Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tekanan darah arteri adalah kekuataan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang
memampunya. Tekanan ini berubah – ubah pada setiap tahap siklus jantung. Selama sistole
ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai puncak, yang disebut tekanan
sistolik. Selama diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan diastolik.(5)
Tekanan di dalam aorta dan dalam arteri brakialis dan arteri besar lain pada orang dewasa
muda meningkat mencapai nilai puncak atau tekanan sistolik kira – kira 120 mmHg selama tiap
siklus jantung dan turun ke nilai minimal atau tekanan diastolik sekitar 70 mmHg. Tekanan nadi
adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan diasyolik, secara normal sekitar 50 mmHg.
Tekanan rata – rata adalah tekanan rata – rata selama siklus jantung.(6)
Tekanan darah arteri adalah satu kesatuan yang memelihara perfusi jaringan, atau suplai
darah ke kapiler, dalam berbagai kondisi fisiologis, termasuk perubahan posisi tubuh, aktivitas
otot dan sirkulasi volume darah. Tekanan darah arteri di tentukan oleh curah jantung (volume
darah yang dipompa jantung selama 1 menit) dan resistensi perifer. Kenaikkan satu atau
keduanya akan meningkatkan tekanan arteri. Tekanan arteri rata – rata (MAP), yang merupakan
tekanan arteri rata –rata di sepanjang siklus jantung, tergantung pada sifat drastis dari dinding
arteri dan volume rata – rata darah dalam sistem arteri.(3)
Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke
dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena
tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan.
Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang
dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi
ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam
medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar
tekanan darah relatif konstan.
Mengukur tekanan darah arterial menggunakan alat yang disebut sphigmomanometer. Lengan
atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digelembungkan, yang terbungkus dalam
sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Dengan
memompa maka tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmHg yang cukup untuk
menjepit sama sekali arteri brakhial, sehingga tak ada darah yang dapat lewat dan denyut nadi
pergelangan menghilang. Kemudian tekanan darah diturunkan sampai suatu titik dimana denyut
dapat dirasakan atau lebih cepat, bila dengan menggunakan stetoskop denyut nadi brakhialis
pada lekukan siku dengan jelas dapat didengar. Pada titik ini tekanan yang tampak dalam
manometer dianggap tekanan sistolik. Kemudian tekanan di atas arteri brakhialis perlahan-lahan
dikurangi sampai bunyi jantung dirasakan. Dan titik dimana bunyi mulai menghilang umumnya
dianggap tekanan diastolic
Metode Auskultasi
T e k a n a n d a r a h a r t e r i p a d a manusia secara rutin diukuk
d e n g a n metode auskultasi. Suatu manset yangd a p a t d i p o m p a d i h u b u n g k a n
padam a n o m e t e r a i r r a k s a k e m u d i a n d i l i l i t k a n
d i s e k i t a r l e n g a n d a n stetoskop diletakkan diatas
a r t e r i brakialis pada siku. Manset secara t e p a t d i p o m p a
s a m p a i t e k a n a n d i d a l a m n y a d i a t a s t e k a n a n s i s t o l i k yang
diharapkan dalam arteri brakialis. Arteri dioklusi oleh manset dan tidak adasuara
terdengar oleh stetoskop. Kemudian tekanan dalam manset diturunkan
secara perlahan-lahan. Pada titik tekana sistolik dalam arteri dapat melampaui
tekananmanset, semburan darah melewatinya pada tiap denyut jantung dan secara
sinkrondengan tiap denyut, bunyi detakan didengar dibawah manset.
Metode Palpasi
Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan memompa manset lengan
d a n kemudian mebiarkan tekanan turun dan tentukan tekanan pada saat denyut
radialis pertama kali teraba. Oleh karena kesukaran dalam menetukan secara pasti
kapandenyut pertama teraba, tekanan yang diperoleh dengan metode palpasi
biasanya 2-5m m H g l e b i h r e n d a h d i b a n d i n g k a n d e n g a n y a n g d i u k u r
m e n g g u n a k a n m e t o d e auskultasi.
5
Adalah bijaksana melakukan kebiasaan meraba denyut nadi radialis ketika memompa
manset selama pengukuran tekanan darah dengan metode auskultasi. Bilat e k a n a n m a n s e t
d i t u r u n k a n , b u n yi K o r o t k o f f k a d a n g - k a d a n g m e n g h i l a n g p a d a t e k a n a n
d i a t a s t e k a n a n d i a s t o l i c , k e m u d i a n m u n c u l l a g i p a d a t e k a n a n ya n g
l e b i h r e n d a h . B i l a m a n s e t d i m u l a i u n t u k d i p o m p a s a m p a i d e n yu t
radialismenghilang,
tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu, curah jantung dan resistensi perifer (Sobel,
1998). Curah jantung adalah hasil kali denyut jantung dan isi sekuncup. Frekuensi denyut
jantung diatur oleh reseptor beta-1 yang dirangsang oleh saraf simpatis dan reseptor kolinergik
yang diatur oleh saraf parasimpatis. Sedangkan, besar isi sekuncup ditentukan oleh kekuatan
kontraksi miokard yang dipengaruhi rangsang otonom dan alir balik vena ditentukan oleh daya
regang vena sera volume cairan intravaskuler (Sobel, 1998).
Resistensi perifer merupakan gabungan resistensi pada pembuluh darah (arteri dan arteriol) dan
viskositas darah. Resistensi pembuluh darah ditentukan oleh tonus otot polos arteri dan arteriol,
dan elastisitas pembuluh darah (Ganiswara, 1995). Semakin banyak kandunagn protein dan sel
darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit juga
menyebabkan peningkatan viskositas. Begitu juga halnya pada panjangnya pembuluh darah,
semakin panjang pembuluh darah maka semakin besar tahanan terhadap aliran darah .
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-tekanan-darah-mekanisme.html