Mengetahui,
Dosen Penanggungjawab
A. Latar Belakang
Kita dapat hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari, tetapi
kita perlu bernapas setiap beberapa detik. Hanya sedikit makhluk hidup yang
dapat tetap hidup lebih dari lima menit tanpa bernapas. Makhluk hidup perlu
bernapas untuk memasukkan oksigen dari udara dan mengeluarkan gas
buangan untuk melakukan respirasi. Respirasi adalah serangkaian reaksi
biokimiawi yang memerlukan oksigen untuk mengoksidasi zat-zat makanan
guna menghasilkan energi yang diperlukan oleh tubuh makhluk hidup untuk
melakukan berbagai aktvitas kehidupan, seperti bergerak, tumbuh, dan
bereproduksi.
Dalam pengertian sehari-hari, bernapas sekadar diartikan sebagai proses
pertukaran gas di paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi
tidaklah demikian. Pernapasan lebih menunjuk kepada proses pembongkaran
atau pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel tubuh untuk memperoleh
energi atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama adalah
karbohidrat.
Selain hewan, tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernapasannya,
umumnya diserap melalui daun (stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan
melakukan respirasi aerob. Bila dalam keadaan anaerob atau kurang oksigen,
jaringan melakukan respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang tergenang
air.
Keanekaragaman makhluk hidup baik dari jenis atau spesiesnya
menyebabkan adanya perbedaan sistem respirasinya baik dalam hal kuantitas
maupun kualitas. Kebutuhan oksigen kucing tentu akan berbeda dengan
kebutuhan oksigen cacing pita. Hal ini dikarenakan adanya faktor-faktor
internal maupun eksternal yang mempengaruhinya. Berdasarkan hal tersebut
diadakan praktikum yang berjudul “respirasi” untuk menyelidiki bagaimana
makhluk hidup membutuhkan oksigen, kemudian mengetahui kuantitas
pernapasan yang dialami oleh makhluk hidup yang berbeda baik dari ukuran
tubuh dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk
respirasinya.
2. Membandingkan kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis
dan ukuran berat tubuhnya.
C. Manfaat
Setelah melakukan praktikum mengenai respirasi, mahasisiwa dapat
membuktikan bahwa setiap organisme memerlukan oksigen dan setiap
organisme memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda-beda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel 1. Organisme yang sama dengan massa yang berbeda
Penunjukan skala
Menit ke
Belalang besar Belalang kecil
1 0,40 0,26
2 0,60 0,40
3 0,72 0,57
4 0,80 0,70
5 0,90 0,86
B. Analisis Data
a. Belalang besar
0,40
𝑣1 = = 0,400 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,60
𝑣2 = = 0,300 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,72
𝑣1 = = 0,240 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,80
𝑣1 = = 0,200 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,90
𝑣1 = = 0,180 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,400 + 0,300 + 0,240 + 0,200 + 0,180
𝑣̅ = = 0,264 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
b. Belalang kecil
0,26
𝑣1 = = 0,260 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,40
𝑣2 = = 0,200 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,57
𝑣3 = = 0,190 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,70
𝑣4 = = 0,175 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,86
𝑣5 = = 0,172 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,260 + 0,200 + 0,190 + 0,175 + 0,172
𝑣̅ = = 0,199 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
c. Kecoa besar
0,18
𝑣1 = = 0,180 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,34
𝑣2 = = 0,170 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,48
𝑣3 = = 0,160 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,60
𝑣4 = = 0,150 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,70
𝑣5 = = 0,140 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,180 + 0,170 + 0,160 + 0,150 + 0,140
𝑣̅ = = 0,160 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
d. Kecoa kecil
0,28
𝑣1 = = 0,280 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,43
𝑣2 = = 0,215 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,60
𝑣3 = = 0,200 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,85
𝑣4 = = 0,212 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,95
𝑣5 = = 0,190 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,280 + 0,215 + 0,200 + 0,212 + 0,190
𝑣̅ = = 0,219 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
e. Kecambah yang dikupas
0,06
𝑣1 = = 0,060 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,16
𝑣2 = = 0,080 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,21
𝑣3 = = 0,070 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,30
𝑣4 = = 0,075 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,37
𝑣5 = = 0,074 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,060 + 0,080 + 0,070 + 0,075 + 0,074
𝑣̅ = = 0,072 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
f. Kecambah yang tidak dikupas
0,01
𝑣1 = = 0,010 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,12
𝑣2 = = 0,060 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,17
𝑣3 = = 0,056 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,22
𝑣4 = = 0,055 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,29
𝑣5 = = 0,058 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,010 + 0,060 + 0,056 + 0,055 + 0,058
𝑣̅ = = 0,047 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5
A. Analisis Grafik
1. Organisme yang sama dengan massa yang berbeda
1
pergeseran eosin(skala)
0.8
0.6
0.4 Belalang besar
0
0 2 4 6
waktu (menit)
2. Organisme yang sama dengan massa yang berbeda
1
pergeseran eosin (skala)
0.8
0.6
0
0 2 4 6
waktu (menit)
1
pergeseran eosin (skala)
0.8
0.6
0.4 Belalang besar
0.2 Kecoa besar
0
0 2 4 6
waktu (menit)
4. Organisme yang berbeda dengan massa yang sama
1
0.8
pergeseran eosin (skala)
0.6
0.4 Belalang kecil
Kecoa kecil
0.2
0
0 2 4 6
waktu (menit)
5. Perbandingan kecambah yang dikupas dan tidak dikupas
0.4
pergeseran eosin (skala)
0.3
1
0.9
pergeseran eosin (skala)
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 Kecambah dikupas
0.3 Belalang besar
0.2
0.1
0
0 2 4 6
waktu (menit)
D. Pembahasan
1. Perbandingan Laju Respirasi Belalang Besar dan Belalang Kecil
Perbandingkan dua organisme sejenis dengan ukuran tubuh yang
berbeda yakni antara belalang berukuran tubuh besar dan belalang
berukuran tubuh kecil. Berdasarkan pengamatan diperoleh data bahwa
kecepatan rata-rata pernapasan belalang besar adalah 0,264 skala/menit dan
belalang kecil adalah 0,199 skala/menit. Ini menunjukkan bahwa kecepatan
pernapasan belalang bertubuh besar lebih tinggi daripada belalang bertubuh
kecil. Hal ini terjadi karena belalang besar memiliki sistem tubuh yang lebih
kompleks dibandingkan belalang kecil hal ini berimbas pada kebutuhan
oksigen. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan pernapasan organisme
bergantung pada ukuran tubuh organisme tersebut.
2. Perbandingan Laju Respirasi Kecoa Besar dan Kecoa Kecil
Perbandingkan dua organisme sejenis dengan ukuran tubuh yang
berbeda yakni antara kecoa berukuran tubuh besar dan kecoa bertubuh kecil.
Berdasarkan pengamatan diperoleh data bahwa kecepatan rata-rata
pernapasan kecoa besar adalah 0,160 skala/menit dan kecoa kecil adalah
0,0219 skala/menit. Seharusnya laju respirasi kecoa besar lebih besar
dibandingkan dengan kecoa kecil dengan berasumsi bahwa ukuran tubuh
yang besar harus disuplai dengan jumlah oksigen yang banyak. Namun,
kecoa besar yang digunakan memang sudah terlihat tidak bugar karena
telah berada pada botol tertutup semalaman sebelum digunakan. Selain itu,
beberapa organ seperti kaki belakang dan sayap kecoa besar terlepas. Hal
ini berbanding terbalik dengan keadaan kecoa kecil yang terlihat bugar dan
organ- oragannya masih utuh.
3. Perbandingan Laju Respirasi Belalang Besar dan Kecoa Besar
Perbandingan dua organisme yang berbeda namun dengan ukuran tubuh
yang sama yakni antara belalang besar dan kecoa besar. Berdasarkan
pengamatan diperoleh data bahwa kecepatan respirasi belalang besar adalah
0,264 skala/menit dan kecoa besar adalah 0,160 skala/menit. Hal tersebut
terjadi karena perbedaan aktivitas masing-masing organisme. Belalang
membutuhkan oksigen yang lebih agar dapat terbang dan melompat,
sedangkan kecoa yang mayoritas aktivitasnya tidak seperti belalang, yakni
hanya berjalan dan menetap di satu tempat. Hal ini menunjukkan bahwa
kecepatan pernapasan suatu organisme bergantung pada aktivitas dan jenis
organismenya.
4. Perbandingan Laju Respirasi Belalang Kecil dan Kecoa Kecil
Perbandingan dua organisme yang berbeda namun dengan ukuran
tubuh yang sama yakni antara belalang kecil dan kecoa kecil. Berdasarkan
pengamatan diperoleh data bahwa kecepatan respirasi belalang kecil
adalah 0,199 skala/menit dan kecoa kecil adalah 0,219 skala/menit. Hal ini
terjadi karena belalang yang digunakan telah kehilangan beberapa organ
tubuhnya seperti kaki belakang dan antenanya sehingga kebutuhan
oksigennya berkurang.
5. Perbandingan Laju Respirasi Kecambah yang Dikupas dan Tidak
Dikupas
Perbandingan dua organisme yang sama yakni antara kecambah yang
telah dikupas dan kecambah yang tidak dikupas. Berdasarkan pengamatan
diperoleh data bahwa kecepatan respirasi kecambah yang dikupas kulitnya
adalah 0,072 skala/menit dan kecambah yang tidak dikupas kulitnya
adalah 0,047 skala/menit. Hal ini menunjukkan bahwa kulit memperkecil
kecepatan respirasi kecambah dengan menghalangi biji dengan lingkungan
luar sehingga mempersempit lalu lintas penguapan.
6. Perbandingan Laju Respirasi Tumbuhan dan Hewan
Perbandingan dua organisme yang berbeda yaitu kecambah yang
dikupas dengan belalang besar. Berdasarkan pengamatan diperoleh bahwa
kecepatan respirasi kecambah yang dikupas kulitnya adalah 0,072
skala/menit dan belalang besar adalah 0,264 skala/menit. Hal ini
menunjukkan bahwa hewan memiliki kebutuhan oksigen yang lebih
banyak dibandingkan dengan tumbuhan. Hal terjadi karena hewan
melakukan pergerakan secara aktif sedangkan tumbuhan melakukan
pergerakan secara pasif.
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Setiap organisme memerlukan oksigen untuk bernapas karena oksigen
digunakan sebagai oksidator makanan dalam tubuh makhluk hidup untuk
diubah menjadi energi.
2. Kebutuhan oksigen setiap makhluk hidup berbeda-beda tegantung dari
ukuran tubuh, spesies, aktivitas, dan kelengkapan organ tubuh makhluk
hidup.
b. Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih memperhatikan kebersihan pipa
kaca berskala sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan skala.
2. Diharapkan kepada asisten agar dapat meningkatkan bimbingannya
sehingga praktikan dapat melakukan pengamatan dengan baik dan benar.
3. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan alat praktikum yang lebih
lengkap dan baik agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Biologi Dasar. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar Bagian Pertama.
Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.