Anda di halaman 1dari 3

MATERI KELOMPOK 9

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN

A. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Akuntansi pertanggungjawaban (responbility accounting) merupakan istilah yang
digunakan dalam menjelaskan akuntansi perencanaan serta pengukuran dan evaluasi kinerja
organisasi sepanjang garis pertanggungjawaban. Garis pertanggungjawaban meliputi
pendapatan, serta biaya – biaya yang diakumulasikan dan dilaporkan oleh pusat
pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban akuntansi manajemen terhadap
pengetahuan umum bahwa masalah – masalah bisnis dapat dikendalikan seefektif mungkin
dengan mengendalikan orang – orang yang bertanggung jawab menjalan operasi tersebut.
Tujuan akuntansi pertanggung jawaban adalah memastikan bahwa individu – individu pada
seluruh tingkatan di perusahaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan terhadap
pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh. Hal ini dicapai dengan membagi – bagi
suatu perusahaan ke pusat – pusat pertanggungjawaban individual yang memberikan suatu
kerangka kerja untuk pengambilan keputusan secara terdesentralisasi dan partisipasif di
tingkat perusahaan dalam menetapkan tujuan kinerja.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban

Individu berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja dari
manajer segmen. Pusat pertangungjawaban dikelompokan menjadi empat kategori .
1. Pusat pendapatan.
Contoh dari pusat pendapatan adalah departemen pemasaran, pusat distribusi,
bagian barang jualan di toko serba ada atau tenaga penjualan individual. Manajer dipusat
pendapatan tidak mempunyai diskresi maupun pengendalian terhadap investasi pada
asset atau biaya dari barang atau jasa yang akan dijual.
2. Pusat biaya
Pusat biaya merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu produk
atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggung jawab atas pusat biaya memiliki
diskresi dan kendali biaya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
3. Pusat Laba
Pusat laba adalah segmen dimana manajer memiliki kendali, baikatas pendapatan
maupun biaya. Manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan
pendapatan dan mengendalikan biaya. Dekresi yang mereka miliki terhadap biaya
meliputi beban produksi dari produk atau jasa.
4. Pusat Investasi
Manajer pusat investasi bertanggungjawab terhadap investasi dalam asset serta
pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggungjawab mencapai margin
kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan asset
B. PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Kegunaan Anggaran

Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama:

 Untuk menyesuaikan rencana strategis;


Anggaran memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia yang
didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan dalam organisasi
 Untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi;
Setiap manajer pusat mempunyai tanggung jawab dalam organisasi dan berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran
 Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk mengotorisasikan jumlah
yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan kepada mereka
mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka; Anggaran yang disetujui seharusnya
memperjelas tanggung jawab dari setiap manajer
 Untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja
aktual manajer. Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan
atasannya oleh karena itu anggaran menjadi tolok ukur terhadap kinerja actual yang
dapat dinilai
C. PERENCANAAN, AKUMULASI DATA, DAN PELAPORAN BERDASARKAN
PERTANGGUNGJAWABAN
1. Anggaran Pertanggungjawaban
2. Anggaran yang membebankan target biaya dan pendapatan pada setiap segmen
jaringan disusun agar dapat memajukan secara kronologis, dicapai dengan
mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab atas setiap unit organisasi.
Karakteristik anggaran pertanggungjawaban adalah manajer pusat
pertanggungjawaban dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan
biaya yang dapat dikendalikan. Kepala pusat pertanggungjawaban yang mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap jumlah biaya yang terjadi, maka biaya-biayanya
bisa dianggap dapat dikendalikan pada tingkat mereka dan dapat dibebankan pada
pusat pertanggungjawaban.

3. Akumulasi Data

Akumulasi pos-pos laba dan beban aktual harus mengikuti pola jaringan
pertanggungjawaban untuk memfasiltasi perbandingan periodik dengan berbagai
perencanaan anggaran, sebab membutuhkan klasifikasi tiga dimensi terhadap biaya dan
pendapatan selama proses akumulasi data. Klasifikasi tersebut meliputi: biaya yang
diklasifikasikan berdasarkan pusat bertanggungjawaban, setiap pusat
pertanggungjawaban berdasarkan bisa atau tidaknya biaya dikendalikan, dan biaya yang
berdasarkan jenis biaya atau pos-pos pelaporan, seperti gaji, perlengkapan, bahan baku,
dan sewa. Jenis akumulasi data diberikan kepada manajemen informasi yang terkait
dengan beberapa dimensi dari operasinya.

3. Pelaporan Pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban atau laporan kinerja secara periodik merupakan


media lewat dimana biaya-biaya dikendalikan, efisiensi manajerial diukur, dan
pencapaian tujuan dinilai. Alat pengendalian melaporkan kejadian berdasarkan akun dan
tanggung jawab fungsional daro individu-individu. Laporan kinerja didistribusikan
kepada manajemen puncak dan manajer tingkat yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai