Anda di halaman 1dari 12

Laporan Pendahuluan

A. KONSEP KELUARGA
a. Defenisi keluarga
Keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, keluarga sebagai kelompok yang
mengidentifikasi diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu atau lebih yang
asosiasinya dicirikan oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh
hubungan darah/hukum, tapi yang berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka sebagai
sebuah keluarga. (Whall,1996)
Keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaandan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri mereka
sebagai bagian dari keluarga. (Haryanto, 2005)
Kesimpulan : keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat dua orang/lebih,
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga, asuha kepala
rumah tangga, berinteraksi, punya peran penting, pertahan suatu budaya.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarg adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih ndividu yang diikat oleh hubungan darah perkawinan
atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran social : suami, istri, anak, kakak, dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankn budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan social anggota

b. Struktur Keluarga
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarh dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis itu.
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah itu.
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tiggal bersama keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan suami istri

c. Cirri-ciri Struktur Keluarga


1. Terorganisasi : Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dan menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing

d. Macam-macam struktur/tipe/bentuk keluarga


1. Tradisional
a) The nuclear faily (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
b) The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah
c) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d) The childless family
Keluarga tanpa anak, Karen telat menikah disebabkan sibuk mengerjakan
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e) The extended family (keluarga besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
2. Non tradisional
a) The unmeried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
b) The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c) Commune family
d) The nonmrital heterosexual cohabiting family
e) Gay and lesbian family
3. Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memeberi pendidikan (pengetahuan), keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
b) Memepersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating dalam
memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tigkat perkembangannya

e. Tahap-tahap kehidupan/perkembangan keluarga


Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun
secara umum seluruh keluarganya mengikuti polyang sama.
a) Keluarga baru menikah
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
3) Mendiskusikan rencana memeiliki anak
b) Keluarga Child-bearing (kelahiran anak pertama)
1) Mempersiapkan untuk menjadi orang tua
2) Adaptasi denga perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga,
hubungan seksual dengan kegiatan
3) Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan
c) Keluarga dengan anak usia prasekolah
1) Memenuhi kebuuhan anggota keluarga, misalnya : tempat tinggal, privacy
dan rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisai
3) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
4) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
d) Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Membantu sosialsai anak terhadap lingkunga luar rumah, sekolah, dan
lingkungan lebih luas
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga
e) Keluarga dengan anak remaja
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat
remaja adalah seorang dewasa mudah dan mulai memiliki otonom
2) Mempertahankan kominikasi terbuka antara anak dan orang tua

f. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan
pola perilaku dari keluarga. Berbagai peranan sebagai berikut :
1) Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keuarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya
2) Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
3) Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososialnya sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, social, dan spirtual
g. Fungsi keluarga
1) Fungsi bilogis
a) Meneruskan keturunan
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d) Memelihara dan merawat anggota keluarga
2) Fungsi psikososial
a) Memberikan kasih saying dan rasa aman
b) Memberikan perawatan diantara anggota keluarga
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3) Fungsi sosialisai
a) Membina sosialisai pada anakbentuk norma-norma tinggab kah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak
b) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4) Fungsi ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhu kebutuhan keluarga
b) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga

B. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA


a. Pengkajian
Pengkaian adalah tahapan seoran perawat mengumpulkan informasi terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dirumahnya menurut Wahid Iqbal Mubarak
(2009) data-data dasar yang dipergunaka mengkaji status kesehatan keluarga adalah:
1) Struktur dan karakteristik keluarga
2) Social ekonomi dan budaya
3) Factor lingkungan
4) Riwayat kesehatan dari medis dari setiap anggota keluarga
5) Psikososial keluarga

Menurut Wahid Iqbal Mubarak (2009) yang termasuk dalam tahap ini :
1) Data umum
a) Nama kepala keluarga, umum, alamat, dan telepon (jika ada), pekerjaan
dan pendidikan, jenis kelamin, tanggal lahir, hubungan status kesehatan
dan genogram
b) Tipe keluarga
c) Suku bangsa dan latar belakang budaya
d) Agama
e) Status social ekonomi keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti : riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing keluarga
d) Riwayat keluarga sebelumnya
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
1. Gambaran tipe tempat tinggal
2. Gambaran kondisi rumah
3. Dapur suplai air minum, penggunaan alat-alat masak
4. Kamar tidur
5. Kebersihan dan sanitasi rumah
6. Pengaturan referensi
7. Perasaan secar keseluruhan dengan pengaturan/perawatan rumah
mereka
b) Karakteristik lingkungan da komunitas tempat tinggal
1. Tipe keluarga tempat tinggal dan jalan raya
2. Tipe tempat tinggal
3. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya
4. Sanitasi jalan dan rumah
5. Adakah jenis-jenis industry dilingkungan rumah
6. Karakteristik demografi
7. Kelas social dan karakteristik etik penghuni
8. Lembaga pelayanan kesehatan dan sosial
9. Keadaan pendidikan dilingkungan dan komunitas
c) Mobilitas Geografi Keluarga
d) Perkumpulan keluarga da interaksi dengan masyarakat
e) System pendukung keluarga yang sehat
1. Jumlah anggota keluarga yang sehat
2. Sumber dukungan dari anggota keluarga
3. Jaminan pemeliharaan
4) Struktur keluarga
a) Pola-pola komunikasi keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga
1. Keputusan dalam keluarga
2. Model kekuatan/kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat
keputusan
c) Struktur peran
1. Peran formal
2. Peran informal
3. Andisi model peran
d) Struktur nilai atau norma agama
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi efektif
b) Fungsi sosialisai
c) Fungsi perawatan keluarga
d) Fungsi reproduksi
6) Stress dan koping keluarga
a) Stressor jangka pendek
b) Stressor jangka panjang
c) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi dan stressor
d) Strategi koping yang digunakan
e) Strategi adaptasi disfungsional
7) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajin perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada, setelah data dianalisa perawat menentukan
lebih dari satu masalah, menurut Barlon dan Maglaya (1978), prioritas
masalah kesehatan keluarga dan menggunakan proses

No Kriteria Skor Bobot

Sifat Masalah
a. Tidak/kurang sehat 3
1
b. Ancaman kesehatan 2 1
c. Krisis/keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah dapat
diubah
2 a. Dengan mudah 2 2
b. Hanya sebagian 1
c. Tidak dapat 6

Potensi masalah untuk dicegah


a. Tinggi
3 3 1
b. Cukup
2
c. Rendah
1
Masalah meninjol
a. Masalah berat, harus segera 2
dibatasi
4 1
b. Ada masalah tetapi tidak perlu 0
diatasi
c. Masalah tidak dirasakan 1
Proses scoring yang dilakukan untuk setiap diagnose keperawatan
dengan cara berikut :
1. Tentukan skor untuk setiap krteria yang telah dilakukan
2. Selanjutnya skor setiap kriteria yang telah dibuat

Skor BOBOT

Angka Tertinggi

3. Jumlah skor untuk semua criteria, skor tertinggi adalah 5 sama dengan
seluruh bobot

b. Diagnose keperawatan
Masalah kesehatan eluarga ada 3 kelompok besar :
a) Ancaman kesehatan : Keadaan yang dapat memungkinkan terjadi penyakit
b) Kurang/tidak sakit : Kegagalan dalam mnetapkan kesehatan
c) Situasi krisis : Saat-saat yang banyak menuntun individu atau keluarga
dalam menyelesaikan diri

Masalah yang dapat muncul yaitu :

1. Ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga desebabkan karena :


a) Kurang pengetahuan, ketidak tahuan fakta
b) Rasa takut akibat masalah yang diketahui
c) Sikap dan falsfah hidup
2. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang
tepat :
a) Tidak memahami mengenal sikap berat dan luasnya masalah
b) Masalah kesehatan tidaka begitu menonjol
c) Takut dari akibat tindakan
3. Ketidaksanggupan merawat keluarga yang sakit disebabkan karena :
a) Tidak mengetahui perkembangan perawatan yang dibutuhkan
b) Tidak mengetahui keadaan penyakit
c) Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
d) Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga
e) Sikap negative terhadap sakit
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan :
a) Sumber-sumber keluarga tidak cukup
b) Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah
c) Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
5. Ketidakmampuan menggunakan fasilitas kesehatan terdekat disebabkan oleh
a) Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
b) Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
c) Kurang percaya terhadap petugas kesehatan
d) Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
e) Tidak adanya fasilitas yang diperlukan

c. Perencanaan
Apabila masalah kesehatan maupun masalah keperawatan telah teridentifikasi
maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana keperawatan sesuai dengan urutan
proritas masalah. Beberapa hal yang perlu diperlihatkan dalam mengembangan
keperawatan sesuai dengan urutan proritas masalahnya
a) Rencana keperawatan harus berdasarkan atas analisa yang meneluruh tentang
masalah atau situasi keluarga
b) Rencana yang baik harus realistis artinya dapat dilaksanakan dan dapat
menghasilkan apa yang diharapkan
c) Rencana keperawatn harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi
kesehatan
d) Rencana keperawatan dibuat bersama dengan keluarga
e) Rencana asuhan keperawatan baiknya dibuat secara tertulis
d. Tindakan keperawatan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses kperawatan keluarga dimana
perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam
mengadakan perbaikan perilaku hidup sehat.
Guna membangkitkan minta keluarga dalam berprilaku hidup sehat maka perawat
harus memahami tehnik-tehnik motivasi, tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-
hal berikut :
a) Menstimulasi kesadaran atau penemuan keluarga, mengenai masalah dan kebutuhan
dan harapan tentang kesehatan serta mendorong sikap emosi yang sehat terhadap
masalah
b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan
konsekuensi yang dilakukan.
c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan
cara mendemonstrasikan cara perawatan menggunakan alat dan fasilitas yang ada di
rumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan
d) Membantu keluarga untuk menentukan cara membuat langkah-langkah menjadi
sehat dengan menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga seoptimal
mungkin
e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
dilingkunagn keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas tersebut

e. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dalam proses keperawatan keluarga.
Evaluasi merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapay sesuai
dengan yang diterapkan dalam tujuan rencana keperawatan. Apabila setelah dilakukan
evaluasi, tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang perlu ditinjau
kembali, yaitu :
a) Tujuan tidak realistic
b) Tindakan keperawatan tidak tepat
c) Factor lingkungan yang tidak bisa diatasi
Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP memberikan tunttan pada perawat
dengan uraian sebagai berikut :

S : adalah penyatuan atau uraian keluarga klien, atau sumber lain


tentang perubahan yang dirasakan baik kemajuan ataupun setelah
diberikan tindakan

O : adalah data bisa diamati atau melalui tehnik observasi, palpasi,


perkusi, auskultasi, sehingga dapat dilihat kemajuan atau
kemunduran pada sasaran perawat sebelum dan setelah diberikan
tindakan keperawatan

A : adalah pernyataan yang menunjukkan sejauh mana masalah


keperawatan dapat ditanggulangi

P : adalah yang ada dalam catatan perkembangan merupakan rencana


tindakan hasil evalusi, tentang dilanjutkan atau tidak rencana keperawatan
tersebut sehingga diperlukan inovasi dan remodifikasi bagian perawat.

Anda mungkin juga menyukai