FAKTA ILMIAH 11 DESEMBER 2017

JUDUL : FAKTA ILMIAH KAOS KAKI ANTI BAKTERI

Pada awalnya, pakaian hanya berfungsi untuk melindungi tubuh dari benda asing,
menjaga kesopanan, atau untuk mempercantik diri. Seiring dengan berkembangnya
ilmu dan teknologi, maka pakaian dapat dibuat dengan berbagai fungsi. Salah satunya
yaitu dapat berfungsi sebagai self cleaning sehingga dapat menghilangkan kotoran-
kotoran yang terdapat pada pakaian dengan sendirinya tanpa perlu di cuci atau
dibersihkan. Fungsi lain dari pakaian adalah sebagai anti mikroba (mencegah mikroba
untuk hidup dan tumbuh pada permukaan kain), tahan terhadap air (untuk pakaian
atau barang yang bersifat waterproof), anti kerut, dll.

Pakaian dengan berbagai fungsi tersebut atau yang biasa dikenal dengan smart tekstil
dapat dibuat dengan melapisi kain dengan bahan nanopartikel secara nanoteknologi.
Nanoteknologi adalah suatu perkembangan teknologi dengan didasarkan pada
kemampuan untuk memanupulasi struktur bahan pada tingkat atom atau molekul
individu.

Pernahkah kalian menggunakan kaos kaki anti bakteri?

Kaos kaki anti bakteri merupakan salah satu contoh aplikasi nanoteknologi dalam
bidang tekstil dan pakaian. Penggunaan nanoteknologi dalam aplikasi
tekstil sekarang ini semakin meningkat. Untuk membentuk nanoteknologi maka
dibutuhkan senyawa yang dibentuk dalam ukuran nanopartikel. Salah satu senyawa
tersebut adalah titanium dioksida (TiO2). TiO2 dipilih sebagai bahan semikonduktor
yang sangat baik untuk diaplikasikan pada pelapisan kain karena sifatnya yang
memiliki aktifitas fotokatalitik yang tinggi, innert, tidak beracun (toksik), stabil pada
temperatur tinggi, dan stabil dibawah sinar UV. Untuk meningkatkan fungsi kaos
kaki menjadi lebih baik, maka nanopartikel TiO2 dapat didoping dengan perak (Ag)
untuk meningkatkan sifat antibakteri, ZnO untuk melindungi dari sinar UV dan self
cleaning .

Melalui nanoteknologi, suatu material dapat didesain dan disusun dalam orde atom
per atom atau molekul per molekul sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pemborosan yang tidak diperlukan. Pada skala nanometer atau sepersatu miliar meter
inilah, ternyata material memiliki sifat-sifat dan performansi serta fenomena yang
unik dan jauh lebih unggul dibanding pada skala meter atau bahkan mikrometer.

Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan nanoteknologi kini menjadi perhatian dunia
dan sudah diterapkan di berbagai industri seperti elektronik, kosmetik, makanan dan
keramik.

Nano The Next Dimension of Ours Life

“What Happening lately a very, very small scale”

Waah, sekarang jadi bertambah ilmunya kan 

Semoga bermanfaat,

#AkuSaintisMIPA

#ExploreThePossibilities

#FutureScientist

#Today’sFact

Daftar Pustaka :

S. Kathirvelu, Dr. Louis D’Souza et al. 2008. A Comparative Study of

Multifunctional Finishing of Cotton and P/C Blended Fabrics Treated With Titanium
Dioxide/Zinc Oxide Nanoparticles. Indian Journal of Science and Technology. Vol 1.
Pp. 1-12
FAKTA ILMIAH 12 DESEMBER 2017

Judul : Another Function of Coffee

Pernahkah terlintas di pikiran kalian untuk membuat bahan bakar dari ampas kopi?

Sebuah perusahaan rintisan membuat bahan bakar dari ampas kopi untuk
menjalankan beberapa bus kota London. Kopi membantu membakar semangat jutaan
orang untuk bergerak. Sekarang sebuah perusahaan bernama "Bio-Bean" ingin
melakukan hal yang sama pada bus di kota London, Inggris.

Arthur Kay, pendiri perusahaan itu mengatakan, "Kami mengumpulkan ampas kopi
dari seluruh penjuru Inggris, dari ribuan gerai kopi yang beragam, dan kemudian
mengubah ampas kopi itu di pabrik kami di Cambridgeshire menjadi bahan bakar bio
yang canggih."

Kay mengatakan Inggris memproduksi setengah juta ton ampas kopi per tahun.
Sebagian besar dibuang.

"Bio-Bean" mendapat ampas kopi dari mana-mana, mulai dari warung kopi hingga
pabrik kopi instan. Mereka mengekstrak minyaknya untuk digunakan sebagai
campuran untuk biodiesel 20 persen.

"Penggerak ini sebenarnya adalah membuat bahan bakar yang bisa digunakan mesin
yang ada. Jadi, yang penting bagi Bio-Bean, apa yang ingin kami lakukan adalah
membuat bahan bakar yang bisa berguna pada skala saat ini," imbuh Kay.

Jaringan bus kota London sebagian menggunakan campuran biodiesel yang terbuat
dari minyak goreng dan lemak hewani, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kontribusi Bio-Bean masih kecil. Produksi mereka cukup untuk menjalankan satu
bus selama satu tahun dengan 20 persen minyak kopi. Ini baru awal, kata Kay.

"Jika kami menerima semua ampas kopi di London, ini akan cukup untuk kira-kira
sepertiga jaringan bus London menggunakan campuran B20. Jadi, ada kontribusi
yang signifikan, tapi itu tidak akan menyelesaikan semuanya," lanjut Kay.

Kay berharap pada akhirnya bisa memproduksi biodiesel berbasis kopi 100 persen.
Dan dia ingin menyebar teknologi ini ke seluruh dunia.

"Kopi salah satu minuman paling populer di dunia dan jutaan ton ampas kopi
terbuang setiap tahun. Jadi, kami ingin bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan
untuk menghemat uang dan yang terpenting mengurangi emisi CO2," paparnya.

Jadi, warga London dan angkutan yang membawa mereka ke kantor sama-sama
memulai hari dengan kopi 

Waah, sekarang jadi bertambah ilmunya kan 

Semoga dapat menginspirasi,

#AkuSaintisMIPA

#ExploreThePossibilities

#FutureScientist

#Today’sFact

Source: VOA
FAKTA ILMIAH 13 DESEMBER 2017

Judul : Did you know if strawberry is not include in berry’s family?

Perbedaan dalam nomenklatur (tatanama) berries muncul karena orang-orang

menyebut buah-buahan tertentu dengan "berries" ribuan tahun silam sebelum
ilmuwan datang dengan arti yang tepat untuk kata itu, kata Judy Jernstedt, profesor
Ilmu Tanaman di Universitas Kalifornia. Biasanya, orang berpikir berries adalah
buah kecil lunak yang mudah dipetik dari tanaman, tapi klasifikasi ilmiah jauh lebih
rumit.

Ilmu botani mensyaratkan, sebuah berry memiliki tiga lapisan berdaging (fleshy
layers) yang berbeda: the exocarp (kulit terluar), mesocarp (daging di bagian tengah)
dan endocarp (bagian terdalam, yang memegang benih). Struktur lapisan yang sama
juga berlaku pada berries lainnya, termasuk pisang dan semangka, meski pun exocarp
keduanya agak lebih keras, Masing-masing mengambil bentuk kupasan (peel) dan
kerak.

Sebagai tambahan, untuk menjadi berries, buah harus memiliki dua atau lebih bibit.
Dengan demikian, cherry, yang hanya memiliki satu benih, tidak masuk dalam
golongan Berry, kata Jernstedt. Cherry seperti buah berdaging lainnya dengan kulit
tipis dan batu tengah (central stone) yang mengandung benih, disebut drupes.

Lebih lanjut, untuk menjadi keluarga berries, buah-buahan harus berkembang dari
satu bunga yang memiliki satu ovarim, tutur Jernstedt. Blueberi, yang memiliki
bunga-bunga dengan hanya satu ovarium adalah berries sejati. Demikian halnya
tomat, cabe, cranberi, terong dan kiwi yang berasal dari satu bunga dengan satu
ovarium, juga anggota keluarga berries.

Tanaman lain seperti stroberi dan rasberi, memiliki bunga dengan lebih dari satu
ovarium. "Raspberri memiliki subunit-subunit kecil," kata Jernstedt said. "Setiap satu
dari subunit kecil ini berasal dari ovarium individual. Dan semua subunit itu
sebenarnya [disebut] drupe." Setiap drupe mengandung sebuah benih; itu mengapa
raspberi dan blackberi liar sangat renyah.

Waah, sekarang jadi bertambah ilmunya kan 

Semoga bermanfaat,

#AkuSaintisMIPA

#ExploreThePossibilities

#FutureScientist

#Today’sFact

Source : Tempo.Co