BAB I
PENDAHULUAN
Ammonium klorida pertama kali diproduksi di Mesir dan Eropa pada abad
ke 13. Sedangkan proses pembentukannya secara alami terjadi di hampir seluruh
wilayah gunung berapi. Partikel kristal ammonium klorida dihasilkan dari reaksi
kimia antara komponen vulkanik, gas asam klorida, dan vegetasi kaya nitrogen
yang ditemukan di tanah dan sedimen di sekitar gunung berapi. Gunung Vesuvius
di Italia merupakan salah satu lokasi vulkanik paling penting tempat terbentuknya
ammonium klorida secara melimpah.
Senyawa ini juga dapat dibuat secara sintetis dari gelembung gas amonia
dalam air. Reaksi tersebut akan membentuk ammonium hidroksida yang
kemudian dikombinasikan dengan asam klorida untuk menghasilkan ammonium
klorida.
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-4
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-5
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
Jauhkan dari sumber api Penyimpanan yakni simpan wadah di tempat yang sejuk
Simpan dalam wadah yang tertutup rapat dan berventilasi cukup. Simpan wadah tertutup rapat dan
disegel sampai siap untuk digunakan.
5 Stabilitas dan Stabil Stabil
reaktivitas Sangat reaktif dengan agent pengoksidasi, Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Reaktif dengan agent
reaktif dengan alkali. pengoksidasi, metal dan asam
Tidak korosif terhadap kaca Tidak korosif terhadap logam dan kaca
6 Informasi Rute masuk: Terhirup, tertelan Rute masuk : Terhirup dan tertelan
Toksisitas
Dapat menyebabkan kerusakan organ: ginjal, Efek kronis pada manusia : bersifat mutagen, efeknya
selaput lendir, kulit, gigi. mutagenic dari mamalia somatic sel. Mutagen dari bakteri
dan ragi.
Sangat berbahaya jika terjadi inhalasi (korosif Efek beracun lain pada Manusia : Tidak terlalu bahaya jika
paru). Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit terkena kulit, dihirup dan ditelan.
(iritan). Berbahaya jika terjadi kontak kulit
(korosif, permeator), kontak mata (korosif).
Data toksisitas terhadap hewan : Oral (tikus): Data toksisitas terhadap hewan : Toksisitas oral akut
640mg/kg iritasi parah. LD50 : (Tikus) Dosis 3000 mg/kg;
LDL(kelinci): 3500 mg/kg-rute:oral; dosis letal Toksisitas dermal akut LD 50 kelinci) Dosis >10000mg/kg
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-6
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-7
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
Jika terkena mata, segera basuh mata dengan air Jika terkena kulit, cuci dengan air yang banyak selama
yang banyak selama kurang lebih 20 menit minimal 15 menit karena dapat mengiritasi kulit dan
memegang kelopak mata terbuka. Panggil dokter menyebabkan cedera kimia.Oleskan emollient pada kulit
segera. yang teriritasi. Jika iritasi berlamjut, cuci dengan air dingin
Jika terkena kulit, cuci dengan menggunakan Jika terkena mata, segera cuci mata segera basuh mata
sabun disinfektan, dan oleskan cream antibakteri dengan air yang banyak selama kurang lebih 20 menit
memegang kelopak mata terbuka. Panggil dokter segera.
Jika terhirup, bersihkan sumber kontaminasi atau Jika tertelan, jangan memaksakan muntah. Longgarkan
memindahkan korban ke udara segar. Berikan pakaian. Mencari bantuan medis segera.
oksigen melalui masker wajah jika sulit
bernapas. Jika korban telah berhenti bernapas
mulai memberi napas buatan.
4 Penangan Kontainer kosong menimbulkan resiko Jangan ditelan, terhirup debunya, hindari kontak dengan
dan kebakaran. Jangan menelan. Jangan menghirup mata, gunakan pelindung diri. Simpan di tempat terpisah
Penyimpan debu. Jika tertelan, segera dapatkan saran medis dan disetujui. Simpan wadah di tempat yang sejuk,
an segera, dan tunjukkan wadah atau label berventilasi baik.
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Simpan wadah tertutup rapat dan tersegel sampai siap
Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. untuk digunakan di tempat dengan ventilasi cukup.
Simpan wadah di tempat yang sejuk, berventilasi
baik. Jangan simpan di atas 25°C (77°F).
5 Stabilitas Stabil. Stabil
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-8
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
dan Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Reaktif Ketidakcocokan dengan berbagai zat: Reaktif dengan agen
reaktivitas dengan agen pengoksidasi, asam dan alkali pengoksidasi dan logam
Sangat korosif terhadap tembaga, korosif Tidak korosif terhadap kaca
terhadap baja dan stainless steel . Sedikit korosif
terhadap aluminium.
6 Informasi Rute masuk : Terhirup dan tertelan Rute masuk : Terhirup dan tertelan
Toksisitas Keracunan untuk hewan: Oral akut toksisitas Efek kronis pada manusia : -
(LD50):> 1300 mg / kg [Rat].
Efek beracun lain pada Manusia : sedikit iritasi pada kulit
dan sedikit beracun jika ditelan dan dihirup
Data toksisitas terhadap hewan : Toksisitas oral akut
LD50 : (Tikus) Dosis 5989 mg/kg
Desain Proyek Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida dengan Proses Ammonium Sulfat-
Natrium Klorida
I-9
BAB I – PENDAHULUAN Universitas Surabaya
Data Ekspor
Total value (U$) Total ekspor (kg)
2010 2.884 20.260
2011 7.698 2.146
2012 202 100
2013 8 1
2014 - -
20000
Total Ekspor (kg)
15000
10000
5000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Data impor
Total value (U$) Total impor (kg)
2010 1.782.601 7.590.584
2011 1.524.552 5.658.109
2012 5.047.535 19.690.883
2013 1.807.625 7.508.855
Apr-
14 410.827 1.956.178
20000000
Total Ekspor (kg)
15000000
10000000
5000000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun