Anda di halaman 1dari 24

Praktek Profesi Keperawatan Keluarga

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.J
2. Alamat dan Telepon : RT 02 RW 02 Kelurahan Piai Tangah
(085375066274)
3. Komposisi Keluarga

Status Imunisasi
Hub dg Umur Pekerjaa Hepat
No Nama JK Polio DPT Ket.
KK n BCG itis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny.E P Istri 37 IRT -
2. An.R L Anak 14 Pelajar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. An.R L Anak 6 bln Blm Sklh √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Genogram

Keterangan :
: Perempuan : identifikasi klien

: laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan meninggal
Marselly Resti, S.Kep
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

: hubungan perkawinan

: Laki-laki meninggal : orang terdekat

4. Tipe Bentuk Keluarga


Tipe bentuk keluarga Tn. S adalah keluarga Extended Family. Extended
family adalah keluarga dengan keluarga inti dan individu terkait lainnya (oleh
hubungan darah), yang biasanya merupakan anggota keluarga dari salah satu
pasangan keluarga inti. Keluarga ini terdiri atas “sanak saudara” dan dapat
mencakup nenek/kakek, bibi, paman, keponakan, dan sepupu (Friedman,
2010). Dalam keluarga Tn.J terdiri dari keluarga inti, yaitu Tn.J sebagai
kepala keluarga, Ny.E sebagai istri, An.R dan An.R sebagai Anak dari Tn.J,
Tn.D sebagai adik ipar Ny.E dan Ny.S sebagai adik dari Ny.E.

5. Latar Belakang Kebudayaan (Etnik)


Ny.E mengatakan bahwa keluarganya merupakan pendudik asli minang.
Ny.E bersuku Koto sedangkan Tn.J bersuku Jambak. Minangkabau menganut
system matrilinier dimana kesukuan anak mengikuti suku ibu sehingga anak-
anak Ny.E semuanya bersuku Koto. Bahasa yang digunakan sehari-hari dalam
keluarga Ny.E dan keluarga adalah bahasa minang. Ny.E mengatakan ia
adalah penduduk asli dari Piai Tangah ini, sejak lahir Ny.E sudah tinggal di
Piai Tangah, ketika menikah dengan Tn.J. Tn.J tinggal di Piai tangah bersama
Ny.E.
Keluarga Ny.E tinggal di lingkungan yang homogen akan budaya, yaitu
budaya minang dengan rata-rata penduduknya suku Koto. Ny.E mengatakan
diwilayah tempat tinggalnya terdapat fasilitas umum seperti tempat ibadah,
posyandu, praktek bidan, serta lapangan olahraga. Ny.E mengatakan bahwa
kegiatan keagamaan seperti ibadah dilakukan di rumah dan di mesjid dekat
rumah. Terutama saat bulan ramadhan ini keluarga lebih sering sholat jamaah
di mushola terdekat.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Saat pengkajian, tampak dekorasi rumah keluarga Ny.E modern. Dirumah


Ny.E terdiri dari TV, lemari, Sofa, dan tempat tidur untuk menonton TV.
Anggota keluarga menggunakan pakaian modern dalam kegiatan sehari-hari.
Ny.E mengatakan menu makanan dalam keluarganya adalah makanan
tradisional minang, seperti gulai, sambel, rendang dan lain-lain. Ny.E
mengatakan menderita sakit Diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu. Ny.E
mengatakan menyukai semua makanan khas minang terutama yang bergulai
kental, dan pedas.
Menurut Ny.E jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan dibawa ke
Praktek dr. Fitria. Biasanya jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit
yang cukup berat maka akan dibawa ke RS. Keluarga tidak terlalu
mempercayai pengobatan dari dukun, keluarga lebih mempercayai pengobatan
medis ataupun obat tradisional dari herbal.

6. Identifikasi Religius
Ny.E mengatakan bahwa semua anggota keluarganya beragama islam.
Ny.E mengatakan bahwa dalam keseharian anggota keluarganya jarang pergi
ke masjid untuk beribadah, tetapi disaat bulan Ramadhan ini keluarga Ny.E
sering sholat berjamaah isya dan taraweh di musholla dekat rumahnya. Ny.E
dan keluarga biasanya suka pergi beramai-ramai ke mesjid bersama dengan
tetangga sekitar lingkungan rumah. Ny.E mengatakan bahwa dirinya dan
anggota keluarganya berkeyakinan bahwa segala sesuatunya sudah diatur
oleh Allah SWT, termasuk sakit yang diderita Ny.E. Beliau mengatakan
sebelum sakit menjalankan ibadah nya setiap hari, dan sesudah sakit tidak ada
masalah dengan kegiatan ibadahnya.

7. Status Kelas Sosial


Keluarga Ny.E tergolong ke kelas sosial menengah ke atas. Tn.J
merupakan kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga. Penghasilan
Tn.J perbulannya rata-rata ± Rp. 2.000.000/bulan. Sebelum melahirkan anak
bungsunya, Ny.E membantu Tn.J dalam mencari nafkah yaitu bekerja di

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

RSUP dr. M.Djamil Padang sebagai Cleaning Servise. Ny.E mengatakan


keluarga menggunakan BPJS untuk dana jaminan kesehatannya. Tetapi,
keluaraga tidak mendapatkan bantuan, atau dana pengganti. Ny.E mengatakan
bahwa pendapatan keluarganya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ny.E mengatakan tidak memiliki tabungan pribadi.

