Anda di halaman 1dari 15

SUMBER DAYA MANUSIA (M1 atau MAN)

1. VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT


1.1. VISI Rumah Sakit HVA
Menjadi Rumah sakit pilihan masyarakat yang mengutamakan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.

1.2. MISI Rumah Sakit HVA Toelongredjo


a. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi harapan
pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien.
b. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia
c. Mengembangkan fasilitas rumah sakit berdasarkan kebutuhan
masyarakat
d. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi
dan inovatif
e. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
f. Mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan.

1.3. MOTTO
“Pelayanan Profesional Sepenuh Hati”
1.4. Pengumpulan data dilakukan tanggal 5 – 7 Oktober 2015, meliputi
ketenagaan, sarana dan prasarana, MAKP, sumber keuangan dan pemasaran
(marketing). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga
diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah

2.1.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)


2. STRUKTUR ORGANISASI
Kasubid : Winarti
Koordinator : Farida
Kepala Jaga : Ari Kusuma, Fitri, Linda dan Endah.S
Perawat Pelaksana : Widodo, Rusmiyadi, Endah R, Agus, Ade, Hariri, Johan, Dianika,
Ayu, Andaru, Eka, Miswaniati, Luky Indri.

3. TENAGA MEDIS
3.1. Perawat
No. Nama Perawat Pendidikan Tahun Pelatihan
Tamat
1. Winarti S1 Keperawatan 2008
2. Farida S1 Keperawatan 2014 BCLS
3. Ari Kusuma D3 Keperawatan 1997
4. Fitri D3 Keperawatan 2002 BCLS
5. Linda D3 Keperawatan 2002
6. Endah S. D3 Keperawatan 2004 Seminar Kode Etik
Keperawatan, dll
7. Widodo D3 Keperawatan 2004
8. Rusmiyadi D3 Keperawatan 2004 Community Mental
health nursing,dll
9. Endah R. D3 Keperawatan
10. Agus D3 Keperawatan 2012 BCLS, Seminar
rawat luka
11. Ade D3 Keperawatan
12. Hariri D3 Keperawatan 2014 PPGD, dll
13. Johan D3 Keperawatan 2014
14. Dianika S1 Keperawatan dan 2008 PPGD
Ners
15. Ayu D3 Keperawatan 2014
16. Andaru S1 Keperawatan dan 2014 PPGD
Ners
17. Eka D3 Keperawatan 2014
18. Miswaniati D3 Keperawatan 2005 BCLS
19. Luky Indri D3 Keperawatan 2008 Pelatihan
Sirkumsisi

3.2. Dokter Spesialis

No. Nama Dokter Spesialisasi Keterangan


1. Dr.M. Zaim chilmi, SpOT (K) Bedah Tulang
2. Dr. Sukamto, SpOT Bedah Tulang
3. Dr. A. Nasrullah, SpB Bedah Umum
4. Dr. Rudolf Rudi B, SpB Bedah Umum
5. Dr. Wahyu Nur A, SpB Bedah Umum
6. Dr. Machmud, SpB Bedah Syaraf
7. Drg. Widiastomo, SpBM Bedah Mulut
8. Dr. Dodo Wikanto, SpU Urologi
9. Dr. Hamidah tri H, SpOG Kebidanan dan
Kandungan
10. Dr. Tony Widyanto, SpOG Kebidanan dan
Kandungan
11. Dr. Harnowo, SpPD Penyakit Dalam
12. Dr. Luluk Aflakah, SpPD Penyakit Dalam
13. Dr. Andri Prahudi, SpPD Penyakit Dalam
14. Dr. Soleha, SpJP Jantung
15. Dr. Soerjatmono, SpA Anak
16. Dr. Harmanto, SpA Anak
17. Dr. Sugeng, SpS Syaraf
18. Dr. Sulistyono Y, SpS Syaraf
19. Dr. Kasdi, SpS Paru
20. Dr. Hermawan, SpP Paru
21. Dr. Sujud, SpPHT-KL THT
22. Dr. Hermono, SpM Mata
23. Dr. Sri Kristiani, SpM Mata
24. Dr. Hermini Widjajanto, SpM Mata
25. Dr. Andri Catur, SpKK Kulit dan Kelamin
26. Dr. Roni S, SpKJ Kesehatan Jiwa
27. Dr. Dewi Gunawan, SpRM Rehap Medik
28. Dr. Franco Jesaja, SpRad Radiologi
29. Dr. Nanik Y, SpRad Radiologi
30. Dr. Lestari Ekowati, SpPK Patologi Klinik

4. TENAGA NON MEDIS


a. Transporter (1 orang)
b. Cleaning Service (2 orang)

5. TINGKAT KETERGATUNGAN
Senin, 05 Oktober 2015

2.1.2 Sarana dan Prasarana (M2)


1. Lokasi
Ruang Rawat Sakura merupakan bagian dari ruang Perawatan Rawat Inap RS HVA
Toelong Redjo Pare Kediri. Ruang Rawat Sakura terletak di lantai dua dengan batas:
Bagian timur adalah Mawar, batas bagian barat adalah tempat parkir sepeda motor dan
bagian utara adalah Ruang bersalin, bagian selatan adalah jalan menuju Paviliun dan
batas atas adalah Ruang Perawatan Anak. Adapun dalam Ruang Rawat Sakura terbagi
beberapa ruang yaitu nurse station, kamar ganti baju perawat, kamar mandi perawat,
ruang perawatan kelas II, Ruang Sholat/Ruang ganti, Ruang Obat, Ruang Linen , ruang
kepala ruangan serta kamar mandi pasien. Nurse station didalamnya terdapat meja antara
lain berisi map – map yang berisi status pasien, meja untuk berkas-berkas buku laporan
(denah terlampir).
2. Fasilitas Petugas Kesehatan
a) Nurse station berada di antara ruang perawatan pasien dan di sebelahnya ada
kamar mandi perawat serta disamping nya juga ada ruang tempat sholat perawat.
b) Ruang Kepala Ruangan terletak disamping utara nurse station dan terletak di
samping selatan ruang perawatan pasien.
c) Kamar mandi pegawai terletak disamping selatan nurse station
d) Televisi : 2 unit
e) Kulkas perawat : 1 unit
f) AC : 2 unit
g) Tempat linen : berada di selatan ruang 14 perawatan pasien
3. Fasilitas Pasien
a) Tempat tidur : 36 buah
b) Kamar mandi : 18 buah
c) Meja pasien : 28 buah
d) AC Ruang kelas I : 1 buah
e) Wastafel : 19 buah

4. Peralatan Kesehatan
Tabel 2.8 Inventaris Alat di Ruang Sakura RS HVA Toelong Redjo Pare Kediri
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Bak Instrumen 4 Baik
.

2 Com 3 Baik
.

3 Cucing 5 Baik
.

4 Pinset 4 Baik
.

5 Gunting AJ 2 Baik
.

6 Gunting 4 Baik
.

7 Gunting Bengkok 1 Baik


.
8 Arteri Uteri 12 Baik
.

9 Arteri Klem Bengkok 4 Baik


.

1 Gunting Plester 3 Baik


0
.

1 Gunting Bulu Mata 1 Baik


1
.

1 Handel Mes 1 Baik


2
.

1 Troli status beroda 5 Baik


3
.

1 Tensi 3 Baik
4
.

1 Termometer digital 2 Baik


5
.

1 Susclon beroda 1 Baik


6
.

1 Susclon kecil 1 Baik


7
1 Kursi roda 2 Baik
8
.

1 Troli obat beroda 1 Baik


9
.

2 O2 tranles 1 Baik
0
.

2 Manometer O2 31 Baik
1
.

2 Nebulizer 3 Baik
2
.

2 Bed pasien beroda 26 Baik


3
.

2 Bed pasien beroda pipa besi 3 Baik


4
.

2 Bed pasien beroda kayu 2 Baik


5
.

2 Bed pasien beroda besar 3 Baik


6
.
2 Lemari kaca 2 Baik
7
.

2 Kursi bundar kantor 11 Baik


8
.

2 Kursi kantor beroda 3 Baik


9
.

3 Stetoskop 3 Baik
0
.

3 Ambubeg dewasa 1 Baik


1
.

3 Ambubeg anak 1 Baik


2
.

3 Komputer set 1 Baik


3
.

3 Printer 1 Baik
4
.

3 ECG set 1 Baik


5
.
3 Senter 1 Baik
6
.

3 Manset dewasa 1 Baik


7
.

Perelatan tersebut masih sudah dapat mencukupi kebutuhan perawatan pasien di


Ruang Rawat Sakura. Evaluasi kondisi peralatan kesehatan dilakukan jika ada alat yang
rusak. Apabila ada yang rusak ruangan mengajukan perbaikan ke Instalasi Pemeliharaan
Rumah Sakit. Untuk kalibrasi alat tidak pernah dilakukan kalibrasi.

5. Dokumentasi
a. Dokumen absensi karyawan
b. Dokumen Jadwal Dinas Perawat
c. Dokumen absensi mahasiswa
d. Daftar infentaris alat kesehatan dan non-alat kesehatan
e. Dokumen penerimaan logistic
f. Surat keluar dan masuk
g. Buku laporan harian
h. Buku injeksi
i. Buku TTV
6. Daftar Protap Keperawatan
Di Ruang Rawat Sakura Toelong Redjo Pare Kediri terdapat beberapa protap antara
lain :
1) Spo komunikasi terapeutik
2) Spo komunikasi secara langsung atau lisan
3) Spo cuci tangan biasa dan steril
4) Spo memakai sarung tangan steril
5) Spo menyiapkan tempat tidur
6) Spo menganti alat tenun tempat tidur dengan atau pasien di atasnya
7) Spo menghitung nadi
8) Spo memandikan pasien di tempat tidur
9) Spo mencucui rambut
10) Spo membersihkan mulut
11) Spo menjaga keselamatan pasien di tempat tidur
12) Spo melaksanakan ambulansi dan mobilisasi dini
13) Spo mengukur tekanan darah
14) Spo menghitung pernapasan
15) Spo mengukur suhu
16) Spo memberikan obat melalui Intra muscular, intra vena, subkutan, intra
kutan.
17) Spo pemberian oksigen
18) Spo pemberian makan lewat ngt
19) Spo memasang infus
20) Spo pemasangan kateter urin
21) Spo melepas infus
22) Spo rekaman ekg 12 lead
23) Spo pemasangan bidai
24) Spo penanganan syok anafilaxis, hemoragic, hypovolemic
25) Spo menganti balutan luka
26) Spo merawat luka bakar
27) Spo suction
28) Spo pemebrian therapy dengan nebulizer
29) Spo pemberian penyuluhan kesehatan individu
30) Spo pasien pulang
7. Inventaris Alat tenun
Tabel 2.9 Inventaris Alat Tenun di Ruang Rawat Sakura Toelong Redjo Pare Kediri
Jumlah
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Standart
Baik Rusak (TT x 3)
1. Sprei 30 30 - 102
2. Selimut 102
20 20 -

3. Sarung bantal 102


30 30 -

4. Stick laken 102


30 30 -
5. Bantal 102
30 30 -

2.1.3 Methode (M3)


1. Penerapan Sistem Fungsional
Berdasarkan hasil pengkajian terhitung mulai tanggal 6 Oktober 2015 maka model
asuhan keperawatan professional yang dilakukan di Ruang Rawat Sakura saat ini adalalah PJ
Sift . Perawat ruangan dibagi menjadi 4 tim dalam satu tim tersebut terdapat 1 orang
penanggung jawab (katim) dan 3 orang perawat anggota, 1 orang perawat shift pagi tetap.
Dalam pelaksanaannya, PJ Sift tim ini kurang maksimal.

2.Timbang Terima
Pelaksanaan timbang terima di Ruang Rawat Sakura saat ini dilakukan dengan laporan di
nurse station dipimpin oleh KARU kemudian PP shift pagi melaporkan ke PP shift siang dan
PP shift siang ke PP shift malam maupun PP shift malam ke PP shift pagi. timbang terima
terdokumentasi dengan menggunakan format SOAP setelah dilaporkan kemudian divalidkan
ke bed pasien.
3.Ronde Keperawatan
Kasus-kasus yang terdapat di Ruang Rawat Sakura sangat banyak mengingat Ruang
Rawat Sakura merupakan ruang perawatan gabungan disiplin ilmu seperti penyakit
Gastroenteritis, Diabetes Melitus, Demam Berdarah, Orthopedi, bahkan penyakit dalam.
Namun selama ini Di Ruang Rawat Sakura ini belum pernah dilakukan Ronde keperawatan.
4.Supervisi Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh kelompok pada tanggal 6
Oktober 2015, Belum ada prosedur pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh KARU, tetapi
adanya SOP sehingga dapat dilakukan pengukuran kepatuhan perawat terhadap SOP (Standar
Operasional Prosedur). tidak ada format penilaian supervisi, supervisi ruangan hanya
dilakukan sesuai kebutuhan dan kebijakan kepala ruangan
5.Discharge Planning
Discharge Planning di Ruang Rawat Sakura RS HVA Pare Kediri dilakukan secara
lisan tentang penyakit, obat, dan nutrisinya didokumentasikan dan tanpa diberikan leaflet,
penderita diberikan kartu untuk kontrol untuk kembali kontrol ke poli atau ke dokter yang
merawat.
6. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat di Ruang Rawat Sakura baik untuk obat oral maupun obat injeksi
dilakukan sistem sentralisasi. Yang mana pengelolaan dan pengawasan dilakukan oleh
perawat dan disimpan di nurse station. Alur pengambilan obat adalah obat diresepkan oleh
dokter kemudian diserahkan oleh perawat untuk mengambil resep ke depo farmasi. Setelah
itu berdasarkan resep obat diserahkan nurse station kemudian diletakkan dilemari obat pasien
sesuai dengan nomor kamar pasien, ketika waktunya memasukkan obat perawat akan
meminta kepada keluarga penderita untuk menanda tangani form pemberian obat agar obat
bisa diberikan pada pasien.

