Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA GURU IPA (SAINS)

SMP NEGERI SE-KECAMATAN NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN

MB. Wahyu Rejeki Handayani


SMP Negeri 4 Sleman
Email: mbwahyuhandayani@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja guru IPA
(sains) SMP Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif deskriptif. Sumber informasi yaitu guru SMP Negeri se-Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, terdiri atas SMP Negeri 1, 2, 3, dan 4 Ngaglik yang khususnya
guru bidang studi IPA (sains). Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tahapan reduksi
data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru IPA SMP di Kecamatan Ngaglik meliputi:
1) ketrampilan guru IPA dalam mengelola kelas terutama menjalin komunikasi dengan
peserta didik; 2) kemampuan guru IPA dalam membuat perencanaan dan persiapan
mengajar; 3) penguasaan guru terhadap materi pelajaran IPA yang diperlihatkan dengan
bacaan guru terbatas; 4) penguasaan metode dan strategi guru IPA dalam mengajar;
5) motivasi guru IPA dalam mengajar terutama berkait dengan komitmen guru untuk
meningkatkan prestasi peserta didik; 6) pengetahuan yang dimiliki guru IPA tentang
kompetensi peserta didik yang harus dicapai; 7) ketrampilan guru IPA dalam mengajar;
8) ketrampilan guru IPA dalam melakukan penilaian dan evaluasi guna mengontrol
jalannya pembelajaran.

Kata kunci: Kinerja Guru IPA (Sains)

FACTORS AFFECTING THE SCIENCE TEACHERS’ PERFORMANCE OF


STATE JUNIOR HIGH SCHOOLS IN NGAGLIK SUBDISTRICT,
SLEMAN DISTRICT

Abstract
This study aims to determine the factors affecting the junior high school’s science
teachers performance in Ngaglik Subdistrict, Sleman Dictrict to improve students’ interest
and achievement of science subject. This research is descriptive qualitative study. The
information resources were junior high school’s science teachers in Ngaglik, Sleman,
consisting of Junior High School 1, 2, 3 and 4. The data were collected through observation,
interview, and documentation. The data analyses techniques used were qualitative and
descriptive techniques included three stages which were data reduction, data display, and
conclusion. The results showed that factors affecting the science teachers’ performance of
state junior high schools (SMP) in Ngaglik Subdistrict, Sleman District included: 1) the
science teacher’s skill to manage the class especially creating the communication with
the students; 2) the teacher’s ability in planning and preparing the teaching; 3) limited
mastery of the teacher’s as seen from the limited references used; 4) the teacher’s ability
in teaching methods and strategies; 5) teacher’s motivation, particularly in improving the
student’s achievements; 6) the teacher’s understanding in student’s competency that must
be achieved, 7) the teachers’ skills in transferring knowledge, and, 8) teacher’s skills in
conducting the assessment and evaluation in order to control the learning processes.

Keywords: Science Teachers Performance

94
95

PENDAHULUAN menjelaskan performance individual sebagai


Proses belajar mengajar yang dikelola hasil kerja dari faktor kemampuan, ka-
atau dilaksanakan oleh guru yang profe- pasitas, kapabilitas, pengalaman, tujuan
sional dapat menghasilkan suatu pembe- dan nilai, tenaga pendorong, dan hadiah
lajaran yang efektif. Dillon dan Maguire atau imbalan. Kinerja guru sangat penting
(2001:5) melihat guru berkualitas dari untuk diperhatikan dan dievaluasi karena
empat aspek yaitu: manajemen kelas, guru mengemban tugas profesional arti-
peran yang lebih luas dari guru, kualitas nya tugas-tugas hanya dapat dikerjakan
professional, dan kualitas pribadi guru. dengan kompetensi khusus yang diper-
Kemampuan mengajar secara efektif oleh melalui program pendidikan. Untuk
merupakan hasil dari gabungan antara mengetahui keberhasilan kinerja perlu
manajemen kelas, pengenalan subjek di dilakukan evaluasi atau penilaian kinerja
dalam kelas, penilaian kelas, dan semua dengan berpedoman pada parameter dan
kriteria yang telah ditetapkan dalam stan- indikator yang ditetapkan yang diukur se-
dar proses pembelajaran yang ditetapkan cara efektif dan efisien seperti produktivi-
oleh pemerintah. tasnya, efektivitas menggunakan waktu,
Colquit, Lepine dan Wesson (2009:37) dana yang dipakai serta bahan yang tidak
menjelaskan kinerja sebagai seperangkat terpakai. Evaluasi kerja melalui perilaku
nilai dari perilaku pegawai yang berkon- dilakukan dengan cara membandingkan
tribusi baik positif atau negatif terhadap dan mengukur perilaku seseorang dengan
pencapaian tujuan organisasi. Pengem- teman sekerja atau mengamati tindakan
bangan profesional guru terus dilakukan seseorang dalam menjalankan perintah
di Indonesia, di antaranya melalui serti- atau tugas yang diberikan, cara mengko-
fikasi profesional guru. Guru profesional munikasikan tugas dan pekerjaan dengan
adalah orang yang memiliki kemampuan orang lain.
atau kompetensi khusus dalam bidang Kinerja guru dapat diukur dengan me-
keguruan sehingga mampu menjalankan lihat kemampuan, kapasitas, pengalaman,
tugasnya sebagai guru secara maksimal. kepuasan dalam menjalankan tugas seba-
Kompetensi guru terdiri dari kompetensi gai pendidik dan pengajar. Kemampuan
pribadi dan kompetensi profesional (Moh. dan kapasitas sudah tercakup dalam stan-
Uzer Usman, 2004:16). dar kompetensi guru yang meliputi kom-
Kinerja adalah tingkat keberhasilan petensi pedagogik, kompetensi kepriba-
orang atau organisasi dalam melaksana- dian, kompetensi profesional, dan kom-
kan pekerjaan tertentu atau aktivitas se- petensi sosial (Buchori Alma, 2010:126).
lama periode waktu tertentu (Sudarmanto, Kinerja guru IPA dalam mengajar tam-
2009:6). Kinerja dapat pula dilihat dari pak pada proses belajar mengajar sehingga
aspek proses atau tahapan-tahapan dalam kinerja guru dipengaruhi oleh faktor-
memberikan layanan atau menghasilkan faktor yang ada kaitannya dalam kegiatan
suatu produk. Kriteria kinerja menurut pembelajaran mulai dari persiapan, pelak-
Enco Mulyasa (2007:125) diukur dari dua sanaan, dan evaluasi belajar. Persiapan
faktor utama yaitu kecakapan dan moti- pembelajaran tercermin dari RPP sehingga
vasi. Kecakapan tampak pada: 1) tugas kemampuan guru dalam menyusun RPP
dan tanggung jawab, serta 2) kemampuan dapat mempengaruhi kinerja guru dalam
dan ketrampilan. Motivasi tampak pada: mengajar IPA. Pada pelaksanaan pembe-
1) semangat yang tinggi dan 2) berinisiatif lajaran IPA, guru harus menguasai materi
dan berkemauan tinggi. pelajaran, mampu menerapkan metode
Kinerja juga dapat dilihat pada ma- dan strategi belajar yang tepat, memiliki
sing-masing individu. Hunt (1992:2) pengetahuan yang luas. Selain itu, guru

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...


96

juga harus memiliki keterampilan me- dapat dicarikan alternatif pemecahannya.


ngajar dan ketrampilan dalam mengelola Tujuannya adalah agar faktor tersebut bu-
kelas. Penguasaan materi dan ketrampilan kan menjadi hambatan bagi peningkatan
tersebut berpengaruh terhadap kinerja kinerja guru melainkan mampu mening-
guru IPA dalam mengajar. Pada akhir katkan dan mendorong kinerja guru ke
pembelajaran, dibutuhkan evaluasi untuk arah yang lebih baik sebab kinerja sebagai
mengukur keberhasilan pembelajaran. suatu tolok ukur bagi sikap dan perilaku
Untuk mengukur keberhasilan belajar, yang berkaitan dengan komitmen dapat
membutuhkan ketrampilan guru dalam meningkat dari waktu ke waktu.
melakukan evaluasi. Berdasarkan hasil supervisi Pengawas
Guru pada prinsipnya memiliki po- Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pada
tensi yang cukup tinggi untuk berkreasi tahun 2010 ditemukan bahwa hanya ada
guna meningkatkan kinerjanya. Namun sebagian guru IPA SMP Negeri se Keca-
potensi yang dimiliki guru untuk berkreasi matan Ngaglik yang dalam pembelajaran-
sebagai upaya meningkatkan kinerjanya nya menggunakan media interaktif, se-
tidak selalu berkembang secara wajar dan bagian yang lain belum. Kasus yang di-
lancar disebabkan adanya pengaruh dari jumpai di sekolah antara lain: penggunaan
berbagai faktor baik yang muncul dalam alat-alat laboratorium IPA yang belum
pribadi guru itu sendiri maupun yang optimal. Realitas ini sebagai indikator
terdapat di luar pribadi guru. Tidak dapat kinerja guru IPA dalam memanfaatkan me-
dipungkiri bahwa kondisi di lapangan dia pembelajaran termasuk penggunaan
seringkali mencerminkan keadaan guru alat-alat laboratorium yang belum optimal
yang tidak sesuai dengan harapan. Ke- sehingga berdampak pada hasil (out put)
nyataan yang dijumpai di lapangan ada yang belum maksimal. Oleh karena itu,
sebagian guru yang bekerja sambilan baik faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
yang sesuai dengan profesinya maupun di guru dipandang perlu untuk dipelajari,
luar profesi guru, terkadang ada sebagian ditelaah dan dikaji secara mendalam agar
guru yang secara totalitas lebih menekuni dapat memberikan gambaran yang jelas
kegiatan sambilan dari pada kegiatan faktor mana yang lebih berperan dan pen-
utamanya sebagai guru di sekolah. Ke- ting yang mempengaruhi kinerja guru.
nyataan ini sangat memprihatinkan dan
mengundang berbagai pertanyaan tentang METODE
komitmen guru terhadap profesinya. Di Jenis penelitian ini adalah penelitian
sisi lain seringkali kinerja guru banyak studi kasus. Studi kasus merupakan salah
dipersoalkan oleh masyarakat ketika satu metode penelitian kualitatif ilmu so-
memperbicangkan masalah peningkatan sial. Pertanyaan how dan why adalah jenis
mutu pendidikan di negara Republik deskriptif dapat digunakan untuk menda-
Indonesia. patkan gambaran dan penjelasan mengenai
Kontroversi antara kondisi ideal yang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
harus dijalani guru sesuai harapan Un- guru IPA (sains) SMP Negeri se-Kecamatan
dang-undang tentang Sistem Pendidikan Ngaglik Kabupaten Sleman dalam situasi
Nasional No. 20 Tahun 2003 dengan natural dan wajar, sebagaimana adanya,
kenyataan yang terjadi di lapangan me- tanpa manipulasi, tanpa eksperimen serta
rupakan suatu hal yang patut untuk di- mengedepankan pola berpikir induktif.
cermati, khususnya tentang faktor pe- Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri
nyebab munculnya dilema tersebut, sebab se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman
hanya dengan memahami faktor yang yang terdiri dari SMP Negeri 1, 2, 3 dan 4
berpengaruh terhadap kinerja guru maka Ngaglik. Waktu pelaksanaan penelitian

