Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Makalah
1. Mampu mendenifisikan definisi metode litbang atau penelitian
dan pengembangan
2. Dapat menjabarkan tujuan, ciri dan karakteristik dari metode litbang atau
penelitian dan pengembangan
3. Mampu membedakan penelitian metode secara konvensional dengan R&D
4. Dapat menyebutkan metode dan langkah dari R&D
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Penelitian dan pengembangan atau lit-bang (Bahasa Inggris :


Research and Devolopment, R and D, atau R&D) adalah kegiatan
penelitian dan pengembangan, dan memiliki kepentingan komersial dalam
kaitannya dengan riset ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang
teknologi. R and D atau litbang ini memegang peranan penting dan
menjadi indikator kemajuan dari suatu negara.
Penelitan dan pengembangan berkaitan dengan 2 (dua) proses
kegiatan yang berkelanjutan, yaitu penelitian dan pengembangan.
Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran
atau ketidakbenaran suatu asumsi danlatau hipotesis di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi
keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2OO2). Sedangkan pengembangan
merupakan klegiatan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
yang telah ada. (Sugiono, 2OO4).
Kegiatan pengembangan bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori
ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan
fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah
ada, atau menghasilkan teknologi baru (UndangUndang Republik
Indonesia Nomor i8 Tahun 2002).
Menurut Borg and Gall (1989), educational research and
development is a process used to develop and validate educational
product, artinya bahwa penelitian pengembangan pendidikan (R&D)
adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk pendidikan. Hasil dari penelitian pengembangan tidak
hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada melainkan juga
untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis.
Sugiyono (2009) berpendapat bahwa, metode penelitian dan
pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keektifan
produk tersebut (digunakan metode eksperimen).

Lebih lanjut Borg and Gall (1989) menyatakan bahwa untuk


penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang
bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic
research). Kemudian untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik
tersebut, digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk
teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan
eksperimen tersebut dinamakan penelitian terapan (applied research).
Adapun penelitian R & D bertujuan untuk menemukan, mengembangkan
dan memvalidasi suatu produk, dengan demikian penelitian R & D bersifat
longitudinal.

Produk-produk pendidikan yang dihasilkan dapat berupa


kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode
mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas
untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen,
sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain
(Sugiyono:2009). Senada dengan ini Sukmadinata (2008), mengemukakan
bahwa penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan pendekatan
penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa
berbentuk software maupun hardware. Produk software seperti program
untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran pelatihan,
bimbingan, evaluasi, manajemen,dan sebagainya. Sedangkan
produk hardware seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas
dan laboratorium, paket, atau program pembelajaran. Penelitian dan
pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan
saran-saran bagi perbaikan, penelitian dan pengembangan menghasilkan
produk yang langsung bisa digunakan.

B. Tujuan

Van den Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian


pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni :

1. Pengembangan Prototipe Produk

2. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan


evaluasi prototipe produk tersebut.

Sedangkan Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian


pengembangan atas dua tipe sebagai berikut :

1. Tipe pertama difokuskan pada pendesaianan dan evaluasi atas


produk atau program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang proses pengembangan serta mempelajari kondisi
yang mendukung bagi implementasi program tersebut.

2. Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program


pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini
adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan
dan evaluasi yang efektif.
C. Karakteristik dan Motif Penelitian Pengembangan

Menurut Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian


pengembangan antara lain :

1. Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang


berkaitan dengan upaya inovatif atau penerapan teknologi dalam
pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional dan
komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.

2. Pengembangan model, pendekatan dan metode pembelajaran


serta media belajar yang rnenunjang keefektifan pencapaian
kompetensi siswa.

3. Proses pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui


uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu dilakukan
sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan
kualitas pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dhn uji
coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan secara jelas,
sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik.

4. Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan


media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi dan
dilaporkan secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang
mencerminkan originalitas.

Sedangkan motif penelitian pengembangan seperti dikemukankan


Akker (1999) antara lain :

1. Motif dasarnya bahwa penelitian kebanyakan dilakukan bersifat


tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang
fokusnya pada analsis deskriptif yang tidak memberikan hasil yang
berguna untuk desain dan pengembangan dalam pendidikan.
2. Keadaan yang sangat kompleks dari banyknya perubahan
kebijakan di dalam dunia pendidikan, sehingga diperlukan
pendekatan penelitian yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).