8. Mobilitas Kelas Sosial


Tn.J bekerja sebagai sopir yang bekerja hampir setiap hari dari pagi hingga
petang dan Ny.E seorang ibu rumah tangga. Dua orang anak Ny.E masih
menjadi tanggungan Tn.J dan Ny.E. Tn.J juga berperan untuk mengatur
keputusan dirumah tangganya.

TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.J saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak remaja, dengan tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi.
b. Memfokuskan kembali hubungan pernikahan mereka.
c. Berkomunikasi secara terbuka satu sama lain.

10. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Tugas perkembangan keluarga Ny.E yang belum terpenuhi sampai saat ini
adalah Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab seiring dengan
kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi,

11. Riwayat Keluarga Inti


Ny.E mengatakan jika pernikahannya karena perjodohan, sebelum
menikah beliau didekatkan terlebih dahulu dengan Tn.J dan saling mengenal
terlebih dahulu. Setelah itu Ny.E dan Tn.J memutuskan untuk menikah. Ny.E

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

memilikI dua orang anak laki-laki. Anak pertama berusia 14 tahun dan
sekarang masih SMP dan anak kedua berusia 6 bulan.
Ny.E mengatakan anak bungsunya merupakan anak ke 5 karena
sebelumnya Ny.E pernah keguguran. Ny.E mengatakan melahirkan anak
keduanya normal dan imunisasi legkap serta anak kelimanya operasi karena
gula darah klien dan tekanan darah klien yang tinggi sehingga klien harus
operasi. Ny.E mengatakan ingin memberikan imunisasi lengkap kepada anak
terakhirnya ini. Ny.E mengatakan ketika operasi melahirkan anak bungsunya,
Ny.E langsung streril karena mengingat usia dan penyakit yang ia derita.

12. Keluarga Asal Kedua Orang Tua


Ny.E mengatakan kedua orangtuanya asli bersuku minang. Ny.E
mengatakan hubungannya dengan keluarga orang tua dan keluarga suaminya
baik-baik saja. Ny.E mengatakan kedua orang tuanya berasal dari keluarga
sederhana, yaitu seorang petani.

DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik Rumah

Dapur WC

Ruang makan & Kamar 3


Ruang Tamu

Kamar 2

Kamar 1

Teras

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Ny.E mengatakan bahwa rumah yang ia tempati saat ini adalah milik
orang tuanya, rumah ini sudah beberapa kali direnovasi sejak dibangun
beberapa tahun yang lalu. Rumah Ny.E terdiri dari ruang tamu, ruang
keluarga, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Setiap kamar terdapat
lubang ventilasi, dan hanya 2 kamar yang memilki jendela. Diruang tamu
memiliki jendela. Ruang tamu dan ruang keluarga Ny.E menjadi satu, diruang
keluarga terdapat kasur yang digunakan untuk menonton TV. Pencahayaan
dan ventilasi rumah mencukupi dan sesuai kriteria rumah sehat. Lantai rumah
menggunakan keramik, dan tidak ada keramik yang pecah. Kondisi rumah
bersih dan perabotan tersusun rapi.
Ny.E mengatakan sumber air di rumah merupakan sumur gali. Didapur
terdapat peralatan masak dan berlantaikan keramik. Penataan dapur cukup
rapi, terdapat wastafel untuk mencuci piring. Didapur juga terdapat kamar
mandi dan terdapat bak mandi. Sanitasi air di kamar mandi mencukupi dan
bersih. Dikamar mandi tersedia perlengkapan mandi untuk masing-masing
anggota keluarga seperti sikat gigi, dsb. Keluarga menggunakan sabun mandi
dan sampo bersama. Ny.E mengatakan puas dengan keadaan rumah dan
fasilitas yang terdapat di rumah tersebut.

14. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar


Ny.E dan keluarga tinggal di RT02/RW02 kelurahan Piai Tangah,
Kecamatan Pauh Kota Padang. Tipe lingkungan tempat tinggal keluarga Ny.E
adalah perumahan warga dengan jarak antara satu rumah dengan yang lainnya
sangat berdekatan dan padat. Tidak ada industri disekitar rumah keluarga.
Ny.E mengatakan di komunitasnya sudah masuk air PDAM, tetapi sumber air
bersih yang digunakan keluarga adalah sumur gali. Pembuangan limbah
rumah tangga keluarga Ny.E adalah ke selokan yang berada di belakang
rumah. Di rumah Ny.E terdapat septitank yang berjarak ± 10 meter dari
sumur. Untuk pembuangan sampah Ny.E mengumpulkannya di depan rumah
dan nanti ada petugas yang menjemput sampah tersebut.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Tipe komunitas tempat tinggal Ny.E adalah homogen. Penduduk di


lingkungan rumah Ny.E merupakan penduduk asli dan hampir semuanya
bersuku koto, dan beberapa tetangga merupakan saudara satu keturunan.
Karakteristik komunitas tempat tinggal Ny.E adalah kelas menengah kebawah.
Lingkungan di RT 02 merupakan lingkungan yang cukup padat penduduk,
jarak satu rumah ke rumah yang lain ada yang sangat berdempetan ada juga
yang berjarak 1-2 meter.
Fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di komunitas di area RT02 adalah
posbindu, toko keperluan rumah tangga, lapangan olahraga dan tempat ibadah.
Pelayanan kesehatan yang berada di komunitas adalah praktek bidan swasta
dan posbindu, jarak dari rumah keluarga Ny.E ke praktek bidang sekitar 7m,
jarak rumah Ny.E dengan posbindu ± 10m dan jarak rumah Ny.E dengan
puskesmas kurang lebih ditempuh dalam waktu 15 menit. Ny.E mengatakan
lebih sering menggunakan jasa pelayanan kesehatan di puskesma dan meminta
rujukan ke RS Tentara. Tempat ibadah atau mesjid juga tersedia di lingkungan
keluarga Ny.E yaitu, Mesjid Nurul Islam. Ny.E mengatakan sering mengikuti
ibadah jamaah di Musholla tersebut apalagi saat bulan ramadhan dan beramai-
ramai pergi bersama tetangga di lingkungannya.
Ditempat tinggal Ny.E terdapat transportasi umum yaitu ojek. Ny.E
mengatakan jarang menggunakan transportasi umum karena beliau memiliki
kendaraan pribadi.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

15. Mobilitas Geografis Keluarga


Ny.E mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak beliau
menikah dengan Tn.J. Setelah menikah Tn,J memutuskan tinggal dirumah
istrinya dan selama tinggal rumah tersebut Ny.E telah melakukan banyak
renovasi pada bangunan rumah tersebut. Orangtua Ny.E telah meninggal
sehingga rumah almarhum ditempati oleh anak-anaknya yaitu Ny.E dan suami
serta Ny.S dan suami.

16. Asosisasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas


Ny.E mengatakan mempunyai hubungan baik dengan siapapun yang ada di
komunitasnya. Ny.E mengatakan dikeluarganya memang tidak mengikuti
kepengurusan pemuda maupun anggota PKK. Tetapi Ny.E dan keluarga akan
bersedia membantu jika ada kegiatan masyarakat di komunitasnya. Ny.E
mengatakan anggota keluarga jika ingin membeli keperluan rumah tangga
selalu belanja di pasar atau kedai kecil yang ada dikomunitas. Ny.E
mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke rumah seperti
dari pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Ny.E mengatakan senang
dengan adanya transportasi umum (ojek) yang ada di komunitasnya. Hal
tersebut mempermudah akses anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu.
Walapun keluarga jarang menggunakan transportasi umum tersebut.

STRUKTUR KELUARGA
17. Pola Komunikasi
Berdasarkan pengkajian, anggota keluarga dalam keluarga Ny.E tidak ada
seorang pun yang mengalami kerusakan verbal seperti bisu maupun tuli,
sehingga komunikasi dilakukan secara normal. Interaksi antar anggota
keluarga menggunakan proses komunikasi fungsional. Dimana anggota
keluarga menyatakan maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas. Ny.E
mengatakan jika ia terlambat atau tidak bisa pulang maka beliau selalu
menghubungi anaknya untuk diberitahukan pada istrinya. Komunikasi dalam

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

keluarga Ny.E dilakukan lebih intens ketika semua anggota keluarga


berkumpul bersama. Ny.E memiliki anak dua orang yaitu, An.R yang
sekarang sudah SMP dan An.R2 yang masih berumur 6 bulan.
Pesan emosional (afektif): pesan afektif diekspresikan secara terbuka
diantara pasangan, Ny.Y berespon afektif terhadap Tn.J, seperti Tn.J selalu
menanyakan Ny.E tentang kesehatannya dan jadwal agar cepat pulang
kerumah. Menurut Ny.E suami dan keluarganya sangat mengerti dirinya
sehingga hubungan keluarga tetap harmonis. Ny.E juga mengatakan hanya
sekali-sekali ia marah dengan anaknya jika anaknya membuat kesalahan.
Karakteristik jaringan komunikasi keluarga: Ny.E mengatakan pola
komunikasi antara dia dan suaminya santai dan menyenangkan. Ny.E selalu
mengatakan secara langsung jika ada hal yang dibutuhkannya pada anaknya.
Ny.E juga sangat dekat dengan anaknya yang paing kecil. Hubungan keluarga
dengan Ny.E terjalin harmonis karena Ny.E dipandang suka bercanda
sehingga komunikasi keluarga tidak berjalan kaku.

Diagram komunikasi berulang


Suami dengan istri
Suami berdiri keluar kamar

Suami: Istri:
“ma, R lah pulang “alah da, R pai
sekolah?” main jo kawannyo
tadi”

Istri menatap suami


Kesimpulan interaksi : berdasarkan komunikasi diatas proses komunikasi yang
dilakukan Ny.E dan Tn.J adalah proses komunikasi fungsional. Pengirim pesan
(suami) menyatakan maksud dengan tegas dan jelas yaitu menanyakan
keberadaan anaknya dan istri menjawab dengan jelas.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Istri dengan suami


Berbicara dengan nada biasa

Istri : Suami :
“da, parikso lah tensi jo “yo. Ma. Tunggu
Mar da, kecek uda manehan oto santa lu”
patang, uda acok
paniang”

suami menatap dan mengangguk


Kesimpulan interaksi: pengirim (Ny.E) menyampaikan maksud dengan tegas dan
jelas yaitu meminta suami untuk memeriksakan tekanan darah. Dan suami
mendengarkan dan mengikuti pesan yang diberi.

Ny.E dengan Anaknya An.R


Ny.E menatap An.R

Ny.E An.R :
“R, jan lupo pai “Iyo, ma”
wirid remaja
beko dimesjid
nurul islam yo?”

Ny.E menatap An.R


Kesimpulan interaksi : pola komunikasi antara Ny.E dan anaknya An.R adalah
pola komunikasi yang fungsional, dimana Ny.E sebagai pengirim menyatakan
maksud dengan tegas dan jelas dan Nn. E sebagai penerima memberikan umpan
balik yang jelas kepada anaknya, An.R.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Dari hasil pengamatan pada keluarga Ny.E didapatkan pola komunikasi


yang digunakan adalah komunikasi fungsional dimana penerima mampu
menyatakan maksud dengan jelas dan tegas serta penerima mampu memberikan
umpan balik dan validasi kepada pengirim. pesan disampaikan sesuai dengan
konteks dan instruksi. Ekspresi pengirim pesan sesuai dengan isi pesan yang
disampaikan. Pola komunikasi keluarga tidak dipengaruhi oleh latar belakang
budaya ataupun gender.

18. Struktur Kekuasaan


Hasil akhir kekuasaan
Ny.E mengatakan dalam keluarga yang memegang kata terakhir dalam
musyawarah adalah ninik mamak. Ny.E mengatakan karena keluarganya
mengikuti adat istiadat Minang. Jika dalam keluarga kecil, yang memegang kata
terakhir dalam memutuskan hasil musyawarah adalah suaminya. Hal ini karena
Tn.J merupakan suami dan kepala keluarga.
Ny.E mengatakan rumah yang ditempatinya sekarang adalah milik orang
tuanya. Ny.E mengatakan semua anggaran rumah tangga ialah yang mengatur.

Proses Pengambilan Keputusan


Ny.E mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara
musyawarah. Keputusan diambil dengan cara kesepakatan oleh semua anggota
keluarga. Ny.E mengatakan jika ada masalah kekeluargaan yang tidak bisa
diselesaikan dengan keluarga inti saja maka keluarga melibatkan ninik mamak
sebagai orang yang dituakan dan dihormati. Berdasarkan keterangan tersebut
dapat disimpulkan bahwa dasar-dasar kekuasan yang dipegang oleh keluarga
Ny.E adalah kekuasaan legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinan dan
persepsi anggota keluarga ditandai dengan adanya seorang yang mempunyai hak
untuk mengendalikan perilaku dalam hal ini adalah ninik mamak. Sesuai dengan
hakikat dan peran ninik mamak dalam kebudayaan minang memiliki peran
istimewa (Friedman, 2010).

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Variabel yang mempengaruhi kekuasaan keluarga


Kekuasaan keluarga Ny.E dipengaruhi oleh hirarki kekuatan keluarga,
dimana pria (suami) seringkali mengembangkan dan mempertahankan
kekuasaannya terhadap wanita dan orang tua hampir selalu lebih berkuasa
daripada anak-anak (Friedman, 2010). Selain itu juga kekuasaan keluarga Ny.E
dipengaruhi oleh budaya minang, yaitu dalam mengambil keputusan suatu
kegiatan dan masalah tetap melibatkan ninik mamak.

Keseluruhan kekuasaan sistem dan subsistem keluarga


Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga
Ny.E merupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan keyakinan dan persepsi
bersama dari anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu orang yang
mempunyai hak mengendalikan perilaku anggota keluarga. Sesuai dengan hakikat
peran dan posisi yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan hak-hak istimewa
terkait dengan peran dari posisinya (Friedman, 2010). Ny.E mengatakan jika
dalam keluarga ada masalah dan dapat diselesaikan cukup dengan keluarga inti
saja, maka keputusan akhir ada pada dirinya sebagai kepala keluarga. Tetapi jika
masalah tidak dapat diselesaikan dengan keluarga inti, maka sesuai dengan
kebudayaan minang, ninik mamak berperan dalam mengambil keputusan.

19. Struktur Peran


Struktur Peran Formal
Peran-peran dalam keluarga Ny.E :
 Tn. J berperan sebagai suami bagi Ny.E, sebagai ayah dari An.R, An.R,
berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya dan pemimpin
keluarga. Tn.J merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam
keluarganya.
 Ny.E berperan sebagai istri bagi Tn.J, sebagai ibu dari An.R, An.R,
Peran pasangan pernikahan dikukuhkan terlihat dari hubungan Ny.E dan
Tn.J yang baik. Ny.E terlihat hormat dan santun kepada Tn.J. Ny.E

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

bekerja sebagi ibu rumah tangga dan mengurusi semua keperluan di


rumah.
 An.R merupakan anak pertama dari Ny.E dan Tn.J.
 An.R merupakan anak pertama dari Ny.E dan Tn.J.
Ny.E mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut. Mereka
saling membantu dalam menjalankan tugas yang biasa dilakukan di rumah. Ny.E
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan perannya dengan baik.
Ny.E mengatakan saling membantu dalam menjalankan peran jika anggota
keluarga membutuhkan bantuan anggota keluarga lain.

Struktur peran informal


Peran informal dalam keluarga Ny.E
 Tn.J merupakan seorang Martir yaitu tidak menginginkan apapun untuk
dirinya tetapi mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga
yang lain. Tn.J juga seorang yang pekerja keras dan suka bergaul bersama
tetangga.
 Ny.E merupakan koordinator keluarga. Koordinator keluarga mengatur
dan merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian menigkatakan
kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga (Friedman, 2010).
 An.R sebagai anak tertua merupakan perantara keluarga yaitu papan
penghubung, mengirim dan memantau komunikasi di seluruh keluarga
(Friedman, 2010).

Peran informal dalam keluarga biasanya menunjukkan kebutuhan integrasi


dan adaptasi anggota kelompok. Misalnya kehadiran peran perantara, ketika
wawancara perantara menjawab untuk anggota keluarga lain saat tidak secara
langsung ditanya (Friedman, 2010). Dari hasil pengkajian tidak ada peran
informal yang disfungsional dalam keluarga Ny.E. tidak ada peran yang dapat
mempengaruhi keluarga dalam waktu yang lama. Anggota keluarga menyadari
adanya peran informal pada dirinya.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Analisis model peran


Tn.J sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari orangtuanya.
Ny.E mengatakan menjalani peran sebagai ibu mencontoh gaya pola asuh ibunya.
Tn.J dan Ny.E mengatakan mengikuti gaya orang tua mereka sebagai orang tua.
Ny.E mengatakan kedua orangtuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan baik,
memberikan pendidikan agama dengan baik. sehingga Ny.E mencontoh gaya
mendidik anak-anaknya dari orangtua nya. Selain itu, Ny.E mengatakan kedua
orang tuanya tidak otoriter dalam mengasuh anak-anaknya. Orang tua Ny.E
mengedepankan demokrasi dalam mengasuh anak-anaknya sehingga Ny.E
mencontoh mereka.
Dalam keluarga Ny.E tidak ada masalah peran yang muncul. Ny.E
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan fungsinya
masing-masing dengan baik. tidak ada anggota keluarga yang merasa peran
anggota keluarga lain tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak didapatkan peran
informal yang disfungsional.

Variabel yang mempengaruhi struktur peran


Latar belakang kelas sosial keluarga Ny.E adalah kelas menengah. Dimana
Tn.J bekerja di luar rumah dan Ny.E dirumah. Tn.J sebagai sopir yang jam
kerjanya setiap hari. Ny.E bekerja sebagi ibu rumah tangga. Ny.E mengatakan
tidak ada masalah dengan jam kerja suaminya kerena telah terbiasa dari dulu.
Ny.E mengatakan walaupun begitu dia tetap menjaga komunikasi dengan
suaminya. Dalam keluarga, Tn.J adalah seorang pemimpin atau kepala keluarga.
Berdasarkan keyakinan keluarga, pemimpin keluarga dipegang oleh seorang laki-
laki. Selain itu, dalam kebudayaan keluarga Tn.J laki-laki adalah seorang yang
dituakan dan dijadikan sebagai pemimpin dalam suatu kelompok ataupun rumah
tangga.
Dalam pengkajian keluarga Ny.E tahap perkembangan yang belum
terpenuhi sampai saat ini adalah Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung
jawab seiring dengan kematangan remaja dan semakin meningkatnya otonomi.
Selama pengkajian didapatkan Ny.E telah melakukan peran sesuai dengan

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

fungsinya, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain. Ny.E mengatakan
dirinya sudah satu tahun menderita diabetes melitus. Ny.E mengatakan tidak ada
masalah antar penyakit dengan perannya sebagai ibu rumah tangga. Tn.J sebagai
suami mengatakan selalu mengingatkan istrinyanya yaitu, Ny.E untuk selalu
periksa kesehatannya. Ny.E mengatakan tidak mengetahui tentang orang tuanya
pernah menderita diabetes melitus atau tidak.

20. Nilai Keluarga


Dalam keluarga Ny.E nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam
dan adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Ny.E
merujuk pada norma di masyarakat. Ny.E mengatakan pencapaian dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam
keluarga. Ny.E mengatakan anggota keluarganya sebagian besar adalah
wiraswasta, sehingga penghasilan yang diperolehpun tidak menentu. Ny.E
mengatakan walaupun begitu, apapun yang dikerjakan dan hasil pekerjaan saat
ini didukung dan dihargai anggota keluarga lain. Ny.E mengatakan hasil dari
pekerjaan suaminya dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga. Ny.E
memiliki kendaraan pribadi berupa sepeda motor. Tetapi bagi Ny.E memiliki
motor bukan berarti ia kaya, karena baginya motor tersebut memang
diperlukan untuk menjemput anaknya. Ny.E mengatakan keberhasilan
sesorang tidak hanya dilihat dari material dan pekerjaan, tetapi dari
kebahagiaan yang dihasilkan untuk keluarga.

Perbedaan dalam sistem nilai


Dalam keluarga Ny.E tidak tampak adanya konflik nilai. Hal ini tampak
hubungan kekuasaan dan pola komunikasi terbuka dalam keluarga. Ny.E
mengatakan norma atau aturan yang berlaku di masyarakat tidak ada yang
bertentangan dengan aturan di keluarganya. Ny.E mengatakan sekolah yang
berada di lingkungannya tidak mengajaran apapun yang bertentangan dengan nilai
atau aturan di keluarga. Selain itu, pelayanan kesehatan juga tidak bertentangan
dengan keyakinan dan nilai dalam keluarga.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Nilai Keluarga
Ny.E mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarga, anggota keluarga
mengikuti norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Ny.E mengatakan nilai
dalam keluarga yang paling penting :
 Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang
sangat penting sebagai pedoman menjalankan hidup.
 Pendidikan: pendidikan dianggap penting untuk mencapai karir/pekerjaan
yang baik. Ny.E mengatakan sangat menghargai pendidikan, namun itu
tergantung pada keinginan anaknya masing-masing.
 Pekerjaan: Ny.E mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin kehidupan
keluarga. Ny.E mengatakan selama ini semua kebutuhan cukup dari suaminya.
 Kesehatan: Ny.E mengatakan kesehatan juga paling utama, karena untuk
menjalankan semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan jiwa raga yang
sehat.
Ny.E mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya saja
ada perilaku yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti anggota keluarga
selalu mengucapkan salam ketika akan keluar rumah, menawarkan (basa-basi)
ketika makan kepada anggota keluarga lain, dsb.
Perawatan dan praktek kesehatan keluarga Ny.E masih belum terlaksana
dengan baik. Ny.E mengatakan tidak ada mengikuti diet diabetes melitus ataupun
diet makanan lainnya. Ny.E merasa tidak mampu jika harus membatasi makanan
dan memilih-milih makanan. Ny.E tidak membatasi dirinya untuk makan
makanan berlemak, digoreng, bergaram, manis, dan makanan yang dijual
dipasaran. Ny.E telah berobat untuk diabetes melitusnya sejak setahun terakhir.
Ny.E juga selalu menyuntikkan insulin sebelum makan dan selalu kontrol setiap
satu bulan. Keluarga cenderung tidak mengetahui tentang diabetes melitus,
dampak, faktor pencetus, dan perawatannya.
Keluarga Ny.E merupakan keluarga dengan kelas sosial menengah ke atas.
Hal ini dapat mempengaruhi nilai yang ada di dalam keluarga. Keluarga Ny.E
berada di lingkungan dengan penduduk asli adalah suku minang, keluarga pun

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

merupakan suku minang, sehingga nilai dalam keluarga dipengaruhi oleh adat
istiadat minang.

FUNGSI KELUARGA
21. Fungsi Afektif
Diagram pelekatan keluarga Ny.E

Ny.
Tn.J E

An.R
An.
R2

Ny.S Tn.
An.A D
An.
A

Tampak dari diagram diatas, keluarga Ny.E memiliki pelekatan yang kuat
antar anggota keluarga. Ny.E mengatakan berhubungan komunikasi yang baik
dengan suami, anak, adik dan adik iparnya. Ny.E memberikan pujian pada
anaknya saat melakukan hal yang baik. Keluarga Ny.E saling mendukung
untuk kemandirian dalam masyarakat. Dalam keluarga Ny.E semua anggota
keluarga saling mendukung dan membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan
keluarga.

22. Fungsi Sosialisasi


Ny.E mengatakan saling membantu dalam membesarkan dan mengasuh
anak-anak. Ny.E mengatakan membesarkan anak-anaknya berdasarkan pada
nilai agama, adat dan budaya yang berlaku di Minang Kabau. Ny.E menanam
ajaran agama pada anak-anaknya sejak dari kecil seperti menghormati orang
tua dan yang lebih tua. Ny.E mengatakan tidak pernah menghukum anak

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

dengan membentak ataupun memukul anak-anak. Anak Ny.E telah remaja.


Ny.E mengatakan mengajarkan anak-anaknya untuk bersosialisasi dengan
keluarga besar dan masyarakat sekitarnya.

23. Fungsi Perawatan Kesehatan


Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan :
Ny.E mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga.
Ny.E dan anggota keluarga lain akan saling mengingatkan untuk menjaga
kesehatan. Saat ini, dalam keluarga Ny.E yang sakit adalah Ny.E. Saat
pengkajian Ny.E mengatakan menyuntikkan insulin secara teratur 15 menit
sebelum makan.

Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit:


Menurut Tn.J, sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan
aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam, sakit
kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain. Sedangkan sakit adalah saat
kita memiliki keluhan kesehatan yang mengakibatkan keterbatasan dalam
beraktifitas. Menurut Ny.E sakit adalah keadaan tidak mampu melakukan
aktivitas, dan sehat adalah keadaan mampu beraktivitas dan tidak merasakan
keluhan apapun. Menurut An.R sakit adalah ketika kita merasakan keluhan
seperti, lelah, batuk, demam dan lain-lain. Sedangkan, sehat adalah keadaan
saat kita tidak merasakan keluhan apapundan berpikiran jernih. Saat
pengkajian keluarga Ny.E sudah dapat mengenali gejala penyakit yang saat ini
diderita oleh Ny.E yaitu gejala penyakit diabetes melitus adalah gula darah
didalam tubuh yang terlalu tinggi. Tetapi keluarga belum mampu melakukan
cara perawatan pada anggota keluarga dengan penyakit diabetes melitus.

Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa


Saat pengkajian tidak didapatkan anggota keluarga yang sakit kecuali
Ny.E. Ny.E mengatakan untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga selalu
memeriksakan terlebih dahulu ke pelayanan kesehatan. Ny.E mengatakan

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

memeriksakan kesehatan ketika terjadi keluhan-keluhan tertentu pada anggota


keluarga. Misalnya, ada anggota yang mengeluh pusing, lemas, dan flu, batuk,
atau keluhan lain. Ny.E mengatakan cemas dengan penyakit yang dideritanya
saat ini yang bisa timbul secara tiba-tiba.

Praktik Diit Keluarga

Makan Makanan Yang Perbedaan Individual


Disajikan
Makan Pagi Lontong gulai Semua anggota keluarga makan lontong Gulai.

Cemilan Teh hangat Tn.J


Roti dan susu An.R, Ny.E

Nasi Semua anggota keluarga makan makanan yang


Makan Siang Lauk pauk disediakan
Sayur
Cemilan gorengan
Nasi Semua anggota keluarga makan makanan yang
Makan Malam Lauk pauk disediakan
sayur
Cemilan gorengan atau
makanan manis

Ny.E mengatakan dirinya tidak membatasi porsi makan dan juga tidak
memiliki pantangan makan. Ny.E mengatakan anggota keluarga dan dirinya tidak
ada yang memiliki alergi dan pantangan makan. Ny.E dan Ny.S mengatakan yang
merencanakan menu sehari-hari dalam keluarga adalah mereka. Tidak ada menu
khusus dalam keluarga Ny.E. Makanan disajikan di meja makan. Ny.E
mengatakan masing-masing anggota keluarga sering makan bersama.

Kebiasaan tidur dan istirahat


Ny.E mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan kebiasaan khusus
sebelum tidur. Ny.E dari dulu membiasakan anaknya, untuk mencuci kaki dan
gosok gigi sebelum tidur. Ny.E mengatakan dalam keluarga Ny.E tidak ada jam

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

khusus untuk tidur. Mereka tidur ketika sudah mengantuk, dan jika belum
mengantuk anggota keluarga melakukan aktivitas seperti menonton dan kumpul
bersama. Ny.E mengatakan tidak ada masalah tidur.

Praktik Aktivitas Fisik dan Rekreasi


Ny.E mengatakan tahu bahwa olahraga penting bagi kesehatan. Ny.E
mengatakan tidak melakukan olahraga secara rutin. Menurut Ny.E pekerjaan
rumah yang ia lakukan sudah cukup sebagai olahraganya. Tn.J juga mengatakan
tidak ada berolahraga tetapi pekerjaan sehari-hari sudah ia anggap cukup sebagai
olahraga. Ny.E mengatakan tidak ada jadwal khusu untuk berekreasi karena
ketidakcukupan kendaraan untuk pergi dan waktu yang tidak memadai. Bagi Ny.E
duduk-duduk diteras rumah, ngobrol dengan tetangga dan anak-anak, serta
menonton TV sudah cukup menjadi rekreasi bagi Ny.E.

Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alcohol serta tembakau


di keluarga
Ny.E mengatakan dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang
mengkonsumsi obat penenang, dan alkohol. Dalam keluarga Ny.E tidak ada yang
memiliki kebiasaan minum kopi, anggota keluarga lebih menyukai minum teh.

Tugas perawatan keluarga :


1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
a. Mengenal Masalah Diabetes melitus
1) Ny.E mengatakan mengalami Diabetes melitus sejak 1 tahun yang lalu.
2) Ny.E mengatakan tanda dan gejala Diabetes melitus adalah sering
lelah dan mengantuk.
3) Ny.E mengatakan Diabetes melitus adalah kadar gula didalam tubuh
yang tinggi sehingga tidak baik untuk kesehatan.
4) Ny.E mengatakan tidak mengetahui cara perawatan klien dengan
Diabetes melitus.

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

5) Ny.E tidak mengetahui penyebab diabetes melitus dan penyakit lebih


lanjut akibat diabetes melitus.

2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan yang


tepat.
a. Masalah Diabetes melitus
1) Ny.E mengatakan sering lelah dan cepat mengantuk.
2) Ny.E mengatakan perawatan Diabetes melitus dengan cara kontrol
setiap bulan dan selalu menyuntikkan insulin 12 unit setiap mau
makan.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.E mengatakan tidak mengetahui cara perawatan terhadap penyakit
Diabetes melitus. Ny.E hanya mengetahui bahwa jika diabetes melitus hanya
perlu menyuntikkan insulin. Ny.E lebih memilih menikmati hidup dari pada
harus membatasi makanan dan mengatur gaya hidup yang telah ia jalani
selama ini.
4. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang sehat
Ny.E mengetahui pentingnya pemeliharaan kebersihan lingkungan dan
pentingnya menjaga kekompakan antara anggota keluarga dalam menjaga
kebersihan rumah. Akan tetapi, Ny.E masih belum mengetahui cara
memodifikasi lingkungan tempat tinggal untuk penderita Diabetes melitus.
Namun demikian, keluarga tetap mengusahakan lingkungan rumah selalu
bersih.
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Ny.E mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, jika sakit yang
dirasakan berat mereka selalu memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan,
seperti praktek bidan atau ke puskesmas. Namun jika hanya demam, pilek,
batuk dan penyakit-penyakit ringan maka keluarga hanya mengupayakan
dengan obat tradisional dan kadang hanya disuruh banyak minum air putih.
Keluarga memahami pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan. Selama
ini, keluarga sangat merasakan manfaat adanya pelayanan kesehatan yang

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

ada mudah untuk dijangkau keluarga. Keluarga percaya dengan tenaga


kesehatan.

