Anda di halaman 1dari 14

Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Debit aliran air adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satuan debit yang digunakan adalah meter kubik per detik (m³/s). Debit aliran adalah
laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu pnampang melintang
sungai per satuan waktu (Asdak, 1995). Debit sungai dapat diperoleh setelah
melakukan pengukuran kecepatan aliran sungai dan kemudian mengalikan dengan
luas penampangnya (Sosrodarso dan Taminango, 1984). Pada praktek lapangan kali
ini pengukuran debit sungai dilakukan dengan menggunakan metode Current meter
dan Float.
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu
(sungai / saluran / mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air :
1. dibagian sungai yang relatif lurus,
2. Jauh dari pertemuan cabang sungai
3. Tidak ada tumbuhan air,
4. Aliran tidak turbelenl,
5. Aliran tidak melimpah melewati tebing sungai

I.2. Maksud dan Tujuan


 Mengetahui cara penggunaan metode Current Meter dan Float/Pengapungan.
 Untuk mengetahui kecepatan aliran sungai
 Untuk mengetahui luas penampang sungai, dan
 Untuk mengetahuhi debit alirna sungai.

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

I.3. Lokasi
Lokasi kegiatan bertempat di Sungai Babarsari, Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

I.4. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang digunakan dalam kegiatan lapangan kali ini berupa :
 Satu set alat Current meter
 1 buah Meteran
 Penggaris 1 meter
 Stopwatch
 Kamera
 Bola pingpong

I.5. Langkah Kerja


1. Metode Current Meter
a. Mengukur kecepatan aliran air
 Rangkailah alat Current meter, kemudian tarik meteran dari satu titik di tepi
sungai ke tepi sungai lainnya.
 Bagilah lebar sungai tersebut sehingga menjadi beberapa segmen
 Kemudian ukurlah kecepatan aliran dengan menggunakan alat Current meter
pada setiap segmen tersebut dikedalaman tertentu.
 Catat data yang didapat pada tabel pengukuran.
b. Mengukur penampang sungai
 Ukurlah lebar sungai dengan menggunakan meteran.
 Ambil data kedalaman sungai setiap jarak tertentu dengan menggunakan
penggaris kayu 1 meter.
 Mebuatlah sketsa penampang sungai lalu tentukan dengan rumus apakah kita
mencari luas penampang pada setiap segmen, apakah menggunakan rumus
trapesium atau rumus segitiga.

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

 Catat data yang didapat pada tabel pengukuran.

2. Metode Float atau Pengapungan


 Tetapkan satu titik pada tepi sungai lalu berikan tanda dapat berupa patok
kayu maupun batu, lalu bentangkan meteran dari titik tersebut ke tepi sungai
lainnya.
 Tentukan panjang L yang kemudian akan diketahui garis akhir pengukuran.
 Hanyutkan media pelampung yang dalam hal ini berupa bola pimpong, lalu
hitung lamanya waktu yang digunakan oleh bola pimpong untuk sampai ke
garis akhir dengan menggunakan stopwatch.
 Catatlah data yang kita dapatkan berupa jarak (m) dan waktu (s).

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB II
DASAR TEORI

II.1. Dasar Teori


Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut, danau
atau sungai yang lebih besar. Arus air di bagian hulu sungai (umumnya terletak di
daerah pegunungan) biasanya lebih deras dibandingkan dengan arus sungai di bagian
hilir. Aliran sungai seringkali berliku-liku karena terjadinya proses pengikisan dan
pengendapan di sepanjang sungai. Sungai merupakan jalan air alami. mengalir
menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Sungai juga salah satu
bagian dari siklus hidrologi.
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per
waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS).
Satuan debityang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s).
Teori yang mendasari pengukuran debit adalah teori yang dikemukakan oleh
Darcy, yaitu volume air didapatkan dari hasil kali antara kecepatan aliran dengan luas
penampang yang dialiri.
Rumus :
Q = v. A

Dimana: Q = debit aliran


v = kecepatan aliran
A = luas penampang

Pada umumnya pengukuran debit dapat dilakukan dengan dua cara:


1. Pengukuran secara langsung
2. Pengukuran secara tidak langsung

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

1. Pengukuran Debit secara Langsung


a. Volumetric Method
Dilakukan pada sungai kecil, memakai bejan yang sudah diketahui
volumenya kemudian mengukur waktu yang diperlukan air untuk
memenuhi bejana.
Rumus : Q = V/t

Dimana: Q = debit aliran


V = volume bejana
T = waktu

b. Ambang/ pintu ukur


2. Pengukuran Debit secara tidak langsung
1. Velocity head rod
Alat ukur ini terdiri dari batang/papan berskala, dilengkapi dengan
pemberat yang dapat diputar.
Rumus: V = 2.g.h

V = kecepatan rata-rata aliran


g = percepatan gravitasi
h = selisih tinggi air akibat pemutaran batang/papan sebesar 90°

2. Trupp’s ripple meter


Alat jenis ini terdiri dari rangkaian papan ukur dan batang kayu.
Kecepatan aliran dapat ditentukan dengan:
V = C+X.L

v = kecepatan rata-rata aliran


C = konstanta
X = nilai yang tergantung pada lebar papan ukur (w)

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

L = Luas
w 4 6 8 9 12
X 0,280 0,206 0,161 0,145 0,109
Tabel 1. Hubungan antara w dan X

3. Pitot meter
Metode ini tidak berbeda jauh dengan metode Velocity head rod. Terdiri
dari pipa bengkong yang dimasukkan ke dalam aliran.
Rumus: V = 2.g.h

4. V Nocth
Alat terdiri dari papan yang salah satu sisinya membentuk huruf V dan
disertai alat ukur berskala.

II.2 Pengukuran Metode Current Meter


Prinsip kerja dari alat current meter adalah mengukur besar kecepatan arus
berdasar jumlah putara kipas pada alat.
Rumus: V=a+b.N

Dimana: v = kecepatan aliran


a, b = konstanta
N = jumlah putaran kipas
Selain itu parameter luas penampang sungai (A) juga digunakan untuk
menghitung debit, dimana Q = v. A

Jika nilai N < 0,95 maka untuk menentukan kecepatan


V = (0,2518 . N) + 0,0121 m/s

Jika nilai N > 0,95 maka untuk menentukan kecepatan


V = (0,2588 . N) + 0,0050 m/s

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

Sedangkan untuk mencari nilai N adalah


N = jumlah putaran
waktu

II.3 Pengukuran Metode Float


Pengukuran dengan cara ini hanya untuk menaksir secara kasar, karena hanya
meliputi kecepatan aliran di permukaan. Rumus: v = s/t

Dimana: v = kecepatan rata-rata aliran


s = jarak
t = waktu

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Metode Current Meter


Pertama-tama kita mengukur lebar sungai dan membaginya menjadi 10
segmen. Kemudian kita menentukan panjang sungai yang akan kita ukur dna
membaginya menjadi 2 segmen. Kemudian kita ukur kecepatan aliran sungai pada
setiap segmen sungai. Karena kita menggunakan alat current meter jadi langsung
dapat diketahui kecepatan rata-rata tiap bagian. Cara menggunakannya adalah dengan
menenggelamkan kincir pada current meter sampai kecepatan yang muncul dilayar
stabil pada angka tertentu.

Gambar 1. Pengukuran kecepatan Gambar 2. Pengukuran kedalaman


menggunakan Current Meter sungai

Gambar 4. Pengukuran kedalaman


Gambar 3. Alat Current
sungai
meter

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

Tabel 2. Tabel Perhitungan Current Meter

Debit Rata-
Lebar Penampang Luas Penampang Debit Aliran Rata
No Penampang
(m) (m2) (meter3/ Detik) (meter3/
Detik)
1 8.00 1.74 1.91
2 7.00 1.84 1.02 1.39
3 8.00 2.22 1.23

III.2 Metode Float


Pada metode ini kita menggunakan peralatan berupa meteran dengan bola
pimpong sebagai media pengapungnya. Lakukan pengapungan sebanyak 3 kali yaitu
pada kedua pinggiran sungai dan ditengah sungai. Hitung dengan stopwatch lama
bola pimpong mengapung dari titik start ke titik finish, kemudian catat hasil
perhitungan untuk mengetahui kecepatan aliran sungai.

Gambar 5. Pengukuran Gambar 6. Pengukuran


Metode Float Metode Float

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

Table 3. Perhitungan Float

Metode Float Meter


Debit
v Rata- Luas Debit
No Rata-
Kecepatan rata Penampa Aliran(
Segmen S (m) t (Detik) rata
(m/s) (meter3/ ng meter3/
Mulai (meter3
Detik) (m2) dtk)
/ Detik)
6.00 8.74 0.69
1 6.00 4.86 1.23 0.94 1.74 1.64
6.00 6.62 0.91
1.43
6.00 13.00 0.46
2 6.00 6.19 0.97 0.66 1.84 1.22
6.00 10.74 0.56

III.3 Penampang Sungai

Gambar 7. Penampang sungai


dengan metode Current Meter

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

Gambar 8. Penampang
sungai Metode Float

Tabel. 4 Perhitungan Penampang


Penampang
1
Dalam Kecepatan Debit
Lebar Sungai Lebar LuasPenamp
No Segmen Sungai Kincir Aliran
(m) (m) ang (m2)
(m) (m/s) (m3/detik)
0.00
I 0.80 0.10 0.04 0.00
0.10

II 0.20 0.80 0.70 0.12 0.08

III 0.23 0.80 1.40 0.17 0.24

IV 0.32 8.00 0.80 1.60 0.22 0.35

V 0.33 0.80 1.80 0.26 0.47

VI 0.25 0.80 1.80 0.23 0.42

VII 0.33 0.80 0.90 0.23 0.21

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

VIII 0.22 0.80 0.40 0.22 0.09

IX 0.10 0.80 0.30 0.13 0.04

X 0.20 0.80 0.10 0.12 0.01

Total 2.28 8.00 8.00 9.10 1.74 1.91

Penampang
2
Dalam Kecepatan Luas Debit
Lebar Sungai Lebar
No Segmen Sungai Kincir Penampang Aliran
(m) (m)
(m) (m/s) (m2) (m3/detik)
0.00
I 0.70 0.10 0.07 0.01
0.20
II 0.25 0.70 0.15 0.16 0.02

III 0.34 0.70 0.90 0.21 0.19

IV 0.37 0.70 0.14 0.25 0.03

V 0.33 0.70 0.15 0.25 0.04


7.00
VI 0.30 0.80 1.00 0.25 0.25

VII 0.32 0.70 1.10 0.22 0.24

VIII 0.25 0.70 0.80 0.20 0.16

IX 0.18 0.70 0.50 0.15 0.08

X 0.10 0.70 0.10 0.10 0.01

Total 2.64 7.00 7.10 4.94 1.84 1.02

Penampang
3
Dalam Kecepatan Debit
Lebar Sungai Lebar LuasPenamp
No Segmen Sungai Kincir Aliran
(m) (m) ang (m2)
(m) (m/s) (m3/detik)
0.13
I 0.80 0.10 0.11 0.01
0.18
8.00
II 0.25 0.80 0.15 0.15 0.02
III 0.28 0.80 0.90 0.19 0.17

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

IV 0.30 0.80 0.14 0.20 0.03

V 0.35 0.80 0.15 0.23 0.03

VI 0.42 0.80 1.00 0.31 0.31

VII 0.38 0.80 1.10 0.28 0.31

VIII 0.32 0.80 0.80 0.25 0.20

IX 0.42 0.80 0.50 0.26 0.13

X 0.29 0.80 0.10 0.25 0.02

Total 3.32 8.00 7.10 4.94 2.22 1.23

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5
Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil praktek lapangan Praktikum hidrogeologi yang


dilaksanakan pada 24 September 2016 didapatkan hasil :

 Luas penampang 1 : 1,74 m2


 Luas penampang 2 :1,78 m2
 Luas penampang 3 : 2,39 m2
 Debit aliran dengan metode Current Meter : 1,48 m3/s
 Debit aliran dengan metode Float : 1,42 m3/s

Terdapat perbedaan hasil pengukuran debit dari kedua metode tersebut


dikarenakan beberapa faktor. Dan pengukuran dengan metode Current Meter
dianggap lebih akurat daripada Metode Float dikarenakan pengukurannya lebih
banyak karena dilakukan per segmen sedangkan metode Float hanya dilakukan tiga
kali (di setiap tepi sungai dan di tengah sungai).
Selain itu kita menggunakan alat yang disebut Current Meter untuk mendapatkan
kecepatan aliran, sedangkan metode Float hanya dengan media apung yang
merupakan taksiran kasar.

Nama : Heppy Chintya Padaga


Nim : 111.140.168
Plug : 5

Anda mungkin juga menyukai