OLEH:
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Inkubator” yang
digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi.
IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Inkubator yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.
V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu yang terlihat pada digital display pada inkubator setiap hari sebelum
mulai bekerja.
2. Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh termometer digital
display dengan termometer standar.
Catatan : Diganti per bulan (2x per hari), ditampilkan dalam bentuk grafik.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Lemari Es” yang
digunakan pada laboratorium mikrobiologi.
V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu setiap hari dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital
display pada freezer.
Termometer yang digunakan harus sesuai dengan suhu alat yang dikalibrasi,
misalnya 2-8°C, -20°C atau -76°C.
2. Secara berkala periksa dengan menggunakan termometer standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang ditunjukkan oleh termometer digital
display dengan termometer standar.
Catatan : Upayakan memantau suhu lemari es dengan thermometer maksimum dan
minimum, sehingga bisa dipantau suhu terendah dan tertinggi yang pernah
dicapai lemari es.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU
KALIBRASI OVEN
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Oven” yang digunakan
untuk pemeriksaan mikrobiologi.
IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Oven yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar.
V. PROSEDUR KERJA
1. Catat suhu dengan termometer atau suhu yang terlihat pada digital display pada
oven.
2. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan termometer
standar.
3. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang tercantum dalam oven dengan suhu
yang ditunjukkan oleh termometer standar.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Autoclave” yang
digunakan pada laboratorium mikrobiologi.
V. PROSEDUR KERJA
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Autoclave Indicator Tape
a. Rekatkan indicator tape secara melingkar pada kemasan yang akan disterilisasi.
Pada autoclave yang besar, kemasan diletakkan pada bagian atas dan bagian
bawah autoclave.
b. Atur suhu, waktu dan tekanan.
c. Hidupkan autoclave.
d. Setelah selesai, baca indicator tape dengan melihat perubahan warna yang terjadi
pada garis-garis diagonal.
2. Bacillus stearothermophilus
a. Masukkan Bacillus stearothermophilus dalam bentuk liofilisasi dalam autoclave.
b. Atur suhu, waktu dan tekanan.
c. Hidupkan autoclave.
d. Setelah selesai, ambil Bacillus stearothermophilus dan tanam pada agar darah
(Blood agar) dan inkubasi pada suhu 40°-60°C selama 24-48 jam.
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat – alat gelas yang akan
digunakan khususnya di Laboratorium Mikrobiologi.
III. PRINSIP
Diukur berat air yang ditampung atau yang ditransfer oleh alat gelas tertentu lalu
ditentukan berat jenis aquadest pada suhu percobaan untuk mendapatkan volume
terkoreksi rata-rata. Bandingkan selisih antara volume terkoreksi rata-rata dengan
volume yang dipipet terhadap batas penyimpangan yang masih diperbolehkan.
V. PROSEDUR KERJA
1. Pipet yang akan dikalibrasi harus dicuci hingga bersih, lalu dikeringkan.
2. Dituangkan aquadest yang akan di gunakan ke dalam beaker glass volume 1000 mL.
3. Diukur dan dicatat suhu aquadest dengan termometer.
4. Ditimbang beaker glass/ botol timbang yang kosong, lalu dicatat beratnya.
5. Aquades yang sudah diukur suhunya kemudian diisap dengan pipet yang akan
dikalibrasi, lalu bagian ujung dan luar dari pipet yang basah di usap terlebih dahulu
dengan kertas tisu.
6. Aquadest ditampung ke dalam beaker glass/ botol timbang yang telah ditimbang
beratnya.
7. Ditimbang beaker glass/ botol timbang yang telah berisi aquadest. Lalu dicatat
beratnya.
8. Diulangi langkah kerja (5) sampai dengan langkah (7) sebanyak minimal 3 kali.
9. Ditentukan volume terkoreksi.
10. Ditentukan volume terkoreksi rata-rata (x) dan standar deviasi (σ).
11. Ditentukan dan dicatat akurasi pipet yang dikalibrasi.
12. Ditentukan dan dicatat persen kesalahan.
13. Dihitung selisih antara volume yang dipipet dengan volume terkoreksi rata-rata.
14. Bandingkan selisih tersebut dengan batas penyimpangan yang masih diperbolehkan
sesuai dengan jenis dan volume pipet yang digunakan.
Catatan : cara kalibrasi ini dapat dilakukan pula untuk labu ukur, gelas ukur, dan alat
gelas lainnya.
3. Standar Deviasi
6. Selisih Volume
Selisih = Volume aquadest yang dipipet – Volume terkoreksi rata-rata
IX. HASIL
Hasil Kalibrasi
Suhu aquadest = ……oC
BJ aquadest = ……
PERCOBAAN
1 2 3 dst
Berat wadah (gram)
Berat wadah + aquadest (gram)
Berat aquadest (gram)
Volume terkoreksi (ml)
Akurasi (%)
Persen Kesalahan (%)
Volume terkoreksi rata-rata +
standar deviasi
Selisih (volume pemipetan –
vol.terkoreksi rata-rata)
KALIBRASI PENANGAS AIR (WATERBATH)
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Waterbath” yang
digunakan pada laboratorium mikrobiologi.
V. PROSEDUR KERJA
1. Isi waterbath dengan air (sebaiknya dengan aquadest) hingga tanda batas. Tunggu
beberapa menit hingga suhu air didalamnya telah sesuai dengan keinginan.
2. Catat suhu setiap hari yang terlihat pada digital display pada waterbath.
3. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu air pada waterbath dengan menggunakan
termometer standar.
4. Cocokkan hasil yang didapat antara suhu yang tercantum dalam waterbath pada
digital display dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar.
Contoh kartu pencatatan suhu :
PENCATATAN SUHU
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Centrifuge” yang
digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi.
V. PROSEDUR KERJA
1. Kalibrasi rpm
Dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. Tachometer mekanik yaitu dengan kabel yang lentur.
Cara :
1) Ujung kabel yang satu dikaitkan pada kumparan motor di dalam, sedangkan
ujung yang lain dihubungkan dengan alat meter.
2) Set sentrifus pada rpm tertentu, kemudian jalankan.
3) Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer.
4) Ulangi beberapa kali, hitung rata-rata.
b. Tachometer elektrik
Cara :
1) Letakkan bagian magnet di sekeliling kumparan, sehingga menimbulkan aliran
listrik bila alat dijalankan.
2) Set sentrifus pada rpm tertentu.
3) Aliran listrik yang timbul akan menggerakkan bagian meter.
4) Catat rpm yang ditunjukkan oleh meter pada tachometer.
5) Ulangi beberapa kali, hitung nilai rata-rata.
c. Strobe light
Alat ini digunakan bila tachometer tidak dapat menjangkau motor. Pemeriksaan
dilakukan beberapa kali dan hitung nilai rata-rata.
Keterangan :
= nilai rata-rata
= jumlah hasil pengukuran
n = banyaknya pengukuran/pengulangan yang dilakukan
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Neraca Analitik” yang
digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi.
IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Neraca elektrik yang akan dikalibrasi;
2. Pinset;
3. Anak timbangan standar;
4. Tissue.
V. PROSEDUR KERJA
1. Lakukan penimbangan anak timbangan standar.
2. Catat hasil penimbangan.
3. Ulangi sampai 5 kali, hitung nilai rata-rata.
Catatan : Kalibrasi timbangan dilakukan setiap hari dengan memakai anak
timbangan standar yang bersertifikat kelas S.
Keterangan :
= nilai rata-rata penimbangan
= jumlah hasil penimbangan
n = banyaknya penimbangan yang dilakukan
KALIBRASI TERMOMETER
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat keakuratan dan kelayakan alat “Termometer” yang
digunakan dalam pemeriksaan mikrobiologi.
IV. ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi :
1. Termometer yang akan dikalibrasi;
2. Termometer standar bersertifikat;
3. Oven.
V. PROSEDUR KERJA
1. Letakkan termometer yang dikalibrasi dan thermometer standar bersertifikat
berdekatan dalam ruang ber AC (suhu 20°- 25°C) dan diamkan selama 1 jam.
2. Catat suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer.
3. Termometer memenuhi syarat bila perbedaan pembacaan suhu antara kedua
termometer adalah ± 0,5°C.
4. Ulangi pemeriksaan di atas dengan menggunakan suhu 30°C - 40°C (dalam oven).
Catatan : Kalibrasi dilakukan setiap 6 bulan sekali.
OLEH:
I. TUJUAN
Untuk mengetahui tingkat kualitas dan kelayakan “Air Demineralisasi” yang akan
digunakan untuk pemeriksaan.
V. PROSEDUR KERJA
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan :
A. Pemerian/Pemeriksaan Fisik
a. Lakukan pemeriksaan fisik air yang meliputi warna, bau, dan rasa.
C. Pemeriksan Amonium
a. Pada 50 ml air tambahkan 2 ml larutan Kalium tetraiodohidrargirat (II) basa.
b. Buat larutan pembanding dengan mencampur 50 ml air bebas Amoniak dengan 2
ml Amonium klorida encer.
c. Bandingkan warna air yang diperiksa dengan warna air dalam tabung
pembanding di atas dasar putih.
D. Pemeriksaan Besi, Tembaga, Timbal
a. Pada 100 ml air tambahkan 1 tetes larutan Natrium sulfida 10,0% b/v.
E. Pemeriksaan Kalsium
a. Pada 100 ml air tambahkan 2 ml Amonium oksalat 2,5 % b/v.
F. Pemeriksaan Klorida
a. Pada 10 ml air tambahkan 1 ml larutan perak nitrat 5,0% b/v.
b. Biarkan selama 5 menit.
G. Pemeriksaan Nitrat
a. Masukkan sejumlah air dalam sebuah tabung.
b. Tuangkan dengan hati-hati 5 ml larutan difenilamin di atas air.
c. Perhatikan warna pada bidang atas.
H. Pemeriksaan Sulfat
a. Pada 10 ml air tambahkan larutan barium klorida 12,0% b/v.
b. Biarkan selama 5 menit.
I. Pemeriksaan Karbondioksida
a. Pada 25 ml air tambahkan 25 ml larutan Kalsium hidroksida 0,04 N.
b. Biarkan selama 5 menit.