Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja guru IPA
(sains) SMP Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Sumber informasi yaitu guru SMP Negeri se-Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, terdiri atas SMP Negeri 1, 2, 3, dan 4 Ngaglik yang khususnya
guru bidang studi IPA (sains). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tahapan reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru IPA SMP di Kecamatan Ngaglik meliputi:
1) ketrampilan guru IPA dalam mengelola kelas terutama menjalin komunikasi dengan
peserta didik; 2) kemampuan guru IPA dalam membuat perencanaan dan persiapan
mengajar; 3) penguasaan guru terhadap materi pelajaran IPA yang diperlihatkan dengan
bacaan guru terbatas; 4) penguasaan metode dan strategi guru IPA dalam mengajar;
5) motivasi guru IPA dalam mengajar terutama berkait dengan komitmen guru untuk
meningkatkan prestasi peserta didik; 6) pengetahuan yang dimiliki guru IPA tentang
kompetensi peserta didik yang harus dicapai; 7) ketrampilan guru IPA dalam mengajar;
8) ketrampilan guru IPA dalam melakukan penilaian dan evaluasi guna mengontrol
jalannya pembelajaran.
Abstract
This study aims to determine the factors affecting the junior high school’s science
teachers performance in Ngaglik Subdistrict, Sleman Dictrict to improve students’ interest
and achievement of science subject. This research is descriptive qualitative study. The
information resources were junior high school’s science teachers in Ngaglik, Sleman,
consisting of Junior High School 1, 2, 3 and 4. The data were collected through observation,
interview, and documentation. The data analyses techniques used were qualitative and
descriptive techniques included three stages which were data reduction, data display, and
conclusion. The results showed that factors affecting the science teachers’ performance of
state junior high schools (SMP) in Ngaglik Subdistrict, Sleman District included: 1) the
science teacher’s skill to manage the class especially creating the communication with
the students; 2) the teacher’s ability in planning and preparing the teaching; 3) limited
mastery of the teacher’s as seen from the limited references used; 4) the teacher’s ability
in teaching methods and strategies; 5) teacher’s motivation, particularly in improving the
student’s achievements; 6) the teacher’s understanding in student’s competency that must
be achieved, 7) the teachers’ skills in transferring knowledge, and, 8) teacher’s skills in
conducting the assessment and evaluation in order to control the learning processes.
94
95
dimulai bulan Agustus 2008 sampai de- “Menurut saya, cara mengkondisikan
ngan bulan Februari 2009. siswa agar siswa siap belajar adalah
Sumber informasi penelitian ini ada- dengan diberikan pretest yang sesuai
lah guru bidang studi IPA (sains) di SMP dengan materi yang akan diajarkan,
Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten terutama yang ada hubungannya de-
Sleman, terdiri atas SMP Negeri 1 Nga- ngan kehidupan sehari-hari. (Hasil
glik, SMP Negeri 2 Ngaglik, SMP Negeri Wawancara Tanggal 8 Desember
3 Ngaglik dan SMP Negeri 4 Ngaglik. 2008)
Metode dan alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil wawancara memperlihatkan
wawancara mendalam, pengamatan, dan bahwa guru-guru membuat perencanaan
dokumentasi. Keabsahan data pada peneli- pembelajaran meliputi bahan ajar, lingku-
tian ini didapatkan dengan menggunakan ngan fisik, dan siswa. Cara mengkondisi-
teknik triangulasi data. kan siswa adalah dengan memberikan pre-
Peneliti secara kontinyu menggunakan test di awal pembelajaran. Pada waktu pe-
data yang ada untuk mencapai tujuan rencanaan dilakukan penentuan mengenai
penelitian yaitu memecahkan fokus pe- segala sesuatu yang berhubungan dengan
nelitian. Menurut (Nasution, 2003:129), kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga
analisis data pada penelitian kualitatif diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat
naturalistik secara umum mengandung 3 berlangsung dengan lancar dan dapat men-
(tiga) kegiatan yang saling terkait, yaitu 1) capai hasil sesuai yang diharapkan.
kegiatan mereduksi data, 2) menampilkan Walaupun suatu kegiatan semacam ini
data dan 3) melakukan verifikasi untuk sudah menjadi bagian dan tugas rutinitas
membuat kesimpulan. guru, misalnya kegiatan melakukan se-
suatu yang sudah menjadi pekerjaannya,
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti kegiatan guru mengajar, perenca-
Faktor Kemampuan Guru IPA dalam naan tetap merupakan hal yang penting
Membuat Perencanaan dan Persiapan dilakukan. Hal ini disebabkan perubahan
Mengajar dapat berlangsung setiap saat. Dengan
Salah satu informan mengemukakan adanya perubahan atas satu atau lebih
bahwa persiapan mengajar bukan hanya unsur atau faktor, dapat mempengaruhi
dari fisiknya saja seperti bahan ajar, ruang hasil yang diharapkan. Perencanaan dan
kelas, media pembelajaran tetapi juga persiapan mengajar diperlukan sebelum
aspek siswa seperti minat, motivasi siswa pelaksanaan kegiatan mengajar, juga
seperti terungkap dalam wawancara de- terutama karena adanya faktor perubahan
ngan guru biologi SMP Negeri 4 Ngaglik tersebut. Perubahan materi, perubahan
sebagai berikut: kondisi siswa, perubahan kompetensi
“Bagi saya, saya tidak bisa mengajar dengan siswa yang akan dicapai dan lain-
dengan baik jika siswa tidak siap mene- lainnya akan terjadi seiring berjalannya
rima pelajaran. Walaupun materi yang waktu.
saya sampaikan telah saya kuasai. Saya Selain memiliki rencana sendiri, guru
kira sulit terjadi pentransferan penge- dan siswa juga memiliki motivasinya
tahuan pada siswa. Jadi menurut saya, masing-masing tetapi bersifat timbal balik.
selain media dan materi, siswa juga Dalam hal ini, siswa ingin memperoleh
perlu dipersiapkan dalam kondisi siap suatu atau beberapa kompetensi, sedang-
menerima pelajaran.”(Hasil Wawan- kan guru ingin mewujudkan siswa memi-
cara Tanggal 8 Desember 2008). liki kompetensi tersebut. Dengan demikian
siswa berada pada posisi yang menerima
manfaat atau yang dilayani, sedangkan materi pembelajarannya dengan baik di-
guru berada pada posisi yang memberi- sebabkan keterbatasan waktu untuk mem-
kan manfaat atau yang melayani. Dengan persiapkan karena misalnya kondisi fisik
demikian dapat dipahami bahwa tingkat atau mental guru sedang ada masalah.
kemampuan guru IPA dalam membuat Kurang baiknya penguasaan materi
perencanaan dan persiapan pembelajaran oleh guru dapat berdampak negatif bagi
merupakan salah satu faktor yang dapat siswa. Dalam hal ini peserta didik kurang
mempengaruhi kinerja guru IPA. lengkap dalam menerima informasi yang
jelas. Apabila sifat materi tersebut menun-
Faktor Penguasaan Guru terhadap Materi jukkan pentingnya sebuah eksperimen
Pelajaran atau penelitian ilmiah, hal ini akan meng-
Penguasaan terhadap materi pelajaran hasilkan informasi tambahan yang akan
dikemukakan oleh guru fisika SMP Negeri memperjelas pemahaman siswa. Dalam hal
1 Ngaglik: “Dari seluruh materi yang harus tingkat penguasaan materi yang dimiliki
saya ajarkan, saya merasa ada materi yang guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan
belum begitu saya kuasai.” (Hasil wawan- Ngaglik, kalau dilihat dari seluruh materi
cara tanggal 12 Agustus 2008). yang tercantum dalam silabus, pada umum-
Sementara itu ungkapan senada di- nya dapat dinilai cukup baik. Namun
sampaikan oleh guru Fisika SMP Negeri jika dilihat secara khusus per materi atau
4 Ngaglik, “Diantara materi-materi fisika pokok bahasan, menurut hasil penelitian
yang harus saya sampaikan ke siswa, banyak diantara guru IPA yang merasa
sebagian besar telah saya kuasai.” (Hasil kurang menguasai untuk materi tertentu
wawancara tanggal 8 Desember 2008). dan merasa perlunya tambahan bahan ajar
Ungkapan tersebut menimbulkan pema- ataupun suatu kesempatan untuk berdis-
haman yang dapat dinyatakan dengan kusi dengan guru-guru sesama bidang
kalimat lain bahwa kenyataannya ada juga studi untuk meningkatkan penguasaan-
materi yang harus disampaikan ke siswa nya terhadap materi. Bila kenyataan ini
namun belum dikuasai oleh guru tersebut. dihubungkan dengan kenyataan masih
Beberapa informasi di atas menunjukkan rendahnya nilai rata-rata ujian nasional
terdapatnya fenomena penguasaan materi IPA siswa SMP Negeri di Kecamatan Nga-
oleh guru IPA SMP Negeri di Kecamatan glik, hal ini menunjukkan adanya korelasi
Ngaglik yang masih harus ditingkatkan. positif. Meskipun karena bakat beberapa
Perkataan, ketidakmampuan guru me- siswa terhadap pelajaran IPA menampak-
nguasai dengan baik materi pembelajaran kan mereka menggeneralisasikan fakta,
yang disampaikan kepada siswa akan pengalaman dan teori yang sudah dipela-
menimbulkan masalah yang berdampak jari dan mampu memperjelas pemahaman
pada prestasi peserta didik. mereka terhadap materi yang diterimanya.
Kemungkinan hal di atas dapat ter- Sehingga siswa-siswa tersebut mampu
jadi. Di antara faktor penyebabnya ada- pula mendapat nilai yang baik. Pada ke-
lah keterbatasan ketersediaan bahan ajar nyataannya peserta didik yang prestasinya
ataupun kurangnya kemampuan guru baik dibanding dengan jumlah siswa yang
dalam memahami bahan ajar yang tersedia prestasinya tidak baik masih sangat kecil,
misalnya karena pengaruh faktor bahasa ini berarti nilai rata-rata yang dicapai
dan kalimat yang kurang baik sehingga peserta didik SMP Negeri tersebut masih
menimbulkan multi tafsir. Namun tidak memprihatinkan. Ini juga tercermin dari
menutup kemungkinan pula bahwa besarnya kesenjangan antara nilai teren-
kekurangmampuan guru mempersiapkan dah dengan nilai tertinggi.
masih belum maksimal. Hal ini menun- siswa SMP Negeri di Kecamatan Ngaglik
jukkan kekurangmampuan guru dalam yang tidak mampu mencapai standar
melaksanakan metode pembelajaran ini dimungkinkan ada faktor dalam diri
yang dipilihnya. Dengan kata lain tingkat peserta didik yang lebih kuat yang tidak
penguasaan metode pembelajaran dari terkontrol dan cenderung lebih kuat men-
guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan dorongnya melakukan hal-hal yang sangat
Ngaglik masih perlu diperbaiki. Karena tidak mendukung belajarnya. Di samping
belum dapat menghasilkan prestasi belajar itu tidak menutup kemungkinan terda-
siswa yang memuaskan yang mencer- patnya faktor dari luar dari peserta didik
minkan kinerja guru. Dengan demikian misalnya lingkungan. Walaupun secara
dapat dipahami bahwa tingkat pengua- keseluruhan nilai rata-rata UAN rendah,
saan guru terhadap metode dan strategi namun karena secara individual ada pula
pembelajaran merupakan salah satu faktor beberapa peserta didik yang nilainya
yang mempengaruhi kinerja guru. tinggi, maka hal ini menunjukkan terdapat
motivasi siswa yang lebih terarah. Ini salah
Faktor Motivasi Guru IPA dalam Men- satunya terkait dengan tingkat motivasi
gajar guru dalam mengajar yang mendorong
Informasi dari hasil wawancara de- guru-guru untuk memotivasi peserta didik
ngan Guru IPA SMP Negeri 4 Ngaglik, agar berupaya keras mencapai kemajuan
dipaparkan sebagai berikut: lewat belajar.
“Dalam KBM saya, hal rutin yang
saya lakukan adalah selalu mengawali Faktor Pengetahuan yang Dimiliki Guru
KBM dengan apersepsi dan pemberian IPA dalam Mengajar
motivasi belajar siswa. Kalau untuk Di antara guru-guru IPA SMP Negeri
prosesnya ya tidak tentu. Kan harus di Kecamatan Ngaglik yang melaksanakan
menyesuaikan materi, apakah cukup pengintegrasian ketrampilan dasar labora-
dengan teori saja, atau perlu ada prak- torium dalam pembelajaran adalah guru
tikum.” (Hasil Wawancara Tanggal 8 SMP Negeri 4 Ngaglik seperti dituturkan
Desember 2008). di bawah ini.
“Kemampuan dasar siswa dalam kerja
Dari kutipan wawancara di atas dapat di laboratorium diintegrasikan dalam
dipahami bahwa guru IPA SMP Negeri pembelajaran dengan melihat ke-
4 Ngaglik juga selalu memotivasi para mampuan dasar yang dimiliki siswa
siswanya untuk terus belajar. Motivasi menggunakan alat-alat ukur secara
merupakan unsur penting dalam suatu benar.” (Hasil Wawancara Tanggal 8
kegiatan. Tanpa ada motivasi tidak ada Desember 2008).
kegiatan yang nyata. Kegiatan guru
mengajar juga didasari adanya motivasi Sementara itu dalam menanggapi per-
tertentu. Menurut hasil penelitian ini, tanyaan yang sama, guru IPA SMP Negeri
umumnya guru-guru IPA SMP Negeri di 2 Ngaglik mengemukakan:
Kecamatan Ngaglik melakukan apersepsi “Guna mengintegrasikan ketrampil-
dan motivasi kepada para peserta didiknya an dasar laboratorium siswa dalam
terutama pada awal kegiatan belajar me- pembelajaran yang saya lakukan yaitu
ngajar. Maksudnya adalah agar peserta menjelaskan cara kerja alat, batas-batas
didik lebih menyiapkan diri secara fisik alat ukur dan menjelaskan bahaya
ataupun mental untuk bersungguh-sung- dalam laboratorium bila terdapat kesa-
guh dalam menerima pelajaran. Dikaitkan lahan.” (Hasil Wawancara Tanggal 8
dengan kenyataan nilai rata-rata UAN Desember 2008).
Hal-hal atau faktor-faktor yang dapat lebih berkaitan langsung dengan kegiatan
mendukung pembelajaran adalah hal- pembelajaran. Dalam hal yang dimaksud
hal yang telah tertulis dalam Rencana adalah ketrampilan guru IPA, maka hal-
Persiapan Pembelajaran (RPP). Jadi para hal yang berhubungan langsung dengan
guru umumnya, termasuk guru IPA harus pembelajaran IPA perlu dimiliki guru yang
memiliki pengetahuan tentang tujuan bersangkutan agar diperoleh hasil kerja
pembelajaran, standar kompetensi, kom- guru atau kinerja guru yang baik. Informa-
petensi dasar siswa yang hendak dicapai si yang jelas dengan bahasa dan struktur
dan indikatornya, materi pokok, alokasi kalimat yang baik sangat diperlukan oleh
waktu, sumber/alat pembelajaran, penilai- guru IPA terutama untuk menerangkan
an dan metode. Pengetahuan tentang hal- gejala-gejala alam yang biasa dilihat siswa
hal di atas sangat membantu guru dalam dan kaitannya dengan kehidupan yang
mengarahkan persiapan yang harus dilak- membutuhkan sarana prasarana. Dengan
sanakan sebelum mengajar. struktur kalimat yang baik dan benar, para
Mengenai tingkat pengetahuan yang peserta didik akan lebih mudah menyerap
dimiliki guru-guru IPA SMP Negeri di informasi yang disampaikan gurunya.
Kecamatan Ngaglik, berdasarkan hasil Bagi guru-guru IPA dituntut ketrampi-
penelitian diketahui bahwa tingkat dalam lannya untuk mengajukan langkah-lang-
pengetahuan guru-guru IPA dalam hal-hal kah metode ilmiah atau sistem kerja secara
yang dimuat dalam Rencana Persiapan ilmiah yang diperlukan dalam penelitian-
Pengajaran masih perlu ditingkatkan se- penelitian terhadap fenomena-fenomena
hingga dapat melaksanakan pembelajaran alamiah. Dengan kata lain bagi guru IPA
secara lebih baik. Hal ini karena terkait diperlukan suatu ketrampilan dalam
dengan temuan bahwa tingkat pengeta- mengintegrasikan kerja ilmiah maupun
huan yang dimiliki guru IPA dalam me- ketrampilan dasar alat-alat laboratorium
ngajar dapat mempengaruhi kinerja guru. dalam pembelajaran.
Terkait dengan hasil penelitian ini, ter-
Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam dapat pengalaman guru-guru IPA SMP
Mengajar Negeri di Kecamatan Ngaglik dalam
Ketrampilan guru merangsang rasa mengintegrasikan kerja ilmiah maupun
ingin tahu siswa. Rasa ingin tahu ini akan ketrampilan dasar alat-alat laboratorium
mendorong siswa-siswa terlibat aktif un- dalam pembelajaran IPA. Ketrampilan
tuk melakukan eksperimen dan kerja-kerja tersebut sangat diperlukan oleh guru-guru
ilmiah. Mengenai hal tersebut, guru IPA IPA terutama dalam rangka memperjelas
SMP Negeri 1 Ngaglik mengungkapkan: peserta didik dalam memahami langkah-
“Jika dalam KBM siswa dilibatkan langkah metode ilmiah dalam mempela-
dalam melakukan eksperimen dan jari IPA melalui pengalaman ataupun
mengamatinya, maka siswa akan pengamatan langsung pada peristiwa atau
lebih mudah memahami materi yang benda nyata di alam. Sejauhmana pengala-
diajarkan gurunya”. (Hasil Wawancara man mengajar dengan cara mengintegrasi-
Tanggal 12 Agustus 2008). kan kerja ilmiah dalam pembelajaran IPA
sangat berpengaruh terhadap ketrampilan
Dapat dipahami bahwa seorang guru guru IPA dalam mengajar. Dikaitkan de-
yang memiliki ketrampilan yang baik da- ngan terdapatnya kesenjangan lebar antara
lam mengajar hal ini berdampak positif nilai terendah dengan nilai tertinggi UAN
pada keberhasilan kegiatan belajar me- IPA SMP Negeri di Kecamatan Ngaglik
ngajarnya. Ketrampilan dalam mengajar menunjukkan masih sedikitnya siswa
menunjuk pada hal-hal operasional yang yang mampu mempelajari IPA melalui
kerja ilmiah dan banyak yang cenderung sebagai kesatuan sosial kecil yang bertu-
menghafal yang dengan cara ini anak juan belajar. Mengingat cakupan kegia-
mudah lupa. Ini menunjukkan bahwa tannya, guru yang memiliki ketrampilan
guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan dalam mengelola kelas dengan demikian
Ngaglik masih belum maksimal dalam dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama,
menerapkan ketrampilannya mengajar. ketrampilannya membuat perencanaan
Dan bila dikaitkan dua hal atau masalah dan melakukan persiapan pembelajaran;
di atas, menyiratkan pemahaman bahwa Kedua, ketrampilannya dalam menata
tingkat ketrampilan guru IPA dalam me- atau mengorganisir para peserta didik un-
ngajar merupakan salah satu faktor yang tuk dikerahkan dalam kegiatan-kegiatan
mempengaruhi kinerja guru IPA. pembelajaran; Ketiga, ketrampilannya
dalam mengawasi kegiatan siswa dalam
Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam belajar, termasuk di sini selalu memantau
Mengelola Kelas kondisi peserta didik maupun kondisi
Ketrampilan guru dalam mengelola lingkungan belajar di ruang kelas dalam
kelas tampak dari metode pembelajaran rangka tetap mengarahkan kegiatan pe-
yang dipilihnya. Mengenai hal tersebut serta didik pada pencapaian tujuan yaitu
guru IPA SMP Negeri 4 mengemukakan prestasi peserta didik yang memuaskan.
pengalamannya. Menurut hasil penelitian, umumnya
“Dalam rangka kelancaran KBM IPA, guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan
pelaksanaan pembelajaran IPA di Ngaglik telah berupaya melaksanakan
kelas dilakukan dengan pendekatan pembelajaran IPA dengan metode disco-
pembelajaran kontekstual dan prinsip very-inquiry dan pendekatan kontekstual.
pembelajaran yang menyenangkan.” Namun hasilnya ternyata masih sangat
(Hasil Wawancara Tanggal 8 Desember minim terkait dengan kondisi prestasi
2008). siswa yang berada di bawah standar
dalam nilai rata-ratanya. Hal ini menun-
Kutipan wawancara di atas menerang- jukkan terdapatnya kekurangan dalam
kan bahwa jika siswa tampak senang de- melaksanakan persiapan. Demikianlah,
ngan pelaksanaan pembelajaran gurunya penyusunan RPP tidak menjamin ber-
menunjukkan metode pembelajaran terse- hasilnya pembelajaran selama persiapan
but sesuai dengan kondisi siswa. menurut tidak dilaksanakan dengan baik. Dengan
pendapat guru IPA SMP Negeri 4 Ngaglik demikian kinerja guru IPA yang tercermin
seperti yang dilaksanakannya adalah seba- dari prestasi siswa tersebut dipengaruhi
gaimana dituturkan berikut: oleh tingkat ketrampilan guru dalam
“Untuk melibatkan siswa dalam pem- mengelola kelas. Dengan kata lain, tingkat
buatan dan pemanfaatan sumber/me- ketrampilan guru IPA dalam mengelola
dia belajar adalah dengan memberikan kelas merupakan salah satu faktor yang
tugas kepada siswa secara kelompok mempengaruhi kinerja guru IPA.
atau individual.” (Hasil Wawancara
Tanggal 8 Desember 2008). Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam
Melakukan Penilaian dan Evaluasi
Dari kutipan wawancara di atas da- Mengenai cara memantau belajar siswa
pat diketahui bahwa siswa penting untuk guru SMP Negeri 4 Ngaglik mengemu-
dirangsang lebih aktif dalam pembelajaran kakan:
IPA. Dalam rangka itu, guru dapat melaku- “Untuk memantau belajar siswa, pen-
kan penugasan kepada siswa. Mengelola ting sekali bagi guru untuk memberi-
kelas merupakan kegiatan mengatur kelas kan tugas-tugas kepada para siswa dan