Anda di halaman 1dari 6

A.

Latar Belakang
Nabi dan Rasul adalah hamba Allah yang luar biasa yang diutus oleh
Allah agar mengajarkan manusia untuk selalu berada pada jalan yang lurus,
sehingga umat manusia bisa terarah ke jalan yang diridhai oleh Allah. Utusan
yang diperintahkan Allah mempunyai tantangan dalam dakwahnya, bahkan
nyawa pun mereka pertahankan demi menjaga kesucian agama Allah yang
agung ini. Allah tidak akan membiarkan tantangna itu melemahkan mereka,
oleh sebab itu, Allah menurunkan mukjizat agar para Nabi dan Rasul tetap
melanjutkan dakwahnya serta kuat menghadapi tantangan dari umat. Mulai
dari nenek moyang manusia yakni Nabi Adam yang lahir tanpa ayah dan ibu,
diciptakannya Hawa dari seorang laki-laki tanpa wanita, yang darinya
dicitakan seluruh keturunan dari laki-laki dan wanita, kecuali Nabi Isa yang
lahir tanpa seorang ayah. Hal ini menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah.1
Isa ibn Maryam adalah seorang rasul yang disebutkan dalam al-Qur’an
sebagai rasul yang diutus kepada Bani Israil, disebut oleh al-Qur’an tentang
kelahirannya yang ajaib, yaitu lahir tanpa seorang bapak, kelebihan-kelebihan
dan mukjizatnya. Kelahiran nabi Isa menjadi wacana yang menarik serta
perdebatan dikalangan umat pada masa itu, semua tuduhan serta cemoohan
diterima oleh ibunda dengan rasa sabar. Maryam dituduh berzina dengan
seorang pemuda, karena bertepatan pada waktu itu, beliau telah dipinang oleh
Yusufan-Najjar, yaitu seorang pemuda salih diantara kerabat Maryam yang
berkhidmat di Baitul Maqdis.
Kelahiran Nabi Isa ini masyhur dikalangan umat Kristiani dengan
nama hari Natal, yang bertepatan dengan tanggal 25 Desember. Pada tahun ke
4 SM di Palestina pada pemerintahan Herodes Agung.2 Sehingga setiap
tanggal 25 Desember merupakan hari penting umat Kristiani atas
penyambutan kelahiran Tuhan mereka. Karena umat Kristiani meyakini bahwa
Isa adalah anak Tuhan yang diutus dimuka bumi. Namun bagi umat Islam hal
itu masih menjadi perdebatan apakah benar adanya bahwa tanggal 25
Desember itu sebagai hari kelahiran nabi Isa.

1
Imam Abual-Fida, Ismail Ibnu Katsir al-Dimasq, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir vol. V (Jakarta: Gema
Insani, 1999), 320.
2
Heston Smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), 357.

1
Natal yang setiap tahun dirayakan oleh umat Nasrani di seluruh dunia
adalah untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Kelahirannya
yang merupakan berkah bagi umat manusia di dunia ini diyakini untuk
menebus dosa-dosa manusia setelah kejatuhan manusia pertama dalam dosa.
Namun,peringatan kelahiran Yesus Kristus di abad modern ini kalau dicermati
mengalami penggerusan makna, dimana semakin lama terlihat hura-huranya
serta kemewahannya katimbang arti peringatan itu sendiri.

Di indonesia sendiri juga terdapat beberapa kelompok umat beragama


yang berlabel Kristen disamping agama-agama lain, seperti Islam, Hindhu
Budha dsb. Mengingat negara indonesia ini bukan negara agama akan tetapi
negara bangsa. Jadi tidak terpatok pada satu agama saja, mengingat akan hal
itu di sini kami akan mencoba menjelaskan sedikit tentang tradisi umat
beragama yang ada di indonesia yakni Kristen, yang akrab kita jumpai setiap
tahunnya merayakan Natal. Karena kita hidup secara berdampingan alangkah
baiknya kita mengetahui batasan-batasan serta kebijakan-kebijakan dari agama
itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang penulis paparkan diatas, muncul lah berbagai
pertanyaan yang menarik sebagai bahan penelitian yakni:
1. Bagaimana Natal menurut pandangan al-Qur’an?
2. Bagaimana pendapat para mufassir dalam menjelaskan ayat-ayat yang
berkaitan dengan natal?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian
dapat di uraiakan sebagai berikut :.
1. Untuk mengetahui mitos natal perspektif al-Qur’an.
2. Untuk mengetahui pendapat para mufassir dalam menjelaskan ayat-ayat yang
berkaitan dengan mitos natal.

2
D. Kegunaan penelitian
Hasil pembahasan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai mitos natal, selain itu juga sebagai bahan khazanah
keilmuan untuk mendapatkan pemahan yang lebih mendalam tentang mitos
natal. Selain itu, dari pembahasan ini, digunakan untuk menyadarkan kepada
masyarakat mengenai arti natal yang sesungguhnya, bagaimana sejarah natal
itu berawal, agar mereka tidak menyalah gunakan arti natal.

E. Telaah pustaka
Kajian pustaka ini merupakan uraian mengenai hasil penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya tentang masalah yang sama, sehingga dapat
diketahui dengan pasti posisi penelitian dan kontribusi peneliti.
Dalam hal ini kepustakaan tentang mitos natal ini sudah begitu banyak,
peneliti hanya mengambil beberapa buku yang membahas mengenai hal itu:
1. Buku yang berjudul Perayaan Natal 25 Desember (Antara Dogma dan
Toleransi) karya Hj. Irena Handono.
Buku ini membahas tentang mendobrak tradisi-tradisi, apakah benar
kelahiran Yesus itu tanggal 25 Desember tahun I. Apakah ada unsur-unsur luar
yang mempengaruhi penetapan 25 Desember tersebut sebagai unsur politis,
kepercayaan terhadap dewa Matahari atau paganisme lainnya.
2. Buku yang berjudul Kekristenan dari Perspektif Islam karya Klaus Habib
Neven yang diterjemahkan dari bahasa Jerman oleh Anton Mujiono.
Buku ini membahas tentang sesuatu yang berhubungan dengan Isa al-
Masih, entah itu mengenai kelahiran, anggapan orang Kristen bahwa Yesus itu
anak Allah, dll.
3. Buku Kisah Para Nabi yang ditulis oleh seorang Mufassir terkenal yaitu Ibnu
Katsir (2008). Pada bab Kisah Nabi Isa AS putra Maryam.
Ia menjelaskan hadits-hadits yang berkaitan dengan keutamaan
Maryam serta bagiaman kelahiran Isa al-Masih.

F. Kajian teoritik
Untuk memperjelas konsep-konsep dasar dalam penelitian, penulis
merasa perlu untuk menjelaskan istilah-istilah yang terkait sebagai berikut:

3
Menurut Van Peursen, mitos adalah suatu cerita yang memberikan
pedoman atau arah tertentu pada suatu komunitas masyarakat.3 Cerita-cerita
tersebut dapat berbentuk simbol-simbol yang memberi gambaran tentang suatu
hal kebaikan dan keburukan, kehidupan dan kematian, dosa dan penyucian,
perkawinan dan kelahiran, akhirat, surga, dan neraka. Dipandang dari segi
keadaan4 mitos juga dapat diartikan dengan sesuatu yang erat kaitannya
dengan hal-hal mistis dimana manusia merasa terkepung oleh kekuatan-
kekuatan ghaib disekitarnya, yaitu kekuasaan dewa-dewa alam raya atau
kekuasaan kesuburan, seperti yang terdapat dalam mitologi primitif.

Natal, dalam sejarahnya terungkap bahwa secara etimologi berasal dari


Kata Christmas yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass,
diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran “Yesus”. Perayaan yang
diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini berasal dari
ajaran Gereja Kristen Katholik Roma. Tetapi, dari manakah mereka
mendapatkan ajaran itu ? Sebab Natal itu bukan ajaran Bibel (Alkitab), dan
Yesus pun tidak pernah memerintah para muridnya untuk
menyelenggarakannya. Perayaan yang masuk dalam ajaran Kristen Katholik
Roma pada abad ke-4 ini berasal dari upacara adat masyarakat penyembah
berhala.5
Al-Qur’an, berasal dari bahasa Arab qara’a yang berarti menghimpun
huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang rapi. Sedangkan qur’anah berarti bacaan, yaitu bacaan yang terdiri dari
beberapa huruf seperti tergabung dalam al-Qur’an.6 Al-Qur’an adalah kitab
suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw., dengan perantara
Malăikat Jibril sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.7

3
Abdullah Aly, Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 6.
4
Sujarwa, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 38.
5
Herbert W. Armstrong, The Plain Truth About Christmas (1892 - 1986 – Worldwide Church of God,
California USA 1984.)
6
Syahrin Harahap dan Hasan Bakti Nasution, Ensiklopedi Akidah Islam, (Jakarta: Prenada Media,
2003), h. 341.
7
Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an, Beberapa Aspek Ilmiah Tentang al-Qur’an, Cet. II (Jakarta:
Lentera Antar Nusa, 1994), h. 1.

4
Jadi yang dimaksud dengan mitos natal perspektif al-Qur’an yakni
bagaimana al-Qur’an menggambarkan keadaan saat itu mengenai kelahiran
Isa, dan hal-hal yang terkait dengannya.

G. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
Kajian ini melakukan metode kepustakaan (Library Reseacrh.)8
Dengan mengunakan pendekatan kualitatif terhadap berbagai macam sumber-
sumber yang masih relevan terhadap penelitian diatas.
2. Sumber data
Sumber-sumber data yang digunakan selama penelitian ada dua
kategori, yakni:
a. Sumber data primer, yakni al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir, seperti: al-
Maraghi, al-Misbah,dll.
b. Sumber data sekunder, yakni buku-buku yang masih berkaitan dengan
pembahasan.
3. Metode pengumpulan data
Metode dokumentasi ialah cara mencari data atau informasi dari kitab-
kitab, buku-buku dan catatan-catatan lain.9 Maka, untuk memperoleh data
yang di butuhkan dalam penelitian ini, penulis mengunakan buku-buku, jurnal
dan lainya, yang masih ada keterkaitannya terhadap penelitian yang
dilakukakan.
4. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yakni teknik analisis yang pada dasarnya mengunakan pemikiran
logis dan analisis dengan mengunakan logika.10

H. Outline penelitian
Untuk mengetahui gambaran umum mengenai isi penelitian yang akan
dilakukan ini, maka untuk sementara kerangka isi penulisan sebagai berikut:

8
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Yogya Yayasan Penerbit Psyeology
UGM, 1990), 167.
9
Jusuf Soewadji, pengantar Metodologi Penelitian, (jakarta : Mitra Wacana Media, 2012), 160.
10
Tatang M. Amiri, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta : Teras, 2009), 66.

5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Kegunaan penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Kajian teoritik
G. Metode penelitian
H. Outline Penelitian

BAB II Konsep Umum tentang Natal


Berisi landasan teori tentang konsep umum natal yang meliputi:
pengertian natal, sejarah perayaan natal, dan natal menurut
pandangan al-Qur’an
BAB III pendapat al-Maraghi dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan
tentang natal.
Disini dibahas mengenai biografi al-Maraghi yang meliputi: sejarah
singkat beliau, dan mendeskripsikan konsep natal menurut al-
Qur’an
BAB IV Pada bab ini, menjelaskan tentang analisis pendapat al-Maraghi
dalam menafsirkan ayat-ayat yang membahas tentang masalah natal.
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai