A. Latar Belakang
Beberapa laporan ilmiah baik di dalam negeri atau luar negeri menunjukkan
bahwa angka kejadian alergi terus meningkat tajam beberapa tahun terakhir.
Tampaknya alergi merupakan kasus yang mendominasi kunjungan penderita di
klinik rawat jalan pelayanan kesehatan anak. Alergi ternyata berkaitan dengan
gangguan sistem saraf pusat dan dapat menimbulkan beberapa manifestasi klinik.
Susunan saraf pusat adalah bagian yang paling lemah dan sensitive dibandingkan
organ tubuh lainnya. Otak merupakan pusat segala koordinasi sistem tubuh dan
fungsi luhur. Sedangkan alergi dengan berbagai akibat yang bisa mengganggu
organ sistem susunan saraf pusat dan disfungsi sistem imun itu sendiri tampak
menimbulkan banyak manefestasi klinik yang dapat menggangu perkembangan dan
perilaku anak.
Makna alergi yang lain adalah sebuah reaksi yang “berlebihan” dari partikel-
partikel asing yang memasuki tubuh. Suatu keadaan dimana orang menjadi sangat
rentan terhadap bahan/senyawa, yang bagi orang lain tidak menimbulkan gangguan.
Gejala alergi akan muncul tergantung pada bagian mana jaringan
mengeluarkan histamine; pada telinga, hidung,tenggorokan,gatal pada bagian dalam
mulut atau kesulitan bernafas dan menelan. Bisa juga pada saluran pencernaan yang
mengakibatkan diare dan sakit perut. Kondisi paling parah jika alergi terhadap
seluruh proses pencernaan, dari mulai rmulut hingga usus besar dan pembuangan.
Perbedaan ini terjadi akibat masih banyaknya orang yang salah kaprah akan
pengertian alergi makanan. Mereka tidak bisa membedakan mana yang disebut
alergi makanan dan mana yang disebut dengan intoleransi terhadap makanan.
Seseorang dengan alergi makanan harus segera diidentifikasi dan ditangani sebab
meskipun gejala awalnya tidak berat namun lama lama mereka bisa mengalami
gejala berat dan fatal.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan pengetahuan peserta
penyuluhan tentang asam urat akan meningkat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 1 x 30 menit, keluarga pasien
dapat mengetahui tentang :
a) Pengertian apa itu asam urat
b) Penyebab-peyebab asam urat
c) Jenis-jenis asam urat
d) Tanda dan gejala asam urat
e) Penatalaksanaan asam urat
f) Pemeriksaan untuk penyakit asam urat
C. Materi
Dalam kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015
akan disampaikan beberapa materi yang berkaitan dengan beberapa hal berikut ini :
a) Pengertian apa itu asam urat
b) Penyebab-peyebab asam urat
c) Jenis-jenis asam urat
d) Tanda dan gejala asam urat
e) Penatalaksanaan asam urat
f) Pemeriksaan untuk penyakit asam urat
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Media
1. Laptop
2. LCD/proyektor
3. Power Point
4. Leaflet
F. Pengorganisasian
1. Pelaksana Kegiatan
a. Moderator : Arianto
b. Pembicara : Arta Gilang Mahardika
c. Observer : Nindar Oktavian
d. Operator : Muhaimin
e. Fasilitator : Dhaniar Yuni
2. Peserta
a. Setting Tempat Duduk
Layar Proyektor
2 4 1
5 5 5 5
5 5 5 5
5 5 5 6 5 5 5 5
b. Keterangan
1. Moderator
2. Observer
3. Pembicara
4. Operator
5. Peserta
6. Fasilitator
G. Rencana Acara Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan :
1. Menyampaikan 1. Peserta
materi penyuluhan mendegarkan
tentang “Pentingya dengan seksama
Pengetahuan dan memfokuskan
Masyarakat perhatian terhadap
20 Menit Tentang Penyakit materi yang
2. (08.35−08.55 Asam Urat” disampaikan oleh
WIB) pembicara
2. Mengadakan 2. Mengajukan
diskusi (tanya beberapa
jawab) dengan pertanyaan yang
peserta kegiatan berkaitan dengan
penyuluhan topik dalam
kegiatan
penyuluhan.
Penutup :
1. Menyampaikan 1. Memperhatikan
kesimpulan dari dengan seksama
semua materi
penyuluhan yang
telah disampaikan
2. Mengucapkan 2. Memperhatikan
terima kasih atas dengan seksama
segala bentuk
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.
b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.
d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan
e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan
c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan maka peserta akan :
a) Dapat menjelaskan kembali tentang pengertian dari penyakit asam urat itu
apa
b) Dapat menjelaskan faktor-faktor yang menjadi penyebab timbulnya asam
urat
c) Dapat menyebutkan jenis-jenis asam urat
d) Memahami tanda dan gejala dari penyakit asam urat
e) Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit asam urat
f) Mengetahui pemeriksaan apa saja yang tepat untuk penderita asam urat
MATERI PENYULUHAN
PENTINGNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT
ASAM URAT
A. PENGERTIAN
Menurut Mutia Sari (2010 : 5) asam urat adalah akibat tingginya kadar asam
urat di tubuh. Silvia S. (2009 : 10) berpendapat bahwa asam urat adalah asam yang
berbentuk kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk
turunan nukeloprotein) yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada
inti sel-sel tubuh. Khomsan A. S. Harlinawati Y. (2008 : 4) mengatakan asam urat
ialah terjadinya penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan asam urat merupakan bagian
metabolisme purin. Dalam keadaan normal dan jika tidak berlangsung normal asam
urat akan menumpuk dalam jaringan tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan kristal
asam urat pada daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
B. PENYEBAB
Kelainan metabolisme dalam tubuh yaitu reaksi peradangan jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat yang berhubungan dengan
hiperurisemia (pengeluaran asam urat melalui urin yang berlebihan).
Beberapa faktor yang menyebabkan kadar asam urat tinggi adalah:
1. Faktor keturunan
2. Penyakit Diabetes Melitus
3. Adanya gangguan ginjal dan hipertensi
4. Tingginya asupan makanan yang mengandung purin.
5. Jumlah alkohol yang dikonsumsi
6. Penggunaan obat-obatan kimia yang bersifat diuretik/analgetik dalam
waktu lama.
C. TANDA DAN GEJALA
Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari,
tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan
asam urat muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi
hiperurikemi, yaitu keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada
wanita 2,6 - 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi
yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan
pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal
ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-
lain.
Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-kadang, kita pun sering merasa
nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya. Anda bisa memastikan apakah Anda terkena
asam urat atau tidak dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun
gejala-gejalanya, yaitu:
1. Kesemutan dan linu.
2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
D. PENATALAKSANAAN
Tujuan : untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan
berulang, dan pencegahan komplikasi.
1. Pengobatan serangan akut dengan Colchicine 0,6 mg (pemberian oral),
Colchicine 1,0-3,0 mg (dalam NaCl intravena), phenilbutazone,
Indomethacin.
2. Sendi diistirahatkan (imobilisasi pasien)
3. Kompres dingin
4. Diet rendah purin
5. Terapi farmakologi (Analgesic dan antipiretik)
6. Colchicines (oral/IV) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari
Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
7. Nonsteroid, obat-obatan anti inflamasi (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi.
8. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan.
9. Uricosuric (Probenecid dan Sulfinpyrazone) untuk meningkatkan ekskresi
asam urat dan menghambat akumulasi asam urat (jumlahnya dibatasi pada
pasien dengan gagal ginjal).
E. PENCEGAHAN
1. Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan
(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-
kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah
asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan
pada tinggi dan berat badan.
2. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya
harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori.
Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat
karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat
melalui urine.
3. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
4. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal,
otak, paru dan limpa.
5. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi
karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang
sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai
kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
8. Olahraga ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi
serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi.
Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga
mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-
ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda,
dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan
asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi
darah dalam tubuh.