Oleh :
Kelompok : 7 (Tujuh)
Kelas/Semester :C/V
BANDUNG
2017
Hidrolisis Pati Enzimatis
Yuli Sopianti
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2017
Jl. A.H. Nasution No.105 Bandung
yulisopianti61@gmail.com
I.Pendahuluan
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang
(Kimbal,1983:37).
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pada tes iodin sednagkan
amilopektin tidak bereaksi (Kimbal,1983:37).
Alat yang digunakan yaitu gelas ukur 1 buah, gelas kimia 1 buah, spatula 1 buah ,
tabung reaksi 12 buah ,pipet tetes 1 buah ,kaki tiga 1 buah, spirtur 1 buah. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini, yaitu pati sebanyak 0,26 gram, tepung beras, tepung
meizena, tepung terigu, tepung aci, 0,5 mg glukosa,aquades 100 ml,enzim amilase 0,3 ml
dan reagen iodine 2 tetes pada uji 1 dan 2.
Pertama-tama timbang pati terlarut (tepung beras, meizena,tepung terigu, dan tepung
kanji) sebanyak 0,26 gram. Kemudian masukkan dalam gelas kimia, tambahkan dengan 100
ml aquades, lalu panaskan perlahan hingga mendidih selama 15 menit. Lalu di dinginkan
pada suhu ruangan sambil terus diaduk. Pisahkan pati 0,1 ml untuk uji 1 sebanyak 4 tabung
(tabung 1,2,3,4) pisahkan pati 0,2 ml untuk uji 2 (5,6,7,8) dan pisahkan lagi sebanyak 0,5 ml
untuk uji 3 (9,10,11,12).
2. Uji 1
Larutan uji sebanyak 0,1 ml/1 tetes dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian
tambahkan reagen iodin sebanyak 2 tetes/0,2 ml kedalam tabung reaksi tersebut. setelah itu
hasil pengamatan dapat didokumentasikan.
3.Uji 2
Larutan uji sebanyak 0,2 ml/2 tetes dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan reagen iodine sebanyak 0,2 ml/2 tetes iodine kedalam tabung reaksi. Setelah itu
hasil pengamatan dapt didokumentasikan.
4. Uji 3
Larutan uji sebanyak 0,5 ml/5 tetes dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian
tambahkan reagen benedict sebanyak 0,2 ml/2 tetes iodine kedalam tabung reaksi. Setelah itu
hasil pengamatan dapt didokumentasikan.
A B
C D
E F G H
Keterangan : (A) larutan tepung terigu sebelum ditetesi iodin (B) larutan
tepung terigu setelah ditetesi iodin (C) larutan tepung Kanji sebelum ditetesi
iodin (D) larutan tepung Kanji setelah ditetesi iodin (E) larutan tepung Beras
sebelum ditetesi iodin (F) larutan tepung Beras setelah ditetesi iodin (G) larutan
tepung Maizena sebelum ditetesi iodin (H) larutan tepung Maizena setelah
ditetesi iodin.
Pada praktikum uji 1, larutan uji berupa tepung terigu,tepung kanji,tepung
meizena dan tepung beras. Larutan dibuat dengan masing-masing tepung
sebanyak 0,1 gram ditambah aquades. Setelah tercampur ditambah dengan
iodine sebanyak 2 tetes/0,2 ml.
Menurut (Manruw,2010) iodin digunakan untuk tujuan mengidentifikasi
kandungan polisakarida pada larutan pati tersebut. Reaksi antara polisakarida
dengan iodine membentuk rantai poliiodida. Amilum dan iodine dapat
membentuk kompleks biru, amilopektin dengan iodine akan memberi warna
merah ungu, sedangkan dengan glikogen dan dekstrin akan membentuk warna
merah coklat.
A B C D
E F G H
Keterangan : (A) larutan tepung terigu sebelum ditetesi iodin (B) larutan tepung
terigu setelah ditetesi iodin (C) larutan tepung Kanji sebelum ditetesi iodin (D)
larutan tepung Kanji setelah ditetesi iodin (E) larutan tepung Beras sebelum ditetesi
iodin (F) larutan tepung Beras setelah ditetesi iodin (G) larutan tepung Maizena
sebelum ditetesi iodin (H) larutan tepung Maizena setelah ditetesi iodin.
Pada uji 2, larutan tepung terigu, tepung kanji, tepung meizena dan tepung beras
masing-masing sebanyak 2 tetesi /0,2 ml dengan ditambahkan masing-masing 2 tetes iodine,
kemudian diamati. Perubahan warna yang terjadi pada tepung terigu yaitu, dari warna putih
menjadi warna coklat yang berarti mengandung glikogen.
Pada tepung kanji setelah ditetesi iodine sebanyak 2 tetesi/0,2 ml, perubahan warna
yang terjadi dari putih menjadi warna biru tua. Perubahan warna putih menjadi warna biru tua
artinya mengandung pati. Pati/amilum karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan cadangan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
Pada tepung beras sebanyak 0,2 ml/2 tetes yang ditambahkan dengan iodine sebanyak
2 tetes juga berubah warna dari putih menjadi warna ungu, yang berarti tepung beras tersebut
mengandung karbohidrat amilopektin, yang mana amilopektin merupakan sekitar 80% dari
pati, dan jika dicampur dengan iodine akan menghasilkan warna coklat kemerahan.
Tepung meizena setelah ditambahkan iodine sebanyak 0,2 ml/2 tetes, larutan
mengalami perubahan warna dari warna putih menjadi coklat kehitaman. Tepung beras dan
tepung meizena mengandung glikogen. Dimana senyawa glikogen ini terbentuk karena
perbedaan konsentrasi dari pati dengan iodine yang ada.
c. Uji 3
Dengan hasil yang diperoleh,terdapat pada gambar sebagai berikut :
D
A B C
E F G H
Keterangan : (A) larutan tepung terigu sebelum ditetesi benedict (B) larutan tepung
terigu setelah ditetesi benedict (C) larutan tepung Kanji sebelum ditetesi benedict
(D) larutan tepung Kanji setelah ditetesi benedict (E) larutan tepung Beras sebelum
ditetesi benedict (F) larutan tepung Beras setelah ditetesi benedict (G) larutan
tepung Maizena sebelum ditetesi benedict (H) larutan tepung Maizena setelah
ditetesi benedict.
Pada uji Benedict dengan menggunakan larutan tepung terigu, tepung kanji, tepung
beras dan tepung meizena. Keempat tepung tersebut masing-masing sebanyak 0,5 ml/5 tetes,
dengan benedict sebanyak 2 tetes/0,2 ml. Semua tepung mengalami rekasi yang negatif (-)
dengan warna biru muda pada semua sampel uji, dengan kandungan karbohidrat berupa
polisakarida.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada pengujian pati dan tepung
meizena, tepung terigu, tepung kanji, tepung terigu. Adapun hal yang dapat disimpulkan
yaitu:
Pada uij 2 dengan 2 tetes iodine, pada masing-masing tepung warna yang sama
ditunjukkan dengan tepung beras (+) dengan warna ungu, tepung meizena dengan warna
cokelat kehitaman (+) yaitu glikogen. Sedangkan untuk tepung terigu menjadi warna coklat
(+) yaitu glikogen. Dan berwarna biru tua yaitu pada tepung kanji.
Pada uji 3, yaitu uji benedict pada tepung terigu, beras dan meizena menunjukkan
warna yang sama yaitu warna biru muda reaksi (-) dan termasuk ke poliskakarida. Sedangkan
tepung kanji berwarna biru muda keputih-putihan dan rekasi (-).
V. Daftar Pustaka