A. Latar Belakang
1945, yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup
dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai
dan merata dalam wilayah kesatuan Negara RI yang kuat, hal ini lebih tepat
satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan
1
2
kesehatan dasar posyandu yang meliputi 5 program prioritas ( KB, KIA, Gizi,
besar terhadap penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu
kesehatan sendiri adalah warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau
oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela mengelola posyandu. Fungsi
kader kesehatan terhadap posyandu sangat besar yaitu mulai dari tahap
posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau
balita (Bawah Lima Tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini
khususnya dalam pemantauan tumbuh kembang balita. Pada tahun 2007, lebih
kurang 250.000 posyandu di Indonesia hanya 40% yang masih aktif dan
diperkirakan hanya 43% anak balita yang terpantau status kesehatannya (Isaura,
2011).
3
85,7% sikap responden baik, 85,7% pembinaan terhadap responden kurang, dan
tingkat pengetahuan maka semakin rendah pula kinerja kader posyandu. Hal ini
tindakan.
sangat bermakana antara motivasi kader dengan pelaksanaan tugas kader. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Terry dalam Notoatmodjo (2007),
bahwa motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu
orang kader yang aktif sebanyak 37 orang (71,2%). Pendidikan tinggi 37 orang
posyandu. Hal ini serupa dengan yang dikemukakan oleh Sarwono (2008),
diharapkan paling memberikan motivasi yang kuat bagi kerja seorang kader.
Semakin baik dukungan yang diberikan keluarga terhadap kader posyandu maka
prasarana kurang 53,2%, motivasi kurang 59,1% dan kinerja kurang 55,2%.
prasarana, terhadap kinera kader. Hal ini terkait dengan terori yang dikemukakan
atau benda yang berwujud dan dapat diperlakukan secara fisik, baik yang
menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang vital dalam
faktor-faktor tersebut terdapat di dalam individu itu sendiri (intrinsik) dan dapat
dalam motivasi, yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila
individu merasa terdapat ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang
tersebut merupakan inti motivasi, sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai
oleh individu yang mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku kerja.
Jumlah posyandu tahun 2010 adalah 134 posyandu yang terdiri dari posyandu
5
2011, posyandu di kota singkawang berjumlah 135 posyandu yang terdiri dari 11
posyandu mandiri. Sementara itu, berdasarkan data profil Dinas Kesehatan kota
memiliki 5 orang kader posyandu aktif yang tersebar melalui 4 kelurahan yaitu
cakupan kunjungan neonatus sebesar 79% dari target 100% dan cakupan
kunjungan bayi sebesar 72% dari target 90%. Rendahnya cakupan kunjungan
dan ikut berperan aktif dalam kegiatan posyandu baik dalam kegiatan
singkawang selatan tahun 2012 didapatkan bahwa dari 4571 balita yang
(6,96%) berada pada status gizi dibawah garis merah. Dari 7 posyandu di
kelurahan sedau dari 18 jumlah posyandu yang ada, hanya 1 posyandu yang
7
mati suri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak lain untuk melakukan
Singkawang.
posyandu.