24. Stres dan Koping Keluarga


Ny.E mengatakan hal yang menjadi stressor jangka pendek adalah anak-
anaknya. Yaitu anak pertamanya yang kini memasuki usia remaja, Ny.E
kadang merasa cemas dan takut anaknya terpengaruh dengan pergaulan zaman
sekarang dan narkoba. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap
Situasi/Stresor
Ny.E mengatakan selalu bermusyawarah dengan suami dan anak-anaknya jika
mengalami masalah untuk dipecahkan bersama-sama.

Strategi Koping yang Digunakan


Strategi koping yang digunakan keluarga Ny.E adalah strategi koping yang
fungsional. Ny.E mengatakan saat menghadapi masalah biasanya langsung
dibicarakan dan diselesaikan bersama dengan cara bermusyawarah dengan
keluarganya.

Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaan Tn.J Ny. E An.R An.R2
Fisik
1. Keadaan Umum Baik Baik Baik Baik
2. Kesadaran CMC CMC CMC CMC
3. Tanda-Tanda TD: 100/70 TD: 110/70 TD: 110/60 N: 110 x/i
Vital mmHg mmHg mmHg P: 24x/i
N: 88x/i N: 92x/i N: 84x/i S:36,60C
P: 18x/i P: 20x/i P: 20x/i
S :36,5oC S: 36,8oC S: 36,80C
4. Kepala Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
Benjolan(-) Benjolan(-) Benjolan(-) Benjolan(-)
Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-) Lesi (-)

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Rambut lurus, tidak lurus, tidak lurus, tidak lurus, tidak


rontok, dan rontok, dan rontok, dan rontok, dan
tidak tidak mudah tidak tidak
mudah dicabut mudah mudah
dicabut dicabut dicabut
Mata Konjung- Konjung- Konjung- Konjung-
tiva tidak tiva tidak tiva tidak tiva
anemis, anemis, anemis, anemis,
sklera tidak sklera tidak sklera tidak sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
cukup baik kabur cukup baik cukup baik
Telinga Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
normal, normal normal normal
cerumen(-), cerumen(-) cerumen(-) cerumen(-)
pendenga- pendenga- pendenga- pendenga-
ran baik, ran baik, ran baik, ran baik,
simetris simetris simetris simetris
Hidung Polip (-), Polip (-), Polip (-), Polip (-),
sinusitis(-), sinusitis (-), sinusitis(-), sinusitis(-),
Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-), Lendir (-),
Penciuman Penciuman Penciuman Penciuman
baik, baik, baik, baik,
Simetris Simetris Simetris Simetris
Mulut Lidah Lidah Lidah Lidah
bersih, bersih, bersih, bersih,
caries caries caries caries
dentisc(-), dentisc (-), dentisc (-), dentisc (-),
Sariawan Sariawan Sariawan Sariawan
(-), mukosa (-), mukosa (-), mukosa (-), mukosa
lembab lembab lembab lembab
5. Kulit Cukup Cukup Cukup Cukup
bersih, bersih, bersih, bersih,
turgor kulit turgor kulit turgor kulit turgor kulit
baik baik baik baik
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesara pembesara
tiroid dan tiroid dan n tiroid dan n tiroid dan
KGB KGB KGB KGB
7 Dada Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk

Marselly Resti, S.Kep


Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Inspeksi simetris, simetris, simetris, simetris,


tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
lecet atau lecet atau lecet atau lecet atau
lesi, lesi, lesi, lesi,
retraksi retraksi retraksi retraksi
dinding dinding dinding dinding
dada (-) dada (-) dada (-) dada (-)
penggunaan penggunaan penggunaa penggunaa
otot bantu otot bantu n otot n otot
nafas (-) nafas (-) bantu nafas bantu nafas
(-) (-)
Palpasi Tidak Tidak teraba Tidak Tidak
teraba benjolan teraba teraba
benjolan benjolan benjolan
8. Perut Tidak Membuncit Tidak Tidak
Inspeksi Membuncit Membuncit Membuncit
9. Genitalia Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
10. Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas
tidak tidak tidak tidak
edema, edema, edema, edema,
nyeri (-) nyeri (-) nyeri (-) nyeri (-)

4. Harapan keluarga terhadapat petugas kesehatan


Ny.E berharap agar petugas kesehatan memberikan informasi mengenai
penyakitnya. Ny.E mengatakan penyuluhan dapat dilakukan secara individu
misalnya datang ke rumah ataupun secara kelompok. Ny.E berharap
pelayanan di Puskesmas lebih ditingkatkan lagi dengan memberikan informasi
tentang jaminan-jaminan kesehatan yang dapat digunakan.

Marselly Resti, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai