Anda di halaman 1dari 28

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori yang berkaitan dengan Basis Data

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Connolly dan Begg (2010:312), sistem adalah suatu cara untuk
mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi
ke seluruh organisasi.
2.1.2 Pengertian Aplikasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12 ), Aplikasi adalah penggunaan dalam suatu


komputer , instruksi ( instructiom ) atau pernyataan ( statement ) yang
disusun sedemikian rupa sehingga computer dapat
memproses input menjadi output .

2.1.3 Pengertian Data


Ada beberapa definisi data menurut Indrajani (2011, p2) yaitu :

• Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai


fenomena fisik atau transaksi bisnis
• Lebih khusus lagi, data adalah ukuran obyektif atribut
(karakteristik) dan entitas seperti orang-orang, tempat, benda atau
kejadian.
• Representasi fakta yang mewakili suatu obyek seperti pelanggan,
karyawan, mahasiswa dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk
angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasi.

2.1.4 Pengertian Basis Data


Menurut Connolloy dan Begg (2010, p65), basis data adalah kumpulan
data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk
memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.
8

2.1.5 Database Management System (DBMS)

2.1.5.1 Pengertian Database Management System (DBMS)


Menurut Connolly dan Begg (2010, p66) DBMS adalah
perangkat lunak yang memungkinkan pengguna mendefinisikan,
membuat, menjaga dan mengontrol akses ke basis data.

2.1.5.2 Komponen Database Management System (DBMS)


Menurut Connolly dan Begg (2010, p68) terdapat 5
komponen utama didalam DBMS, yaitu :

1. Hardware (Perangkat Keras)

Sebuah DBMS dan aplikasi membutuhkan suatu


hardware untuk dapat berjalan dan berfungsi dengan baik.
Hardware yang dapat digunakan dimulai dari sebuah
personal computer ke single mainframe hingga ke sebuah
network computer. Penggunaan hardware bergantung
dengan kebutuhan sebuah organisasi dan DBMS yang
digunakan pada organisasi.

2. Software (Perangkat Lunak)

Komponen software terdiri dari DBMS itu sendiri,


aplikasi-aplikasi lain, operating system (OS), termasuk
network software, apabila sebuah DBMS sudah
menggunakan jaringan dalam penggunaannya.

3. Data

Data merupakan komponen yang sangat penting jika


dilihat dari end-user. Data merupakan sebuah jembatan
antara komponen mesin dan komponen manusia.
9

4. Procedures (prosedur)

Prosedur merupakan sebuah instruksi dan aturan-


aturan yang berguna untuk mengatur perancangan dan cara
dari penggunaan basis data.

5. People (Manusia)

People merupakan komponen terakhir yang sangat


penting. Dalam lingkungan DBMS terdapat 4 jenis
people yaitu :

a. Data Administrator (DA), orang yang


bertanggung jawab untuk manajemen sumber
daya data yang mencakup perencanaan basis
data, pengembangan, standar
pemeliharaan,kebijakan, prosedur, dan desain
basis data secara konseptual.
b. Database Administrator (DBA), orang yang
bertanggung jawab pada manajemen dan
pengendalian basis data.
c. Database Desaigner, terdiri dari logical
database designer dan physical database
designer.
d. Application Developers, orang yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan
program- program aplikasi yang diperlukan
dalam manajemen basis data.
e. End user, merupakan pelanggan dari basis data
yang telah dirancang dan diimplementasikan
untuk menyediakan informasi.
10

2.1.6 Siklus Hidup Sistem Basis Data (Database Lifecycle (DBLC))

Gambar 2.1 Siklus Hidup Sistem Basis Data

Penjelasan dari masing-masing fungsi, seperti berikut :


11

1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), perencanaan basis


data adalah aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan
siklus hidup sistem pengembangan basis data untuk direalisasikan
seefisien dan seefektif mungkin. Perancangan basis data harus
terintegrasi dengan semua strategi sistem informasi dalam
organisasi.

Tahap dalam perencanaan basis data harus menjelaskan :

a) Mendefinisikan mission statement


Mission statement digunakan untuk mendefenisikan tujuan
utama dari pembuatan basis data dan membantu menjelaskan
tujuan proyek basis data dan memberikan tahapan yang jelas,
efektif, dan efisien dari aplikasi basis data.

b) Mendefinisikan mission objectives


Tiap obyek mengidentifikasikan kembali tugas-tugas tertentu
yang harus didukung basis data. Dapat juga disertai dengan
beberapa informasi tambahan yang menjelaskan pekerjaan
yang harus diselesaikan, sumber daya yang digunakan, dan
estimasi biaya yang diperlukan.

2. Definisi Sistem (System Definitions)

Menurut Connolly dan Begg (2010; p361), System Definitions


menjelaskan tentang ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi
basis data dan pandangan penggunaan utama. Pandangan pengguna
mendefinisikan apa yang dibutuhkan dalam aplikasi basis data yang
berhubungan dengan data dan menampilkan proses dalam data.

Tujuan dari definisi sistem adalah untuk memfokuskan


perancangan basis data yang akan dibuat, serta bagaimana sistem
tersebut berhubungan dengan sistem informasi pada organisasi lain
sesuai dengan pandangan pengguna dan sistem basis data.
12

3. Requirment Collection and analysis

Connolly dan Begg (2010, p316), menjelaskan bahwa pada


proses ini dilakukan pengumpulan dan penganalisaan data
mengenai bagian dari perusahaan yang didukung oleh aplikasi basis
data dan menggunakan data ini untuk sistem yang baru. Salah satu
cara untuk mendapatkan data adalah dengan teknik fact finding.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p317) ada beberapa metode
yang dapat digunakan dalam fact finding yaitu :

 Examining Documentation
Examining Documentation membantu menyediakan
informasi perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang
sedang dihadapi. Dengan cara mempelajari dokumen-
dokumen laporan dan file yang berkaitan dengan sistem yang
ada.
 Interviewing
Dengan wawacara dapat diperoleh informasi dari indvidu-
individu secara langsung. Tujuannya untuk menemukan fakta
dan mengidentifikasi kebutuhan, dan memperoleh ide-ide
dari seorang individu.
 Observing the enterprise in operation
Teknik ini merupakan teknik dimana perancang terjun
langsung ke lapangan untuk memantau atau mempelajari
seseorang terhadap sistem untuk memahami sebuah sistem
lebih lanjut.

 Research
Melakukan riset terhadap suatu masalah yang sedang
dihadapi. Hasil riset dapat menyediakan informasi-informasi
penting tentang bagaimana orang lain memecahkan masalah
yang serupa dengan teknik-teknik tertentu.
 Questionaires
Questionaires adalah sebuah dokumen yang diberikan
langsung kepada sejumlah orang untuk memperoleh fakta-
13

fakta yang berkaitan dengan sistem. Teknik ini merupakan


yang paling efisien untuk memperoleh informasi dari banyak
orang.

4. Perancangan Basis Data (Database Design)

Menurut Indrajani (2011, p59), perancangan basis data adalah


proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan
tujuan perusahaan.

Ada tiga fase dalam membuat perancangan basis data, yaitu :

a. Perancangan Konseptual Basis data


Proses membangun sebuah model data yang digunakan di
dalam sebuah perusahaan, yang berdiri sendiri terhadap
semua pertimbangan fisikal.

Tahap-tahap perancangan konseptual basis data :


1. Mengidentifikasi tipe entitas, bertujuan untuk
mengidentifikasikan tipe entitas yang terkait.
2. Mengidentifikasi tipe relationship, bertujuan
untuk mengidentifikasikan relasi yang ada pada
tipe entitas.
3. Mengidentifikasi dan asosias atribut-atribut dengan entitas atau
relationship, bertujuan untuk menghubungkan atribut-atribut
dengan tipe entitas atau relasi.
4. Menentukan Domain atribut, bertujuan untuk menentukan
masing-masing atribut dalam model konseptual.
5. Menentukan candidate key, Primary key dan alternate key,
bertujuan menetukan candidate key, Primary key dan alternate
key.
6. Mempertimbangkan penggunaan konsep enhanced modeling,
bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan enhanced
modeling seperti, Specialization/generalization, aggregation, dan
composition.
7. Memeriksa redudansi pada model data
14

konseptual, bertujuan untuk memeriksa redudansi yang terjadi


pada model data konseptual. Pada tahap ini dilakukan :
a. Memeriksa kembali relasi one to one (1:1)
b. Menghilangkan relasi yang berulang
c. Mempertimbangkan dimensi waktu
8. Validasi model data konseptual denan transaksi user, bertujuan
untuk memastikan bahwa model data konseptual mendukung
transaksi yang diperlukan, dengan mendeskripsikan transaksi dan
menggunakan alur transaksi.

