Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

OFDM adalah salah satu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frequency
subcarrier yang saling tegak lurus (orthogonal). Karakteristik yang saling tegak lurus membuat
frequency subcarrier dapat saling overlap tanpa menimbulkan interferensi. Dilakukan perancangan
sistem OFDM dengan menggunakan DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS320C6713
berbasis m-file dan Simulink dengan menggunakan beberapa modulasi diantaranya QPSK,
16QAM, dan 64QAM. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran dari diagram
konstelasi sinyal, sinyal OFDM, dan Bit Error Rate (BER) pada m-file, Simulink dan DSK
TMS320C6713.

OFDM (orthogonal frequency division multiplexing) merupakan teknik multiplexing yang sedang
terus dikembangkan dan mendukung beberapa standar telekomunikasi pita lebar seperti DVB-T, DVB-
H, dan wireless LAN (IEEE 802.11a, g, n, ac). OFDM menggunakan teknik transmisi yang melewatkan
sejumlah data ke dalam beberapa frekuensi subcarrier sempit yang saling ortogonal. Penggunaan
banyak frekuensi subcarrier tersebut membuat teknik OFDM membutuhkan perangkat keras dengan
spesifikasi yang tinggi untuk melakukan pengolahan FFT (fast fourier transform), IFFT (inverse fast
fourier transform), dan pengolahan isyarat lainnya. Perangkat keras universal software radio peripheral
(USRP) N210 mempunyai spesifikasi yang sangat baik dan diperkirakan sanggup untuk melakukan
proses pengolahan isyarat dalam mengimplementasikan teknik OFDM. Implementasi tersebut
diharapkan dapat menganalisis karakteristik dan kinerja OFDM di lingkungan nyata secara empiris.

PRINSIP KERJA OFDM

Gambar-1 Blok Diagram Transceiver OFDM

Pada Gambar-1 dapat dilihat realisasi OFDM. Pada sisi transmitter , blok informasi diubah
dari serial menjadi paralel dengan K buah sub carrier. Berikutnya, modulasi bentuk gelombang
orthogonal dieksekusi dengan IFFT (Inverse Fast Fourier Transform) dan konversi paralel ke serial.
Operasi berikutnya dengan menambahkan titik L terakhir kepada awal urutan sebagai CP. Setelah
proses 'shaping' (sebagai cara efektif menghilangkan ICI) maka dilakukan pengiriman sampel yang
dihasilkan. Setiap blok yang dikirimkan disebut sebagai simbol OFDM. Pada sisi penerima dilakukan
seluruh proses sebaliknya.
Gambar-2 Blok Diagram (Fungsional) OFDM

Pada gambar 2 diagram fungsional di atas, terlihat pad sisi kirim, sinyal pertama- tama
dikodekan untuk menambah redundansi bagi proses error recovery dan disisipkan untuk mengacak
efek error kanal. Bit-bit yang ada kemudian dipetakan menjadi simbol-simbol pada tiap subcarrier
dengan menggunakan skim modulasi klasik seperti QPSK atau QAM. Sinyal OFDM multi sub-carrier
kemudian dibangun menggunakan DSP dengan teknik IFFT (invers fast fourier transform) dan
dilakukan penyisipan interval guard untuk memelihara ortogonalitas (non interferensi) simbol- simbol
pada lingkungan multipath. Pada sisi terima , interval guard tersebut dibuang dan digunakan FFT (fast
fourier transform) untuk membangkitkan kembali (demodulasi) sinyal multi subcarrier. Kemudian
proses deteksi simbol akan memutuskan apakah simbol telah diterima dan menerjemahkannya
menjadi bit-bit, kemudian dilakukan pengeluaran (de- interleaved) sinyal asal dan pendekodean
menjadi sinyal asli sesuai yang dikirim.

Implementasi OFDM pada LTE

OFDM merupakan teknik multiplex dengan menggabungkan beberapa frekuensi yang orthogonal/ tidak
saling mempengaruhi. OFDM digunakan sebagai modulasi multicarrier di LTE 4G karena efisiensi
spektrumnya seperti dapat dijelaskan berikut. Teknologi OFDM berasal dari pengembangan FDM yang
dahulu dipakai pada 1G AMPS. FDM memisahkan beberapa sinyal pembawa (carrier) sehingga
terdapat frekuensi guardband untuk meminimalisasi terjadinya crosstalk. Pada OFDM, spektrum
frekuensi pembawa overlap satu dengan yang lainnya namun frekuensi-frekuensi tersebut bersifat
orthogonal satu dengan yang lain. Gambar berikut menunjukkan perbedaan spektrum antara FDM dan
OFDM.
FDM vs OFDM
Gambar dari diambil dari wirelesstut.com

Pada contoh berikut, 3 buah carrier saling overlap namun tidak menginterference satu dengan yang lain.
Yang harus dicatat adalah hanya puncak (peak) sinyal carrier tersebut yang membawa data, pada titik
ini amplitude frekuensi carrier yang lain bernilai nol. Inilah yang dikatakn orthogonal.

Pada LTE 4G, Sinyal pembawa subcarrier mempunyai lebar 15 kHz. Saking sempitnya sehingga
efisiensi yang didapat semakin baik. Hal ini dapat kita lihat dari gambar sinyal pada domain frekuensi
dibawah. Pada domain waktu, sinyal hanyalah berupa gelombang sinusoid (sin (2?t/T)) dimana T adalah
periode sinyal tersebut (T=1/f0).

OFDM di LTE
Gambar diambil dari LTE Basics OFDM fundamental – Alcatel Lucent

Karena tiap subcarrier bersifat orthogonal, maka kita dapat mengirimkan beberapa simbol OFDM ini
secara paralel menggunakan subcarrieryang berbeda-beda, sehingga tidak akan menginterferensi satu
dengan yang lain.

Setelah sinyal OFDM ditransmisikan, maka untuk mendapatkan sinyal tersebut kembali di sisi penerima
kita gunakan rumus pengintegralan sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang dikirimkan.
OFDM Transceiver formula

OFDM Transceiver

Warna biru, pink, dan hitam adalah subcarrier yang berbeda.


Gambar diambil dari LTE Basics OFDM fundamental – Alcatel Lucent

Bila kita lihat dari satu subcarrier saja, maka OFDM simbol ditransmisikan secara serial pada domain
waktu seperti pada gambar berikut:

OFDM symbol

OFDM karena orthogonalitasnya dapat menghindari interferensi antar signal pembawa namun sifat
ORTHOGONAL ini dapat hilang karena:

- Intra OFDM symbol interference: meyebabkan subcarriers dalam 1 OFDM symbol hilang
orthogonalitasnya.

- Intra OFDM symbol interference: meyebabkan interferensi antar OFDM symbol.

Untuk itu kita harus mempunyai grafik sinusoidal yang bersih agar mendapatkan orthogonalitas. Untuk
itu perlu dihindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya yaitu:
1. Multipath fading

OFDM simbol dipilih lebih panjang dari multipath delay sehingga membantu mereduksi interferensi
inter OFDM symbol interference. Hal ini ditandai dengan adanya guard interval (Tg) antar simbol
OFDM. Namun multipath masih menyebabkan Intra OFDM symbol interference yang hanya dapat
ditangani dengan penggunaan Cyclic Prefix.

OFDM symbol with guard interval and cyclic prefix

2. Time offset

3. Frequency offset

Jika terdapat frekuensi offset antara transmitter dan receiver maka kita tidak akan mendapatkan sinyal
sinusoidal yang sama di sisi receiver ketika diintegralkan kembali. Efeknya tentu ke-orthogonalitasnya
akan hilang.

Frequency offset in OFDM symbol


4. High Doppler Shift

Ketika kita berbicara kepada seseorang yang sedang berlari, maka si pelari akan mendengar suara kita
dengan frekuensi yang agak berbeda. Begitu juga ketika suatu BTS memancarkan sinyal maka sinyal
yang diterima oleh user mobile akan mengalami pergeseran frekuensi. Pergeseran frekuensi inilah yang
disebut doppler shift, dirumuskan sebagai berikut:

Pergeseran doppler pada suatu user yang bergerak dapat mengakibatkan orthogonalitas dari simbol
OFDM menjadi hilang dikarenakan sinusoidal dalam domain waktu akan terdistorsi. Dari formula
diatas dapat kita cari frekuensi pergeserannya.

v = c = kecepatan cahaya

Bila signal pada arah downlink maka ENB sebagai sumber yang tidak bergerak (vs=0) dan UE sebagai
pengamat yang bergerak (vr=x), sehingga frekuensi pergeseran

; +x bila UE mendekati ENB, dan –x bila UE menjauhi ENB

Secara umum, OFDM Transceiver dapat digambarkan sebagai berikut:


KESIMPULAN

1. OFDM adalah teknologi yang dapat memulihkan masalah multi-path (lintasan jamak)
sehingga OFDM ideal untuk mengatasi lingkungan banyak obstacle (penghalang sebagai pemantul)
dan lingkungan wireless bergerak (mobile)

2. Dengan kemampuan efisiensi spektral tinggi maka OFDM juga sangat cocok memenuhi
kebutuhan trafik data wireless yang tinggi

3. Teknologi OFDMA memberikan solusi pada komunikasi Non-LOS (line of sight)

4.Karena menggunakan awalan siklis (Cyclic Prefics) dan laju simbol yang sesuai , maka
ragam gelombang OFDMA dapat mengatasi interferensi antar simbol dan kompleksitas ekualisasi
adaptif

5.OFDMA sangat mendukung teknik modulasi up-link orde tinggi dan memiliki efisiensi
spektral yang tinggi.

REFERENSI :

[1] Pavel Mach, Robert Bešták, Implementation of OFDM into Broadband Wire-less
Networks. Czech Technical University,Prague, Czech.

[2] Hara, S., & Prasad, R. (2003).


Multicarrier Techniques for 4G Mobile Communications. Boston : Artech House.

[3] wirelesstut.com

[4] LTE Basics OFDM fundamental 8 Alcatel Lucent

[5] etd.repository.ugm.ac.id

[6] academia.edu

Anda mungkin juga menyukai