfur ini

mengikuti reaksi sebagai berikut3 "eS 5 6a4 5 6  6aS 5 "e4 5 64


Senyawa 6;S merupakan bagian dari senyawa%senyawa pembentuk terak atau slag.
+erak terbentuk dari senyawa Silika -Si4 (/, ;lumina -;l(4/, 8agnesia -8g4/ atau 6alcit
-6a4/ yang terkandung dalam bijih besi, pelet, sinter atau coke. +erak cari memiliki densitas
lebih rendah daripada hot metal. +erak cair lalu merebes<menetes melewati lapisan kokas ke
 bagian bawah tungku dan mengapung di atas besi cair karena kurang padat.

&roduk lain dari proses ironmaking, selain besi cair dan terak, adalah gas panas. 0as%

gas keluar dari bagian atas tungku tiup dan diproses melalui peralatan pembersih gas.
&eralatan ini akan mengeluarkan partikel yang terbawa oleh gas. 9emudian gas yang
didinginkan. 0as ini masih memiliki nilai energi yang cukup tinggi. 0as ini digunakan dan
dibakar sebagai bahan bakar dalam =hot blast stoves> yang digunakan untuk memanaskan
udara yang masuk ke blast furnace untuk menjadi =hot blast>. 0as yang tidak dibakar di hot
 blast stoves dikirim ke boiler house dan digunakan untuk menghasilkan uap yang memutar 
turbo blower untuk menghasilkan kompresi udara yang dikenal sebagai =cold blast> dan
kemudian masuk ke dalam stoves.

Find new research papers in:

Physics

Chemistry

Biology
Health Sciences

Ecology

Earth Sciences

Cognitive Science

Mathematics

Computer Science

Anda mungkin juga menyukai