7. Dokumentasi Keperawatan
Sampai saat ini sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang Rawat Sakura
adalah sistem SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommended) yaitu metode
terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi penting yang membutuhkan perhatian segera
dan tindakan kontribusi terhadap esklasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan pasien.
Menurut data yang didapatkan pada tanggal 6 Oktober 2015, Perawat juga memiliki buku lain
untuk pendokumentasian, seluruh laporan kondisi pasien tertuang dalam buku tersebut.
Tabel 2.10 Lembar Dokumentasi Ruang Rawat Sakura RS HVA Toeloengredjo Pare Kediri
URAIAN BAGIAN KODE SUMBER
1 Lembar Pengantar UGD RM 1 Dokter/Perawat
Perawat/Klg
2 Lembar Permintaan Rawat Inap RM 2
Pasien
3 Pengkajian Resiko Jatuh Dewasa RM 3 Dokter
4 Lembar Info Yang diberikan pada Pasien/keluarga RM 4 Dokter
5 Lembar Observasi RM 5 perawat
6 Lembar Pengkajian keperawatan pada Pasien RM 6 perawat
7 Lembar Surveilans Infeksi Nasokomial RM 7 Perawat
8 Lembar Perencanaan,Pelaksanaan,Dan Evaluasi RM 8 Perawat
9 Lembar Observasi Keseimbangan Cairan RM 9 Perawat
10 Lembar Penempelan Resep Obat RM 10 dokter
11 Lembar Asuhan Medis Gawat Darurat RM 11 Perawat
12 Lembar Perencanaan Pasien Pulang RM 12 Perawat
13 Lembar Laborat RM 13 Laborat
14 Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi RM 14 Perawat

8.Penerimaan Pasien Baru


Selama ini setiap pasien baru di Ruang Rawat Sakura diantar ke kamar kemudian
dilakukan pemeriksaan TTV. Keluarga diminta untuk mengurus administrasi dan dilakukan
penjelasan/orientasi tentang fasilitas ruangan dan fasilitas perawatan yang ada pada
Penerimaan pasien baru terdapat format dan pendokumentasiannya.
2.1.4 Pembiayaan (Money /M4)
Pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional ruangan,
pendanaan alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan
kesehatan (habis pakai) berasal dari Rumah Sakit yang diperoleh dari Unit anggaran jangka
panjang RS HVA. Sedangkan sumber kesejahteraan ruangan diperoleh dari Rumah Sakit
yaitu berasal dari jasa pelayanan berupa uang yang diberikan berdasarkan jumlah pasien dan
tindakan yang dilakukan. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas diperoleh dari ASKES
bagi tenaga PNS. Pembiayaan pasien sebagian besar berasal dari JAMKESMAS, sedangkan
yang lain dari ASKES dan biaya sendiri. Biaya perawatan yang berlaku saat ini sesuai kelas
perawatan di Ruang Rawat kelas II.

Berdasarkan akumulasi data penanggung jawab pasien rawat inap tanggal 5


Oktober 2015 – 7 Oktober 2015 diperoleh hasil persentase rawat inap dengan BPJS 6,25%,
UMUM 93,75%.

Tabel 2.11 Persyaratan Administrasi Rawat Inap

JAMKESMAS ASKES UMUM

1. Peserta JAMKESMAS menyiapkan surat 1. Pasien yang akan masuk rawat Pasien umum tidak
rujukan dari Puskesmas dan kartu inap hanya menyiapkan kartu perlu menyiapkan
JAMKESMAS. ASKES dan surat rujukan dari surat apapun,
2. Untuk Pengambilan obat perlu puskesmas, dokter keluarga karena semua
menunjukkan Surat Jaminan Perawatan atau Rumah Sakit biaya ditangggung
(SJP) 2. Untuk Pengambilan obat perlu oleh pribadi.
3. Ketika pasien pulang harus melampirkan menunjukkan Surat Jaminan
Surat Jaminan Perawatan (SJP), Rincian Perawatan (SJP)
Biaya Perawatan dan ICD. 3. Ketika pasien pulang harus
4. Untuk pasien operasi melampirkan melampirkan Surat Jaminan
RESUME dan Laporan operasi Perawatan (SJP) dan Rincian
Biaya Perawatan
4. Untuk pasien operasi
melampirkan RESUME dan
Laporan operasi

Tabel 2.12 Daftar Tarif Perawatan Ruang Rawat Inap Sakura RS HVA TOELOENGREDJO
Uraian KELAS
NO
II

1 FASILITAS 1 kamar berisi 2 pasien,


1 AC, kamar mandi
khusus kelas II

2 TARIF
Rp.175.000
KAMAR

3 VISITE Dr
Rp.70.000
SPESIALIS

4 JASA
Rp.35.000
PERAWATAN

5 PASANG
RP. 35.000
INFUS

6 SKIN TEST Rp. 20.000

KOLABORASI Rp.15.000

JUMLAH Rp.150.000

Uraian BPJS
NO
II

1 FASILITAS 1 kamar berisi 2


pasien, 1 AC, kamar
mandi khusus kelas
II

2 TARIF
Rp. 175.000
KAMAR

3 VISITE Dr
Rp.70.000
SPESIALIS

4 JASA
Rp.35.000
PERAWATAN

5 PASANG
Rp.35.000
INFUS

6 SKIN TEST Rp. 20.000


KOLABORASI Rp.45.000

JUMLAH Rp 320000

2.1.5 M5 (MARKET)
1. BOR
BOR (Bed Occupency Rate) menunjukan sampai seberapa jauh pemakaian tempat
tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka waktu tertentu, bila nilai ini mendekati
100% berarti ideal.
Rumus untuk menghitung BOR adalah sebagai berikut :

Jumlah pasienx 100%


Jumlah TT
Berdasarkan hasil pengkajian pada hari Selasa, tanggal 6 Oktober 2015
didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang Sakura yaitu 34 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 2. BOR Pasien di Ruang Sakura
No. Shif Kelas BOR
t II
1. Pagi 34 bed 27 x
(kosong 100%
7) 34
= 79.4 %
2. Sore
34 bed 31 x
(kosong 100%
3) 34
= 91.2 %

2. Prosentase Kasus Di Ruang Sakura Bulan September 2015


Berikut adalah penjabaran jumlah kasus terbanyak selama bulan September 2015.
Tabel 2. Prosentase Kasus Pasien di Ruang Sakura RS HVA Toeloengredjo bulan
September 2015
No Penyakit Septemb
er
1 GEA ( 24 ) 32,43 %

2 DM (17 ) 22,97 %

3 DC ( 14 ) 18,91 %

4 CVA Infark (12 ) 16,21 %

5 Hipertensi (7 ) 9,45 %

3. Produk
Ruang Rawat Gabung memiliki keunggulan dalam menangani kasus penyakit Syaraf,
Orthopedi,, THT, kulit dan Mata. Ruang ini juga dipergunakan sebagai tempat praktik
mahasiswa kesehatan seperti FKp, Akper, Akbid khususnya yang berada di wilayah pare dan
sekitarnya. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat penelitian-penelitian terbaru tentang
kesehatan.
4. Promosi
Ruang Rawat Gabung merupakan bagian dari Istalasi Rawat Inap Ruang Sakura RS
HVA Toeloengredjo melakukan berbagai promosi kesehatan melalui marketing yang sudah
ada di RS HVA Toeloengredjo (media massa radio, membagikan leaflet yang berisikan
tentang penyakit dan penatalaksanaannya). Selain itu, promosi dilakukan melalui penyuluhan
kesehatan (PKRS) dan berpartisipasi dalam pameran pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai