Abstrak
Ditemukannya singkapan yang menunjukkan adanya endapan akhir Kuarter
yang terdiri dari sistem sungai-danau mengindikasikan adanya Sub-cekungan Leles.
Sub-cekungan Leles ini merupakan bagian dari Cekungan Garut yang berdasarkan
ekspresi morfologi pada permukaan dispisahkan oleh beberapa gunung api dan produk
hasil kegiatan gunung api. Sistem sedimentasi dengan umur muda ini membutuhkan
serangkaian penelitian untuk mengetahui asal mula sedimen serta lebih lanjut lagi untuk
mengetahui proses evolusi sub-cekungan. Evaluasi batuan induk dilakukan sebagai
suatu penelitian pendahuluan terhadap sampel dari sub-cekungan leles untuk
mengetahui potensi batuan dengan umur Kuarter.Evaluasi ini juga dapat digunakan
sebagai analog pembentukan batuan induk pada cekungan dengan sedimen berumur
Kuarter. Terdapat lima sampel batuan lempung yang diambil dari beberapa tempat di
singkapan Sub-cekungan Leles. Lima sampel ini kemudian diuji untuk mengetahui nilai
Total Organic Karbon-nya (TOC) serta dianalisis menggunakan alat Rock-Eval
pyrolysis untuk mengetahui karakteristik batuan induknya. Dari kelima sampel didapat
nilai TOC yang bervariasi, yaitu antara 0,15-5,55%. Data dari Rock-Evalmenunjukkan
bahwa sampel batuan memiliki tingkat kematangan rendah, tingkat indeks oksigen
tinggi, potensial generasi hidrokarbon rendah, serta tipe kerogen yang merujuk pada
kerogen tipe III.Sebagai suatu analaog pembentukan batuan induk, informasi yang
didapat dari hasil evaluasi TOC dan data Rock-Eval pyrolysis dapat memberikan
gambaran terhadap karakteristik sedimen yang diduga merupakan batuan induk.
Kata kunci: batuan induk, Kuarter, Rock-Eval, sedimen, sub-cekungan leles, TOC.
55
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
56
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
2. GEOLOGI REGIONAL
Sub-Cekungan Leles secara
Gambar 4. Penampang stratigrafi sedimentasi
fisiografi termasuk ke dalam Zona yang dipengaruhi oleh system sungai-danau
Bandung, berdasarkan Peta Geologi pada lokasi sampel No. 5 dan 6 (A,B,C). Pada
Bersistem Indonesia Lembar Garut dan bagian bawah didominasi oleh batu lempung
Pameungpeuk (M. Alzwar, dkk., 1992), kaya akan bahan organik, terdapat sisipan debu
gunungapi, pada bagian atas terdiri dari pasir
terdiri dari Endapan Permukaan dan
kasar konglomeratik dengan komponen batuan
Batuan Gunungapi. beku dan batu apung.
Endapan Permukaan meliputi
endapan kolovium terdiri dari endapan 3. METODE PENELITIAN
talus, rayapan dan runtuhan bagian Analisa laboratorium untuk setiap
tubuh kerucut gunung api tua, berupa unit batuan berasal dari sampel terpilih
bongkah-bongkah batuan beku, breksi melalui pembuatan penampang
tuf dan pasir tuf. Endapan danau terdiri stratigrafi di lokasi Lunjuk Hilir, secara
dari lempung, lanau, pasir halus hingga umum merupakan interkalasi antara
kasar dan kerikil, umumnya bersifat batulempung, gambut dan debu
tufan. Endapan alluvium terdiri dari vulkanik, juga terdapat batupasir dan
lempung, lanau, pasir halus hingga konglomerat berasal dari endapan
kasar dan kerikil serta bongkah- sungai (gambar 3). Pengambilan sampel
bongkah batuan beku dan sedimen. dilakukan secara sistematik dimana,
57
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
58
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
59
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
60
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
inert karena kurangnya hidrogen yang analisis TOC dan Rock-Eval pyrolysis,
terasosiasi dengan kerogen. data yang bisa digunakan adalah total
organic karbon (TOC), puncak S1, S2,
Tabel 4. 4 Nilai Hidrogen Indeks dan S3, Tmax, indeks produksi minyak
berdasarkan tipe kerogen dari Clayton (OPI), potential yield, serta indeks
(2005). hydrogen (HI) dam indeks oksigen (OI).
Hydrogen Hasil karakterisasi semua parameter di
Kerogen Type atas menunjukkan bahwa sampel yang
Index
Tipe I > 550 diambil dari singkapan di Kampung
Tipe II 400-550 Lunjuk Hilir, Desa Talagasari,
Batubara penghasil Kecamatan Kadungora, memiliki
300-400 potensial yang rendah dalam
Minyak
Batubara penghasil menghasilkan hidrokarbon dengan tipe
50-300 kerogen yang merujuk pada tipe IV.
Gas
Tingginya nilai OI menunjukkan adanya
Material inert < 50
kemungkinan proses pengendapan
terjadi pada kondisi oksik dengan
Lebih lanjut lagi Dembicki (2009) tingkat oksidasi yang sangat tinggi.
menyebutkan bahwa apabila suatu Kematangan sampel yang diuji sangat
sampel memiliki nilai oksigen indeks rendah dan masih cukup jauh untuk
tinggi sementara nilai hydrogen mencapai oil window
indeksnya rendah sehingga pada saat
diplotkan di diagram van Krevelen DAFTAR PUSTAKA
berada di dekat sumbu x maka sampel [1] Alzwar, M., Bachri, S., & Akbar,
tersebut dapat digolongkan ke dalam N. (1992). Geologi Lembar Garut
kerogen tipe IV. Kerogen tipe IV dan Pameungpeuk, Jawa. Pusat
merupakan produk perubahan atau Penelitian dan Pengembangan
oksidasi yang sangat berat dari material Geologi.
organic pada lingkungan [2] Clayton, C. 2005. Petroleum
pengendapannya, dan karenanya tidak Generation and Migration.
dapat menghasilkan hidrokarbon. Pada Nautilus, Ltd.
sampel yang dijukan, ada kemungkinan [3] Dembicki Jr, H. (2009). Three
pula sampel-sample tersebut telah common source rock evaluation
mengalami oksidasi yang berat karena errors made by geologists during
tempat pengambilannya sampel ada prospect or play appraisals. AAPG
pada bagian luar singkapan. bulletin, 93(3), 341-356.
Untuk mendapatkan informasi yang [4] Eadie, B. J. 1984. Distribution of
lebih rinci mengenai tipe kerogen dari polycyclic aromatic hydrocarbons
sampel yang diujikan maka dibutuhkan in the Great Lakes. Advances in
analisis lain untuk mendukung hasil dari Environmental Science and
diagram van Krevelen. Dibutuhkan Technology, 14, 195-211.
analisis petrografi organic untuk [5] Espitalie, J., Madec, M., Tissot,
mengetahui jenis maseral yang B., Mennig, J. J., & Leplat, P.
terkandung dalam sampel serta untuk 1977, January. Source rock
mendapatkan informasi asal material characterization method for
organic penyusun kerogen tersebut petroleum exploration. In Offshore
(Clayton, 2005). Technology Conference. Offshore
Technology Conference.
5. KESIMPULAN [6] Meyers, P. A. 2003. Applications
Dalam mempelajari karakterisktik of organic geochemistry to
batuan induk berdasarkan data hasil
61
Seminar Nasional ke-II Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
62