5 Star Doctor

5 Star Doctor merupakan profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk
melakukan serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas,
kebutuhan, efektifitas biaya, dan persamaan dalam dunia kesehatan. Kriteria
kualitas dokter berupa 'five-star' yaitu care provider, decision maker,
communicator, community leader, dan manajer.
Sesuai dengan kriteria-kriteria tersebut, jika dihubungkan dengan karakteristik
mahasiswa kedokteran, maka ada beberapa hal yang perlu di rekonstruksi.
Mahasiswa harus memiliki sifat empati yang tinggi. Sebuah artikel membahas,
bahwa sifat empati ini dapat mengurangi dampak depresi terhadap pasien.
Logikanya, pasien yang sakit, lemah, dan merasa fisiknya sedang dalam
kondisi yang rendah, datang kepada dokter dengan harapan segala yang ia
rasakan itu bisa diperbaiki. Tidak hanya kepada pasien, tapi juga kepada
keluarga pasien tersebut. dan alangkah baiknya jika dokter tersebut bisa
memenuhi ekspektasi pasiennya. Karena tugas seorang dokter tidak hanya
menyembuhkan penyakit, tapi juga meningkatkan kualitas hidup si pasien,
dan selain pengobatan pasien juga membutuhkan perhatian lebih dari sang
dokter.
Kembali kepada aspek 5 star doctor, dokter sebagai care provider. Seorang
dokter yang ideal harus bisa memberi layanan kesehatan dengan kualitas
tinggi dengan memberi dukungan emosional, kenyamanan fisik serta peka
terhadap berbagai alternatif pilihan, kebutuhan dan nilai-nilai yang
diisyaratkan dikehendaki oleh pasien. Mahasiswa kedokteran masih kurang
mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Mahasiswa
kedokteran tak jarang terlalu disibukkan dengan urusan pribadi dan tugas-
tugas yang menumpuk, sehingga secara tidak sadar mereka menumbuhkan
sifat acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Yang kedua adalah dokter sebagai decision maker atau pengambil keputusan.
Dalam hal ini, dokter sangat berperan dalam membuat keputusan yang ilmiah
mengenai perawatan, tindakan, dan penggunaan teknologi dengan
mempertimbangkan keinginan pasien, nilai etik, serta tindakan terbaik untuk
pasien. Sikap mahasiswa yang harus diubah pada poin ini adalah bagaimana
kecekatan mereka dalam membuat keputusan yang baik tanpa harus
merugikan tiap-tiap pihak yang bersangkutan.
Aspek yang terdapat pada kriteria dokter ideal selanjutnya adalah
communicator. Seorang dokter harus mampus mempromosikan cara gaya
hidup sehat dan mampu memberikan penjelasan secara efektif kepada
pasien. Saat ini mahasiswa kedokteran masih belum bisa menerapkan aspek
ini terutama dibidang keefektifitasan berbicara terhadap orang lain. Bisa
dilihat dari bagaimana mereka selalu membolak-balikkan kata pada saat
berbicara pada lawan bicaranya, dan terkadang mahasiswa masih suka lupa
dengan siapa mereka berkomunikasi sehingga tata bahasa bicara yang
mereka pergunakan tidak sesuai dengan yang seharusnya mereka ucapkan
terhadap lawan bicaranya.
Community leader juga merupakan ciri-ciri dari seorang dokter ideal. Dengan
mendapatkan kepercayaan dari orang-orang disekitar tempat dokter bekerja,
mampu mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan promotif dan
preventif di lingkungannya.