Anda di halaman 1dari 18

Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

STRATEGI TNI ANGKATAN LAUT


DALAM PENGAMANAN BATAS MARITIM NKRI:
KAJIAN HISTORIS-STRATEGIS

Oleh: Marsetio
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Republik Indonesia
Magister Ilmu Sejarah Pascasarjana Undip
Universitas Pertahanan
Email: adckasal@gmail.com

ABSTRACT

The main aim of this article is to trace the role of Indonesian Navy for securing the ocean
borders of the Integrated State ofthe Republic of Indonesia during the course of Indonesia
history since its independence in 1945. For Indonesia, the issue of ocean borders is very
interesting to be discussed consedering the fact that most of part ( 80 percent) the
Indonesian territory comprises of ocean waters. It stretches across the tropical waters of
the Indian Ocean and the Pacific, from South-eastern Asia to Northern Australia. It is not
suprising that Indonesia has a complicated ocean borders with its neighbors. In this
respect, the role of Indonesian Navy to secure the ocean borders in the Indonesia history
cannot be neglected. For that purpose it is very interesting to understand the strategy of
Indonesian Navy in securing the borders.

Key Words: Indonesia Navy, strategy, archipelagic state, ocean border.


17.499 pulau yang terdiri atas 5.698
I. PENDAHULUAN pulau bernama dan 11.801 pulau
tidak/belum bernama.1 Status Indonesia
Ungkapan "Good fences make good sebagai negara kepulauan diperoleh
neighbors” kiranya tepat dalam melalui perjuangan diplomasi yang
menyikapi pengamanan perbatasan panjang dan status ini telah diakui dunia
antarnegara. Indonesia sebagai negara sejak Konvensi Perserikatan Bangsa-
kepulauan (archipelagic state) terbesar Bangsa (PBB) mengenai Hukum Laut
di dunia yang memiliki wilayah yang Internasional atau the United Nations
berbatasan langsung dengan sepuluh Convention on the Law of the Sea 1982
negara tetangga tentunya memiliki (UNCLOS 1982). Indonesia telah
perbatasan yang panjang untuk meratifikasi konvensi tersebut dengan
diamankan. Secara kewilayahan menerbitkan Undang-Undang RI Nomor
Indonesia memiliki luas wilayah 17 Tahun 1985.2
yurisidiksi nasional ± 7,8 juta km² Sebagai konsekuensi dari aturan
dengan dua pertiga wilayahnya adalah di atas, wilayah yurisdiksi nasional
laut seluas ± 5,9 juta km², yang Indonesia harus dipandang sebagai satu
mencakup Zona Ekonomi Eksklusif kesatuan wilayah (ruang) baik ruang
Indonesia (ZEEI) seluas ± 2,7 juta km² darat, laut dan udara yang bulat dan
dan Laut Wilayah, Perairan Kepulauan utuh. Sebagai negara kepulauan, wajar
serta Perairan Pedalaman seluas ± 3,2 laut mempunyai makna penting bagi
juta km². Selain itu memiliki panjang bangsa Indonesia. Secara politik laut
garis pantai ± 81.000 km, serta memiliki melahirkan konsepsi tentang persatuan

1
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

tidak hanya ke dalam, melainkan juga ke politik, hukum, ekonomi, sosial budaya
luar sebagaimana telah diakui oleh dan pertahanan keamanan serta
UNCLOS 1982. Laut juga menjadi merupakan salah satu medan juang
media perhubungan (termasuk per- dalam upaya pembangunan nasional
dagangan) yang sangat vital.3 Seperti guna mewujudkan kesejahteraan bangsa
halnya laut, pulau-pulau yang berada di Indonesia. Dalam makalah ini dijelaskan
dalam wilayah yurisdiksi nasional tentang realitas bangsa Indonesia
terutama yang berada di wilayah sebagai bangsa maritim serta berbagai
perbatasan juga memiliki arti yang upaya yang dilakukan oleh TNI
sangat signifikan. Berdasarkan Peraturan Angkatan Laut khususnya dalam
Presiden Nomor 78 Tahun 2005 mengamankan batas maritim dengan
Indonesia mempunyai 92 pulau kecil negara tetangga yang memiliki
terluar yang perlu untuk dikelola dan kompleksitas permasalahan.
diamankan, 12 pulau di antaranya
memiliki kerawanan atau berpotensi II. METODE
untuk menjadi sumber konflik, sehingga
eksistensinya perlu dipertahankan Sebagai kajian sejarah, penyusunan
karena merupakan wujud dari artikel ini menggunakan prinsip-prinsip
kedaulatan negara. dasar dalam ilmu sejarah. Langkah-
TNI Angkatan Laut sebagai langkah yang ditempuh dimulai dari
bagian integral dari TNI, berperan pengumpulan sumber penulisan yang
sebagai komponen utama pertahanan dapat ditemukan di berbagai lembaga
negara matra laut menjalankan tugasnya dokukentasi seperti Arsip Nasional
berdasarkan kebijakan dan keputusan Republik Indonesia Jakarta,
politik negara guna menegakkan Perpustakaan Nasional, Museum
kedaulatan negara, mempertahankan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Satria Mandala, dan sebagainya. Selain
Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan itu sumber-sumber penulisan juga
Pancasila dan UUD 1945, serta ditemukan di berbagai literatur baik
melindungi segenap bangsa dan seluruh buku. Koran, jurnal, atau puhn sumber
tumpah darah Indonesia dari ancaman tertulis lainnya. Selain itu pengalaman
serta gangguan terhadap keutuhan pribadi juga sangat penting sebagai
bangsa dan negara melalui pelaksanaan sumber penulisan artikel ini. Tahap
Operasi Militer untuk Perang (OMP) selanjutnya adalah melakukan kritik
dan Operasi Militer Selain Perang terhadap sumber-sumber yang terlah
(OMSP). Untuk meningkatkan terkumpul dalam rangka untuk
pemahaman tentang wawasan mendapatkan fakta sejarah yang otentik
kemaritiman bangsa Indonesia dan kredibe untuk selanjutnya dilakukan
khususnya bagi para mahasiswa/generasi analisis dan sintesis terhadap fakta-fakta
penerus bangsa diperlukan adanya sejarah untuk dirangkaikan sebagai
kesamaan persepsi tentang konstelasi sebuah kisah sejarah atau historiografi.
geografi negara Indonesia sebagai
sebuah negara kepulauan atau III. PEMBAHASAN
pemahaman tentang archipelagic
oriented. Sudah saatnya bangsa 3.1. Seapower dan Kejayaan
Indonesia memandang laut sebagai Nusantara dalam Sejarah
sarana dan wahana untuk mewujudkan
satu kesatuan wilayah negara dalam arti

