PENDAHULUAN
kematian ibu telah menurun pada tahun 1990 – 2010 yaitu dari 543.000 pada
tahun 1990 menjadi 287.000 pada tahun 2010 . angka kematian ibu ( AKI ) di
dunia menjadi 210 per 100.000 kelahiran hidup , sedangkan angka kematian
bayi ( AKB ) di dunia pada tahun 2011 mencapai 51 per 1000 kelahiran hidup
. ( WHO 2012 )
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup
dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup.
Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima Kementerian
kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang. Sedangkan
AKI dan AKB di Jawa Barat yang masih tergolong tinggi bila
mengalami penurunan saat ini yaitu AKI dari 850 kasus pada tahun 2011
menjadi 747 kasus tahun 2012, sedangkan AKB dari 5077 kasus tahun 2011
menjadi 4431 kasus pada tahun 2012. Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2012
menunjukkan AKI di Jawa Barat sebesar 109,2 per 100.000 KH, sedangkan
AKB di Jawa Barat sebesar 6,4 per 1000 KH (Dinkes Jawa Barat, 2012).
Selama tahun 2015, angka kematian bayi baru lahir (AKB) di Kabupaten
Garut mencapai 278 kasus, sedangkan angka kematian ibu melahirkan (AKI)
2015)
kehamilan yang yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap
disebut sebagai post term atau kehamilan lewat waktu . angka kejadian
(wiknjosastro,2010)
kehamilan aterm . dampak kehamilan lewat waktu adalah janin bisa asfiksia
42 minggu atau lebih , berat badannya terus meningkat , ada yang tidak
bertambah , ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya atau
morbiditas perinatal . risiko bagi ibu dengan Kehamilan Lewat Bulan dapat
fadlun , 2011 )
Pada saat di lapangan tanggal 08 April 2016 datang Ny. A dengan HPHT
Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. A Hamil 42-43 Minggu Inpartu kala 1 Fase
Tahun 2016 “
1.3 Tujuan Penelitian
dapat melakukan Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. A Hamil 42-
Mahasiswa mampu :
1.) Terkumpulnya data secara subjektif dan objektif data Pada Ny. A Hamil
2016
5.) Tersusunnya rencana asuhan kebidanan Pada Ny. A Hamil 42-43 Minggu
Tahun 2016
maupun bayi
dengan serotinus .
1.5 Sistematika Penulisan
sistematika penulisan karya tulis ini terdiri dari BAB 1 – V secara berurutan
meliputi
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini disusun untuk memberikan gambaran tentang isi karya tulis
evaluasi
Bab ini menyajikan metode yang berisi jenis studi , lokasi studi
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) . di hitung dari
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua
15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu
seksual pada masa ovulasi atau masa subur (keadaan ketika rahim melepaskan sel
telur matang), dan sperma (air mani) pria pasanganya akan membuahi sel telur
2.2 Persalinan
plasenta ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa
bantuan .( sulistyawati,2010)
28 minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram
37 minggu atau bayi dengan berat badan antara 1000 – 2499 gram
minggu dan 42 minggu dengan berat badan bati di atas 2500 gram .
1988:91)
2.2.4 Klasifikasi persalinan
janin matur , berat janin di atas 2500 gram , partus prematur adalah dari
hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm / cukup bulan , berat
janin 1000 – 2500 gram atau umur kehamilan 28-36 minggu . partus post
matur / serotinus adalah partus terjadi dua minggu atau lebih dari waktu
kehamilan sebelum janin variabel , berat janin kurang dari 1000 gram ,
1. Kala 1
kala 1 persalinan terdiri dari fase laten yaitu dimulai dari awal
mules : fase aktif dengan tanda – tanda kontraksi diatas 3 kali dalam
dapat timbul pada kala 1 yaitu : ketuban pecah dini , tali pusat
2. Kala II
kepala janinn melalui bukaan introitus vagina ada rasa ingin meneran
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi . pada
terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektorus
seperti mau buang air besar dengan dengan tanda anus membuka .
janin
3. Kala III
perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri , tali pusat memanjang
secara tiba – tiba uterus berlangsung tidak lebih dari 30 menit . setelah
bayi lahir uterus teraba keras dengan fundus uteri agak di atas pusat
4. Kala IV
5. Lamanya persalinan
cepat , fase ini dapat di bagi dalam fase akselerasi : dari pembukaan 3-
yaitu
kepal janin didasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota
badan
Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari kontraksi uterus
2.) Fleksi
hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin
terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar panggul .