3. Penelitian bidang pendidikan secara umum kebanyakan


mengarah pada reputasi yang ragu-ragu dikarenakan relevasi
ketiadaan bukti.

Terkait karakteristik dari R & D, Borg and Gall (1989)


menjelaskan empat ciri utama dalam penelitian R & D, yaitu:

1. Studying research findings pertinent to the product to be develop

Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari


temuan- temuan penelitian terkait dengan produk yang akan
dikembangkan.

2. Developing the product base on this findings

Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian


tersebut.

3. Field testing it in the setting where it will be used eventually

Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi


senyatanya di mana produk tersebut nantinya digunakan

4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.

Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan


yang ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.

Dari empat ciri utama R & D tersebut, memberikan gambaran


bahwa ciri utama R & D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal
tekait dengan produk yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut kemudian produk.

Adapun bidang kajian R & D menurut sumarno (dalam Ghufron,


2011) meliputi organisasi dan manajemen, pembiayaan,
mutu/pembelajaran, dan guru. Masalah-masalah di bidang organisasi dan
manajemen yakni terkait metodologi pengubahan perilaku sistemik
organisasi pendidikan, meliputi debirokratisasi struktural, demokratisasi
kultural, dan profesionalisme interaksional. Untuk masalah-masalah di
bidang pembiayaan pendidikan yakni meliputi model pembiayaan sekolah/
satuan penddikan, model penggajian guru, model pendanaan masyarakat,
dan model beasiswa.

Sementara masalah-masalah yang terkait bidang mutu


pembelajaran antara lain meliputi implementasi kurikulum, efektivitas
kinerja program (akselerasi, unggulan, pengembangan kultur, ujian akhir),
dan model-model pembelajaran aktif dan berbasis budaya. Sedangkan
masalah-masalah di bidang guru antara lain meliputi model diklat yang
efektif, model LPMP yang efektif sebagai pusat pengembangan karier
guru, model peningkatan insentive atau kesejahteraan guru, dan advokasi
profesi.

D. Perbedaan Penelitian Konvensional dengan R&D


Keterangan Penelitian Konvensional Penelitian R&D
Menemukan pengetahuan Mengembangkan
Sasaran penelitian baru atau memecahkan produk pendidikan yang
masalah khusus. efektif dan adaptable.
Prosedur Bersifat linear Bersifat siklis
Hasil penelitian match
Hasil penelitian seringkali
dengan kepentingan
Hasil Penelitian tak siap dioperasionalkan
pengembangan mutu
di bidang pendidikan
pendidikan.
E. Metode Penelitian Pengembangan (R&D)

Ada beberapa metode yang digunakan dalam penelitian


pengembangan, yaitu metode deskriptil evaluative, dan eksperimental.
Metode dekriptif digunakan dalam penelitian awal, untuk menghimpun
data tentang kondisi yang ada, mencakup

1. kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan


perbandingan atau bahan dasar untuk poduk yang akan
dikembangkan.

2. kondisi pihak pengguna seperti skala, huruf.

3. kondisi faktor pendukung dan penghambat mencakup


unsure manusai, sarana, dan prasarana, biaya pengelolaan,
dan lingkungan.

Metode evaluative digunakan untuk mengevaluasi uji coba


pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian
uji coba kemudian diadakan evaluasi baik hasil maupun proses. Metode
eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Dalam eksperimen pengukuran selain pada kelompok
eksperimen juga pada kelompok control. pemilihan kelompok eksperimen
dan control dilakukan secara acak.

F. Langkah –langkah Penelitian R&D


A) Model Sugiyono

Menurut Sugiyono (2009), langkah-langkah penelitian R & D


terdiri dari 10 langkah sebagai berikut: (1) Potensi dan masalah, (2)
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5)
Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba
pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal.
Secara skematik langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada
gambar berikut.

Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Sugiyono

Langkah-langkah tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut.

1. Potensi dan Masalah

Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi


adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila dapat
mendayagunakannya. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan
antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi
melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu
model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa
berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan
kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual


dan up to date, selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi dan studi
literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk
tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Studi ini
ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan
teoretis yang memperkuat suatu produk, khususnya yang terkait dengan
produk pendidikan, misal produk yang berbentuk model, program,
sistem, pendekatan, software dan sebagainya. Di sisi lain melalui studi
literatur akan dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan,
kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau
diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan
keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.

3. Desain Produk

Produk yang dihasilkan dari penelitian R & D ada banyak


macamnya. Untuk menghasilkan sistem kerja baru, harus dibuat
rancangan kerja baru berdasarkan penilaian terhadap system kerja lama,
sehingga dapat ditemukan kelemahan - kelemahan terhadap sistem
tersebut. Disamping itu dilakukan penelitian terhadap unit lain yang
dipandang sistem kerjanya bagus. Selain itu harus mengkaji referensi
mutakhir yang terkait dengan sistem kerja yang modern berikut indikator
sistem kerja yang baik. Hasil akhir dari kegiatan ini berupa desain produk
baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini masih bersifat
hipotetik karena efektivitasya belum terbukti, dan akan dapat diketahui
setelah melalui pengujian-pengujian. Desain produk harus diwujudkan
dengan gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan
untuk menilai dan membuatnya, serta akan memudahkan pihak lain untuk
memahaminya.
4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah


rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan
lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena
validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,
belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya
dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat
dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut,
berikut keunggulannya.

5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan


para ahli lainnya . maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.

6. Uji coba Produk

Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba
dahulu. Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan
produk tersebut yang diujicoba. Pengujian dapat dilakukan dengan
ekperimen yaitu membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja
lama dengan yang baru.
7. Revisi Produk

Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan


bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik dari sistem
lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut
dapat diberlakukan.

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada


revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa
sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup
yang luas. Dalam operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap harus
dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan
lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam perbaikan kondisi nyata


terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam
hal ini adalah sistem kerja.

10. Pembuatan Produk Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah


diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Sebagai
contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang
bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan
baik dari aspek teknologi, ekonomi dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk
memproduksi pengusaha dan peneliti harus bekerja sama.
B) Model R&D versi Borg dan Gall
Menurut Borg dan Gall (1989), penelitian R & D dalam
pendidikan meliputi sepuluh langkah, yakni: (1) Research and
Information colletion, (2) Planning, (3) Develop Preliminary form
of Product, (4) Preliminary Field Testing, (5) Main Product
Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Product
Revision, (8) Operational Field Testing, (9) Final Product
Revision, dan (10) Disemination and Implementasi.
Skema langkah-langkah tersebut ditunjukkan pada gambar berikut
:

Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian R & D menurut Borg dan Gall

Studi pendahuluan :
1. Studi pustaka (kajian teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan).
2. Survei awal lokasi penelitian untuk mengetahui profil fan
kemungkinan-kemungkinan jika model hasil pengembangan
diterapkan.
Perencanaan Penelitian :
1. Merumuskan tujuan penelitian.
2. Memperkirakan dana, tenaga, dan waktu.
3. Merumuskan kualifikasi peneliti dan bentuk-bentuk
partisipasinya dalam penelitian.
Pengembangan desain:
1. Menentukan desain produk yang akan dikembangkan (desain
hipotetik).
2. Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan
selama proses penelitian dan pengembangan.
3. Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan.
4. Menentukan deskripsi tugas pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian.
Preliminary Field Test :
1. Melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk.
2. Bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak
yang terlibat.
3. Uji lapangan awal dilakukan secara berulang-ulang sehingga
diperoleh desain layak, baik substansi maupun metodologi.
Main Field Test :
1. Melakukan uji efektivitas desain produk.
2. Uji efektivitas desain, pda umumnya, menggunakan teknik
eksperimen model pengulangan.
3. Hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik
dari sisi substansi maupun metodologi.

Operational Field Test :


1. Melakukan uji efektifitas dan adaptabilitas desain produk.
2. Uji efektifitas dan adaptabilitas desain melibatkan para calon
pemakai produk.
3. Hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap
diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi.
Diseminasi dan implementasi :
1. Melakukan sosialisasi model hasil pengembangan.
2. Pola sosialisasi bisa berupa seminar, pelatihan, dan publikasi.
C) Model R&D versi Baker dan Shutz
1. Merumuskan tujuan.
2. Mengembangkan prototype.
3. Mengelaborasi komponen-komponen.
4. Mengembangkan produk.
5. Menyusun instalasi.
6. Manufacturing.
7. Memasarkan produk.
Tahap konseptualisasi :
1. Pemetaan dan penajaman fokus konsep dan makna
pengembangan pendidikan dan pembelajaran.
2. Penetapan ruang lingkup ; sektor, jenjang, aras/level, dan
periodisasi.
3. Inventarisasi, analisis dan sintesis hasil-hasil penelitian dan
kebijakan pengembangan yang lalu.
4. Visi pegembangan pendidikan ke depan (tataran konseptual-
makro operasinal-mikro).
5. Koordinasi dan sinergi antar lembanga yang menggarap riset
dan pengembangan untuk mencegah duplikasi dan saling
tumpang tinih.
Tahap Insisiasi R&D
1. Persiapan SDM (peneliti, akademisi, pengembang, dan
analyst).
2. Sosialisasi dengan melibatkan pihak-pihak yang terlibat.
3. Review pendekatan, alternatif paradigma, desain & metodologi
penelitian yang sesuai untuk maksud pengembangan.
4. Intefrasi akademik, kelayakan operasional, signifikansi (teoritis
maupun praktis).
Tahap implementasi ;
1. Pengembangan dan perubahan dalam pendidikan dan
pebelajaran.
2. Implementasi riset pengembangan memperhatikan prinsip-
prinsip; problem riel. Sasaran pengembangan, bersifat on
going, dan melibatkan semua pihak.
Tahap Institusionalisasi
1. Kondisi untuk mempermudah transisi dari iklim
“pengembangan” ke iklim rutin.
2. Mengkondisikan terwujudnya sustainablitias kegiatan.
3. Hasil-hasil pengembangan harus diakomodasikan melalui
pelembagaan ke dalam struktur dan sistem yang sudah ada.

KESIMPULAN
Definisi dari Penelitian dan pengembangan atau lit-bang (Bahasa Inggris :
Research and Devolopment, R and D, atau R&D) adalah kegiatan penelitian dan
pengembangan, dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitannya dengan
riset ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang teknologi.

Tujuan dari metode lit-bang atau penelitian dan pengembangan adalah


Pengembangan Prototipe Produk ,Perumusan saran-saran metodologis untuk
pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut.Sedangkan ciri dan
karakteristik dari metode lit-bang atau penelitian dan pengembangan adalah
Masalah yang ingin dipecahkan adalah masalah nyata, Pengembangan model,
pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang rnenunjang
keefektifan pencapaian kompetensi siswa, Proses pengembangan produk, validasi
yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara terbatas perlu
dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan
kualitas pembelajaran., Proses pengembangan model, pendekatan, modul, metode,
dan media pembelajaran perlu didokumentasikan secara rapi.

Perbedaan dari penelitian konvensional dengan R&D adalah menurut sasaran


penelitian adalah penelitian konvensional menemukan pengetahuan baru
sedangkan penelitian R&D adalah mengembangkan produk pendidikan.Menurut
Prosedur penelitian konvensional bersifat linear sedangkan R&D bersifat siklis
dan menurut hasil penelitian,penelitian konvensional seringkali tak siap
dioperasionalkan dibidang pendidikan sedangkan penelitian R&D match dengan
kepentingan pengembangan mutu pendidikan.

Metode dan langkah dari R&D adalah potensi dan masalah kemudian
pengumpulan data kemudian desain produk,validasi desain,revisi desain,ujicoba
produk,revisi produk,ujicoba pemakaian,revisi prodak dan yang terakhir adalah
produk massal

Daftar Pustaka

http://library.unej.ac.id/client/search/asset/468 diunduh pada tanggal 19 Oktober


2016 pukul 21.20.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/HAND%20OUT%20MODEL%20%20R%
20&%20D.pdf diunduh pada tanggal 19 Oktober 2016 pukul 18.30.
http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/karya-tulis-ilmiah/839-
penelitian-r-a-d diunduh pada tanggal 19 Oktober 2016 pukul 19.25.
https://www.scribd.com/presentation/324273415/1-Model-Proses-Perubahan-
Perilaku-2014-Pak-Ikin diunduh pada tanggal 19 Oktober 2016 pukul 19.40.

Anda mungkin juga menyukai