b. Logical database design


Merupakan suatu proses pembuatan model dari data yang akan
digunakan dalam perusahaan berdasarkan seluruh model data yang
spesifik dan independen terhadap DBMS.
1. Menurunkan relasi pada model data logikal, bertujuan untuk
menciptakan hubungan model data logikal untuk mewakili
entitas, hubungan dan atribut yang telah teridentifikasi .
Beberapa proses yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Strong entity type
b. Weak entity type
c. Tipe relasi biner one-to-many (1:*)
d. Tipe relasi bine one-to-one (1:1)
e. Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1)
f. Tipe relasi Superclass/subclass
g. Tipe relasi biner many-to-many (*:*)
h. Tipe relasi kompleks
i. Multi-valued attribute

2. Validasi relasi menggunakan normalisasi, bertujuan untuk


mengidentifikasi sekumpulan relasi yang sesuai untuk
mendukung kebutuhan data suatu perusahaan.
15

3. Menentukan integrity constraint, bertujuan untuk menetukan


batasan untuk menghindari data yang tidak lengkap, tidak
akurat, serta yang tidak konsisten dalam suatu basis data.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam Integrity
constraint yaitu:
a. Required data, beberapa atribut harus memiliki nilai
yang benar atau tidak boleh memiliki nilai null.
b. Batasan domain dari atribut.
c. Multiplicity,yaitu merepresentasikan batasan yang
berada pada relasi antara data dalam suatu basis data.
d. Entity integrity, dimaksudkan agar primary key dari
sebuah entitas tidak boleh bernilai null.
e. Referential integrity, apabila foreign key memiliki suatu
nilai, maka nilai itu harus menunjuk pada sebuah baris
yang ada dalam relasi ‘parent’.
f. General constraint, adalah aturan tambahan yang
batasannya diberikan oleh pengguna atau database
administrator.

4. Memeriksa model data logikal dengan user, bertujuan untuk


memastikan relasi pada model data logikal mendukung
transaksi pengguna.
5. Menggabungkan model data logikal ke dalam model data
global (optional), bertujuan untuk menggabungkan model data
logikal lokal kedalam model data logikal global tunggal untuk
mewakilkan atau merepresentasikan pandangan pengguna
terhadap basis data.
6. Mempertimbangkan perkembangan masa depan, bertujuan
untuk menentukan kemungkinan adanya perubahan yang
signifikan di masa yang akan datang dan untuk menilai apakah
model data logikal yang dibuat dapat mengatasi perubahan
yang akan terjadi.
16

c. Physical database design


Merupakan proses yang menghasilkan deskripsi implementasi
basis data pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur
penyimpanan dan metode akses yang digunakan untuk mencapai
akses yang efisien terhadap data.

Tahap-tahap perancangan :
1. Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS yang
digunakan, betujuan untuk menghasilkan skema basis
data dari model data logikal yang diimplementasikan
pada DBMS yang akan digunakan.

Terdapat tiga kegiatan dalam tahap ini :


a. Merancang relasi dasar
b. Merancang representasi dari data turunan
c. Merancang general constraint

2. Organisasi File, bertujuan untuk menentukan organisasi file


yang optimal untuk menyimpan relasi-relasi dasar dan indeks
yang diperlukan guna mencapai akses data yang tepat atau
efisien, serta menentukan bagaimana relasi dan baris disimpan
pada penyimpanan sekunder.

Empat tahapan dalam merancang organisasi file dan indeks,


yaitu:
a. Menganalisis transaksi.
b. Memilih organisasi file.
c. Memilih indeks.
d. Mengestimasi kebutuhan kapasitas disk.
e. Merancang userview

3. Merancang mekanisme keamanan, bertujuan untuk merancang


mekanisme keamanan yang diperlukan dalam melindungi data
dari akses yang tidak sah. Data hanya dapat diakses sesuai hak
akses yang telah ditentukan.

5. Database Management System (DBMS) Selection


17

Menurut Connoly dan Begg (2010:325), DBMS Selection


kegiatan memilih DBMS yang akan digunakan dalam pembuatan
basis data. Pemilihan DBMS yang tepat sangat mendukung
aplikasi basis data.

Terdapat beberapa langkah utama dalam pemilihan DBMS:


1. Definisikan waktu untuk melakukan studi referensi.
2. Catat dua atau tiga produk yang akan di evaluasi untuk
digunakan.
3. Evaluasi produk tersebut.
4. Rekomendasikan produk yang dipilih dan buat laporan
mendukungnya.

1 Application Design
Menurut Connoly dan Begg (2010:329), Application Design
merupakan perancangan user interface dan program aplikasi yang
menggunakan dan melakukan proses terhadap basis data. Desain
basis data dan aplikasi dilakukan secara paralel.

6. Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2010:333), prototyping
merupakan proses membuat model kerja suatu aplikasi basis data.
Tahapan ini bersifat opsional. Tujuan utama tahapan ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang
berjalan.
2. Untuk memberikan perbaikan-perbaikan atau
penambahan fitur baru.
3. Untuk klarifikasi kebutuhan user.

Terdapat dua macam prototipe yang digunakan saat ini, yaitu:


1. Requirements prototyping, menggunakan prototipe
untuk menentukan kebutuhan aplikasi basis data yang
18

diinginkan dan ketika kebutuhan tersebut terpenuhi


maka prototipe akan dibuang.
2. Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang
sama, perbedaannya adalah prototipe ini tidak dibuang
tetapi dikembangkan untuk pengembangan selanjutnya
menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

7. Implementation
Menurut Connolly dan Begg (2010:333), implementation yaitu proses
realisasi secara fisik dari basis data dan desain aplikasi.

2 Data Convertion and Loading


Menurut Connoly dan Begg (2010:334), Data Convertion and Loading
merupakan proses pemindahan data yang sudah ada ke dalam basis data
baru dan mengonversikan aplikasi yang sudah ada supaya dapat
dijalankan pada basis data yang baru.

3 Testing
Menurut Connoly dan Begg (2010:334), Testing merupakan proses
menjalankan program aplikasi dengan tujuan untuk menemukan
kesalahan.

Proses tes konsisten pada dua tahap tes, yaitu :

a. Tes / uji coba pengembangan


Mendefinisikan proses yang interaktif dan menentukan
apakah setiap langkah pada suatu jenis konfigurasi program
komputer sesuai dengan semua persyaratan.
 Program Unit Tes
 Modul Tes Integrasi
b. Tes Validasi
Melakukan evaluasi, integrasi, dan aktivitas tes dan
memastikan tes pengembangan sesuai dengan persyaratan
kinerja nya.
19

 Verifikasi Tes
 Tes diterima

4 Oprational Maintenance
Menurut Connoly dan Begg (2010:335), Oprational
Maintenance merupakan proses pengawasan dan
pemeliharaan sistem basis data setelah dilakukannya instalasi.
Terdapat dua aktivitas pada operational maintenance adalah
sebagai berikut:

1. Pengawasan performa sistem. Jika performa


menurun maka memerlukan perbaikan terhadap basis
data.
2. Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data.
Kebutuhan baru digabungkan ke dalam aplikasi basis
data dengan tahapan-tahapan siklus hidup basis data
yang sebelumnya.

2.1.7 Entity Relationship Modeling (ER Modeling)

2.1.7.1 Entity Type

Menurut Indrajani (2011, p109), Entity type adalah kumpulan


obyek obyek dengan sifat (property) yang sama, yang
diidentifikasikan oleh enterprise yang mempunyai eksistensi yang
independen.

Menurut Ramon dan Pauline (Schaum’s Outline, 2000, p28), ER


modeling adalah representasi grafis dan logika basis data dengan
menyertakan deskripsi detail mengenai seluruh entitas, hubungan
(relationship), dan batasan (constraint).

2.1.7.2 Relationship Type

Menurut Indrajani (2011, p110), Relationship type adalah


kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti antara tipe entitas
20

yang ada. Sedangkan relationship occurrence merupakan


keterhubungan yang diidentifikasikan secara unik yang meliputi
keberadaan tiap tipe entitas yang berpartisipasi.

2.1.7.3 Atribut

Menurut Indrajani (2011, p111), atribut merupakan informasi


sifat-sifat yang berkaitan dengan entity atau tipe relationship.
Secara umum atribut dibagi menjadi beberapa macam :

 Simple attribute
Simple attribute yaitu atribut yang terdiri dari satu komponen
tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat
dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal juga
dengan nama Atomic Attribute.
 Compositte attribute
Compositte attribute, yaitu atribut yang terdiri dari beberapa
komponen, dimana masing-masing komponen memiliki
keberadaan yang independen. Misalkan atribut address terdiri
atas street, city, postcode.
 Single-valued attribute
Single-valued attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai
tunggal untuk setiap kejadian.
 Multi-valued attribute
Multi-valued attribute, yaitu atribut yang memiliki beberapa
nilai untuk setiap kejadian.
 Derived attribute
Derived attribute, yaitu atribut yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak
harus berasal dari satu entitas.

2.1.7.4 Keys

Menurut Ema Utami dan Anggit Dwi Hartanto (2012, p22), key
adalah jenis atribut yang menjadi pembeda antarbaris (record) pada
suatu entitas. Key harus mempunyai nilai unik, tidak ada yang
21

menyamai. Menurut Indrajani (2011, p 112), ada 6 jenis keys, antara


lain :

1. Super key
Super Key adalah sebuah atau sekumpulan atribut yang
secara unik mengidentifikasi sebuah tupel dalam tabel
relasi.
2. Candidate key
Candidate key merupakan atribut yang menjadi
determinan yang dapat dijadikan identitas baris pada
sebuah relasi. Biasanya merupakan super key yang
minimum.
3. Primary key
Primary key merupakan candidate key yang dipilih untuk
mengidentifikasikan baris data secara unik dalam relasi.
4. Alternate key
Alternative key merupakan candidate key yang tidak
terpilih sebagai primary key atau atribut untuk
menggantikan kunci utama
5. Foreign key
Foreign key merupakan atribut biasa pada sebuah entity
dan memiliki relasi pada entity lainya, dimana pada entity
tersebut menjadi primary key
6. Composite key
Composite key merupakan kunci yang terdiri dari dua
atribut atau lebih. Atribut-atribut tersebut jika berdiri
sendiri tidak menjadi identitas baris, tetapi bila
dirangkaikan menjadi satu kesatuan, akan dapat
mengidentifikasi secara unik.

2.1.8 Normalisasi

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam perancangan logikal


sebuah basis data, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi
sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).
Menurut Connolly &Begg (2010, p416), pengertian normalisasi adalah
22

teknik untuk menghasilkan sejumlah relasi table dengan properties yang


diinginkan, sesuai dengan kebutuhan data dari perusahaan. Dengan kata
lain normalisasi merupakan proses mengubah suatu relasi yang memiliki
masalah tertentu ke dalam dua relasi atau lebih yang tidak memiliki
masalah tersebut. Masalah yang dimaksud itu sering disebut dengan
istilah anomali.

- Data Redundancy and Update Anomaly


Anomali adalah efek samping yang tidak diharapkan (misalnya
menyebabkan inconsistency (tidak konsisten) data atau membuat
suatu data menjadi hilang saat data lain dihapus) yang muncul dalam
suatu proses perancangan basis data. Suatu tujuan desain database
relational yang utama adalah menggolongkan atribut ke dalam
hubungan-hubungan untuk memperkecil data redundancy dan dengan
demikian mengurangi tempat penyimpanan file yang diperlukan oleh
hubungan-hubungan dasar yang diimplementasikan. Hubungan-
hubungan yang memiliki data redundan mungkin memiliki masalah
yang disebut update anomalies, yang diklasifikasikan sebagai
insertion, deletion, atau modification anomalies.

- Functional Dependency
Functional Dependency (ketergantungan fungsional) menguraikan
hubungan antara atribut-atribut dalam sebuah relasi. Sebagai contoh,
jika A dan B adalah relasi R, B adalah secara fungsional bergantung
kepada A (A−>B), jika setiap nilai dari A diasosiasikan dengan tepat
satu nilai dari B. (A dan B masing- masing boleh dari satu atau lebih
atribut).

- Bentuk Normal
Normalisasi sering dieksekusi sebagai langkah-langkah yang
berangkai/berseri. Bentuk normal adalah suatu aturan yang
dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi
23

oleh relasi-relasi tersebut pada tingkatan normalisasi. Suatu relasi


dikatakan berada dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi
kondisi-kondisi tertentu.

Beberapa tingkatan yang biasa digunakan pada normalisasi adalah:

1. UNF
Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, terlebih dahulu
mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized Form
(UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih
kelompok data yang berulang.

2. Bentuk normal pertama (1NF)


Bentuk normal pertama adalah hubungan dimana persimpangan
dari setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai. Atau
dengan kata lain, pada 1NF menghilangkan perulangan dan data
yang merupakan hasil kalkulasi.

3. Bentuk normal kedua (2NF)


Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan ketergantungan
fungsional penuh (Full Functional Dependency). Full Functional
Dependency menandai bahwa jika A dan B adalah atribut dari
sebuah relasi, B adalah penuh secara fungsional tergantung pada A
jika B adalah secara fungsional tergantung pada A, tetapi tidak
pada semua subset dari A. Sedangkan 2NF adalah sebuah relasi
antara bentuk normal pertama, dan setiap atribut bukan primary
key adalah penuh secara fungsional bergantung pada primary key.
Atau dengan kata lain, pada 2NF menghilangkan ketergantungan
partial.

4. Bentuk normal ketiga (3NF)


Bentuk normal ketiga merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan
2NF dan dimana tidak terdapat atribut non-primary-key yang
24

bersifat transitively dependent pada primary key. Syarat 3NF ialah


bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua dan
atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan
fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut
bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan
fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.1.9 Data Flow Diagram (DFD)


Menurut Whitten dan Bentley (2007: 317), Data Flow Diagram adalah
model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliranda data melalui
system dan cara kerja tatu proses yang dilakukan oleh sistem. DFD bias
disebut juga Bubble Chart, Transformation Graph, dan Process Model.
Hanya ada 3 simbol dan 1 koneksi yang digunakan, yaitu

c. Persegi Panjang yang bertepi Bulat merepresentasikan proses atau


pekerjaan

Gambar 2.2 Bentuk Proses

d. Persegi merepresentasikan external agent yaitu orang luar,


organisasi atau orang yang berinteraksi dengan sistem
25

Gambar 2.3 Bentuk External Agent

e. Kotak terbuka merepresentasikan data store, biasa disebut juga


files atau tempat disimpannya data

Gambar 2.4 Bentuk Data Store

f. Panah merepresentasikan aliran data, input, dan output dari atau


untuk proses

Gambar 2.5 Bentuk Data Flow

Tingkatan DFD terdiri dari:


1. Diagram konteks
Menggambarkan seluruh input dan output sistem. Diagram kontes
merupakan level tertinggi dari DFD
26

2. Diagaram 0
Merupakan rincian dari diagram konteks dan memperlihatkan aliran
data dan data store yang digunakan
3. Diagram Rinci
Merupakan proses rinci dari suatu sistem yang terdapat pada tingkatan
sebelumnya

2.1.10 Flowchart

FlowChart merupakan bagan-bagan yang mempunyai arus yang


menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah dan cara
penyajian dari suatu algoritma.

Tabel 2.1 Simbol Flowchart


27

Simbol Keterangan

Simbol untuk menjelaskan arah proses


pengolahan data atau aliran kerja.

Terminator sebagai titik awal atau akhir


dari suatu proses didalam flow chart.

Processing, pengolahan data yang


dilakukan oleh komputer
Merepresentasikan pemasukan data ke
dalam komputer secara manual melalui
online terminal
Simbol Decision, merupakan pilihan
proses sebagai keputusan sesuai kondisi
yang ada.
Merepresentasikan dokumen - dokumen
yang merupakan formulir untuk merekam
data transaksi.

Menggambarkan file yang disimpan dalam


basis data

Menunjukkan tempat penyimpanan


dokumen

merepresentasikan dokumen asli beserta


tembusannya.

Manual Operation, kegiatan yang


dikerjakan secara manual.
28

2.2 Teori Perancangan

2.2.1 Eight Golden Rules


Metodologi Perancangan Aplikasi menggunakan Metodologi 8
aturan emas tampilan muka yang dikembangkan oleh Shneiderman (2010;
p606) yang terdiri dari beberapa langkah yaitu :

1. Konsistensi
Konsistensi dilakukan pada urutan perintah, istilah pada
menu, tindakan pada layar bantuan, agar user dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan secara intuisi karena
mereka sudah melihat situasi yang sama pada antarmuka
sebelumnya. Ini berarti membuat terminologi selalu sama dan
membuat urutan langkah menjadi sama di situasi yang serupa

2. Menyediakan kebutuhan universal


29

Perancangan sebaiknya dilakukan dengan mengenali


kebutuhan pengguna. hal ini dapat diwujudkan dengan
menambahkan berbagai fitur seperti penjelasan untuk
kalangan pemula dan shortcut untuk pengguna yang sudah
ahli. Desain seperti ini diharapkan dapat memaksimalkan
kualitas sistem dan memperkaya rancangan antarmuka dengan
baik.

3. Memberikan umpan balik yang informatif


Umpan balik dari sistem sebaiknya ada pada setiap aksi
pengguna. Untuk aksi yang sering dilakukan, umpan balik
atau tanggapan dapat dibuat secara sederhana, sedangkan
untuk aksi yang jarang dilakukan, umpan balik atau
tanggapan seharusnya dibuat lebih jelas dan tegas.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan


Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok
dengan bagian pembuka, isi, dan penutup. Umpan balik yang
informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang
dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok
tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana


Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak
dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi,
sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan
memberikan mekanisme yang sederhana dan mudah dipahami
untuk penanganan kesalahan.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya


Suatu sistem dirancang sehingga jika pengguna mengalami
kesalahan maka si pengguna dapat kembali keadaan
sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna
karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat
dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk
30

mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa


digunakan.

7. Mendukung tempat pengendali internal


Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan
merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada
pengguna merasa bahwa sistem mengontrol pengguna.
Sebaiknya sistem dirancang sedemikian rupa sehingga
pengguna menjadi inisiator daripada responden.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek


Dengan tampilan yang sederhana dan menarik dapat
membantu si pengguna sehingga tidak perlu mengingat terlalu
banyak perintah dan juga dapat menghindari terjadinya
kebingungan pada pengguna.

2.2.2 World Wide Web

Menurut Dipraja (2013; p9) WWW (World Wide Web) merupakan


kumpulan dari web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan
data dan informasi untuk digunakan bersama.”

Sedangkan menurut Raharjo (2011; p12) World Wide Web (WWW) atau
yang sering disingkat dengan web, merupakan layanan di dalam jaringan
internet yang berupa ruang informasi. Dengan adanya web, user dapat
memperoleh atau menemukn informasi yang diinginkan dengan cara
mengikuti link (hyperlink) yang disediakan didalam dokumen yang
ditampilkan oleh aplikasi web browser.

2.2.3 Personal Homepage (PHP)

Menurut Sidik (2012;p5) Personal Homepage (PHP) merupakan salah


satu aplikasi eksternal yang bisa digunakan oleh server web, sehingga server
web tidak sekedar untuk memberikan layanan dokumen HTML saja, tetapi
bisa juga menjadi program yang menerima masukan dari luar dan
31

memberikan luaran yang berasal dari database ataupun sumber data lainnya
menjadi dokumen HTML.

Beberapa keunggulan penting PHP dibandingkan dengan bahasa


scripting lainnya adalah sebagai berikut :

a. PHP mendukung banyak sistem basis data, seperti MySQL,


PostgreSQL, Oracle, Informix, Interbase dan lain-lain.
b. PHP bersifat cross Platform, artinya dapat dipakai di hampir
semua web server seperti apache, AOL server, dan Microsoft
Internal Information Service. Selain itu, PHP juga dapat
dijalankan pada berbagai versi dari Microsoft windows.

2.2.4 Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Sulistyawan, Rubianto, Saleh (2008, P32), CSS adalah suatu


bahasa stylesheets yang mengatur tampilan suatu dokumen. Pada umumnya
CSS digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. CSS memungkinkan
untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Keuntungan menggunakan CSS

 Memisahkan presentasi sebuah dokumen dari content


document itu sendiri.
• Mempermudah dan mempersingkat pembuatan dan
pemeliharaan dokumen web.
• Mempercepat proses rendering/pembacaan HTML.

Cara menggunakan CSS ada 3 yaitu :

• Inline Style Sheet adalah penulisan didalam elemen HTML.


• Embedded Style Sheet adalah penulisan CSS didalam
dokumen HTML dan menggunakan tag <style></style>
• Linked Style Sheet adalah penulisan skrip CSS dihalaman
berbeda atau terpisah dari html.
32

2.2.5 Bootstrap
Menurut Alatas (2013:2) Booststrap merupakan framework ataupun tool
untuk membuat aplikasi web responsif. Bootstrap terdiri dari CSS dan HTML
untuk menghasilkan grid, layout, typograph, table, form, navigation dan lain-
lain. Dengan bantuan bootstrap data web responsive dapat dibuat dengan lebih
cepat dan mudah dan dapat berjalan pada browser-browser populer seperti
chrome, Mozilla firefox, Internet explorer, opera dan safari.

2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

2.3.1 Pengertian Internet


Menurut Meyliana dalam Jurnal Piranti Warta Vol.11 No.2 April
2008:163 internet adalah jaringan komputer universal dan masing-masing
jarangan dapat terdiri dari computer yang berbeda-beda, terminal, dan
peralatanlain, seperti telepon mobile, digital personal assistans yang dapat
digunakan untuk mendapatkan akses ke program, data, dan informasi.

2.3.2 Pengembangan basis data


Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Ayuliana dkk, (June 2012), Jurnal
ComTech, Pengembangan Basis Data Penjualan, Persediaan dan Logistic
Tracking: Studi Kasus PT ABHIMATA CITRA ABADI, penerapan teknologi
informasi dalam dunia bisnis dapat membantu perusahaan agar lebih maju
dari kompetitornya. Teknologi informasi dengan dukungan basis data yang
baik, dapat membantu manajemen perusahaan dalam memonitor pergerakan
bisnis perusahaan, sehingga perusahaan tidak saja dapat bertahan tetapi juga
dapat berkembang. Hubungannya dengan aplikasi yang dibuat adalah
aplikasi ini dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan perusahan agar dapat
mempermudah perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya sebagai e-
catalogue dan juga aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu
manajemen perusahaan dalam memonitor pergerakan bisnis perusahaan
dengan memberikan hak akses beberapa karyawan untuk memantau produk,
vendor, dan karyawan perusahaan.
33

2.3.3 Teori Pembelian


Menurut Mulyadi (2001, p299), pembelian merupakan suatu usaha yang
dilakukan perusahaan untuk memenuhi pengadaan barang yang diperlukan
oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Pembelian lokal
Pembelian lokal adalah pembelian yang dilakukan dengan pemasok
yang berada di dalam negeri.
b. Pembelian impor
Pembelian impor adalah pembelian yang dilakukan dengan pemasok
yang berada di luar negeri

2.3.4 Teori Penjualan


Menurut Kotler (2006, p457), penjualan merupakan proses dimana
kebutuhan pembeli dan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran dan
kepentingan.
Menurut Mulyadi (2001, p202), dilihat dari segi pembayarannya,
maka penjualan dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Penjualan Kredit
Penjualan kredit dilakukan oleh perusaan jika order dari pelanggan
telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa,
untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada
pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini ditangani oleh
perusahaan melalui sistem penjualan kredit.
b. Penjualan Tunai
Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan
oleh perusahaan kepada pelanggan apabila perusahaan telah
menerima pembayaran tunai dari pelanggan
34

Anda mungkin juga menyukai