2
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

Kemampuan menguasai lautan menjadi Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan


hal yang sangat signifikan di tengah Nusantara tidak dapat ditentukan hanya
munculnya kecenderungan global oleh satu atau dua pulau akan tetapi oleh
terhadap pentingnya kawasan laut kesatuan wilayah yang terdiri atas pulau-
sebagai wahana dalam mencapai dan pulau yang tersebar di nusantara yang
melindungi kepentingan nasional. Untuk disatukan oleh lautan. Dalam konteks
dapat menjamin kepentingan nasional di pertahanan, lautan yang menghubungkan
laut, penguasaan atas lautan (sea pulau-pulau tersebut merupakan salah
control) merupakan prasyarat mutlak di satu critical vulnerability yang harus
era maritim modern. Pengendalian laut dijaga dan dipertahankan guna
merupakan kemampuan dalam melindungi center of gravity bangsa,
mengendalikan wilayah laut serta baik berupa pusat pemerintahan maupun
mencegah lawan menggunakan wilayah kota/wilayah tertentu. Bagi negara
tersebut untuk kepentingan mereka. kepulauan, laut diantaranya merupakan
Pengendalian laut itu sendiri sangat media pemersatu bangsa, media sumber
terkait dengan kekuatan laut (seapower) daya, media perhubungan, media
yang dimiliki oleh suatu bangsa. pengembangan ilmu pengetahuan dan
Seapower dapat diartikan sebagai negara teknologi, media membangun pengaruh,
yang memiliki kekuatan angkatan laut serta sebagai media pertahanan
yang luar biasa. Seapower juga negara. Puluhan abad silam, beberapa
bermakna sebagai kemampuan suatu kerajaan nusantara seperti Sriwijaya,
negara dalam menggunakan dan Singasari, Melayu, Samudera Pasai,
mengendalikan laut (sea control) serta Kutai, Bugis dan Majapahit telah
mencegah lawan menggunakannya (sea mampu menunjukkan kejayaannya pada
denial). dunia internasional melalui visi
Secara historis, abad yang lalu maritimnya dalam upaya penyatuan
Alfred Thayer Mahan, seorang perwira wilayah dan penguasaan jalur-jalur vital
Angkatan Laut Amerika Serikat melalui perdagangan laut nusantara bahkan
bukunya “The Influence of Sea Power dunia. Hal tersebut membuktikan
upon History” telah membuka pengakuan regional maupun global
cakrawala bangsa Amerika Serikat terhadap penguasaan laut bangsa
tentang peran seapower bagi kejayaan Indonesia.4
bangsa. Mahan menjelaskan bahwa tidak Seapower tidak berarti hanya
semua bangsa dapat membangun armada kapal perang saja, tetapi juga
seapower. Terdapat sejumlah mencakup seluruh potensi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk kekuatan laut nasional seperti armada
membangun seapower, seperti posisi niaga, armada perikanan, industri jasa
dan kondisi geografi, luas wilayah, maritim, serta masyarakat
jumlah dan karakter penduduk serta maritim. Mencermati kondisi saat
yang paling utama adalah karakter ini, seapower Indonesia tidak dapat
pemerintahannya. Puluhan abad sebelum berdiri sendiri seperti era Sriwijaya dan
Mahan menginspirasi bangsa Amerika, Majapahit eksis di lautan.5 Kejayaan
nenek moyang bangsa Indonesia pun Indonesia sebagai Negara Kepulauan
telah meyakini dan mengimplementasi- sangat ditentukan oleh konsep kesatuan
kan seapower sebagai suatu upaya seluruh komponen kekuatan nasional
strategis dalam mengendalikan jalur dalam mengeksplorasi sumber daya
perdagangan dan memperluas serta nasional, termasuk sumber daya
mempertahankan otoritas kejayaannya. kelautan. Dari sisi pertahanan, kekuatan

3
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

dan kemampuan pertahanan Indonesia konflik komunal, serta ancaman bencana


ditentukan oleh ketangguhannya di alam.
darat, kejayaannya di laut serta Era global juga menuntut suatu
keperkasaannya di udara. Dari sisi bangsa memiliki ketahanan energi,
ekonomi dan politik, kejayaan sebagai pangan serta penguasaan ilmu dan
keadaan yang mapan dan teknologi bangsa untuk dapat bertahan
menguntungkan ditentukan oleh dan meraih keunggulan di abad 21. Pada
kemampuan Indonesia dalam mengelola lingkup global juga masih diwarnai oleh
sumber daya dan memperjuangkan pesatnya perkembangan teknologi
kepentingan nasionalnya. kemiliteran sebagai dampak dari
Revolution in Military Affairs (RMA).
3.2 Analisa Lingkungan Strategis RMA membawa dampak terhadap
kemajuan teknologi militer, konsep
Kecenderungan perkembangan lingku- operasi, pengorganisasian, doktrin dan
ngan strategis yang akan terjadi saat ini strategi militer, bahkan secara luas telah
dan kecenderungan terjadi pada berpengaruh terhadap aspek politik,
beberapa tahun mendatang dalam tataran sosial dan ekonomi. Secara langsung
lingkup global dan regional masih akan maupun tidak langsung, RMA telah
terpengaruh oleh interaksi negara-negara memicu perluasan perlombaan senjata
besar di dunia, seperti Amerika Serikat, yang menimbulkan potensi konflik,
Uni Eropa dan Jepang serta munculnya ancaman bagi negara lain dan
kekuatan ekonomi baru dunia selain mempengaruhi stabilitas keamanan
BRIC (Brazil, Rusia, India, dan regional maupun global. Meningkatnya
Tiongkok) yaitu MIST (Meksiko, kesadaran akan lingkungan maritim
Indonesia, Korea Selatan, dan Turki).6 (Maritime Domain Awareness/MDA)
Kondisi krisis keuangan di Eropa, secara global juga mempengaruhi
ditambah belum pulihnya ekonomi perubahan kebijakan strategis di
Amerika Serikat serta menurunnya laju kawasan. Keberhasilan Indonesia dalam
ekonomi Tiongkok juga akan memimpin ASEAN di tahun 2011 turut
berpengaruh terhadap kawasan lain. Isu- menyumbang menguatnya peran
isu yang berkembang pada lingkup Indonesia di kancah regional. Peran aktif
global dan regional masih didominasi Indonesia dalam ASEAN menjadi sangat
oleh kecenderungan-kecenderungan sentral. Ditengah kebuntuan dalam
seperti aksi terorisme internasional, menghasilkan suatu komunike bersama
Arab Spring, pergeseran fokus Amerika tentang Laut Cina Selatan pada KTT
Serikat ke Asia, sengketa di Laut Cina ASEAN di Kamboja, Indonesia kembali
Selatan, kelangkaan energi, pemanasan berperan signifikan melalui shuttle
global, pembangunan kekuatan militer diplomacy dalam merangkul anggota
kawasan, sengketa perbatasan, kejahatan ASEAN menghasilkan ASEAN’s Six-
lintas negara, pelanggaran wilayah serta Point Principles on the South China
keamanan di garis perhubungan laut Sea.7 Hal ini membuktikan sekali lagi
(Sea Lanes of Communications/ SLOC). bahwa peran sentral Indonesia tidak
Sementara lingkup nasional masih dapat dipisahkan dari keberhasilan
didominasi merebaknya isu-isu tercapainya posisi bersama ASEAN.
mengenai gerakan separatisme, Tahun 2013, Indonesia kembali
terorisme, fanatisme ideologi, mendapat kepercayaan sebagai ketua
primordialisme, kerusuhan sosial dan APEC. Sebagai wadah kerjasama
ekonomi untuk Asia-Pacifik, APEC

4
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

merupakan wahana strategis bagi bangsa ‘Plan Blue 2006’ telah merencanakan
Indonesia dalam meningkatkan upgrade dan penggantian armada kapal-
ekonominya serta memperkuat pengaruh kapal permukaannya dalam waktu 10
Indonesia di kawasan yang lebih global. tahun kedepan. Pada bulan Mei 2009,
3.3 Pembangunan Kekuatan Pemerintah Australia telah menerbitkan
Angkatan Laut Kawasan dokumen buku putih pertahanan yang
berjudul ‘Defending Australia in the
Persinggungan perlindungan kepenting- Asia-Pacific Century: Force 2030’.
an nasional di kawasan telah memicu Menurut Menhan Australia, RAN akan
meningkatnya anggaran pertahanan di tumbuh menjadi kekuatan maritim yang
Asia. Pada tanggal 7 Maret 2012, Reuter lebih besar dan lebih kuat didukung oleh
melaporkan sebuah survei pertahanan kemampuannya yang meningkat. Selain
global bahwa untuk pertama kalinya menggandakan jumlah kapal selam yang
setelah berabad-abad lamanya, pada dimilikinya saat ini dan mengadakan
tahun 2012 anggaran belanja militer delapan frigate yang memiliki
Asia akan melampaui Eropa. Lebih kemampuan peperangan anti kapal
lanjut dijelaskan bahwa Tiongkok selam untuk menggantikan kapal perang
menempati urutan pertama negara di kelas ANZAC, pemerintah Australia
Asia dalam belanja militer dengan juga merencanakan pengadaan sebuah
pengeluaran diperkirakan $ 89 milyar kapal angkut baru, 20 offshore
pada tahun 2011, hal tersebut combatant vessels, enam heavy landing
mendorong negara-negara lain di craft, dan satu kapal bantu.
kawasan untuk lebih mengucurkan
dananya guna membiayai program- b. Tiongkok
program pertahanannya. Beberapa
peningkatan signifikan terkait Pada tanggal 16 April 2009 dalam
pengembangan persenjataan matra laut peringatan ke-60 Angkatan Laut
yang terjadi di kawasan contohnya Tiongkok (PLAN), Laksamana Wu
adalah mulai beroperasinya kapal induk Shengli, Panglima AL Tiongkok
pertama Tiongkok, pengadaan Kapal mengemukakan prioritas pembangunan
Selam Kelas Kilo oleh Vietnam, PLAN kedepan meliputi pengembangan
penambahan Kapal Perang Angkatan persenjataan kapal perang ukuran besar,
Laut Filipina dari eks-U.S. Coast Guard, peningkatan kemampuan siluman dan
penambahan kekuatan Kapal Selam daya jelajah kapal selam, pesawat
Singapura, serta modernisasi Angkatan supersonik, peluru kendali yang lebih
Laut Australia melalui peningkatan akurat dengan jarak yang makin jauh,
kemampuan kapal atas air serta torpedo laut dalam serta up-grade
pengadaan kapal selam baru.Deskripsi teknologi informasi. Pemerintah
singkat tentang pembangunan kekuatan Tiongkok saat ini sedang melakukan
angkatan laut Indonesia dan negara- fokus terhadap pengadaan perangkat
negara tetangga yaitu Australia, Cina, keras Angkatan Laut, pelatihan, logistik,
India, Malaysia dan Singapura, sebagai kemampuan produksi modern, serta
berikut. profesionalisme personel yang
mendukung. Kedepan, kapal induk dan
a. Australia armada kapal amfibi Tiongkok
diprediksi mampu untuk melakukan
Angkatan Laut Australia (Royal operasi laut yang lebih jauh guna
Australian Navy/RAN) melalui program melindungi garis perhubungan laut yang

5
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

membentang melalui Asia Tenggara, Kemampuan RSN telah meningkat pesat


Samudera Hindia, didukung oleh kapal setelah datangnya dua kapal selam
selam nuklir yang lebih handal. terakhir dari empat kapal selam kelas
Challenger (ex-Sjoormen) yang dibeli
c. India dari Swedia pada bulan Februari 2004.
Pada bulan Desember 2011, kekuatan
Pada bulan Maret 2010, Laksamana Armada kapal selam RSN kembali
Nirmal Kumar Verma, Kasal India, menguat seiring dengan selesainya satu
mengatakan tentang ambisi Angkatan dari dua KS modernisasi eks AL Swedia
Laut India bahwa mereka sedang kelas Archer(A-17). KS RSN terbaru
mengadakan kapal permukaan, pesawat, tersebut dilengkapi dengan sistem AIP
dan kapal selam sesuai dengan (Air Independent Propulsion) serta akan
perencanaan pembangunan kekuatan diintegrasikan dengan helikopter RSN
AL. Melalui perencanaan tersebut, pada dan enam frigate kelas Formidable. RSS
tahun 2025 AL India akan Formidable mulai operasional pada
mengoperasikan 162 kapal perang, bulan Mei 2007 dan kapal-kapal
termasuk dua kapal induk dan kapal berikutnya mulai beroperasi dua tahun
selam diesel/nuklir. India juga akan kemudian. Frigate RSN terbaru tersebut
melengkapi network-centric pada telah diperkuat dengan kemampuan
sebagian besar sistem kendali senjata peperangan anti udara, anti kapal
serta menambah peralatan sensor yang permukaan dan anti kapal selam.
canggih yang mampu mendukung
kemampuan beroperasi sebagai ‘Blue f. Indonesia
Water Navy’.
TNI Angkatan Laut sebagai bagian dari
d. Malaysia komponen utama pertahanan negara di
laut, melaksanakan pembangunan dan
Angkatan Laut Malaysia sangat serius pengembangan kemampuan dan
memperhatikan sengketa kedaulatan di kekuatan menggunakan perencanaan
Laut Cina Selatan, keamanan di Selat berdasarkan kemampuan tertentu
Malaka, dan kejahatan lintas negara. (capability based planning). Dengan
Kompleksitas penanganan hal di atas mempertimbangkan kompleksitas
dihadapkan dengan keterbatasan sumber penilaian spektrum ancaman dan kondisi
daya yang dimilikinya menjadikan keterbatasan anggaran pertahanan, maka
tantangan tersendiri yang harus pembangunan kemampuan dan kekuatan
dihadapi. Pemerintah Malaysia TNI Angkatan Laut diarahkan pada
memberikan solusi dengan melengkapi sasaran prioritas dan mendesak. Salah
armada kapal selam yang akan satu pendekatan yang digunakan adalah
beroperasi penuh pada akhir dekade ini, penyiapan Kekuatan Pokok Minimum
modernisasi armada kapal permukaan (Minimum Essential Force/MEF). Selain
yang lebih handal serta pengadaan melengkapi Alat Utama Sistem
sejumlah besar kapal patroli pantai. Persenjataan (Alutsista) melalui
pengadaan dari luar negeri, TNI
e. Singapura Angkatan Laut juga senantiasa
mendorong peningkatkan daya saing dan
Angkatan Laut Singapura (RSN) kapasitas produksi industri pertahanan
meskipun dalam jumlah relatif kecil dalam negeri, serta mewujudkan
dilengkapi dengan alutsista modern. keserasian pengadaan Alutsista dari luar

6
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

negeri melalui program Transfer Of Pemerintah Kerajaan Malaysia tentang


Technology (TOT) dan Joint Production penetapan garis batas landas kontinen
dalam pengadaan dan pengembangan antara kedua Negara (Agreement
Alutsista TNI Angkatan Laut. Between Government of the Republic
Pengadaan 3 Kapal Selam terbaru Indonesia and Government Malaysia
merupakan bagian dari program ini relating to the delimitation of the
dimana Korea Selatan melibatkan PT. continental shelves between the two
PAL sebagai mitranya. Beberapa KRI countries), tanggal 27 Oktober 1969
buatan industri pertahanan dalam negeri diratifikasi dengan Keppres Nomor 89
juga telah memasuki jajaran TNI Tahun 1969 dan Penetapan Garis Batas
Angkatan Laut sebagai bagian dari Laut Wilayah RI-Malaysia di Selat
pemenuhan kekuatan alutsista. Kapal Malaka pada tanggal 17 Maret 1970 di
Cepat Rudal seperti KRI Clurit-641 dan Jakarta diratifikasi dengan Undang-
KRI Kujang-642, sebuah Kapal Cepat undang Nomor 2 Tahun 1971 tanggal
Rudal Siluman merupakan contoh buah 10 Maret 1971 (lihat Gambar-1).
karya anak bangsa yang patut untuk Namun untuk garis batas ZEE (Zona
dibanggakan. Dalam waktu dekat, TNI Ekonomi Eksklusif) di Selat Malaka dan
Angkatan Laut juga sudah Laut China Selatan antara kedua negara
merencanakan dan menganggarkan belum ada kesepakatan.
untuk melengkapi alutsista marinir, Batas laut teritorial Malaysia di
pengadaan kapal kombatan, kapal latih, Selat Singapura terdapat masalah yaitu
kapal survei, serta pesawat udara intai di sebelah Timur Selat Singapura, yaitu
maritim. kepemilikan Karang Horsburgh (Batu
Puteh) antara Malaysia dan Singapura,
3.4 Persetujuan Perbatasan Laut terletak di tengah antara Pulau Bintan
Indonesia dengan Negara dengan Johor Timur, yang jaraknya
Tetangga kurang lebih 11 mil. Jika Karang
Horsburg ini menjadi milik Malaysia
Indonesia mempunyai perbatasan laut maka jarak antara karang tersebut
dengan sepuluh negara tetangga yaitu dengan Pulau Bintan kurang lebih 3,3
India, Thailand, Malaysia, Singapura, mil dari Pulau Bintan.Perbatasan
Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Indonesia dengan Malaysia di Kalimatan
Australia dan Timor Leste. Penentuan Timur (perairan Pulau Sebatik dan
perbatasan maritim masih menjadi sekitarnya) dan Perairan Selat Malaka
pekerjaan rumah bagi pemerintah yang bagian Selatan hingga saat ini masih
belum terselesaikan hingga kini. Status dalam proses perundingan. Pada
persetujuan perbatasan yang telah segmen di Laut Sulawesi, Indonesia
disepakati bersama serta yang masih menghendaki perundingan batas laut
menjadi agenda kedepan, meliputi. teritorial dahulu baru kemudian
merundingkan ZEE dan Landas
a. Perbatasan RI-Malaysia Kontinen. Pihak Malaysia berpendapat
perundingan batas maritim harus
Kesepakatan yang sudah ada antara dilakukan dalam satu paket, yaitu
Indonesia dengan Malaysia di wilayah menentukan batas laut teritorial, Zona
perbatasan adalah garis batas Landas Tambahan, ZEE dan Landas Kontinen.
Kontinen di Selat Malaka dan Laut Pada segmen Selat Malaka bagian
Natuna berdasarkan Persetujuan antara Selatan RI dan Malaysia masih sebatas
Pemerintah Republik Indonesia dan

7
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

tukar menukar peta illustrasi batas laut teritorial kedua negara.

Gambar 1. Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia Dengan Malaysia


Tentang Garis Landas Kontinen Di Selat Malaka, Laut Cina Selatan Dekat Semenanjung
Malaka dan Laut Cina Selatan Bagian Barat Laut Pulau Kalimantan Tgl 27 Oktober 1969
diratifikasi Dengan Keppres No. 89 Tahun 1969 ,Tanggal 15 Nopember 1969.

b. Perbatasan RI-Thailand

Negara Indonesia dengan Thailand telah c. Perbatasan RI-India


mengadakan perjanjian landas kontinen
di Bangkok pada tanggal 17 Desember Indonesia dengan India telah
1971, perjanjian tersebut telah mengadakan perjanjian batas landas
diratifikasi dengan Keppres Nomor 21 kontinen di Jakarta pada tanggal 8
Tahun 1972. Perjanjian perbatasan Agustus 1974 dan telah diratifikasi
tersebut merupakan batas landas dengan Keppres No. 51 Tahun 1974
kontinen di Utara Selat Malaka dan Laut meliputi perbatasan antara Pulau
Andaman.Selain itu telah dilaksanakan Sumatera dengan Nicobar. Selanjutnya
perjanjian batas landas kontinen antara diadakan perjanjian perpanjangan batas
tiga negara yaitu Indonesia, Thailand landas kontinen di New Dehli pada 14
dan Malaysia yang diadakan di Kuala Januari 1977 dan diratifikasi dengan
Lumpur pada tanggal 21 Desember Keppres Nomor 26 Tahun 1977 meliputi
1971. Perjanjian ini telah diratifikasi Laut Andaman dan Samudera Hindia.
dengan Keppres Nomor 20 Tahun 1972. Perbatasan RI dengan India dan
Per-batasan antara Indonesia dengan Thailand telah dilakukan, terutama batas
Thailand belum diselesaikan khususnya landas kontinen di daerah barat laut
perjanjian ZEE. sekitar Pulau Nicobar dan Andaman
dilaksanakan di New Delhi pada tanggal

8
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

22 Juni 1978 dan diratifikasi dengan Gambar-2). Kedua negara belum


Keppres Nomor 25 Tahun 1978 (lihat membuat perjanjian perbatasan ZEE.

Gambar 2. Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia Dengan Pemerintah


Republik India tentang Perpanjangan Garis Landas Kontinen Tahun 1974 Di Laut
Andaman dan Samudera Hindia New Delhi, 14 Januari 1974 diratifikasi Dengan Keppres
No. 26 Tahun 1977, tanggal 04 April 1977.

d. Perbatasan RI-Singapura Perundingan perbatasan kedua negara


pada Segmen Timur terakhir
Perjanjian perbatasan maritim antara dilaksanakan pada 8 s.d. 9 Februari 2012
Indonesia dengan Singapura telah di Bali (perundingan ke-2).
dilaksanakan mulai tahun 1973 yang
menetapkan 6 titik koordinat yang e. Perbatasan RI-Vietnam
menjadi batas kedua negara. Perjanjian
tersebut kemudian diratifikasi dengan Perbatasan RI-Vietnam di Laut China
Undang-undang Nomor 7 tahun 1973. Selatan telah tercapai kesepakatan
Permasalahan yang muncul adalah terutama batas landas kontinen pada
belum ada perjanjian batas laut teritorial tanggal 26 Juni 2002 Akan tetapi
bagian timur dan barat di Selat perjanjian perbatasan tersebut belum
Singapura. Hal ini akan menimbulkan diratifikasi oleh Indonesia. Selanjutnya
kerawanan dengan adanya kegiatan Indonesia dengan Vietnam perlu
Pemerintah Singapura untuk membuat perjanjian perbatasan ZEE di
mereklamasi wilayah daratannya. Laut China Selatan. Perundingan
Reklamasi tersebut akan berakibat perbatasan kedua negara terakhir
wilayah Singapura akan bertambah ke dilaksanakan pada 25 s.d. 28 Juli 2011
selatan atau ke Wilayah Indonesia. di Hanoi (perundingan ke-3).
Penentuan batas maritim di sebelah
Barat dan Timur Selat Singapura f. Perbatasan RI-Filipina
diperlukan perjanjian tiga negara antara
Indonesia, Singapura dan Malaysia.

9
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

Perundingan RI-Filipina sudah ber- 1885 yaitu pada meridian 141 bujur
langsung 6 kali yang dilaksanakan timur dari pantai utara sampai selatan
secara bergantian setiap 3 sampai 4 Papua. Perjanjian itu dilanjutkan antara
bulan sekali, dalam perundingan di Belanda dan Inggris pada tahun 1895
Manado tahun 2004 Philipina sudah dan antara Indonesia dan Papua Nugini
tidak mempermasalahkan lagi status pada tahun 1973, ditetapkan bahwa
Pulau Miangas dan sepenuhnya perbatasan dimulai dari pantai utara
mengakui sah milik Indonesia. Hasil sampai dengan Sungai Fly pada
perundingan terakhir pada bulan meridian 141° 00’ 00” bujur timur,
Desember 2005 di Batam Indonesia, mengikuti Sungai Fly dan batas tersebut
penentuan garis batas maritim Indonesia berlanjut pada meridian 141° 01’ 10”
menggunakan metode proportionality bujur timur sampai pantai selatan Papua.
dengan memperhitung-kan lenght of Permasalahan yang timbul telah dapat
coastline/ baseline kedua negara. diatasi yaitu pelintas batas, penegasan
Sedangkan Philipina memakai metode garis batas dan lainnya, melalui
median line untuk penentuan batas pertemuan rutin antara delegasi kedua
maritim RI-Filipina. Untuk itu dalam negara. Masalah yang perlu diselesaikan
perundingan yang akan datang kedua adalah batas ZEE sebagai kelanjutan dari
negara sepakat membentuk Technical batas darat.
Sub-Working Group untuk
membicarakan secara teknis opsi-opsi i. Perbatasan RI-Australia
yang akan diambil.
Perjanjian Batas Landas Kontinen yang
g. Perbatasan RI-Republik Palau dibuat 9 Oktober 1972 tidak mencakup
Gap sepanjang 130 mil di selatan Timor
Perbatasan Indonesia dengan Republik Leste. Perbatasan Landas Kontinen dan
Palau terletak di sebelah utara kepala ZEE yang lain menyangkut Pulau
burung (Papua). Pemerintah Palau telah Ashmore dan Cartier serta di Pulau
menerbitkan peta yang menggambarkan Christmas telah disepakati dan telah
rencana batas “Zona Perikanan/ZEE” ditandatangani oleh kedua negara pada
yang diduga melampaui batas yurisdiksi tanggal 14 Maret 1997, sehingga praktis
wilayah Indonesia. Hal ini terbukti tidak ada masalah lagi. Mengenai batas
banyak nelayan Indonesia yang maritim antara RI-Australia telah dicapai
melanggar di wilayah perikanan kesepakatan-kesepakatan yang ditanda
Republik Palau. Permasalahan ini timbul tangani sejak tahun 1969, kemudian
sebab jarak Negara Palau dengan 1972 dan terakhir 1997.
Wilayah Indonesia kurang dari 400 Mil
sehingga ada daerah yang overlapping j. Perbatasan RI-Timor Leste
untuk ZEE dan Landas Kontinen.
Perundingan perbatasan kedua negara Perbatasan maritim antara Indonesia dan
terakhir dilaksanakan pada 29 Februari Timor Leste belum pernah diadakan,
sampai dengan 1 Maret 2012 di Manila karena Indonesia menghendaki
(perundingan ke-3). penyelesaian batas didarat terlebih
dahulu baru dilakukan perundingan
h. Perbatasan RI-Papua Nugini batas maritim RI – Timur Leste.
Dengan belum selesainya batas maritim
Perbatasan Indonesia dengan Papua kedua negara maka diperlukan langkah-
Nugini telah ditetapkan sejak 22 Mei langkah yang terpadu untuk segera

10
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

mengadakan pertemuan untuk negara tetangga. Terkait dengan upaya


membahas masalah perbatasan maritim yang sudah dilakukan oleh pemerintah
antara Indonesia dan Timur Leste. serta kondisi masyarakat perbatasan,
Permasalahan yang akan sulit disepakati beberapa permasalahan yang terjadi
adalah adanya kantong (enclave) Oekusi meliputi.
di Timor Barat. Selain itu adanya
entry/exitpoint Alur Laut Kepulauan 1) Kegiatan Penetapan Titik Dasar
Indonesia III A dan III B tepat di utara Bagi Indonesia, survei penetapan Titik
wilayah Timor Laste. Dasar atau Base Point telah
dilaksanakan oleh Dishidros TNI AL
3.5 Analisis Permasalahan Perbatasan pada tahun 1989 sampai dengan 1995
dengan melakukan survei hidro-
Sesuai dengan ketentuan universal, oseanografi diberi nama Survei Base
sebuah negara harus memiliki rakyat, Point, selama 20 kali. Titik-titik Dasar
wilayah dan pemerintahan. Dalam itu kemudian diverifikasi oleh
Montevideo Convention on the Rights Bakosurtanal pada tahun 1995-1997.
and Duties of States, 1933, Pasal 1, Pada tahun 2002, Pemerintah RI
ditetapkan bahwa sebagai suatu menerbitkan Peraturan Pemerintah
kesatuan, negara harus memiliki empat Nomor 38 Tahun 2002, tentang "Daftar
kualifikasi, yaitu; Memiliki penduduk Koordinat Geografis Titik-Titik Garis
yang tetap, Batas-batas wilayah Pangkal Kepulauan Indonesia", di mana
kedaulatan yang jelas, Pemerintahan di dalamnya tercantum 183 Titik Dasar
yang efektif dan Kemampuan untuk perbatasan wilayah RI. Namun
menjalin kerjasama dan hubungan demikian, terlepas dari telah
dengan negara lain. Mengacu kepada diterbitkannya PP 38 Tahun 2002, telah
konvensi tersebut, analisis permasalahan terjadi perubahan-perubahan yang
perbatasan dapat dikategorikan lebih tentunya mempengaruhi konstelasi
lanjut dalamtiga aspek, meliputi; perbatasan RI dengan negara tetangga
subjek/objek yang terlibat dalam seperti Timor Leste pasca referendum
permasalahan perbatasan; dimensi ruang dan status Pulau Sipadan-Ligitan pasca
(spatial) di mana permasalahan terjadi; keputusan Mahkamah Internasional. Di
serta berdasarkan identifikasi samping itu, mungkin patut juga
permasalahan yang terjadi sebagaimana dipertimbangkan untuk melakukan
berikut. pengecekan ulang terhadap pilar-pilar
yang dibuat pada saat Survei Base Point,
a. Subjek/ Objek Pelibatan kurang lebih 10 tahun lalu.
Monumentasi ini perlu dilakukan
Subjek/objek yang terlibat dalam sebagai bukti fisik kegiatan penetapan
permasalahan perbatasan adalah yang telah dilakukan serta menjadi
Pemerintah dan Masyarakat. Mengacu referensi bila perlu dilakukan survei
kepada hasil konvensi Montevideo di kembali di masa akan datang.
atas (titik b), secara jelas dapat kita lihat
bahwa aspek penetapan batas wilayah, 2) Permasalahan Perbatasan RI dengan
merupakan komponen penting sebuah Negara Tetangga
negara. Hal tersebut akan Hingga saat ini terdapat beberapa
mempengaruhi masalah kependudukan, permasalahan perbatasan antara
pemerintahan serta hubungan suatu Indonesia dengan negara tetangga yang
negara dengan negara lain, utamanya masih belum diselesaikan secara tuntas.

11
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

Permasalahan perbatasan tersebut tidak konteks Pulau Nipa, kegiatan


hanya menyangkut batas fisik yang telah penambangan pasir laut yang berlebihan
disepakati namun juga menyangkut cara di perairan Riau merupakan penyebab
hidup masyarakat di daerah tersebut, utama hampir tenggelamnya pulau
misalnya para nelayan tradisional atau tersebut.
kegiatan lain di sekitar wilayah Hilang secara kepemilikan.
perbatasan. Sebuah pulau dapat hilang karena
perubahan status kepemilikan.
3) Lemahnya pengelolaan perbatasan Perubahan status kepemilikan ini dapat
dan Masalah Pulau Terluar terjadi karena pemaksaan dengan
Dimensi yang begitu luas memberikan kekuatan militer, maupun melalui proses
kesulitan tersendiri bagi Pemerintah hukum. Contoh dari kasus pertama
dalam melakukan pengelolaan adalah kepemilikan Falklands Island
perbatasan di samping masih kurang oleh Inggris, sedangkan contoh kasus
optimalnya pemahaman dan apresiasi kedua adalah kepemilikan Pulau Sipadan
aparat pusat dan daerah terhadap dan Ligitan oleh Malaysia.
persoalan perbatasan ini. Hal demikian, Hilang secara pengawasan.
menimbulkan berbagai celah terjadinya Dengan jumlah yang mencapai
persoalan-persoalan menyangkut tujuhbelas ribu pulau lebih, sebuah pulau
persoalan sosial; pelanggaran hukum dapat saja luput dari kontrol atau
seperti perdagangan manusia, pengawasan pemerintah, terlebih apabila
penyelundupan (barang mewah, senjata, "posisi" pulau tersebut lebih dekat ke
obat terlarang), transportasi kapal ilegal, negara lain dibanding ke Indonesia.
bahkan masalah terorisme; sampai Tanpa pengawasan, pulau-pulau terluar
kepada meresapnya ideologi, paham dapat saja dimanfaatkan oleh masyarakat
atau ajaran yang tidak sesuai dengan atau bahkan pemerintah negara yang
Pancasila seperti yang mengarah pada berbatasan untuk berbagai kegiatan,
terorisme. Kurang optimalnya pe- misalnya pariwisata, perikanan,
ngelolaan ini juga dapat mengarah pada perkebunan bahkan pembangunan secara
“hilangnya sebuah pulau”, terutama fisik. Pulau Batek, Pulau Fani, Pulau
pulau-pulau terluar yang berada jauh Fanildo dan Pulau Danamerupakan
dari jangkauan dan pengamatan. Pada contoh pulau yang memiliki kerawanan
dasarnya terdapat empat kriteria sebuah tersebut. Dalam kasus Pulau Batek,
pulau dapat hilang, yaitu: hilang secara aparat daerah telah melaporkan
fisik, secara kepemilikan, secara kedatangan aparat Timor Leste ke pulau
pengawasan, dan hilang secara tersebut yang memang sangat dekat
sosiologis. Hilang secara fisik. Hilang jaraknya ( 5,75 Nm)dari distrik satelit
secara fisik ini biasa-nya sebagai Timor Leste, Oekusi.
dampak dari proses geologis seperti Hilang secara sosiologis. Hal ini
abrasi atau karena rekayasa/ulah biasanya diawali oleh praktek ekonomi
manusia yang dapat menenggelamkan masyarakat di pulau tersebut, yang
sebuah pulau. Salah satu pulau yang diikuti dengan interaksi sosial
perlu mendapatkan perhatian karena (perkawinan) dari generasi ke generasi,
proses alam ini adalah Pulau Nipadi di sehingga terjadilah perubahan struktur
Selat Singapura. Walaupun abrasi ekonomi maupun struktur populasi
merupakan sesuatu yang bersifat alami penduduk di pulau tersebut. Pulau
tetapi kegiatan manusia dapat Marore dan Pulau Miangas di kepulauan
mempercepat proses tersebut, dalam Sangir Talaud merupakan contoh, di

12
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

mana pendatang dari Filipina secara Beberapa potensi permasalahan,


perlahan mulai merubah struktur sosial meliputi.
dan ekonomi masyarakat setempat.
1) Pantai atau Pesisir
4) Kurangnya Pemahaman dan Masalah yang dapat terjadi di daerah
Implementasi Hukum pesisir merupakan hal yang beragam
Belum adanya pemahaman yang sama dimana persoalannya dapat terlihat pada
dalam penerapan UU No. 32 Tahun struktur dan praktek sosial, perompakan,
2004 tentang Pemerintah Daerah, lingkungan hidup, penyelundupan,
mengakibatkan timbulnya tuntutan aktivitas kepelabuhanan, terorisme
Pemda yang menginginkan adanya batas hingga kegiatan pertahanan/keamanan
pengelolaan laut (pengkavlingan laut) (militer) negara tetangga/asing.
didasarkan kepada wilayah daerah
otonom dan bentrokan antar nelayan 2) Permukaan Air
tradisional yang disebabkan perebutan Permasalahan yang dapat timbul di per-
wilayah tangkap. mukaan air di kawasan perbatasan
adalah problem menyangkut
5) Kondisi Kependudukan/Masyarakat navigasi/pelayaran atau perdagangan
Kondisi dan struktur sosial masyarakat laut, polusi, penyelundupan,
kawasan perbatasan yang kurang perompakan/pembajakan (sea armed
kondusif, dimana tingkat pendidikan robbery/piracy), energi massa air (ocean
maupun ekonomi masyarakat di wilayah dynamic), aktivitas perikanan,
perbatasan pada umumnya masih penegakan hukum (law enforcement),
rendah. Adanya kesenjangan antara survei dan penelitian hingga kegiatan
masyarakat kita dengan masyarakat di pertahanan/keamanan (militer) negara
negara tetangga yang berdekatan, tetangga / asing.
membuat masyarakat kita mudah
terpengaruh. Namun demikian, 3) Dalam Air
kesenjangan yang terjadi ini juga tidak Permasalahan yang dapat timbul di
lepas dari tanggungjawab pemerintah, dalam air (Water Column) di kawasan
baik di daerah maupun pusat. perbatasan adalah problem menyangkut
polusi dan limbah, biota laut, penelitian
b. Dimensi Ruang bahkan kegiatan militer negara tetangga
/ asing.
Permasalahan dapat dikelompokkan
berdasarkan dimensi ruang (spatial) di 4) Dasar Laut
mana permasalahan terjadi. Bila Permasalahan yang dapat timbul di dasar
dikaitkan dengan perbatasan maritim, laut di kawasan perbatasan adalah
permasalahan-permasalahan tersebut problem menyangkut eksplorasi sumber
dapat terjadi di daerah pantai atau pesisir daya alam seperti pasir laut, timah atau
(coastal region), permukaan laut (water minyak bumi/gas alam, polusi dan
surface), dalam air (water column), limbah, sampai dengan kegiatan yang
dasar laut (sea bed) dan udaradi atasnya. terkait masalah pertahanan/ keamanan
Hal ini patut digarisbawahi karena negeri seberang.
seringkali kita cenderung melihat
perbatasan maritim dengan satu dimensi
saja yang tentunya akan membuat solusi
penyelesaiannya menjadi kurang tajam. 5) Udara

13
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

Permasalahan yang dapat timbul di struktur dan praktek kemasyarakatan di


angkasa di atas perairan kawasan kawasan perbatasan.
perbatasan adalah problem menyangkut 3) Perompakan/Pembajakan
polusi udara, penyelundupan, hingga Isu ini telah menjadi perhatian serius
black flight, bahkan kegiatan dunia internasional dan dikategorikan
penerbangan militer yang bersifat sebagai salah satu bentuk kejahatan
provokatif seperti pesawat mata-mata, lintas negara atau trans-national
latihan dogfight, atau uji coba senjata. organised crime. Kejahatan ini dapat
dilakukan oleh operator-operator yang
c. Identifikasi Permasalahan berasal dari suatu negara di daerah
operasi yang terbatas namun dapat
Belum ditetapkannya perbatasan memberikan dampak global karena
maritim dengan negara tetangga obyek serangannya yang berasal dari
mengakibatkan pelaksanaan penegakan segala penjuru dunia.
kedaulatan dan hukum di daerah
perbatasan mengalami kendala. 4) Lingkungan hidup dan polusi atau
Khususnya dalam melaksanakan patroli limbah
penegakan kedaulatan dan hukum di Masalah lingkungan merupakan masalah
daerah perbatasan KRI mendapat yang sensitif dan telah menjadi tolok
kesulitan dalam menentukan sampai ukur modernisasi dan tingkat kooperatif
sejauh mana patroli yang harus suatu negara, bahkan dapat
dilaksanakan. Kondisi ini untuk mempengaruhi aspek-aspek lainnya
menghindari adanya pelanggaran seperti ekonomi. Namun demikian,
wilayah yang kemungkinan dapat terlepas dari segala upaya pemerintah
terjadi. Selain itu jika terjadi insiden setiap negara untuk mengelola limbah
ataupun pelanggaran hukum akan dan menekan polusi, hal tersebut tetap
mengalami kesulitan hukum negara terjadi. Dan, polusi tidak mengenal batas
mana yang akan diterapkan dan jenis negara. Oleh sebab itu, limbah dari
pelanggaran/tindak pidana apa yang negera tetangga baik itu limbah
dapat dikenakan kepada para pelanggar domestik atau industri, dapat saja
tersebut.Permasalahan-permasalahan ter- menumpuk di kawasan perbatasan
sebut juga dapat diidentifikasi menurut negara lain.
bidangnya, antara lain.
5) Penyelundupan
1) Kebebasan Berlayar Seperti perompakan dan pembajakan,
Pelayaran merupakan isu yang krusial tindakan penyelundupan kini termasuk
karena tidak hanya menyangkut kegiatan ke dalam kejahatan serius karena
ekonomi atau perdagangan, lebih dari seringkali juga disertai penyelundupan
itu, pelayaran harus dilihat sebagai manusia, perdagangan wanita dan anak-
sebuah praktek internasional yang patut anak, senjata dan obat terlarang. Hal ini
diakomodasi, dilindungi dan difasilitasi. tidak saja menimbulkan masalah-
masalah yang menyangkut aspek
2) Struktur dan Praktek Sosial ekonomi tetapi juga sisi kemanusiaan.
Aktivitas serta interaksi masyarakat di Oleh sebab itu, hal ini perlu dipandang
daerah pesisir dengan negara tetangga dengan serius.
yang berdekatan akan memberikan
dampak yang sistematis pada pada 6) Aktivitas Pelabuhan

14
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

Pelabuhan merupakan gerbang masuk akan bertambah buruk dan dapat


sebuah negara. Hal itu tidak begitu menjadi konflik bila tidak ditangani
berlaku bagi transportasi orang / dengan serius oleh Pemerintah,
personel karena jasa penerbangan yang utamanya tentu yang terjadi di kawasan
telah meningkat pesat. Tetapi, bagi perbatasan. Hal ini tidak saja
perdagangan, transportasi laut masih dan menyangkut sumber daya bergerak
akan terus menjadi media yang paling seperti perikanan tetapi juga yang
efektif dan ekonomis. Oleh sebab itu, bersifat statis seperti konsesi minyak.
aktivitas kepelabuhanan di negara
tetangga yang berdekatan akan 10) Polusi Udara
memberikan dampak pada aktivitas Berdasarkan pengalaman, polusi udara
pelabuhan di negara kita. Hal itu dapat yang bersumber dari Indonesia akan
berkembang menjadi suatu stimulan atau dirasakan juga di Negara seberang, dan
malah menjadi persaingan yang negatif. akan membawa dampak ekonomi dan
Tentunya hal tersebut akan berdampak politik pada negara kita bila di masa
pada iklim ekonomi secara keseluruhan. depan tetap tidak dapat meng-
antisipasinya dengan efektif.
7) Terorisme Maritim Dengan meningkatnya kemam-
Dengan semakin sempitnya ruang gerak puan manusia untuk melakukan
di darat dan terbukanya mata operator ekspoitasi laut lepas, juga menaikkan
terorisme pada “potensi” kelautan intensitas kegiatan eksplorasi di perairan
sebagai media penyebar rasa takut yang yang jauh dari daratan termasuk
juga dapat langsung menusuk nadi perbatasan. Dan, hal ini merupakan
ekonomi suatu negara, membuat suatu hal yang peka karena laut dan
terorisme maritim menjadi suatu hal dasar laut, harus dilihat sebagai “pintu
yang perlu diperhatikan dengan sangat belakang” yang harus dibiarkan menjadi
seksama. Wilayah perairan perbatasan rahasia pribadi suatu negara yang tidak
dapat menjadi sasaran, apalagi bila boleh diketahui pihak atau negara lain.
terdapat instalasi seperti industri hidro-
karbon, kimia, resor wisata, kapal niaga, 3.6 Strategi TNI Angkatan Laut
bahkan kapal penumpang dan Dalam Pengamanan Perbatasan
VIP/VVIP.
Permasalahan-permasalahan perbatasan
8) Kegiatan Pertahanan Keamanan seperti yang telah disampaikan di atas,
Sebuah negara dapat saja melakukan apabila tidak diantisipasi dapat
kegiatan Angkatan Bersenjata (AB) di berkembang menjadi sebuah ancaman
kawasan perbatasan. Aktivitas yang membahayakan kedaulatan
semacam ini pasti membawa pengaruh Indonesia. Untuk itu TNI Angkatan Laut
langsung di mana Angkatan Bersenjata selain menjalankan tugas-tugas
negara lain akan disiagakan di pertahanan matra laut, juga berupaya
perbatasan untuk menangkal upaya fisik melakukan strategi terpilih melalui
dan non-fisik yang lahir dari kegiatan kegiatan-kegiatan pro-aktif demi
militer yang dilakukan tetangganya itu. meningkatkan ketahanan nasional di
wilayah atau kawasan perbatasan yang
9) Sumber Daya sesuai dengan kebijakan pemerintah
Eksploitasi sumber daya laut di kawasan mengenai upaya menjadikan kawasan
perbatasan merupakan permasalahan perbatasan negara sebagai beranda
klasik dan akan terus terjadi. Hal ini depan dan kawasan strategis, dimana

15
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

pendekatan pertahanan lebih Timor Leste, dan Australia). Wilayah


mengedepankan aspek prosperity perbatasan merupakan garis depan
dengan memperhatikan aspek pertahanan NKRI yang memiliki potensi
lingkungan hidup, serta dengan tetap kerawanan dari segala bentuk ancaman
memperhatikan aspek keamanan. sehingga membutuhkan perhatian yang
Kawasan perbatasan negara serius. Terkait dengan pengamanan
termasuk pulau kecil terdepan termasuk perbatasan, TNI telah menggelar 373
dalam kawasan strategis dari sudut pos perbatasan (TNI AL 117 pos) di
kepentingan pertahanan dan keamanan. sepanjang perbatasan darat serta
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh melaksanakan operasi pengamanan
TNI Angkatan Laut dalam rangka perbatasan laut sepanjang tahun. Operasi
mengamankan dan mengelola pulau pengamanan perbatasan laut disamping
terluar, antara lain. dilakukan secara unilateral juga
dilaksanakan secara bilateral dengan
a. Patroli Keamanan Laut negara terkait melalui Patroli
Terkoordinasi (Coordinated Patrol).
Patroli Keamanan Laut menghadirkan
kapal-kapal perang RI (KRI) di seluruh c. Survei Hidrografi & Oseanografi
perairan Indonesia, termasuk di pulau-
pulau terpencil, selain dimaksudkan Terkait dengan perbatasan maritim, TNI
untuk melaksanakan patroli rutin dalam Angkatan Laut secara rutin
rangka penegakan keamanan di laut, melaksanakan verifikasi titik referensi
juga dimaksudkan untuk menunjukan dan re-survey titik dasar untuk
kesungguhan negara kita dalam menentukan wilayah NKRI.Operasi
mempertahankan setiap tetes air dan survei hidrografi yang dilakukan oleh
jengkal tanah dari gangguan pihak asing TNI Angkatan Laut ini tidak saja
(deterrence effect). Namun demikian, dilakukan untuk menetapkan Titik Dasar
"pameran bendera" atau show of flag dan Garis Pangkal. Seringkali, data dan
seperti di atas tidak saja harus diartikan informasi yang dikumpulkan digunakan
sebagai sebuah tindakan coersive tetapi untuk menunjang kegiatan
merupakan sebuah naval diplomacy pembangunan di daerah, misalnya untuk
yang merupakan cerminan politik dan membangun pelabuhan perintis,
kebijakan luar negeri Indonesia. inventarisasi sumber daya alam atau
Kegiatan ini juga diarahkan untuk kegiatan lain yang terkait dengan
mendekati masyarakat di pulau-pulau pembangunan sektor kelautan. Hal ini
terluar dan terpencil, sekaligus untuk juga dapat dikatakan sebagai cerminan
menggugah semangat kebangsaan dan sikap cinta bangsa dan tanah air serta
cinta tanah air serta menjaga kedekatan kepedulian terhadap pulau-pulau terluar
secara psikologis. yang menjadi bagian Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Operasi Pengamanan Perbatasan
d. Ekspedisi Kesra Nusantara
Indonesia memiliki perbatasan darat (EKN)
dengan tiga negara (Malaysia, Timor
Leste dan Papua Nugini) dan perbatasan Kegiatan Ekspedisi Kesra Nusantara
laut dengan sepuluh negara (India, merupakan program kerjasama antara
Thailand, Malaysia, Singapura, beberapa kementerian seperti Kemenko
Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Kesra, Kemenkes, Kemensos,

16
Strategi TNI Angkatan Laut dalam Pengamanan Batas Maritim NKRI (Marsetio)

Kemendikbud dan TNI AL serta dan dijual dengan harga yang


beberapa BUMN. Program pemerintah terjangkau, serta membeli komoditas
ini bertujuan untuk menjamin yang dihasilkan oleh masyarakat
penyebaran kesejahteraan bagi setempat yang selama ini dijual sangat
penduduk di daerah-daerah terpencil. murah karena ketiadaan sarana angkut
Ekspedisi Nusantara ini mencakup ke pasar yang lebih besar.
bantuan sosial, pasar murah, g. Kapal Pintar
penyuluhan-penyuluhan dan hiburan
bagi masyarakat. Program ini adalah Salah satu program pemerintah dalam
suatu bentuk dukungan terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
kebijakan pemerintah dalam adalah program Indonesia Pintar.
memberikan kesejahteraan kepada Program ini berupaya menjangkau
seluruh masyarakat khususnya di daerah wilayah-wilayah terpencil yang tak
dan pulau-pulau terpencil. terjangkau melalui Mobil Pintar, Motor
Pintar, Rumah Pintar, dan Kapal Pintar.
e. Operasi Bakti TNI AL TNI Angkatan Laut bekerjasama dengan
lembaga keuangan pemerintah turut
Operasi bakti Surya Bhaskara Jaya berkontribusi dalam menyukseskan
(SBJ) merupakan operasi bakti yang program tersebut melalui program Kapal
telah dilakukan oleh TNI Angkatan Laut Pintar. Pada dasarnya, kapal pintar
sejak tahun 1980-an. Pada hakikatnya, merupakan kapal hasil produksi dalam
operasi bakti SBJ merupakan wujud negeri yang dirancang sebagai
kepedulian dan peran serta TNI perpustakaan bergerak serta dilengkapi
Angkatan Laut untuk mendinamisasikan buku dan alat peraga setingkat sekolah
pembangunan daerah terpencil, dasar, sekolah menengah pertama, dan
khususnya pulau-pulau kecil yang tidak sekolah menengah atas, juga buku
terjangkau oleh transportasi darat dan pengetahuan umum. Selain fasilitas
udara dalam rangka meningkatkan perpustakaan umum tersebut, kapal
kesejahteraan penduduknya. Kegiatan pintar juga menyediakan komputer,
operasi bakti SBJ ini secara langsung termasuk koneksi internet serta alat
turut mendorong dan meningkatkan instruksi dan penolong instruksi
kemampuan ekonomi dan taraf hidup multimedia. Sesuai rencana yang telah
masyarakat di pulau-pulau terpencil dibuat, kapal pintar iniakan siap
tempat kegiatan berlangsung. dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut
pada minggu ketiga Desember 2012.
f. Mobile Market
h. Delimitasi Batas Maritim
Dalam rangka pemberdayaan ekonomi
masyarakat di pulau-pulau terpencil Penetapan garis batas maritim antar-
maupun pulau-pulau terluar, TNI negara merupakan satu pekerjaaan
Angkatan Laut telah melaksanakan rumah yang harus mendapat perhatian
sebuah program kegiatan yang diberi serius dari semua pihak terkait. TNI
nama Pasar Bergerak atau Mobile Angkatan Laut dengan sumber daya
Market. Dalam program ini kapal-kapal manusia yang berkompeten di bidangnya
TNI Angkatan Laut akan bergerak dari selalu berkontribusi positif dalam setiap
pulau ke pulau, dengan membawa perundingan perbatasan maritim.
komoditas perdagangan yang Kontribusi dalam penentuan batas
dibutuhkan oleh masyarakat setempat maritim merupakan upaya strategis

17
Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XVII, No. 1 Februari 2013: 1-18

bangsa dalam menuntaskan permasala-


1
han perbatasan. Perundingan sebagai Dinas Hidrografi dan Oseanografi TNI
bagian dari upaya diplomasi AL, “Pulau-Pulau Kecil Terluar”
dilaksanakan secara simultan dengan (Jakarta, 2004).
upaya menjaga kedaulatan di perbatasan.
2
Lihat juga Lembaran Negara No. 22/
IV. SIMPULAN 1960. The original version of the decree
can be found at ANRI (Arsip Nasional
Permasalahan perbatasan dan pulau Republik Indonesia) Jakarta.
terluar merupakan hal yang kompleks
3
dan dinamis. TNI Angkatan Laut Singgih Tri Sulistiyono, “Ocean
memandang serius masalah ini karena Territory Border Concept of Indonesia:
sebagai komponen pertahanan dan A Historical perspective”, makalah
sebagai penegak kedaulatan RI di laut, dipresentasikan pada The 22nd
TNI Angkatan Laut menyadari bahwa Conference of International Association
persoalan di perbatasan dan pulau terluar of Historian of Asia (Surakarta: 2-6 July
tidak saja berdampak pada tugas TNI 2012), hlm 4.
Angkatan Laut, tetapi juga berpengaruh
4
kepada ketahanan nasional secara Lihat misalnya M.C. Ricklefs, A
langsung. Upaya serius Pemerintah, History of Modern Indonesia since ca.
Kerjasama dan dukungan dari semua 1300 (London: Macmillan, 1981).
5
stakeholder terkait sangat dibutuhkan Lihat K.R. Hall, Maritime Trade and
dalam upaya mengelola permasalahan di State Development in Early Southeast
perbatasan dan pulau terluar. Melalui Asia (Honolulu: University of Hawaii
pengelolaan yang sinergis, kawasan Press, 1985).
perbatasan dan pulau terluar sebagai
6
beranda NKRI dapat meningkatkan taraf Eric Martin, “Goldman Sachs’s MIST
hidup masyarakat sekaligus memberikan Topping BRICs As Smaller Markets
dampak penangkalan terhadap negara Outperform”,http://www.bloomberg.co
lain. Menyadari akan kewenangan dan m/news/2012-08-07/goldman-sachs-s-
kemampuan yang dimiliki TNI mist-topping-brics-as-smaller-markets-
Angkatan Laut serta kompleksitas outperform.html, diaksesSelasa, 11
permasalahan maritim yang harus September 2012.
dilaksanakan secara lintas sektoral,
7
maka TNI Angkatan Laut senantiasa Kementrian Luar Negeri Republik
membina kemitraan, dengan merangkul Indonesia,
serta mendorong kementerian atau http://www.kemlu.go.id/Pages/News.asp
instansi terkait dalam bekerjasama x?IDP=5717&l=en, diakses Kamis, 16
mengamankan perbatasan NKRI. Agustus 2012, pukul 14.50 WIB.
Kesatuan upaya tersebut merupakan
kekuatan Indonesia dalam memagari
wilayahnya sehingga memberikan
dampak penangkalan bagi setiap upaya
yang merongrong kedaulatan bangsa.

CATATAN

18

Anda mungkin juga menyukai