saat sampai didasar panggul kepala janin sudah dalam keadaan fleksi
maksimal
diameter kanan , m iring kearah diameter PAP dari panggul tetapi bahu
kepala janin dengan as panjang dari bahu akan berubah dan dan leher akan
tetap berputar 45 derajat . hubungan antara kepala dan panggul ini akan
4.) Ekstensi
Cara kelahiran ini untuk kepala dengan posisi oksiput poterior . proses ini
terjadi karena gaya tahan dari dasar panggul , dimana gaya tersebut
pada saat kepala janin mencapai dasar panggul , bahu akan mengalami
perputaran dalam arah yang sama dengan kepala janin agar terletak dalam
diameter yang besar dari rongga panggul . bahu anterior akan terlihat pada
6.) Ekspulsi
dengan dengan cara fleksi lateral . setelah bahu dilahirkan seluruh tubuh
2.3 Serotinus
hitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid
2.2.2 etiologi
tubuh , dan reseptor terhadap sehingga otot rahim semakin sensitif terhadap
rangsangan . pada kehamilan lewat waktu , terjadi sebaliknya otot rahim
progesteron
2. Teori Oksitosin
3. Teori kortisol
dimulainya persalinan adalah janin . hal ini di duga akibat peningkatan tiba
pada janin akan menyebabkan kortisol janin tidak di produksi dengan baik
4. Syaraf uterus
pada pleksus ini , seperti pada kelainan letak tali pusat pendek dan bagian
5. Herediter
( Fadlun , 2010 )
2.3.2 Diagnosis
1. Riwayat haid
Diagnosis KLB tidak sulit di tegakkan bila hari pertama haid terakhir
sebagai berikut
ovulasi
2. Pemeriksaan Antenatal
kasar .
pada bayi di temukan tanda – tanda lewat waktu yang terbagi menjadi
1. stadium I
2. stadium II
2011 )
a. berat janin
b. sindrom postmaturitas
lanugo , maserasi kulit terutama daerah lipat paha dan genital luar ,
warna cokelat kehijauan atau kekuningan pada kulit dan tali pusat .
serta muka tampak menderita dan rambut kepala banyak atau tebal
talipusat
persalinan
yang kental
hipoksia janin
perdarahan postpartum
Rukiyah , 2010 )
2. Bila serviks belum matang perlu di nilai keadaan janin lebih lanjut
c. Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif , tes
kemudian .
matang
sangat bermanfaat
postmaturitas
2.3.1 pengertian
1. langkah 1 : pengkajian
sepakati )
terpenuhi . ( varney )
2.3.3 Dokumentasi
Model dokumentasi yang digunakan dalam askeb adalah dalam
menerus
SOAP Notes
METODELOGI PENELITIAN
menafisrkan fakt, revisi atau teori atau dalil yang telah diterima yang
teoritis baru. Penelitian ini mengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena
bukan angka-angka yang penuh prosentase. Studi kasus adalah studi yang
penelitian kualitatif ini penelitian berasal dari proses pengumpulan data melalui
wawancara dan dokumen lainnya. Adapun tujuan menggunakan metode ini adalah
untuk mengetahui secara rinci dan mendalam tentang Asuhan Kebidanan Ibu
kehamilan serotinus
3.2 Setting Penelitian
Sarana dan prasarana yang tersedia atau yang dimiliki untuk melakukan
pengkajian dalam karya tulis ilmiah ini diantaranya Ruang pemeriksaan KIA , KB
Ruang bersalin, Ruang pemeriksaan USG , ruang Rawat Inap serta obat-obatan.
Jumlah klien yang digunakan untuk penelitian ini hanya satu orang yaitu
yang ada yaitu Bidan I dan satu Asisten. Pada saat peneliti melakukan asuhan
Kasus penelitian yang akan dikaji oleh penulis adalah Ny. A ibu bersalin
yang utama adalah bidan. Didapati pula informasi penunjang yakni dari buku
Instrumen studi kasus merupakan alat atau fasilitas yang digunakan untuk
dengan menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil dan format SOAP
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
SOAP. Wawancara ini dilakukan sebagai upaya pengambilan data primer yang
dokumen-dokumen klien meliputi buku KIA klien dan catatan buku register
bidan.
yang dipilih, maka penelitian perlu mempelajari buku-buku dan situs internet.
