Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN

A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu

tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan

keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya,

mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security,

yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada

masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang

panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan

kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956

tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh,

PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP

No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS),

diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara

kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut

landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada

tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya

Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program

9
10

asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi

kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit

pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK

yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP

No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara

Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan

dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,

dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan

keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang,

akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU

Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-

undang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan

pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan

sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan

tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan

tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih

berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan

kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan

perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan


11

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT)

dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan

keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011.

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal

1 Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT

Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk menyelenggarakan

program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan

penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS

Ketenagakerjaan pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan

sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang langsung dapat

dinikmati oleh pekerja dan keluarganya.

Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program

BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan

pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan

pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ok.

VISI

Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia,

terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.


12

MISI

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang

memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya

bagi:

1. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja

dan keluarga

2. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan

kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas

3. Negara : Berperan serta dalam pembangunan

MOTTO

Menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja


13

B. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah

Sumbagut

Kantor Wilayah

Sekretaris
Kantor Wilayah

Umum dan Keuangan, Manajemen Senior


Pemasaran Pelayanan SDM Teknologi Mutu dan Analisis
Informasi Resiko

Penata Senior
Pemasaran Manajer Kasus Penata Madya Penata Madya Penata Utama
Peserta Kecelakaan Umum Umum Pengawasan
Penerima Kerja dan dan Pemeriksa
Upah PAK Kepesertaan
Penata Madya Penata Madya
SDM Umum
Penata Senior Penata Utama
Penata Senior Manajemen Penindakan
Manajemen Progrm JKK- Kepatuhan
Account JK Kepesertaan

Penata Utama Penata Utama


Penata Utama Manajemen Manajemen
Pemasaran Pelayanan Mutu dan
Peserta Risiko
Penerima
Penata Utama
Upah
Manajemen Penata Madya
Program JHT- Manajemen
Penata Utama JP Mutu dan
Pemasaran Risiko
Peserta Bukan
Penata Madya
Penerima
Manajemen
Upah
Pelayanan

Penata Madya
Pengelolaan
Kesejahteraan
Peserta

Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2016

Gambar. 2.1 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan


14

Kantor Wilayah mempunyai fungsi dan bertanggungjawab terhadap

perencanaan, pengarahan, pengoordinasian dan pengendalian kegiatan

operasional Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang berada di bawahnya

sesuai dengan arah dan kebijakan kantor pusat.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut yang ada di dalam

Kantor Wilayah mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan, menetapkan kebijakan operasional Kantor Wilayah dan

Kantor Cabang yang dibawahnya.

2. Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan pencapaian

target kepesertaan dan iuran serta peningkatan pelayanan kepada

peserta Kantor Cabang yang di bawahnya.

3. Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya sistem teknologi

informasi untuk Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di

bawahnya.

4. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan dan akuntansi

Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

5. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan sistem pengelolaan

umum dan SDM Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di

bawahnya

6. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi manajemen mutu dan

manajemen risiko Kantor Wilayah dan Kantr Cabang yang di

bawahnya
15

7. Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan aktivitas

pengawasan dan pemeriksaaan kepada perusahaan, institusi, tenaga

kerja dan orang pada tingkat kantor wilayah dan jika diperlukan

memberikan bantuan kepada kantor cabang terkait dengan kepatuhan

terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan

8. Mengoordinasikan dan mengendalikan pembinaan hubungan

kemitraan dengan instansi terkait pada tingkat Kantor Wilayah dan

Kantor Cabang yang di bawahnya

9. Mengimplementasikan kebijakan kearsipan dan ketatausahaan Kantor

Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

10. Menerapkan dan memonitor system pengendalian internal untuk

memastikan pelaksanaan kegiatan operasional berjalan dengan baik

pada tingkat Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yng di bawahnya.

C. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah

SUMBAGUT terdiri dari :

1. Kepala Kantor Wilayah

2. Sekretaris

3. Pemasaran Wilayah

4. Pelayanan Wilayah

5. Umum dan SDM Wilayah

6. Keuangan dan Teknologi Informasi Wilayah


16

7. Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah

8. Senior Analis Wilayah

D. Job Description

Rincian bidang-bidang kerja (fungsi dan tanggung jawab) / Job

Description Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut adalah

sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Wilayah

Kepala Kantor Wilayah mempunyai fungsi mengkoordinasikan,

mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan operasional

di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya,

selaras dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan di Kantor Pusat,

guna memastikan pencapaian targt wilayah secara optimal, sesuai

dengan standard an ketentuan yang berlaku di perusahaan.

Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja wilayah, sehingga tujuan jangka pendek dan

panjang wilayah tercapai, dengan cara mengalokasikan dan

mengarahkan kegiatan kerja dan mengkoordinasikan

pengambilan keputusan.

b) Meningkatkan pengetahun dan kemampuan SDM di

wilayahnya, sehingga SDM berkualitas untuk mendukung

efektivitas kerja, dengan cara menyusun dan melaksanakan


17

rencana pengembangan, dan memantau perkembangan kualitas

SDM.

c) Mengarahkan proses penilaian kinerja untuk untuk seluruh

jajarannya sesuai prosedur guna memastikan tersedianya hasil

penilaian kinerja yang valid dan akurat.

d) Menyusun usulan rencana kerja jangka panjang wilayah, guna

memperoleh acuan kerja, dengan cara menelaah rencana

strategis perusahaaan, menyusun rencana kerja, melakukan

diskusi untuk memfinalisasi rencana kerja.

e) Mengkoordinasikan penyusunan dan pengantauan

implementasi rencana kerja dan anggaran tahunan wilayah,

guna menjaga efektivitas kerja dan efisien biaya, dengan cara

penyusunan rencana.

f) Mengarahkan manajemen kepesertaan yang mencakup

pengembangan kepesertaan, pengelolaan kepesertaan dan

kemitraan, guna memastikan tercapainya target jumlah

kepesertaan dan iuran.

g) Menetapkan kebijakan pengelolaan operasional secara

menyeluruh untuk kantor wilayah dan kantor cabang di lingkup

tugasnya, guna memastikan kebijakan , strategi prosedur dan

tata kerja yang sudah ditetapkan kantor pusat yang telah

diimplementasikan secara efektif dengan cara mengarahkan

penyusunan kebijakan , mengevaluasi usulan kebijakan dan


18

memberikan masukan kepada kantor pusat untuk

penyempurnaan.

h) Mengarahkan dan memantau pelayanan terhadap peserta, agar

pelayanan dapat memenuhi standar mutu yang di tetapkan.

i) Mengelola pengembangan dan penerapan program-progam

inovasi di wilayah, guna mendukung upaya peningkatan kinerja

perusahaan secara berkesinambungan.

2. Sekretaris

Sekretaris Wilayah mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan

administrasi surat menyurat, rapat intern/ekstern, administrasi personil,

serta sarana dan prasarana kerja pada Kantor Wilayah, guna

mendukung kelancaran kerja Kepala Kantor Wilayah.

Tanggung Jawab Utama :

a) Melaksanakan proses penilaian kinerja sesuai prosedur yang

berlaku, untuk memperoleh hasil penilaian yang valid dan

akurat.

b) Melaksanakan peraturan perusahaan maupun peraturan

perundangan, guna mendukung penerapan prinsip Good

Corporate Governance.

c) Mengatur jadwal acara dan kegiatan Kepala Kantor Wilayah

(misalnya rapat, kunjungan ke instalasi lain)


19

d) Menyiapkan bahan dan membuat konsep dokumen(misalnya

surat jawaban) untuk memudahkan kepala kantor wilayah

dalam memberikan respon.

e) Melaksanakan tata persuratan bagi Kepala Kantor Wilayah,

sehingga dokumen tertata sistimatis, dengan cara menerima,

memilah dan mencatat urat masuk untuk di sampaikan kepada

kepala kantor wilayah.

f) Mengelola rapat kepala Kantor Wilayah, agar dapat berjalan

dengan lancer, dengan cara menyiapkan dan mendistribusikan

bahan rapat.

g) Mengelola dokumen yang terkait dengan kegiatan kepala

kantor wilayah, agar terdokumentasi dan mudah diakses,

dengan cara melakukan penyimpanan dokumen aktif yang

berhubungan dengan ruang lingkup tugas kepala kantor

wilayah.

h) Melakukan koordinasi dalam rangka penyediaan perlengkapan

kantor kepala kantor wilayah, agar kegiatan dapat berjalan

lancer dan efektif, dengan cara mencatat permintaan kebutuhan

dan melakukan koordinasi dalam rangkapenyediaan kebutuhan.

i) Mengelola komunikasi kepala Kantor Wilayah baik yang

berupa langsung maupun tidak langsung , untuk membantu

efektivitas komunikasi kepala kantor wilayah, dengan cara

menyeleksi tamu kepala kantor wilayah.


20

3. Pemasaran Wilayah

Pemasaran Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian,

pengendalian dan evaluasi kegiatan pemasaran, pembinaan

kepesertaan, dan manajemen akun untuk program penerimaan upah

dan bukan penerimaan upah serta pengelolaan manfaat layanan

tambahan berdasarkan strategi, target, sistem, dan prosedur yang telah

di tetapkan di seluruh Kantor Cabang di wilayahnya dengan mengacu

kepada arah dan kebijakan Kantor Pusat.

Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja bagian, sehingga target tercapai dengan cara

mengalokasikan pekerjaan, dan mengarahkan kegiatan.

b) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di bagian,

sehingga SDM berkualitas untuk mendukung efektivitas kerja,

dengan caramenyusun dan mengajukan usulan program

pengembangan.

c) Menyusun usulan rencana jangka panjang, guna mendukung

penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah.

d) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan , guna

menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

e) Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur

sebagai upaya penyesuaian atas kebijakan, strategi, sistem dan

prosedur yang telah ditetapkan di kanto pusat.


21

f) Mengelola kegiatan pasar formal dan informal di wilayah, guna

mengoptimalkan pertumbuhan jumlah kepesertaan.

g) Mengelola akun kepesertaan berdasarkan konsep customer

relationship Management, guna memperoleh peningkatan

pendapatan dari peserta aktif.

h) Mengelola kegiatan pemasaran formal dan informal di

wilayah/cabang guna mengoptimalkan pertumbuhan jumlah

kepesertaan.

i) Mengelola database dan mengolah data yang terkait dengan

pemasaran (seperti kepesertaan) untuk seluruh kantor cbang di

lingkup tugasnya dan untuk memperoleh database yang

lengkap, akurat dan terkini.

4. Pelayanan Wilayah

Pelayanan Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian,

pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan berdaasarkan strategi

dan target yang telah ditetapkan di seluruh Kantor Cabang di

wilayahnya dengan mengacu kepada arah dan kebijakan Kantor Pusat.

Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja bagian, sehingga target tercapai, dengan cara

mengalokasi pekerjaan, mengarahkan kegiatan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja, dengan cara

mengalokasikan dan mengarahkan kegiatan kerja.


22

b) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di bagian,

sehingga SDM berualitas untuk mendukung efektivitas kerja,

dengan cara menyusun, mengajukan usulan, serta memantau

implementasi program pengembangan.

c) Menyusun usulan rencana jangka panjang, guna mendukung

penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah.

d) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan , guna

menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya

e) Mengkoordinaasikan kegiatan penilaian kinerja kantor cabang

dalam hal standar mutu pelayanan untuk memastikan kegiatan

pelayanan sesuai dengan standar, dengan cara melakukan

koordinasi untuk sosialisasi kebijakan dan standar pelayanan.

f) Mengarahkan dan memantau penanganan keluhan (klaim

bermasalah,utang jaminan), guna memastikan semua keluhan

telah ditindak lanjuti sesuai ketentuan, dengan cara

menyelesaikan keluhan yang tidak dapat diselesaikan oleh

cabang.

g) Mengkoordinasikan pembinaan bagi petugas pelayanan di

kantor cabang, untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan.

h) Mengelola database dilingkup tugasnya, sehingga data tersedia

lengkap, akurat, dan terkini dengan menyusun acuan

pengelolaan database.
23

5. Umum dan SDM Wilayah

Umum dan SDM Wilayah mempuyai fungsiperencanaan,

pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi kegiatan SDM dan Umum

Kantor Wilayah dan Kantor Cabang binaannya sesuai dengan arah dan

kebijakan kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung

penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah,

dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan

rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan

usulan untuk direview dan di kompilasi atasan.

b) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan

bagian,guna menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

c) Mengelola pemenuhan hak pegawai di kantor wilayah dengan

mengacu pada peraturan yang baerlaku (antara lain, gaji,

fasilitas kesehatan, asuransi, dll), sehingga hak dapat diberikan

tepat jumlah dan tepat waktu.

d) Mengelola database di lingkup tugasnya, sehingga data tersedia

lengkap, akurat dan terkini dengan memantau proses

pemutakhiran(updating)

e) Mengelola kegiatan pengaadaan barang dan jasa untuk kantor

wilayah sesuai prosedur yang berlku


24

f) Mengelola sarana dan prasarana kerja sesuai prosedur yang

berlaku, untuk keamanan dan optimalisasiaset.

g) Mengelola layanan umum bagi pegawai di kantor wilayah,

untuk mendukung kelancaran kerja, dengan cara mengarahkan

pengelolaan kerumahtanggaan(konsumsi, kegiatan rapat,

pembayaran listrik, kebersihan lingkungan) dan mengatur

penggunaan kendaraan operasional.

h) Mengelola kegiatan komunikasi dengan internal dan eksternal

perusahaan, untuk meningkatkan citra perusahaan.

i) Menyusun laporan kegiatan, untuk mendukung penyusunan

laporan kegiatan wilayah.

6. Keuangan dan Teknologi Informasi Wilayah

Keuangan dan Teknologi Informasi Wilayah mempunyai fungsi

perencanaan, pengoordinasian pengendalian dan evaluasi kegiatan dan

teknologi informasi dengan mengacu arah dan kebijakan Kantor Pusat.

Tanggung Jawab Utama :

a) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung

penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah,

dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan

rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan

usulan untuk direview dan di kompilasi atasan.


25

b) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan, guna

menjaga efektivitas kerja dan efesien biaya dengan cara

menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan.

c) Mengendalikan transaksi keuangan kantor wilayah dan

memantau pengelolaan keuangan kantor cabang, guna

terwujudnya pengelolaan keuangan yang sehat, dengan cara

menyusun perencanaan kas yang meliputi penerimaan dan

penggunaan dana operasional kantor wilayah.

d) Mengelola kegiatan pencatatan transaksi keuangan (kantor

wilayah beserta cabang), untuk penyajian laporan keuangan

yang lengkap dan akurat dengan cara mengarahkan pencatatan

transaksi keuangan.

e) Mengkoordinasikan kegiatan peenuhan kewajiban perpajakan

kantor wilayah beserta cabang , untuk memastikan kewajiban

perpajakan telah dipenuhi sesuai ketentuan.

f) Mengkoordinasikan pengelolaan dan pemeliharaan sarana

teknologi informasi guna kelancaran kegiatan operasional.

g) Mengkoordinasikan pengendalian kinerja operasional dan

keamanan sistem jaringan computer dan database sesuai

dengan kewenangan setiap pengguna komputer di kantor

wilayah.

h) Menyusun laporan kegiatan untuk mendukung penyusunan

laporan kegiatan wilayah dengan meminta laporan kegiatan


26

dari bawahan dan mengajukan laporan untuk direview dan

dompilasi atasan.

i) Mengelola manajemen resiko di bagiannya, sehingga terlaksana

sesuai ketentuan wilayah.

7. Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah

Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah mempunyai fungsi

perencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi fungsi

manajemen mutu, manajemen risiko, pengawasan dan pemeriksaan di

kantor wilayah dan kantor cabang binaannya sesuai dengan kebijakan

kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Mengelola kinerja, sehingga target tercaapai, dengan cara

mengalokasikan pekerjaan, mengarahkan kegiatan, dan

mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja.

b) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung

penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah,

dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan

rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan

usulan untuk di review dan di kompilasi atasan.

c) Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur

untuk sebagai upaya penyesuaian(dalam batas kewenangan


27

yang dimiliki) atas kebijakan, strategi, sistem, dan prosedur

yang telah ditetapkan di kantor pusat, guna memperoleh acuan

kerja yang jelas, dengan cara menyusun dan mengajukan

usulan kepada atasan, dan memantau implementasinya.

d) Mengarahkan dan mengkoordinasikan pengelolaan aspek

hokum di Kantor Wilayah dan kantor cabang pembantu, guna

memastikan adanya ketaatan paada hokum yang berlaku ,

dengan cara mengkoordinasikan penyusunan dokumen hokum

sesuai kebutuhan, mengkoordinasikan proses review atas

dokumen hukum yang akan diterbitkan dan mengkoordinasikan

pemberian opini hukum.

e) Mengarahkan dan memantau implementasi sistem manajemen

mutu, untuk mendukung peningkatan kapabilitas dan kinerja

individu ataupun unit kerja.

f) Mengarahkan dan memantau pengelolaan risiko di Kanwil atau

Cabang untuk meminimalisir terjadinya massalah yang dapat

merugikan perusahaan.

g) Memantau semua kegiatan operasional di kantor wilayah,

untuk memastikan ketaatan terhadap prosedur yang telah

ditetapkan perusahaan dengan mengarahkan pemahaman atas

sistem pemantauan yang menjadi acuan kerja.


28

h) Menyusun laporan kegiatan bagian, untuk mendukung

penyusunan laporan kegiatan wilayah dengan meminta laporan

kegiatan dari bawahan.

i) Mengelola manajemen risiko sehingga terlaksana sesuai

ketentuan, dengan cara memastikan adanya pemahaman atas

standar/ ketentuan dan menyusun mitigasi risiko sesuai

standar/ketentuan.

8. Senior Analis Wilayah

Senior Analis Wilayah mempunyai fungsi membuat kajian, analisa dan

menciptakan inovasi/perbaikan berkesinambungan untuk mendukung

pelaksanaan fungsi wilayah dalam mencapai tujuan Badan sesuai

dengan arah dan kebijakan kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur guna

memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

b) Melaksanakan peraturan perusahaan sebagai bagian dari

pelaksanaan perinsip Good Corporate Governance

c) Melakukan analisa strategi, sebagai bahan pengembalian

keputusan, dengan cara mengajukan hasil analisa kepada atasan

untuk di review sebelum disampaikan kepada masing-masing

urusan.
29

d) Melakukan kajian dan merumuskan usulan perencanaan

pengembangan strategis yang terkait dengan bidang tugasnya,

dengan cara mencari informasi yang diperlukan.

e) Menyusun kajian sistem pengembangan organisasi di bidang

pemasaran, pelayanan, keuangan & teknologi informasi,

manajemen mutu & risiko.

f) Menyusun pengelolaan knowledge management guna

mendukung pengembangan proses bisnis, dengan cara

mengumpulkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan

dan meningkatkan knowledge management.

g) Mengelola manajemen risiko di urusannya, sehingga terlaksana

sesuai ketentuan dengan memastikan adanya pemahaman atas

ketentuan.

h) Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas

kegiatan kerja.
30

E. Organisasi yang berada di bawah kantor

Tabel 2.2
Organisasi Kantor Cabang Dan KCP Di Bawah Jajaran Kanwil
Sumbagut

No Kd Kantor Cabang

1 A00 Kacab Lhokseumawe


2 A06 KCP Aceh Tengah Takengon
3 A08 KCP Bireuen Kota Juang
4 A01 Kacab Banda Aceh
5 A05 KCP Pidie Sigli
6 A02 Kacab Langsa
7 A09 KCP Aceh Tenggara Kutacane
8 A03 Kacab Meulaboh
9 A07 KCP Aceh Selatan Tapak Tuan
10 B00 Kacab Medan Kota
11 B12 KCP Karo Kabanjahe
12 B01 Kacab Pematangsiantar
13 B16 KCP Tapanuli Utara Tarutung
14 B20 KCP Humbang Hasundutan Dolong Sanggul
15 B22 KCP Toba Samosir Balige
16 B02 Kacab Kisaran
17 B07 KCP Labuhanbatu Rantau Prapat
18 B15 KCP Labuhanbatu Utara Aek Kanopan
19 B19 KCP Batu Bara Indrapura
20 B21 KCP Labuhanbatu Selatan Pinang
21 B03 Kacab Padang Sidempuan
22 B13 KCP Mandailing Natal Panyabungan
23 B17 KCP Padang Lawas Sibuhuan
24 B18 KCP Sibolga Kota
25 B23 KCP Nias Gunung Sitoli
26 B04 Kacab Tanjung Morawa
27 B11 KCP Serdang Bedagai Sei Rampah
28 B14 KCP Tebing Tinggi Juanda
29 B05 Kacab Medan Belawan
30 B06 Kacab Binjai
31 B10 KCP Langkat Stabat
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2016
31

F. Kinerja Perusahaan

Strategi peningkatan iuran 2016, yaitu :

1. Kolaborasi dengan lembaga Pemerintah dan mitra strategis kepesertaan

dan layanan baik untuk pelayanan, validitas dan integritas data maupun

dalam rangka penerapan ketentuan yang berlaku.

2. Sosialisasi masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

3. Menindaklanjuti Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama dengan

membangun kemitraan dengan Pemerintah Daerah dalam rangka

perluasan kepesertaan melalui mekanisme PTSP dann PATEN

diseluruh Kabupaten/Kota paling lambat triwulan I tahun 2016.

4. Memaksimalkan seluruh MOU dan Perjanjian Kerjasama yang telah

dikerjasamakan baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah dalam

rangka mendorong perluasan kepesertaan dan kepatuhan Perusahaan.

5. Kepala Kantor Cabang melakukan evaluasi dan monitoring data

Bidang Pemasaran Kantor Cabang dalam hal data kepatuhan

perusahaan (PWBD, PDS TK/Upah dan Piutang Iuran).

6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja terkait penyesuaian

upah minimun terbaru tahun 2016 kepada seluruh peserta.

7. Meningkatkan validasi data kepesertaan (nomor telepon, e-mail,

NPWP serta contac person).


32

8. Melakukan sosialisasi e Service kepada seluruh peserta dalam rangka

optimalisasi layanan elektronik (e-payment, e-saldo, BPJSTK Mobile,

SIPP)

9. Kantor Cabang/ KCP untuk menyelaraskan Program Kerja Tahun 2016

mengacu kepada strategi pencapaian target tahun 2016 Delivering

Operational Excellence dengan model 345 yaitu untuk mencapai 3

hasil (kepesertaan-iuran, kepuasan peserta, dana hasil investasi)

diperlukan 4 model dasar dan 5 proses dengan melaksanakan 4DX

sebagai tool-nya.

10. Meningkatkan kemanpuan intelegensi dalam mendeteksi proyek-

proyek pembangunan fisik di lingkungan operasional Kantor Cabang,

sehingga seluruh proyek Jakon baik yang dibiayai oleh Pemerintah

maupun swasta dapat diakuisisi.

11. Mengedukasi dan menjaring peserta usia produktif yang memiliki

kegiatan ekonomi setelah mengambil dana JHT di masing-masing

Kantor Cabang untuk menjadpeserta BPU.

12. Meningkatkan peran dan fungsi semua karyawan di Kantor Cabang

dalam program Employee Get Member (EGM).

Anda mungkin juga menyukai