Anda di halaman 1dari 11

KONSEPSI AKUNTANSI DAN

LAPORAN KEUANGAN BANK

KELOMPOK 2

Devin Yulfikar S (F3315019)


Fauzia Anisafitri (F3315026)
Galih Prasojo (F3315029)

D3 Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
I. KARAKTERISTIK DAN KEUNIKAN BANK

Akuntansi perbankan adalah proses akuntansi bank yang meliputi pencatatan,


pengklasifikasian, penganalisaan dan penafsiran data keuangan bank yang dilakukan secara
sistematis guna memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan. Bank adalah
lembaga keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan
uang, meminjamkan uang dan menerbitkan promes.

Karakteristik umum bank antara lain :


1. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan pihak yang membutuhkan dana
2. Sebagai lembaga kepercayaan yang harus selalu menjaga likuiditasnya
3. Bank harus mampu menyeimbangkan antara pemeliharaan likuiditas dan peningkatan
earning power
4. Bank memiliki kedudukan yang strategis untuk menunjang pembangunan nasional

Karakteristik khusus bank antara lain :


1. Sebagian asset bank adalah monetary assets ataupun alat-alat likuid yang sifat
fisiknya tidak tampak
2. Objek yang diperdagangkan adalah uang dan jasa yang bersifat abstrak, sehingga
perlu adanya internal kontrol
3. Uang berfungsi sebagai alat likuid
4. Perdagangan dan administrasi dilakukan dengan banyak jenis mata uang
5. Bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia, dokumen dan lain
sebagainya dalam bertransaksi
6. Jumlah kantor cabang relatif banyak
7. Bank selalu diatur secara ketat

Keunikan bank :
1. Peran monitor to monitor
Pihak kelebihan dana tidak memonitor langsung namun monitor dilakukan oleh bank.
2. Keputusan pemberian kredit kepada perusahaan tertentu akan direspon positif oleh
pasar karena perusahaan yang diberi kredit adalah perusahaan yang sehat.
3. Sebagai perantara transfer kekayaan dari generasi tua ke generasi muda untuk
kepentingan produktif
4. Bertindak sebagai asset transformer
Yaitu kemampuan merubah suatu asset menjadi asset yang lain

II. KONSEPSI AKUNTANSI

Secara umum pengertian akuntansi adalah seni, ilmu, sistem informasi yang
didalamya menyangkut pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dalam satuan
uang atas kejadian yang memiliki sifat keuangan yang kemudian dicatat dan disajikan
dalam laporan keuangan.

1. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


Akuntansi memiliki kerangka konseptual yaitu, sistem pertalian erat antara tujuan
dan konsep dasar yang saling berhubungan dan mengarahkan terciptanya prinsip-prinsip
yang konsisten serta menggambarkan sifat, fungsi, dan keterbatasan akuntansi beserta
laporan keuangan. Kerangka konseptual akuntansi terdiri dari tiga tingkatan : Tujuan
pokok akuntansi, konsep dasar pelaporan dan pedoman pelaksanaan.

A. Tujuan pokok akuntansi


Tujuan pokok akuntansi terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus laporan keuangan.
Tujuan umum laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Pemakai laporan keuangan antara lain :
Pemilik Perusahaan, Kreditur, Pemasok, Investor Potensial, Karyawan / Buruh, Pihak
Manajemen, Para Pesaing Perusahaan, Masyarakat Umum, Badan-Badan Pemerintah
Dinas Perpajakan dan lain sebagainya.Tujuan khusus laporan keuangan yaitu memberikan
informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi aktiva, hutang, dan modal beserta
perubahannya, sehingga dapat digunakan untuk menaksir prospek arus kas, kondisi
keuangan, prestasi dan potensi perusahaan atau bank dalam menghasilkan laba. Disamping
itu dapat menjelaskan bagaimana dana diperoleh dan digunakan.
B. Konsep dasar pelaporan
Konsep dasar pelaporan merupakan penghubung antara pedoman pelaksanaan dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dalam konsep ini dijelaskan karakteristik atau mutu informasi dan
elemen-elemen yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
1. Karakteristik mutu informasi akuntansi
1.1 Relevansi Informasi Akuntansi
Informasi bisa dikatakan relevan apabila disajikan tepat waktu agar berguna untuk
pengambilan keputusan.
1.2 Reliabilitas informasi Akuntansi
Reliabilitas informasi atau informasi yang andal artinya informasi tersebut bebas dari
pengertian yang menyesatkan, bebas dari kesalahan material dan dapat dipercaya
pemakainya.
1.3 Komparabilitas atau daya banding
Informasi akuntansi hendaknya dapat dibandingkan terhadap data dari periode yang
berbeda dalam satu perusahaan maupun data dari perusahaan lain yang sejenis pada
periode yang sama, agar dapat diketahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan.
1.4 Konsistensi
Penggunaan metode akuntansi harus konsisten agar kekontinuan dan kekomparabelan
laporan keuangan tercapai.
2. Elemen-Elemen Laporan Keuangan
2.1 Aktiva
Barang dan hak yang bermanfaat di masa mendatang yang didapatkan dari transaksi
di masa lalu.
2.2 Hutang/ Kewajiban
Pengorbanan sumber ekonomis di masa mendatang akibat transaksi di masa lalu.
2.3 Modal
Jumlah uang setelah aktiva dikurangi seluruh kewajiban.
2.4 Pendapatan
Jumlah kotor dari kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban atau kombinasi
keduanya.
2.5 Biaya
Jumlah kotor dari penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban.
2.6 Laba
Selisih lebih antara pendapatan dan biaya dalam suatu periode.
3. Prinsip Akuntansi
3.1 Prinsip Harga Perolehan
Adalah Aktiva, hutang, modal, penghasilan dan biaya dicatat sebesar harga perolehan yang
disepakati kedua pihak yang bertransaksi.
3.2 Prinsip Realisasi penghasilan
Adalah prinsip yang mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap
penghasilan.
3.3 Prinsip Mempertemukan Pendapatan dan Biaya
Adalah hasil aktivitas perusahaan selama periode tertentu yang diuangkan dalam laporan
keuangan merupakan hasil dalam periode yang sama.
3.4 Prinsip Obyektif
Adalah Laporan keuangan harus didasari data akuntansi yang didukung oleh bukti yang
obyektif.
3.5 Prinsip Pengungkapan Penuh
Adalah laporan keuangan harus dapat memberikan semua informasi kualitatif dan kuantitatif.
3.6 Prinsip Konsistensi
Adalah dalam menyusun laporan keuangan hendaknya konsisten ketika menggunakan teori,
metode, dasar, pedoman dan praktik akuntansi.
4. Asumsi dan Konsep Dasar Akuntansi
4.1 Kesatuan Usaha
Perusahaan merupakan kesatuan usaha yang terpisah dengan pemiliknya sehingga
laporan keuangan adalah milik perusahaan bukan pemilik.
4.2 Kesinambungan
Perusahaan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas dan berlangsung terus
menerus sehingga penyajian aktiva didasarkan pada harga perolehan.
4.3 Periode akuntansi
Konsep ini menjelaskan bahwa rugi atau laba perusahaan baru dapat diketahui setelah
perusahaan dilikuidasi.
4.4 Pengukuran dalam nilai uang
Konsep ini menjelaskan bahwa mata uang adalah alat pengukur umum semua
kegiatan ekonomi.
4.5 Penetapan Beban dan Pendapatan
Penentuan laba periodik dan posisi keuangan memakai metode akrual, yaitu
pengukuran dan perubahan aktiva serta kewajiban pada saat terjadinya bukan sekedar
pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang.
5. Kendala atau Keterbatasan Akuntansi
5.1 Azas Manfaat dan Biaya
Tidak semua manfaat informasi dapat diukur, namun hanya dapat dirasakan pihak
penyaji dalam bentuk efisiensi pengendalian serta dirasakan pemakai dalam bentuk
alokasi sumber-sumber ekonomi, jumlah pembayaran pajak dan ketaatan regulasi.
5.2 Azas materialitas
Materialitas adalah ukuran seberapa besar jenis informasi tertentu dapat
mempengaruhi para penggunanya dalam mengambil keputusan. Kendalanya adalah
tidak ada patokan yang pasti untuk mengukur tingkat materialitas, biasanya hanya
didasarkan pada judgemen para profesional.
5.3 Azas Konservatif
Konservatif adalah kehati-hatian dalam pelaporan keuangan, dimana perusahaan tidak
terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aktiva dan laba, serta segera mengakui
kerugian dan hutang yang mungkin terjadi (watts 2003). Prinsip ini erat kaitannya
dengan resiko ketidakpastian di masa depan. Perusahaan dalam menghadapi berbagai
alternatif harus melaporkan alternatif yang memberikan keuntungan terkecil.
5.4 Kebiasaan-kebiasaan dalam Dunia Bisnis
Dalam praktik akuntansi secara nyata masih banyak berbagai badan usaha yang
menginginkan kepraktisan pelaporan keuangan. Sehingga banyak dijumpai
penyimpangan-penyimpangan prinsip akuntansi.

C. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Setiap pertambahan kewajiban bank, harus diikuti peningkatan hak atau aset. Secara umum
persamaannya adalah
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap
pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditor atau
pemberi dana. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik
modal. Dengan demikian persamaan dapat diperluas menjadi :

Aktiva = Hutang + Modal


Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.
Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen
modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi :
Aktiva = Hutang + Modal +Pendapatan – Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Kesimpulan :
 Aktiva bertambah di debet, aktiva berkurang di kredit
 Biaya bertambah di debet, biaya berkurang di kredit
 Hutang bertambah di kredit, hutang berkurang di debet
 Modal bertambah di kredit, modal berkurang di debet
 Pendapatan bank bertambah di kredit, pendapatan bank berkurang di kredit

D. Sistematika Rekening Bank


Sistematika rekening bank disusun dengan menggunakan digit tertentu. Digit pertama berisi
rubrik rekening, digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok
rekening group. Digit keempat berisi kelompok rekening subgrub, dan digit kelima dan
seterusnya berisi rincian atau rekening individual.
No Rubrik Rekening Rubrik Rekening
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Penyisihan Penghapusan aktiva produktif
7 Akumulasi Penyusutan aktiva tetap
8 Komitmen
9 Kontinjensi
III. LAPORAN KEUANGAN BANK

Laporan keuangan bank disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen


terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja bank yang dicapai selama
periode tertentu. Jenis laporan keuangan bank antara lain : Laporan Keuangan Bulanan,
Laporan Keuangan Triwulan, Laporan Keuangan Tahunan. Format laporan keuangan
bank antara lain :
 Menyajikan secara rinci pos yang dianggap sensitif seperti pada Bank
Indonesia dengan tujuan memberikan informasi posisi giro BI dan SBI yang
dimiliki bank sebagai sumber likuiditas.
 Giro dan penempatan pada bank lain disajikan dalam valas dan rupiah secara
terpisah, untuk memudahkan user mendeteksi Net Open Position (NOP).
 Surat berharga pada bank lain dan obligasi pemerintah disajikan menurut lama
kepemilikannya.
 Aktiva paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara terpisah
menurut terkait dan tidak terkait dengan bank
 Pos deposito berjangka disajikan dengan memisahkan deposito untuk pihak
yang terkait dengan bank dan pihak lainnya.
 Penyajian penyisihan Penghapusan aktiva produktif terpisah menurut jenis
aktiva produktif.
 Format laporan komitmen dan kontijensi disajikan secara terpisah dan dirinci
menurut tagihan dan kewajiban secara urut.
 Dalam laporan keuangan bank harus disajikan para pengurus dan pemilik bank
tersebut.

1. Laporan Keuangan Bulanan


 Laporan keuangan bank umum yang disampaikan pada BI pada posisi bulan
Januari sampai Desember
 Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan individu yang
merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.
2. Laporan Keuangan Triwulanan
2.1 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi akhir Maret dan September
Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan sekurang-
kurangnya terdiri dari : Neraca, perhitungan laba rugi dan saldo laba, daftar komitmen
dan kontinjensi, transaksi valuta asing dan derivatif, kualitas aktiva produktif dan
informasi lainnya, perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum, dan rasio
keuangan.
2.2 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni
Laporan keuangan yang wajib disajikan bagi bank yang merupakan bagian dari suatu
kelompok usaha antara lain : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas, Daftar Komitmen dan Kontinjensi perusahaan induk di bidang keuangan.

Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.
2.3 Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Akhir Desember
 Laporan keuangan yang wajib disajikan bank yang merupakan bagian daari
suatu kelompok usaha antara lain : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Daftar Komitmen dan Kontinjensi perusahaan induk di
bidang keuangan
 Laporan keuangan tersebut wajib diaudit oleh akuntan publik
 Format neraca laporan laba rugi perusahaan induk disesuaikan dengan neraca
dan laporan laba rugi yang disajikan dalam laporan audit
 Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi
yang sama pada tahun sebelumnya.

3. Laporan Keuangan Tahunan


Laporan tahunan bank dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai
kondisi bank secara menyeluruh. Format yang disajikan seperti pada laporan
keuangan triwulan namun dilengkapi dengan laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas dan catatan atas laporan komitmen dan kontinjensi. Laporan tahunan
sekurang-kurangnya berisi :
 Informasi umum, mencakup : Kepengurusan, rincian kepemilikan saham,
perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, sasaran strategi dan
kebijakan manajemen yang digunakan dalam pengembangan usaha bank, dan
laporan manajemen
 Laporan keuangan tahunan, mencakup : Laporan keuangan bank, Laporan
keuangan konsolidasi, Laporan keuangan perusahaan induk di bidang
keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik, Laporan perusahaan induk
yang telah diaudit oleh akuntan publik yang merupakan konsolidasi seluruh
perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai standar akuntansi yang berlaku,
 Opini akuntan publik
 Aspek transparansi yang terkait dengan kelompok usaha, terdiri dari : Struktur
kelompok usaha bank, transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan
istimewa, pemberian penyediaan dana komitmen maupun fasilitas lain dari
setiap perusahaan/ badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha
dengan bank.
 Aspek transparensi sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(PAPI), dan laporan keuangan publikasi triwulanan.
Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan sesuai
PAPI yang berlaku, pengungkapan tersebut antara lain :

 LaporanKeuangan, meliputi : Neraca, L/R dan laporan Perubahan Ekuitas


 Komitmen dan Kontinjensi
 Jumlah Penyediaan Dana kepada pihak terkait
 Kualitas Aktiva produktif
 PPAP
 Persentase Pelanggaran dan pelampauan BMPK
 Perhitungan CAR
 Transaksi Spot dan derivative
 Posisi Devisa Neto
 Rasio Keuangan Bank
 Aktiva Bank yang dijaminkan
 Kredit Usaha kecil

 Eksposur dan Manajemen Resiko


Informasi mengenai eksposur dan manajemen resiko sekurang-kurangnya
mencakup informasi mengenai identifikasi risiko dan pengukuran terhadap
risk exposure yang dihadapi bank serta praktik manajemen risiko lainnya yaitu
pemantauan dan pengendalian risiko.
 Informasi Lain, berisi : Langkah dan rencana untuk mengantisipasi resiko
pasar atas transaksi mata uang asing, Transaksi penting lainnya dalam jumlah
yang signifikan, Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan
publik

Anda mungkin juga menyukai