Saat ini banyak sekali satelit penginderaan jauh yang beredar, masing-masing jenis satelit
seperti landsat (1-7), NOAA, baskara, SPOT, Envisat, Ikonos, Quickbird, dan lain-lain
mempunyai karakteristik dan tujuan masing-masing.
Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan memahami berbagai kenampakan objek di
berbagai permukaan bumi melalui penginderaan jauh. Berdasarkan Misinya Setelit
Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit
sumberdaya alam.
1. SATELIT LANDSAT
Satelit generasi pertama memiliki dua jenis sensor, yaitu penyiam multi spektral (MSS)
dengan empat saluran dan tiga kamera RBV (Return Beam Vidicon).Satelit generasi kedua
adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper
(TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada
peningkatan resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 - TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi
120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64
tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah
menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan
satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA
menambahkan penajaman sensor band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya
menjadi 15m x 15m sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi
15m x 15 m.
Jenis data lengkap yang dapat diperoleh dari citra TERRA/ASTER ditunjukkan dalam
daftar di bawah ini. TERRA/ASTER mempunyai informasi lengkap dari citra optik biasa
hingga Digital Terrain Model (DTM).
Nama Produk Keterangan Resolusi
Level 1A Produk ini adalah data mentah langsung dari satelit. V(15m)
Koefisien kalibrasi radiometrik dan koreksi
geometrik terlampir, tetapi tidak diterapkan dalam S(30m)
data. Produk ini tidak disesuaikan pada proyeksi
peta tertentu. T(90m)
Level 1B Produk ini hasil proses penerapan koefisien koreksi V(15m)
radiometrik dan geometrik yang terlampir pada data S(30m)
level 1A. Pada produk ini juga diterapkan metoda T(90m)
proyeksi peta dalam proses L1B. Dari produk ini
dapat diperoleh informasi fisik seperti radiance dan
temperatur dengan menggunakan nilai digital (DN)
dalam data.
Relative Produk ini merupakan data hasil decorrelation 90m
Spectral stretched dari data ASTER TIR. Produk ini
Emissivity menunjukkan variasi emisi yang diperkuat
(2A02) (enhanced emissivity variations) yang diturunkan
dari range TIR lemah.
Relative Produk ini merupakan data hasil decorrelation 15m
Spectral stretched data ASTER VNIR untuk variasi pantulan
Reflectance yang diperkuat (enhance reflectance variations)
VNIR (2A03V)
Relative Produk ini merupakan data hasil decorrelation 30m
Spectral stretched data ASTER SWIR untuk variasi pantulan
Reflectance yang diperkuat (enhance reflectance variations)
SWIR (2A03S)
Surface Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi 15m
Radiance VNIR atmosfir kepada data ASTER VNIR.
(2B01V)
Surface Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi 30m
Radiance SWIR atmosfir kepada data ASTER SWIR.
(2B01S)
Surface Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi 90m
Radiance TIR atmosfir kepada data ASTER TIR.
(2B01T)
Surface Produk ini berisi pantulan permukaan (surface 15m
Reflectance reflectance) yang diperoleh dari radiance terhadap
VNIR (2B05V) ASTER VNIR setelah penerapan koreksi atmosfir.
Surface Produk ini berisi pantulan permukaan (surface 30m
Reflectance reflectance) yang diperoleh dari radiance terhadap
SWIR (2B05S) ASTER SWIR setelah penerapan koreksi atmosfir.
Surface Produk ini berisi temperatur permukaan dari 5 T(90m)
Temperature (lima) band thermal infra merah ASTER yang
(2B03) dihitung menggunakan temperature-emissivity-
Nama Produk Keterangan Resolusi
separation terhadap data radiance permukaan TIR
(2B01T) yang sudah terkoreksi atmosfir.
Surface Produk ini berisi emisi permukaan dari 5 (lima) T(90m)
Emissivity band thermal infra merah ASTER yang dihitung
(2B04) menggunakan temperature-emissivity-separation
terhadap data radiance permukaan TIR (2B01T)
yang sudah terkoreksi atmosfir.
Orthographic Produk ini adalah data orthografik ASTER yang V(15m)
Image (3A01) dihasilkan dari data relatif DEM (4A01), dan bebas DTMS(30m)
dari distorsi geografik karena perbedaan ketinggian. DTMT(90m)
Data ketinggian untuk posisi geografis pada setiap DTM
pixel juga terlampir.
Relative DEM Z Produk ini diperoleh dari data ketinggian yang
(4A01Z) diturunkan dari data stereoskopik. Dimana data
stereoskopik ini diperoleh dari band VNIR 3N (nadir
looking) dan 3B (backward looking).
4. SATELIT I KONOS
Ikonos adalah satelit milik Space Imaging (USA) yang diluncurkan bulan September
1999 dan menyediakan data untuk tujuan komersial pada awal 2000. Ikonos adalah satelit
dengan resolusi spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada resolusi 4 m
(citra berwarna) dan sebuah kanal pankromatik dengan resolusi 1 m (hitam-putih). Ini
berarti Ikonos merupakan satelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi
tinggi.
Dengan kedetilan/resolusi yg cukup tinggi ini membuat satelit ini akan menyaingi
pembuatan foto udara. Lah iaya ngapain lagi pakai foto udara wong yang ini sudah cukup
detil, bahkan kalau memetakan kota bekasi bisa dengan skala 1:5000 bahkan 1:2000 untuk
desain tata ruang.
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada
ketinggian 450km secara sinkron matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu
pankromatik dan multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di california
AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).
8. Satelit WorldView
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe yang diluncurkan pada
tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang dihasilkan selain memiliki resolusi spasial yang
tinggi juga memiliki resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra
sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini lebih tinggi, yaitu :
0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m untuk citra multispektral. Citra
multispektral dari WorldView-2 ini memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat
memadai bagi keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan lingkungan hidup.
JENIS CITRA PADA PENGINDRAAN JAUH
Kegiatan pengindraan jauh memberikan produk atau hasil berupa keluaran atau citra. Citra
adalah gambaran suatu objek yang tampak pada cermin melalui lensa kamera atau hasil
pengindraan yang telah dicetak
Citra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu citra foto dan citra nonfoto.
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibuat dari pesawat udara,
dengan menggunakan kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal
dengan istilah foto udara. Citra foto dapat dibedakan menurut beberapa aspek, antara lain
sebagai berikut.
Benda yang tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh
sensor, yaitu sebagai berikut.
1. Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk,
ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
2. Ciri spektral, adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan
benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona adalah tingkat kehitaman atau
keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau
memancarkan tenaga, maka rona pada citra berwarna asli tampak cerah.
3. Ciri temporal, adalah ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada
saat perekaman, misalnya rekaman sungai musim hujan tampak cerah,
sedang pada musim kemarau tampak gelap.