Analisi data merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian ini.
dalam sebuah penelitian. Analisi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan
pada saat dilapangan dan juga setelah peneliti meninggalkan lapangan penelitian.
Hal ini berarti bahwa peneliti berada pada latar penelitian pada kurun
waktu yang dianggap cukup hingga mencapai titik jenuh atas pengumpulan data
di lapangan. Waktu akan berpengaruh pada temuan peneliti baik pada kualitas
Pada asuhan yang dilakukan yaitu pengkajian data subjektif dan objektif .
Dalam hal ini peneliti memantau secara tekun dimulai saat ibu berada
SUBJEKTIF
21.00 wib
sekarang
OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
TB : 158 Cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB sekarang : 60 kg
LILA : 23,5 cm
TD : 110/70 mmHg
N : 82x/ menit
R : 23x/ menit
S : 36,5 °C
C. Pemeriksaan Fisik
Muka : tidak oedema , tidak pucat , tidak ada cloasma
gravidarum
putih
baik
merah muda
belum ada
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi tidak ada linea nigra ,
TFU : 30 Cm
Genitalia Luar : tidak ada kelainan , tidak ada varices , tidak ada
kali ke bidan . ibu ibu mengatakan tidak mengalami tanda bahaya atau
bagian – bagian kecil di bagian kiri ibu Leopold III teraba bulat , keras
/ + Genitalia Luar : tidak ada kelainan , tidak ada varices , tidak ada
massa tidak ada benjolan . Dalam : vulva / vagina tidak ada kelainan ,
lama
3.1.5 Perencanaan
rujukan
3.1.6 Penatalaksanaan
3. Memantau keadaan umum ibu , Tanda - tanda vital , his , DJJ dan
persalinan
6. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
menolong persalinan
8. Menyiapkan oksigen
9. Menyiapkan slim
3.1.7 Evaluasi
minggu
minggu
normal
HIS : 5X10’45’’
05.35 warna jernih tidak ada capput sucedanum dan tidak ada lilitan tali
P :
10cm
persalinan
E ; pukul 05.50 bayi lahir spontan langsung menangis tonus otot kuat
dari klem
Terlihat dana tanda pelepasa plasenta yaitu : Uterus menjadi globuler ,Tali
P :
10 iu
E : Ibu bersedia
lahir
berkontraksi baik
S:36,0
TFU : sepusat
Kontraksi : baik
Perdarahan : normal
A : P1A0 kala IV
P :
3. Menjahit luka pada perineum dalam dan luar dengan sistim satu
satu
memakaikan pembalut
setelah vit K .
kesenjangan yang terdapat pada teori dan yang terjadi pada saat
serotinus .
janin sejak usia kehamilan 20 minggu dan masih dirasakan sampai saat
ini dirasakan dalam 12 jam yaitu 10 kali dan dalam 24 jam 15 kali . ibu
hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan siklus haid
terdapat kesenjangan
4.3 identifikasi diagnosa atau masalah potensial
masalah potensial yang mungkin terjadi yaitu partus lama ,dan ibu
serotinus
menyebabkan kemacetan .
, pada langkah ini informasi / data dasar yang tidak lengkap dilengkapi
akan di capai
tanda vital .
tinjauan kasus
sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien , atau
anggota tim kesehatan lainnya . jika bidan tidak melakukan nya sendiri
, ia tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaannya
Jadi antara tinjauan pustaka dan tinjaun teori tidak ada kesenjangan
berikutnya .
Pada hasil evaluasi asuhan kebidanan pasa Ny. A yaitu ibu mampu
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yaitu data yang di peroleh dari pasien dari keluarga pasien . dan data
dirasakan dalam 12 jam yaitu 10 kali dan dalam 24 jam 15 kali . ibu
Kali TT1 pada tanggal dan TT 2 pada tanggal . ibu mengatakan tidak
bayinya
kemajuan persalinan .
6. Pada langkah tindakan yang iberikan sesuai dengan rencana sudah
persalinan
Dalam pembahasan teori dan praktek yang penulis lakukan pada ibu
5.2 Saran
1. Bagi pasien
3. Bagi puskesmas
Di harapkan mampu mempertahankan kualitas yang di terapkan ,