Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Percobaan ke : 02
Percobaan : Reaksi Logam Natrium dengan Air
Hari, Tanggal : Kamis, 22 September 2011
Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten

Dasar Percobaan : Natrium adalah logam yang sangat efektif, mudah bereaksi dengan oksigen maupun
air.

Tujuan Percobaan : Mempelajari reaksi logam natrium dengan air.

Alat dan Bahan :

- Gelas kimia
- Kaca arloji
- Kertas saring
- Logam Na
- Indikator PP
- Air suling

Prosedur :
1. Air sebanyak 50 ml dimasukkan ke dalam gelas kimia, lalu ditambahkan 3 tetes
indikator PP.
2. Potongan logam natrium diambil menggunakan kertas saring lalu dimasukkan
kedalam gelas kimia yang telah berisi air tadi. Gelas kimia ditutup dengan kaca arloji.
3. Setelah itu diamati apa yang terjadi.
4. Nyalakan api lalu buka kaca arloji yang menutup gelas kimia tadi dan segera masukan
api ke dalam gelas kimia. Perubahan yang terjadi diamati.
Hasil Pengamatan :
Hal yang Diamatai Pengamatan
Penampilan Na sesudah Logam mengkilap berwarna
dipotong coklat.
Warna air + PP Tidak berwarna
Warna air setelah Merah muda
dimasukkan Na
Pengamatan lain Ketika Na dimasukkan ke dalam
gelas kimia, muncul api
sebentar. Ketika tutup dibuka,
diberi api, api langsung mati . Di
dalam gelas kimia terdapat
banyak asap.

Pertanyaan :
1. Apa yang dapat anda simpulkan dari perubahan warna air sebelum dan sesudah logam
natrium dimasukkan ke dalamnya ?
Jawab :
Indikator PP memiliki rentang pH 8,3 – 10 dengan rentang warna tak berwarna –
merah. Sebelum dimasukkan logam natrium air tak berwarna dan sesudah dimasukkan
logam natrium menjadi merah muda. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa reaksi
logam natrium dengan air menghasilkan reaksi yang bersifat basa.

2. Zat apa yang terbentuk jika natrium dilarutkan dalam air ?


Jawab :
Zat yang akan terbentuk adalah NaOH dan gas H2.
2Na(s) + 2H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)

3. Apakah reaksi tersebut eksoterm atau endoterm ? Jelaskan !


Jawab :
Termasuk ke dalam reaksi eksoterm karena lingkungan menjadi panas. Kalor
reaksinya menyebabkan logam natrium yang belum bereaksi mencair. Selain itu titk
cair logam natrium yang relatif rendah membuatnya mengalami reaksi eksoterm.

4. Ramalkan apakah yang akan terjadi jika kalium dilarutkan ke dalam air ?
Jawab :
Akan terjadi ledakan yang ekplosif karena kalium bersifat lebih reaktif dari natrium.
Kereaktifan logam alkali berkaitan dengan elektron valensi yang hanya berjumlah satu
serta jari – jari atom yang relatif besar. Jari – jari atom kalium lebih besar dari natrium.

5. Mengapa natrium harus disimpan dalam minyak tanah atau parafin ?


Jawab :
Karena natrium sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen. Minyak tanah atau
parafin berfungsi sebagai cairan innert.

Kesimpulan :
- Natrium bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen.
2Na(s) + 2H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)
- Ketika natrium dengan air maka akan terjadi reaksi yang begitu dasyat dengan
terbentuknya gas hidrogen. Kadang kala jika jumlah natriumnya banyak maka dapat
terjadi ledakan.

Klaten, 28 September 2011


Praktikan,
Briliani Dwi Harnawan Putri
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Percobaan ke : 03
Percobaan : Pembakaran Magnesium di Udara
Hari, Tanggal : Kamis, 22 September 2011
Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten

Tujuan Percobaan : Mengetahui zat – zat yang terbentuk ketika magnesium dibakar di udara.

Alat dan Bahan :

- Cawan porselin
- Tang penjepit
- Lampu spirtus
- Pipet tetes
- Amplas
- Air suling
- Pita Mg
- Lakmus merah
Prosedur :
1. Sepotong pipa magnesium diamplas sampai mengkilat.
2. Salah satu ujung pita dijepit dan ujung lain dibakar. Hasil pembakaran dimasukkan ke
dalam cawan porselen.
3. Beberapa tetes air ditambahkan ke dalam hasil pembakaran dan lakmus merah
dimasukkan ke dalam cawan porselen. Gas juga diuji dengan meletakkan kertas
lakmus merah basah diatasnya (lakmus tidak menyentuh zat yang ada di dalam cawan
porselen).

Hasil Pengamatan :
Kegiatan Pengamatan
Pita Mg dibakar Pita Mg menyala,berwarna putih
terang. Hasil pembakaran
berupa serbuk.
Lakmus merah basah Berwarna merah.
dipasang di atas hasil
pembakaran yang ditetesi
air
Lakmus merah Berwarna biru.
dimasukkan ke dalam hasil
pembakaran yang ditetesi
air

Pertanyaan :
1. Apa yang dapat disimpulkan dari perubahan warna lakmus pada :
a. Kegiatan 2 : Reaksi magnesium dengan air salah satu hasilnya bersifat asam,yaitu
gas hidrogen.
b. Kegiatan 3 : Reaksi magnesium dengan air menghasilkan salah satu zat yang bersifat
basa yaitu Mg(OH)2.
2. Tuliskan persamaan reaksi pembakaran Mg di udara !
Jawab : 2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)

3. Tuliskan reaksi yang terjadi ketika serbuk hasil pembakaran ditetesi air !
Jawab : Mg(s) + 2H2O(l)  Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Kesimpulan :
- Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen dan air setelah dibakar terlebih dahulu.
a. Reaksi Magnesium dengan Oksigen
Reaksinya menghasilkan Magnesium Oksida.
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)
b. Reaksi Magnesium dengan Air
Reaksinya menghasilkan Magnesium Hidroksida dan gas hidrogen.
Mg(s) + 2H2O(l)  Mg(OH)2(aq) + H2(g)

- Magnesium hidroksida membirukan kertas lakmus (bersifat basa) dan gas Hidrogen
tetap memerahkan kertas lakmus (bersifat asam).

Klaten, 28 September 2011


Praktikan,
Briliani Dwi Harnawan Putri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Percobaan ke : 04
Percobaan : Menyelidiki Beberapa Sifat Unsur – Unsur Periode Ketiga
Hari, Tanggal : Kamis, 22 September 2011
Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten

Tujuan Percobaan : Menyelidiki beberapa sifat unsur – unsur periode ketiga dan senyawanya.

Alat dan Bahan :

- Tabung reaksi dan raknya


- Kaca arloji
- Cawan porselen
- Pipet tetes
- Jepit logam
- Lampu spirtus
- Ampelas
- Korek api
- Indikator BTB
- Logam Magnesium
- Logam Alumunium
- Belerang
- Air suling
- Kertas saring

Prosedur :
Reaksi dengan air :
1. Sepotong kecil magnesium dimasukan kedalam air. Jika tidak terjadi apapun, ditetesi
indikator btb sebanyak dua tetes.
2. Setelah itu, tabung reaksi dibakar dan diamati.
3. Langkah – langkah tersebut diulangi untuk logam alumunium dan belerang.
Reaksi Pembakaran Belerang +Air :
1. Sedikit belerang dibakar lalu dimasukkan ke dalam wadah. Setelah itu, ditetesi dengan
sedikit air kemudian diberi indikator btb.
2. Perubahan yang terjadi diamati.

Hasil Pengamatan :
1. Sifat Fisis
Sifat Mg Al S
Penampil Lempenga Lempenga Serbuk
an n n berwar
mengkilap na
Kekerasa Mudah Mudah kuning
n dibengkok dibengkok
kan kan

2. Sifat Kimia
a. Reaksi dengan Air
Percobaan Warna Larutan
a. Magnesium + Tetap (tak berwarna)
air
b. Alumunium + Tetap (tak berwarna)
air
c. Belerang + air Menggumpal (tidak
dapat bercampur)

Reaksi dengan Air yang Kemuadian Dibakar


Percobaan Warna Sifat
Larutan + Larutan
BTB
a. Hasil Biru Basa
pembakaran Mg
+ air
b. Hasil Biru sangat -
pembakaran S + muda
air
c. Hasil Biru -
pembakaran Al kehijauan
+ air
b. Reaksi Pembakaran Belerang + Air
Keadaan Pengamatan
Sebelum diberi Berwarna coklat
air + btb kehitaman.
Setelah diberi Berwarna merah
air + btb kekuningan.

Pertanyaan :
1. Jelaskan keteraturan perubahan sifat unsur – unsur periode ketiga !
Jawab :
 Unsur logamnya berkurang kereaktifannya dari kiri ke kanan.
 Unsur nonlogamnya bertambah kereaktifannya dari kiri ke kanan.
 Dari kiri ke kanan sifat reduktornya berkurang, sifat oksidatornya bertambah.
 Sifat asam bertambah dari kiri ke kanan.
 Sifat basa berkurang dari kiri ke kanan.
 Dari kiri ke kanan jari – jari atomnya berkurang.
 Dari kiri ke kanan ; afinitas elektron, potensial elektron, dan keelektronegatifan
cenderung bertambah.

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan !


Jawab :
- Mg(s) + 2H2O(l)  Mg(OH)2(aq) + H2(g)
- S + H2O  (tidak bisa bereaksi karena dibawah keadaan standart)
- Al + H2O (reaksi sangat lambat karena ada lapisan Alumunium Oksida pada
logamnya)

Kesimpulan :
- Logam pada periode ketiga relatif mudah untuk dibengkokkan.
- Semakin kekiri, kekuatan basa semakin kuat.
Bisa dilihat dari warna yang dihasilkan ketika golongan unsur periode ketiga tersebut
ditetesi BTB. BTB memiliki rentang warna kuning – hijau. Mg memiliki warna paling
biru (pH lebih besar dari Al).
- Alumunium, Magnesium dan belerang tidak dapat secara langsung bereaksi dengan
air. Ketiganya harus dibakar terlebih dahulu sendiri, baru diberi air maka akan terjadi
reaksi.
Reaksi pembakarannya :
4Al + 3O2  2 Al2SO3
S8 + 8O2  8SO2
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)

Klaten, 28 September 2011


Praktikan,
Briliani Dwi Harnawan Putri
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Percobaan ke : 05
Percobaan : Reaksi Asam Klorida dengan Magnesium
Hari, Tanggal : Kamis, 22 September 2011
Tempat Percobaan : Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Klaten

Tujuan Percobaan : Mengetahui reaksi antara asam klorida dan magnesium serta zat – zat yang
dihasilkan.

Alat dan Bahan :

- Pita magnesium
- Tabung reaksi
- 5 ml HCl
- Korek api
- Ampelas
Prosedur :
1. Sepotong pipa magnesium diamplas sampai mengkilat.
2. Larutan HCl sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
3. Magnesium dimasukkan ke dalam tabung lalu segera tutup tabung dengan ibu jari.
4. Setelah terjadi tekanan yang cukup tinggi di ibu jari, maka siswa lain segera
menghidupkan korek api. Setekah itu, bersama – sama ketika ibu jari dibuka segera api
di dekatkan menuju ujung tabung reaksi.
5. Percobaan diamati.

Hasil Pengamatan :
1. Warna pada tabung reaksi menjadi keruh.
2. Terjadi tekanan yang cukup tinggi.
3. Setelah tabung dibuka dan segera diberi api, api segera padam.
4. Terdengar dentuman ‘bleg’.

Kesimpulan :
- Reaksi antara magnesium dengan asam klorida akan diperoleh senyawa halida dan
gas hidrogen.
Mg(s) + 2HCl(aq)  MgCl2(aq) + H2(g)
- Gas hidrogen menyebabkan terjadinya tekanan yang cukup tinggi dan cepat
padamnya api korek api.

Klaten, 28 September 2011


Praktikan,
Briliani Dwi Harnawan Putri
DAFTAR PUSTAKA

Maria Suharsini, Dyah Saptani dan Sri Hayyu Alynda Heryati. 2007. Kimia dan
Kecakapan Hidup Pelajaran. Jakarta: Ganeca Exact
Tim MGMP Kimia SMA. 2011. Panduan Belajar Kimia. Klaten: Perdana
Purba, Michael. 2000. Kimia 2000 Untuk SMU Kelas 3Jilid 3A. Jakarta: Erlangga
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai