UJIAN KOMPETENSI TAHAP 2

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

Dosen Pengampu :
Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.com (Hons), Ph.D, AK

Disusun Oleh :

YOGA PRATAMA NUGROHO

F1316107
S1 Akuntansi (Transfer) B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (TRANSFER)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2017
 UJI KOMPETENSI TAHAP II
SEMESTER SEPTEMBER 2017-JANUARI 2018
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PROGRAM S1 TRANSFER AKUNTANSI

Mata uji : Metodologi Penelitian

Jurusan/Kelas : Akuntansi B
Due date : Rabu, 9 November 2017 (Jam 18.15)
Dosen Penguji : Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com (Hons), PhD, Ak

Soal 1. Deskriptif Statistik

a. Silahkan tampilkan dan baca hasil statistik deskriptif dari data di sheet Data (Audit
Delay_Y, Asset_X1, Kinerja Keuangan_X2)

Soal 2. T-test dan ANOVA

a. Apakah terdapat perbedaan rerata Audit Delay (Y) antara perusahaan no 1 – 30 (group
1) dan perusahaan 31 – 55 (group 2)?
b. Apakah terdapat perbedaan rerata Audit Delay (Y) antara perusahaan no 1 – 17 (group
1); perusahaan no 18 – 32 (group 2) dan perusahaan 33 – 55 (group 3)?

Soal 3
Running SPSS untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

a. Bagaimana hasil uji asumsi klasik? Berikan treatment agar data bersih
b. Bagaimana model regresi? Goodness of fit?
c. Bagaimana pengaruh variabel independen (X1 s/d X3) terhadap Y?
 A. Soal 1
1. Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AD 55 17,0 148,0 77,891 23,4257

FirmsSizeX1_LNAssets 55 22,9005 29,9085 27,300414 1,7154775

KinerjaKeuROAX2 55 -,7 ,2 ,008 ,1495

Valid N (listwise) 55

Dari pengolahan data dengan SPSS 21 yang dilakukan terhadap 55 sampel,

diketahui Variabel Audit Delay (AD) memeiliki rata-rata yaitu 77,89 dengan standar
deviasi 23,42. Audit delay paling lama adalah pada perusahaan no. 46 dengan angka
148 hari, adapun audit delay tercepat yaitu perusahaan no. 28 yaitu 17 hari.
Selanjutnya yaitu membahas variabel Firms Size yang memiliki nilai rata-rata
sebesar 27,30 dengan standar deviasi sebesar 1,71. Nilai Total Aset paling besar
dimiliki oleh perusahaan nomor 44 sebesar 29,91, sedangkan nilai Total Aset paling
rendah adalah perusahaan nomor 10 sebesar 22,90.
Variabel Kinerja Keuangan yang diukur dengan ROA memiliki rata-rata
sebesar 0,008 dengan standar deviasi sebesar 0,15. Nilai ROA paling besar dimiliki
oleh perusahaan nomor 8 sebesar 0,23, sedangkan nilai ROA paling kecil dimiliki
perusahaan nomor 52 sebesar -0,72.

B. Soal 2
1. T-test

Group Statistics

GrupA N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

AD (Y) 1 30 78,000 23,9741 4,3771

2 25 77,760 23,2420 4,6484

Dari hasil pengolahan SPSS terlihat bahwa rata-rata lamanya hari yang
dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit
 laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan (Audit
Delay) untuk group 1 dengan total 30 perusahaan adalah 78 hari sedangkan
untuk grup 2 dengan total adalah 77,76 hari. Secara absolut jelas bahwa rata-
rata Audit Delay berbeda antara group 1 dengan group 2, untuk melihat
apakah perbedaan ini nyata secara statistik maka kita harus melihat
independent sample test.

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

AD Equal
(Y) variances ,027 ,870 ,037 53 ,970 ,2400 6,4032 -12,6032 13,0832
assumed

Equal
variances ,038 51,755 ,970 ,2400 6,3848 -12,5736 13,0536
not assumed

Hipotesis yang digunakan sebagai berikut:

H0 : Variance populasi Audit Delay antara group 1 dan group 2 adalah sama
HA : Variance populasi Audit Delay antara group 1 dan group 2 adalah berbeda
Pengambilan keputusan:
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak jadi variance sama
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak jadi variance berbeda
Dari hasil pengolahan SPSS bahwa F hitung levene test sebesar 0,027
dengan probabilitas 0,870 karena probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa H0 tidak dapat ditolak atau memiliki variance yang sama. Dengan demikian
analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Nilai T
pada equal variance assumed adalah 0,037 dengan probabilitas signifikansi 0,970
(2-tailed). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata Audit Delay (Y) sama secara
signifikan antara group 1 (perusahaan no. 1 – 30) dan group 2 (perusahaan no. 31 –
55).
 2. Uji ANOVA

Between-Subjects Factors

GrupB 1 17

2 15

3 23

Dari hasil pengolahan SPSS terlihat bahwa Group 1 berjumlah 17 perusahaan,

Group 2 berjumlah 15 perusahaan dan Group 3 berjumlah 23 perusahaan.

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: AD (Y)

F df1 df2 Sig.

,022 2 52 ,978

Tests the null hypothesis that the error variance of

the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + GrupB

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: AD (Y)

Type III Sum of

Source Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 109,612a 2 54,806 ,097 ,908

Intercept 323691,290 1 323691,290 570,116 ,000
GrupB 109,612 2 54,806 ,097 ,908
Error 29523,733 52 567,764
Total 363318,000 55
Corrected Total 29633,345 54

a. R Squared = ,004 (Adjusted R Squared = -,035)

Nilai f hitung sebesar 570,116 untuk intercept dan signifikan pada 0,05, sedangkan
variabel 0,097 dan tidak signifikan pada 0.05
 Multiple Comparisons
Dependent Variable: AD (Y)

Mean Difference 95% Confidence Interval

(I) GrupB (J) GrupB (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD 1 2 3,133 8,4409 ,927 -17,231 23,498

3 3,000 7,6212 ,918 -15,387 21,387

2 1 -3,133 8,4409 ,927 -23,498 17,231

3 -,133 7,9080 1,000 -19,212 18,945

3 1 -3,000 7,6212 ,918 -21,387 15,387

2 ,133 7,9080 1,000 -18,945 19,212

Bonferroni 1 2 3,133 8,4409 1,000 -17,749 24,015

3 3,000 7,6212 1,000 -15,854 21,854

2 1 -3,133 8,4409 1,000 -24,015 17,749

3 -,133 7,9080 1,000 -19,697 19,430

3 1 -3,000 7,6212 1,000 -21,854 15,854

2 ,133 7,9080 1,000 -19,430 19,697

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 567,764.

AD (Y)

Subset

GrupB N 1

Tukey HSDa,b,c 2 15 76,867

3 23 77,000

1 17 80,000

Sig. ,919

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 567,764.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 17,755.
b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of
the group sizes is used. Type I error levels are not
guaranteed.
c. Alpha = ,05.
 C. SOAL 3
1. UJI ASUMSI KLASIK
a. UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 173,128 47,353 3,656 ,001

Firms Size (X1)_LN

-3,312 1,726 -,243 -1,919 ,061 ,970 1,031
Assets

Kinerja Keu, ROA

-36,861 19,933 -,235 -1,849 ,070 ,957 1,045
(X2)

Reputasi KAP (X3) -12,476 6,060 -,259 -2,059 ,045 ,982 1,018

a. Dependent Variable: AD (Y)

Coefficient Correlationsa

Reputasi KAP Firms Size Kinerja Keu,

Model (X3) (X1)_LN Assets ROA (X2)

1 Correlations Reputasi KAP (X3) 1,000 ,057 -,128

Firms Size (X1)_LN Assets ,057 1,000 -,169

Kinerja Keu, ROA (X2) -,128 -,169 1,000

Covariances Reputasi KAP (X3) 36,725 ,596 -15,485

Firms Size (X1)_LN Assets ,596 2,978 -5,827

Kinerja Keu, ROA (X2) -15,485 -5,827 397,305

a. Dependent Variable: AD (Y)

Berdasarkan hasil besaran korelasi antar variabel independent tampak

bahwa variabel FIRM SIZE (X1)_LN Assets yang mempunyai korelasi cukup
tinggi dengan Reputasi KAP (X3) dengan tingkat korelasi sebesar 0.57 atau
sekitar 57%. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 95%, maka dapat
dikatakan tidak terjadi Multikolonieritas yang serius.

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel

independent yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak
ada korelasi antar variabel independent yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang
sama, tidak ada satu variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari
 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada Multikoloniaritas antar variabel
independent dalam model regresi.

b. UJI AUTOKORELASI
1) UJI DURBIN-WATSON (DW TEST)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,458a ,210 ,163 21,4273 2,228

a. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu,
ROA (X2)
b. Dependent Variable: AD (Y)

Berdasarkan uji Durbin-Watson nilai DW sebesar 2.228, nilai ini

akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai
siginifikan 5%, jumlah sampel 55 (n) dan jumlah variabel independent 3
(k=3), maka pada tabel Durbin-Watson akan didapatkan nilai batas atas (du)
1.452. maka karena nilai DW 2.228 lebih besar dari batas atas (du) 1.452
dan kurang dari 4-1.452 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak
bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif
ataupun negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

2) BREAUSCH-GODFREY

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2,670 50,765 ,053 ,958

Firms Size (X1)_LN Assets -,093 1,851 -,007 -,050 ,960

Kinerja Keu, ROA (X2) 3,760 20,747 ,027 ,181 ,857

Reputasi KAP (X3) -,162 6,232 -,004 -,026 ,979

RES_2 -,121 ,145 -,121 -,837 ,407

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Berdasarkan tampilan Output Uji Breausch-Godfrey menunjukkan

bahwa koefisien parameter untuk residual (res_ 2) memberikan probabilitas
tidak signifikan 0.407. hal ini menunjukkan tidak adanya autokorelasi sesuai
dengan Uji Durbin-Watson yang juga menyatakan tidak adanya
autokorelasi.
 3) RUN TEST

Runs Test

Unstandardized
Residual

Test Valuea -4,21830

Cases < Test Value 27
Cases >= Test Value 28
Total Cases 55
Number of Runs 31
Z ,683
Asymp. Sig. (2-tailed) ,494

a. Median

Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah -4.21830

dengan probabilitas 0.494 yang berarti hipotesis 0 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.

c. UJI HETEROSKEDASTISITAS
1) GRAFIK PLOT
 Berdasarkan grafik Sccatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
audit delay berdasarkan masukan variabel independent Reputasi KAP (X3),
Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu, ROA (X2).

2) UJI PARK

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6,391 5,031 1,270 ,210

Firms Size (X1)_LN Assets -,073 ,183 -,056 -,398 ,692

Kinerja Keu, ROA (X2) -,474 2,118 -,032 -,224 ,824

Reputasi KAP (X3) ,495 ,644 ,108 ,769 ,445

a. Dependent Variable: LN_RESquad

Berdasarkan hasil output SPSS dengana jelas menunjukkan bahwa

tidak ada satupun variabel independent yang siginifikan secrara statistik
mempengaruhi variabel dipendent nilai absolut Audit Delay (Ln_RES_1²).
Hal ini terlihat dari probabilitas siginifikansinya diatas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas.
 3) UJI GLEJSER

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 32,588 31,378 1,039 ,304

Firms Size (X1)_LN Assets -,596 1,144 -,074 -,521 ,604

Kinerja Keu, ROA (X2) 6,664 13,208 ,072 ,505 ,616

Reputasi KAP (X3) -2,783 4,016 -,097 -,693 ,491

a. Dependent Variable: ABS_RES_1

Berdasarkan hasil output SPSS dengana jelas menunjukkan bahwa

tidak ada satupun variabel independent yang siginifikan secrara statistik
mempengaruhi variabel dipendent nilai absolut Audit Delay (ABS_RES_1).
Hal ini terlihat dari probabilitas siginifikansinya diatas tingkat kepercayaan
5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
Heteroskedastisitas.

d. UJI NORMALITAS
1) ANALISIS GRAFIK
 Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun normal plot
dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal. Sedangkan pada grafik
normal plot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta
penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal. Kedua grafik ini
menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas.
2) ANALISIS NORMALITAS MASING-MASING VARIABLE
MENGGUNAKAN GRAFIK
 3) ANALISIS STATISTIK
Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

AD (Y) 55 ,509 ,322 1,642 ,634

Firms Size (X1)_LN Assets 55 -,811 ,322 ,249 ,634
Kinerja Keu, ROA (X2) 55 -2,504 ,322 10,247 ,634
Reputasi KAP (X3) 55 ,583 ,322 -1,724 ,634
Valid N (listwise) 55

Berdasarkan dari nilai skewness dan kurtosis ini dapat dihitung nilai
Zskewness dan Zkurtosis sebagai berikut :

Skewness n Zskewness Ztabel Kesimpulan

0.509484 55 1.54254 1.96 Normal
-0.811109 55 -2.45575 1.96 Abnormal
-2.504452 55 -7.5826 1.96 Abnormal

Kurtosis n Zkurtosis Ztabel Kesimpulan

1.64192 55 2.48558 1.96 Abnormal
0.249318 55 0.37742 1.96 Normal
10.247313 55 15.5127 1.96 Abnormal
Berdasarkan hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis jauh diatas
nilai tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa data residual tidak berdistribusi
normal

4) UJI STATISTIK NON-PARAMETRIK KOLMOGOROV-SMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Firms Size Kinerja Keu, Reputasi KAP

AD (Y) (X1)_LN Assets ROA (X2) (X3)

N 55 55 55 55
Normal Parametersa,b Mean 77,891 27,300414 ,008 ,364
Std. Deviation 23,4257 1,7154775 ,1495 ,4855
Most Extreme Differences Absolute ,139 ,123 ,206 ,409
Positive ,139 ,077 ,095 ,409
Negative -,061 -,123 -,206 -,269
Test Statistic ,139 ,123 ,206 ,409
Asymp. Sig. (2-tailed) ,010c ,037c ,000c ,000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan nilai Kolmogorov-Smirnov Reputasi KAP (X3), dan

Kinerja Keu, ROA (X2) berdistribusi tidak normal. Firms Size (X1)_LN
Assets, dan Audit delay (AD) berdistribusi normal

5) TREATMEN DATA
 e. UJI LINEARITAS
1) UJI DURBIN WATSON MODEL UTAMA

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,458a ,210 ,163 21,4273 2,228

a. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu,
ROA (X2)
b. Dependent Variable: AD (Y)

2) UJI DURBIN WATSON MODEL KUADRAT

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,553a ,305 ,235 20,4943 2,260

a. Predictors: (Constant), ReputasiKAPX32, FirmsSizeX1_LNAssets2,

KinerjaKeuROAX22, Kinerja Keu, ROA (X2), Firms Size (X1)_LN Assets
b. Dependent Variable: AD (Y)

Oleh karena DW model utama dan model kuadrat 2.228 dan 2.260
berada diatas du=1.452 dengan n=55 dan k=3, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model utama dan tidak salah
spesifikasi.

2. GOODNESS OF FIT
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate

1 ,458a ,210 ,163 21,4273

a. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Firms Size (X1)_LN

Assets, Kinerja Keu, ROA (X2)

Berdasarkan hasil output SPSS Model Summary besarnya Adjusted

R Square adalah 0.163. Hal ini berarti 16.3% variasi Audit Delay dapat
dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independent Reputasi KAP (X3),
Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu, ROA (X2). Sedangkan sisanya
(100%-16.3%=83.7%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
 Standar error of estimate (SEE) sebesar 21.427. semakin kecil nilai
SEE maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dipendent.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6217,833 3 2072,611 4,514 ,007b

Residual 23415,512 51 459,128

Total 29633,345 54

a. Dependent Variable: AD (Y)

b. Predictors: (Constant), Reputasi KAP (X3), Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu, ROA (X2)

Berdasarkan uji ANOVA atau F test didapat nilai hitung F sebesar

4.514 dengan probabilitas 0.007. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari
0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Audit Delay
atau dapat dikatakan bahwa Reputasi KAP (X3), Firms Size (X1)_LN
Assets, Kinerja Keu, ROA (X2) secara bersama-sama berpengaruhi
terhadap Audit Delay.

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 173,128 47,353 3,656 ,001

Firms Size (X1)_LN Assets -3,312 1,726 -,243 -1,919 ,061

Kinerja Keu, ROA (X2) -36,861 19,933 -,235 -1,849 ,070

Reputasi KAP (X3) -12,476 6,060 -,259 -2,059 ,045

a. Dependent Variable: AD (Y)

Understandarized beta coefficients :

Dari ketiga variabel independent yang dimasukkan kedalam model

regresi, Firms Size (X1)_LN Assets, Kinerja Keu tidak signifikan. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansinya yang lebih dari 0.05. Sedangkan Reputasi
KAP berpengaruh signifikan pada 0.05.
3. Setelah dilakukan beberapa uji dapat disimpulkan bahwa
- X1 : Firm Size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Audit Delay
- X2 : ROA berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Audit Delay
- X3 : Reputasi KAP berpengaruh negatif signifikan terhadap Audit Delay