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 7, Nomor 2, September 2014


97

dimulai bulan Agustus 2008 sampai de- “Menurut saya, cara mengkondisikan
ngan bulan Februari 2009. siswa agar siswa siap belajar adalah
Sumber informasi penelitian ini ada- dengan diberikan pretest yang sesuai
lah guru bidang studi IPA (sains) di SMP dengan materi yang akan diajarkan,
Negeri se-Kecamatan Ngaglik Kabupaten terutama yang ada hubungannya de-
Sleman, terdiri atas SMP Negeri 1 Nga- ngan kehidupan sehari-hari. (Hasil
glik, SMP Negeri 2 Ngaglik, SMP Negeri Wawancara Tanggal 8 Desember
3 Ngaglik dan SMP Negeri 4 Ngaglik. 2008)
Metode dan alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil wawancara memperlihatkan
wawancara mendalam, pengamatan, dan bahwa guru-guru membuat perencanaan
dokumentasi. Keabsahan data pada peneli- pembelajaran meliputi bahan ajar, lingku-
tian ini didapatkan dengan menggunakan ngan fisik, dan siswa. Cara mengkondisi-
teknik triangulasi data. kan siswa adalah dengan memberikan pre-
Peneliti secara kontinyu menggunakan test di awal pembelajaran. Pada waktu pe-
data yang ada untuk mencapai tujuan rencanaan dilakukan penentuan mengenai
penelitian yaitu memecahkan fokus pe- segala sesuatu yang berhubungan dengan
nelitian. Menurut (Nasution, 2003:129), kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga
analisis data pada penelitian kualitatif diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat
naturalistik secara umum mengandung 3 berlangsung dengan lancar dan dapat men-
(tiga) kegiatan yang saling terkait, yaitu 1) capai hasil sesuai yang diharapkan.
kegiatan mereduksi data, 2) menampilkan Walaupun suatu kegiatan semacam ini
data dan 3) melakukan verifikasi untuk sudah menjadi bagian dan tugas rutinitas
membuat kesimpulan. guru, misalnya kegiatan melakukan se-
suatu yang sudah menjadi pekerjaannya,
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti kegiatan guru mengajar, perenca-
Faktor Kemampuan Guru IPA dalam naan tetap merupakan hal yang penting
Membuat Perencanaan dan Persiapan dilakukan. Hal ini disebabkan perubahan
Mengajar dapat berlangsung setiap saat. Dengan
Salah satu informan mengemukakan adanya perubahan atas satu atau lebih
bahwa persiapan mengajar bukan hanya unsur atau faktor, dapat mempengaruhi
dari fisiknya saja seperti bahan ajar, ruang hasil yang diharapkan. Perencanaan dan
kelas, media pembelajaran tetapi juga persiapan mengajar diperlukan sebelum
aspek siswa seperti minat, motivasi siswa pelaksanaan kegiatan mengajar, juga
seperti terungkap dalam wawancara de- terutama karena adanya faktor perubahan
ngan guru biologi SMP Negeri 4 Ngaglik tersebut. Perubahan materi, perubahan
sebagai berikut: kondisi siswa, perubahan kompetensi
“Bagi saya, saya tidak bisa mengajar dengan siswa yang akan dicapai dan lain-
dengan baik jika siswa tidak siap mene- lainnya akan terjadi seiring berjalannya
rima pelajaran. Walaupun materi yang waktu.
saya sampaikan telah saya kuasai. Saya Selain memiliki rencana sendiri, guru
kira sulit terjadi pentransferan penge- dan siswa juga memiliki motivasinya
tahuan pada siswa. Jadi menurut saya, masing-masing tetapi bersifat timbal balik.
selain media dan materi, siswa juga Dalam hal ini, siswa ingin memperoleh
perlu dipersiapkan dalam kondisi siap suatu atau beberapa kompetensi, sedang-
menerima pelajaran.”(Hasil Wawan- kan guru ingin mewujudkan siswa memi-
cara Tanggal 8 Desember 2008). liki kompetensi tersebut. Dengan demikian
siswa berada pada posisi yang menerima

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...


98

manfaat atau yang dilayani, sedangkan materi pembelajarannya dengan baik di-
guru berada pada posisi yang memberi- sebabkan keterbatasan waktu untuk mem-
kan manfaat atau yang melayani. Dengan persiapkan karena misalnya kondisi fisik
demikian dapat dipahami bahwa tingkat atau mental guru sedang ada masalah.
kemampuan guru IPA dalam membuat Kurang baiknya penguasaan materi
perencanaan dan persiapan pembelajaran oleh guru dapat berdampak negatif bagi
merupakan salah satu faktor yang dapat siswa. Dalam hal ini peserta didik kurang
mempengaruhi kinerja guru IPA. lengkap dalam menerima informasi yang
jelas. Apabila sifat materi tersebut menun-
Faktor Penguasaan Guru terhadap Materi jukkan pentingnya sebuah eksperimen
Pelajaran atau penelitian ilmiah, hal ini akan meng-
Penguasaan terhadap materi pelajaran hasilkan informasi tambahan yang akan
dikemukakan oleh guru fisika SMP Negeri memperjelas pemahaman siswa. Dalam hal
1 Ngaglik: “Dari seluruh materi yang harus tingkat penguasaan materi yang dimiliki
saya ajarkan, saya merasa ada materi yang guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan
belum begitu saya kuasai.” (Hasil wawan- Ngaglik, kalau dilihat dari seluruh materi
cara tanggal 12 Agustus 2008). yang tercantum dalam silabus, pada umum-
Sementara itu ungkapan senada di- nya dapat dinilai cukup baik. Namun
sampaikan oleh guru Fisika SMP Negeri jika dilihat secara khusus per materi atau
4 Ngaglik, “Diantara materi-materi fisika pokok bahasan, menurut hasil penelitian
yang harus saya sampaikan ke siswa, banyak diantara guru IPA yang merasa
sebagian besar telah saya kuasai.” (Hasil kurang menguasai untuk materi tertentu
wawancara tanggal 8 Desember 2008). dan merasa perlunya tambahan bahan ajar
Ungkapan tersebut menimbulkan pema- ataupun suatu kesempatan untuk berdis-
haman yang dapat dinyatakan dengan kusi dengan guru-guru sesama bidang
kalimat lain bahwa kenyataannya ada juga studi untuk meningkatkan penguasaan-
materi yang harus disampaikan ke siswa nya terhadap materi. Bila kenyataan ini
namun belum dikuasai oleh guru tersebut. dihubungkan dengan kenyataan masih
Beberapa informasi di atas menunjukkan rendahnya nilai rata-rata ujian nasional
terdapatnya fenomena penguasaan materi IPA siswa SMP Negeri di Kecamatan Nga-
oleh guru IPA SMP Negeri di Kecamatan glik, hal ini menunjukkan adanya korelasi
Ngaglik yang masih harus ditingkatkan. positif. Meskipun karena bakat beberapa
Perkataan, ketidakmampuan guru me- siswa terhadap pelajaran IPA menampak-
nguasai dengan baik materi pembelajaran kan mereka menggeneralisasikan fakta,
yang disampaikan kepada siswa akan pengalaman dan teori yang sudah dipela-
menimbulkan masalah yang berdampak jari dan mampu memperjelas pemahaman
pada prestasi peserta didik. mereka terhadap materi yang diterimanya.
Kemungkinan hal di atas dapat ter- Sehingga siswa-siswa tersebut mampu
jadi. Di antara faktor penyebabnya ada- pula mendapat nilai yang baik. Pada ke-
lah keterbatasan ketersediaan bahan ajar nyataannya peserta didik yang prestasinya
ataupun kurangnya kemampuan guru baik dibanding dengan jumlah siswa yang
dalam memahami bahan ajar yang tersedia prestasinya tidak baik masih sangat kecil,
misalnya karena pengaruh faktor bahasa ini berarti nilai rata-rata yang dicapai
dan kalimat yang kurang baik sehingga peserta didik SMP Negeri tersebut masih
menimbulkan multi tafsir. Namun tidak memprihatinkan. Ini juga tercermin dari
menutup kemungkinan pula bahwa besarnya kesenjangan antara nilai teren-
kekurangmampuan guru mempersiapkan dah dengan nilai tertinggi.

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 7, Nomor 2, September 2014


99

Faktor Penguasaan Metode dan Strategi Sebenarnya umumnya guru-guru,


Guru IPA dalam Mengajar khususnya guru IPA sesuai penelitian ini,
Khusus mengenai metode yang di- sudah mengetahui terdapatnya beberapa
pakai Guru IPA SMP Negeri di Kecamatan metode mengajar. Di antaranya ada yang
Ngaglik di antaranya dapat diperoleh in- dikenal dengan diskusi informasi, discov-
formasi dari penuturan guru Biologi SMP ery-inquiry dan demonstrasi. Seorang guru
Negeri 2 Ngaglik sebagai berikut: dapat menggunakan ketiga metode terse-
“Dalam KBM saya, metode mengajar but ataupun yang lainnya secara bergan-
yang biasa saya terapkan tidak selalu tian atau pada waktu yang berbeda-beda.
sama. Biasanya saya lihat dulu seperti Pengubahan metode tersebut mungkin
apa karakter materinya, baru saya ten- dilakukan karena memang ada kebutuhan
tukan metodenya. Mengenai metode melakukannya. Hal ini bisa terjadi karena
yang sering saya pakai yaitu praktek, diantaranya terdapat faktor karakteristik
diskusi, informasi, unjuk kerja dan materi. Karakteristik peserta didik atau
demonstrasi.” (Hasil Wawancara Tang- yang lain.
gal 2 September 2008) Terkait dengan pembelajaran IPA di
SMP Negeri di Kecamatan Ngaglik, menu-
Beberapa metode yang digunakan di rut hasil penelitian, guru-guru IPA SMP
antaranya adalah CTL, demonstrasi dan Negeri di Kecamatan Ngaglik dalam pem-
eksperimen seperti dikemukakan oleh belajarannya menggunakan metode disco-
guru Biologi SMP Negeri 3 Ngaglik, seba- very-inquiry dan pendekatan pembelajaran
gai berikut: kontekstual (contextual teaching learning).
“Ada beberapa macam metode me- Metode mengajar discovery-inquiry adalah
ngajar yang sering saya terapkan suatu metode mengajar modern yang sa-
dalam KBM saya yaitu diskusi, in- ngat sesuai untuk pembelajaran IPA. Ka-
formasi, demonstrasi, experimen dan rena anak akan dapat dimotivasi lebih baik
CTL. Tentang metode mana yang saya untuk belajar apabila anak terlibat lang-
pilih untuk suatu pokok bahasan ter- sung dalam proses belajar melalui kegiatan
gantung dari sifat materinya.” (Hasil discovery-inquiry yaitu menyelidiki dan me-
Wawancara Tanggal 12 Nopember nemukan. Dan karena IPA terkait dengan
2008). gejala-gejala ataupun peristiwa alamiah
yang banyak ditemui dalam kehidupan
Cara penyampaian materi pembelajar- nyata sehari-hari, maka pembelajaran IPA
an oleh guru kepada siswa, itulah suatu sangat tepat menggunakan pendekatan
metode mengajar guru. Antara guru yang kontekstual, yang merupakan pembelaja-
satu dengan guru yang lain dalam me- ran yang berlandaskan dunia kehidupan
nyampaikan materi yang sama kepada nyata, berpikir tingkat tinggi, aktivitas
siswa yang sama dapat memakai cara siswa, aplikatif, berbasis masalah nyata,
yang berbeda. Dan dengan perbedaan cara berpikir komprehensif dan pembentukan
tersebut bisa menyebabkan perbedaan manusia yang memiliki akal sehat.
tingkat pemahaman siswa terhadap materi Walaupun metode discovery-inquiry
yang diterima. Pada gilirannya jika guru dan pendekatan kontekstual telah diterap-
yang cara mengajarnya menyebabkan kan dalam pembelajaran IPA di SMP Ne-
siswa kurang paham tidak mengubah cara geri di Kecamatan Ngaglik, namun dalam
mengajarnya, ini dapat berakibat makin kenyataannya nilai rata-rata UAN masih di
banyak materi yang tidak dapat dipahami bawah standar. Jika kedua hal ini dikaitkan
siswa. dapat dipahami bahwa penerapan metode
dan pendekatan pembelajaran tersebut

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...


100

masih belum maksimal. Hal ini menun- siswa SMP Negeri di Kecamatan Ngaglik
jukkan kekurangmampuan guru dalam yang tidak mampu mencapai standar
melaksanakan metode pembelajaran ini dimungkinkan ada faktor dalam diri
yang dipilihnya. Dengan kata lain tingkat peserta didik yang lebih kuat yang tidak
penguasaan metode pembelajaran dari terkontrol dan cenderung lebih kuat men-
guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan dorongnya melakukan hal-hal yang sangat
Ngaglik masih perlu diperbaiki. Karena tidak mendukung belajarnya. Di samping
belum dapat menghasilkan prestasi belajar itu tidak menutup kemungkinan terda-
siswa yang memuaskan yang mencer- patnya faktor dari luar dari peserta didik
minkan kinerja guru. Dengan demikian misalnya lingkungan. Walaupun secara
dapat dipahami bahwa tingkat pengua- keseluruhan nilai rata-rata UAN rendah,
saan guru terhadap metode dan strategi namun karena secara individual ada pula
pembelajaran merupakan salah satu faktor beberapa peserta didik yang nilainya
yang mempengaruhi kinerja guru. tinggi, maka hal ini menunjukkan terdapat
motivasi siswa yang lebih terarah. Ini salah
Faktor Motivasi Guru IPA dalam Men- satunya terkait dengan tingkat motivasi
gajar guru dalam mengajar yang mendorong
Informasi dari hasil wawancara de- guru-guru untuk memotivasi peserta didik
ngan Guru IPA SMP Negeri 4 Ngaglik, agar berupaya keras mencapai kemajuan
dipaparkan sebagai berikut: lewat belajar.
“Dalam KBM saya, hal rutin yang
saya lakukan adalah selalu mengawali Faktor Pengetahuan yang Dimiliki Guru
KBM dengan apersepsi dan pemberian IPA dalam Mengajar
motivasi belajar siswa. Kalau untuk Di antara guru-guru IPA SMP Negeri
prosesnya ya tidak tentu. Kan harus di Kecamatan Ngaglik yang melaksanakan
menyesuaikan materi, apakah cukup pengintegrasian ketrampilan dasar labora-
dengan teori saja, atau perlu ada prak- torium dalam pembelajaran adalah guru
tikum.” (Hasil Wawancara Tanggal 8 SMP Negeri 4 Ngaglik seperti dituturkan
Desember 2008). di bawah ini.
“Kemampuan dasar siswa dalam kerja
Dari kutipan wawancara di atas dapat di laboratorium diintegrasikan dalam
dipahami bahwa guru IPA SMP Negeri pembelajaran dengan melihat ke-
4 Ngaglik juga selalu memotivasi para mampuan dasar yang dimiliki siswa
siswanya untuk terus belajar. Motivasi menggunakan alat-alat ukur secara
merupakan unsur penting dalam suatu benar.” (Hasil Wawancara Tanggal 8
kegiatan. Tanpa ada motivasi tidak ada Desember 2008).
kegiatan yang nyata. Kegiatan guru
mengajar juga didasari adanya motivasi Sementara itu dalam menanggapi per-
tertentu. Menurut hasil penelitian ini, tanyaan yang sama, guru IPA SMP Negeri
umumnya guru-guru IPA SMP Negeri di 2 Ngaglik mengemukakan:
Kecamatan Ngaglik melakukan apersepsi “Guna mengintegrasikan ketrampil-
dan motivasi kepada para peserta didiknya an dasar laboratorium siswa dalam
terutama pada awal kegiatan belajar me- pembelajaran yang saya lakukan yaitu
ngajar. Maksudnya adalah agar peserta menjelaskan cara kerja alat, batas-batas
didik lebih menyiapkan diri secara fisik alat ukur dan menjelaskan bahaya
ataupun mental untuk bersungguh-sung- dalam laboratorium bila terdapat kesa-
guh dalam menerima pelajaran. Dikaitkan lahan.” (Hasil Wawancara Tanggal 8
dengan kenyataan nilai rata-rata UAN Desember 2008).

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 7, Nomor 2, September 2014


101

Hal-hal atau faktor-faktor yang dapat lebih berkaitan langsung dengan kegiatan
mendukung pembelajaran adalah hal- pembelajaran. Dalam hal yang dimaksud
hal yang telah tertulis dalam Rencana adalah ketrampilan guru IPA, maka hal-
Persiapan Pembelajaran (RPP). Jadi para hal yang berhubungan langsung dengan
guru umumnya, termasuk guru IPA harus pembelajaran IPA perlu dimiliki guru yang
memiliki pengetahuan tentang tujuan bersangkutan agar diperoleh hasil kerja
pembelajaran, standar kompetensi, kom- guru atau kinerja guru yang baik. Informa-
petensi dasar siswa yang hendak dicapai si yang jelas dengan bahasa dan struktur
dan indikatornya, materi pokok, alokasi kalimat yang baik sangat diperlukan oleh
waktu, sumber/alat pembelajaran, penilai- guru IPA terutama untuk menerangkan
an dan metode. Pengetahuan tentang hal- gejala-gejala alam yang biasa dilihat siswa
hal di atas sangat membantu guru dalam dan kaitannya dengan kehidupan yang
mengarahkan persiapan yang harus dilak- membutuhkan sarana prasarana. Dengan
sanakan sebelum mengajar. struktur kalimat yang baik dan benar, para
Mengenai tingkat pengetahuan yang peserta didik akan lebih mudah menyerap
dimiliki guru-guru IPA SMP Negeri di informasi yang disampaikan gurunya.
Kecamatan Ngaglik, berdasarkan hasil Bagi guru-guru IPA dituntut ketrampi-
penelitian diketahui bahwa tingkat dalam lannya untuk mengajukan langkah-lang-
pengetahuan guru-guru IPA dalam hal-hal kah metode ilmiah atau sistem kerja secara
yang dimuat dalam Rencana Persiapan ilmiah yang diperlukan dalam penelitian-
Pengajaran masih perlu ditingkatkan se- penelitian terhadap fenomena-fenomena
hingga dapat melaksanakan pembelajaran alamiah. Dengan kata lain bagi guru IPA
secara lebih baik. Hal ini karena terkait diperlukan suatu ketrampilan dalam
dengan temuan bahwa tingkat pengeta- mengintegrasikan kerja ilmiah maupun
huan yang dimiliki guru IPA dalam me- ketrampilan dasar alat-alat laboratorium
ngajar dapat mempengaruhi kinerja guru. dalam pembelajaran.
Terkait dengan hasil penelitian ini, ter-
Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam dapat pengalaman guru-guru IPA SMP
Mengajar Negeri di Kecamatan Ngaglik dalam
Ketrampilan guru merangsang rasa mengintegrasikan kerja ilmiah maupun
ingin tahu siswa. Rasa ingin tahu ini akan ketrampilan dasar alat-alat laboratorium
mendorong siswa-siswa terlibat aktif un- dalam pembelajaran IPA. Ketrampilan
tuk melakukan eksperimen dan kerja-kerja tersebut sangat diperlukan oleh guru-guru
ilmiah. Mengenai hal tersebut, guru IPA IPA terutama dalam rangka memperjelas
SMP Negeri 1 Ngaglik mengungkapkan: peserta didik dalam memahami langkah-
“Jika dalam KBM siswa dilibatkan langkah metode ilmiah dalam mempela-
dalam melakukan eksperimen dan jari IPA melalui pengalaman ataupun
mengamatinya, maka siswa akan pengamatan langsung pada peristiwa atau
lebih mudah memahami materi yang benda nyata di alam. Sejauhmana pengala-
diajarkan gurunya”. (Hasil Wawancara man mengajar dengan cara mengintegrasi-
Tanggal 12 Agustus 2008). kan kerja ilmiah dalam pembelajaran IPA
sangat berpengaruh terhadap ketrampilan
Dapat dipahami bahwa seorang guru guru IPA dalam mengajar. Dikaitkan de-
yang memiliki ketrampilan yang baik da- ngan terdapatnya kesenjangan lebar antara
lam mengajar hal ini berdampak positif nilai terendah dengan nilai tertinggi UAN
pada keberhasilan kegiatan belajar me- IPA SMP Negeri di Kecamatan Ngaglik
ngajarnya. Ketrampilan dalam mengajar menunjukkan masih sedikitnya siswa
menunjuk pada hal-hal operasional yang yang mampu mempelajari IPA melalui

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...


102

kerja ilmiah dan banyak yang cenderung sebagai kesatuan sosial kecil yang bertu-
menghafal yang dengan cara ini anak juan belajar. Mengingat cakupan kegia-
mudah lupa. Ini menunjukkan bahwa tannya, guru yang memiliki ketrampilan
guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan dalam mengelola kelas dengan demikian
Ngaglik masih belum maksimal dalam dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama,
menerapkan ketrampilannya mengajar. ketrampilannya membuat perencanaan
Dan bila dikaitkan dua hal atau masalah dan melakukan persiapan pembelajaran;
di atas, menyiratkan pemahaman bahwa Kedua, ketrampilannya dalam menata
tingkat ketrampilan guru IPA dalam me- atau mengorganisir para peserta didik un-
ngajar merupakan salah satu faktor yang tuk dikerahkan dalam kegiatan-kegiatan
mempengaruhi kinerja guru IPA. pembelajaran; Ketiga, ketrampilannya
dalam mengawasi kegiatan siswa dalam
Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam belajar, termasuk di sini selalu memantau
Mengelola Kelas kondisi peserta didik maupun kondisi
Ketrampilan guru dalam mengelola lingkungan belajar di ruang kelas dalam
kelas tampak dari metode pembelajaran rangka tetap mengarahkan kegiatan pe-
yang dipilihnya. Mengenai hal tersebut serta didik pada pencapaian tujuan yaitu
guru IPA SMP Negeri 4 mengemukakan prestasi peserta didik yang memuaskan.
pengalamannya. Menurut hasil penelitian, umumnya
“Dalam rangka kelancaran KBM IPA, guru-guru IPA SMP Negeri di Kecamatan
pelaksanaan pembelajaran IPA di Ngaglik telah berupaya melaksanakan
kelas dilakukan dengan pendekatan pembelajaran IPA dengan metode disco-
pembelajaran kontekstual dan prinsip very-inquiry dan pendekatan kontekstual.
pembelajaran yang menyenangkan.” Namun hasilnya ternyata masih sangat
(Hasil Wawancara Tanggal 8 Desember minim terkait dengan kondisi prestasi
2008). siswa yang berada di bawah standar
dalam nilai rata-ratanya. Hal ini menun-
Kutipan wawancara di atas menerang- jukkan terdapatnya kekurangan dalam
kan bahwa jika siswa tampak senang de- melaksanakan persiapan. Demikianlah,
ngan pelaksanaan pembelajaran gurunya penyusunan RPP tidak menjamin ber-
menunjukkan metode pembelajaran terse- hasilnya pembelajaran selama persiapan
but sesuai dengan kondisi siswa. menurut tidak dilaksanakan dengan baik. Dengan
pendapat guru IPA SMP Negeri 4 Ngaglik demikian kinerja guru IPA yang tercermin
seperti yang dilaksanakannya adalah seba- dari prestasi siswa tersebut dipengaruhi
gaimana dituturkan berikut: oleh tingkat ketrampilan guru dalam
“Untuk melibatkan siswa dalam pem- mengelola kelas. Dengan kata lain, tingkat
buatan dan pemanfaatan sumber/me- ketrampilan guru IPA dalam mengelola
dia belajar adalah dengan memberikan kelas merupakan salah satu faktor yang
tugas kepada siswa secara kelompok mempengaruhi kinerja guru IPA.
atau individual.” (Hasil Wawancara
Tanggal 8 Desember 2008). Faktor Ketrampilan Guru IPA dalam
Melakukan Penilaian dan Evaluasi
Dari kutipan wawancara di atas da- Mengenai cara memantau belajar siswa
pat diketahui bahwa siswa penting untuk guru SMP Negeri 4 Ngaglik mengemu-
dirangsang lebih aktif dalam pembelajaran kakan:
IPA. Dalam rangka itu, guru dapat melaku- “Untuk memantau belajar siswa, pen-
kan penugasan kepada siswa. Mengelola ting sekali bagi guru untuk memberi-
kelas merupakan kegiatan mengatur kelas kan tugas-tugas kepada para siswa dan

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 7, Nomor 2, September 2014


103

memeriksa tugas-tugas tersebut, serta hasil akumulasi berbagai kompetensi yang


bila perlu cari informasi dari orang sejenis yang merupakan indikator dari
tua siswa yang bersangkutan.” (Ha- kompetensi tersebut. Oleh karena itu,
sil Wawancara Tanggal 8 Desember untuk mengarahkan peserta didik pada
2008). kompetensi tersebut, penting bagi guru
untuk memantau sejauhmana tingkat
Sementara itu guru IPA SMP Negeri 3 pencapaian kompetensi siswa setiap pe-
Ngaglik berpendapat sebagai berikut: riode tertentu dalam rentang waktu yang
“Dalam memantau belajar siswa dapat lebih pendek. Untuk itu guru mengadakan
digunakan cara ialah dengan memberi jenis-jenis evaluasi seperti pretest, posttest
pretest setiap sebelum pelajaran dimu- maupun ulangan-ulangan harian. Selain
lai mengenai materi yang sudah diajar- itu dapat pula para siswa diberi tugas
kan sebelumnya.” (Hasil Wawancara secara individual atau kelompok. Adanya
Tanggal 12 Nopember 2008). ulangan-ulangan harian, penugasan,
pretest ataupun posttest dapat digunakan
Dari dua pendapat di atas tercermin untuk memotivasi belajar anak dan untuk
bahwa tugas yang diberikan oleh guru mengetahui hasilnya diadakan penilaian
kepada siswa, maupun pertanyaan-per- pula. Biasanya nilai prestasi hasil belajar
tanyaan guru yang biasa diberikan kepada peserta didik yang dilaporkan secara tertu-
siswa sebelum kegiatan belajar mengajar lis merupakan rata-rata dari nilai-nilai di
dimulai merupakan cara mengevaluasi atas dengan nilai hasil tes sumatif, yang
perkembangan kemampuan siswa. Dapat cara penilaiannya terdapat aturan baku
dikatakan bahwa pretest dan pemberian yang ditetapkan dari sekolah.
tugas merupakan evaluasi pendahuluan Dalam kaitannya dengan prestasi be-
untuk mengetahui sejauh mana daya lajar peserta didik, perlu diperhatikan ke-
tangkap atau daya serap siswa terhadap mampuan guru dalam melakukan evalu-
materi yang diajarkan guru. Sehingga hal asi dan penilaian. Dalam hal kegiatan
ini dapat menjadi umpan balik bagi guru evaluasi, yang sangat penting diperhati-
dalam memperbaiki kualitas kegiatan kan adalah alat evaluasi, metode evaluasi,
mengajarnya. alokasi waktu. Alat evaluasi menyangkut
Kegiatan penilaian dan evaluasi berkait jenis atau bentuk soal, dalam hal ini harus
erat dengan kegiatan pengawasan. Tugas disesuaikan dengan materi dan alokasi
pengawasan merupakan serangkaian dari waktu. Terkait dengan bentuk soal, apakah
tugas pengelolaan, yang bertujuan untuk bentuknya essay, pertanyaan harus jelas
mencegah agar kegiatan-kegitan berlang- maksudnya, tidak sampai menimbulkan
sung seperti yang diharapkan. Dengan multi tafsir dan mengakibatkan perbedaan
kata lain pengawasan dilakukan untuk jawaban antara guru dan murid. Dalam
menghindari terjadinya penyimpangan hal bentuknya test obyektif, soal yang
kegiatan yang menyebabkan kegiatan baik adalah yang berbobot yaitu yang da-
tersebut tidak efektif dan tujuan tidak pat merangsang aktivitas berpikir peserta
tercapai. didik secara ilmiah. Sedangkan metode
Sebenarnya kegiatan evaluasi dan evaluasi berkenaan dengan cara tertulis
penilaian merupakan kegiatan guru da- atau lisan. Untuk evaluasi selama proses
lam mengelola kelas, khususnya pada pembelajaran, biasanya dilakukan de-
aspek hasil. Sebelum berakhirnya proses ngan cara lisan. Dan untuk evaluasi akhir
kegiatan belajar, sebenarnya kegiatan periode pembelajaran (akhir semester)
evaluasi sudah diadakan. Kompetensi biasanya dilakukan secara tertulis. Dalam
tertentu dari peserta didik merupakan kaitannya dengan kompetensi siswa, agar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...


104

nilai hasil evaluasi belajar benar-benar adalah ketrampilannya dalam menginte-


mencerminkan kompetensi siswa maka grasikan kerja ilmiah dalam pembelajaran,
harus ada pengawasan ketat terhadap termasuk ketrampilan guru untuk me-
kegiatan evaluasi. nguasai penggunaan alat-alat laborato-
rium dan langkah-langkah metode kerja
PENUTUP ilmiah; 7) Faktor Ketrampilan Guru IPA
Simpulan dalam Mengelola Kelas. Ketrampilan
Berdasarkan pembahasan pada bab mengelola kelas menjadikan siswa-siswa
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan di kelas belajar secara teratur dan lebih
bahwa faktor-faktor yang mempenga- aktif karena siswa dilibatkan; 8) Faktor
ruhi kinerja guru IPA SMP di Kecamatan Ketrampilan Guru IPA dalam Melakukan
Ngaglik adalah sebagai berikut: 1) Faktor Penilaian dan Evaluasi. Guru-guru IPA di
Kemampuan Guru IPA dalam Membuat Kecamatan Ngaglik melakukan evaluasi
Perencanaan dan Persiapan Mengajar. hanya melalalui instrumen berupa pre-
Kemampuan guru untuk mewujudkan test dan penugasan. Belum semua guru
segala sesuatu yang tertulis dalam RPP memiliki ketrampilan untuk membuat soal
mendukung pembelajaran yang efektif sesuai dengan tingkat kognitif siswa.
sehingga prestasi siswa meningkat yang
hal ini mencerminkan meningkatnya pula Saran
kinerja guru; 2) Faktor Penguasaan Guru Berdasarkan kesimpulan maka penulis
terhadap Materi Pelajaran. Tanpa mengua- mengajukan saran-saran sebagai berikut:
sai materi, guru tidak dapat menjelaskan 1) Untuk meningkatkan kemampuan Guru
materi tersebut kepada siswa dengan baik. IPA dalam Membuat Perencanaan dan Per-
Dalam rangka penguasaan materi ajar, siapan Mengajar, sebaiknya guru diberi-
guru sebaiknya berupaya secara kreatif kan pelatihan praktis tentang perencanaan
mencari tambahan sumber belajar yang pembelajaran; 2) Untuk meningkatkan
lain atau berdiskusi dengan guru sesama Penguasaan Guru terhadap Materi Pela-
bidang studi; 3) Faktor Penguasaan Me- jaran, sebaiknya guru mempelajari materi
tode dan Strategi Guru IPA dalam Me- dari berbagai referensi dan membahasnya
ngajar. Penguasaan metode menunjukkan bersama-sama dengan guru IPA lainnya; 3)
tingkat pengetahuan dan kemampuan Untuk meningkatkan Penguasaan Metode
pelaksanaan suatu metode pembelajaran dan Strategi Guru IPA dalam Mengajar,
yang tepat serta kemampuan pelaksana- sebaiknya perlu diadakan workshop guru-
an metode tersebut; 4) Faktor Motivasi guru IPA guna mengkaji metode-metode
Guru IPA dalam Mengajar. Guru-guru yang tepat dalam pembelajaran IPA; 4)
yang memiliki motivasi kerja tinggi dalam Sebaiknya motivasi Guru IPA dalam Me-
mengajar melakukan segala sesuatu untuk ngajar lebih ditingkatkan lagi; 5) Sebaiknya
meningkatkan kinerjanya sebagai guru; 5) wawasan atau Pengetahuan yang Dimiliki
Faktor Pengetahuan yang Dimiliki Guru Guru IPA terus ditingkatkan dengan me-
IPA dalam Mengajar. Pengetahuan yang manfaatkan forum-forum MGMP.
luas menjadikan guru IPA dapat mengkait-
kan materi IPA terhadap hal-hal/peristiwa DAFTAR PUSTAKA
nyata di sekitar kehidupannya, sehingga Buchori Alma. (2010). Guru Profesional,
para siswa memahami dan menyadari Menguasai Metode dan Ketrampilan Me-
pentingnya/kegunaannya mempelajari ngajar. Jakarta: Alfabeta.
IPA; 6) Faktor Ketrampilan Guru IPA Colcuitt, J.A., Lepine, J.A., & Wesson, M.J.
dalam Mengajar ketrampilan guru IPA (2009). Organizational Behavior, Improv-
dalam hal pembelajaran IPA agar efektif ing Performance and Commitment in the

JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN, Volume 7, Nomor 2, September 2014


105

Workplace. New York: McGraw-Hill Hunt, J.W. (1992). Managing People at


Companies. Work. England: McGraw-Hill Book
Dillon, J. & Maguire, M. (2001) Becoming Company.
a Teacher: Issues in Secondary Teaching. Moh. Uzer Usman. (2004). Menjadi Guru
Philadelphia: Open University Press. Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Enco Mulyasa. (2007). Standar Kompetensi Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengem-
dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja bangan Kompetensi SDM. Yogyakarta:
Rosdakarya. Pustaka Pelajar

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru IPA (Sains) ...

Anda mungkin juga menyukai