Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
c) Bucket Konveyor
d) Bucket Elevator
3. Screw Konveyor
4. Pneumatic Konveyor
5. Gravity Konveyor
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas operasi teknik kimia 1. Selain
itu juga untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai
konveyor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konveyor
Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Konveyor
yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Berdasarkan material padatannya, alat transportasi (conveying equipment) dipilih
antara lain sebagai berikut :
Kapasitas material yang ditangani
Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.
Secara umum jenis/type konveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.Belt Konveyor
2.Chain Konveyor :
Scraper Konveyor
Apron Konveyor
Bucket Konveyor
Bucket Elevator
3.Screw Konveyor
4.Pneumatic Konveyor
5.Gravity Konveyor
3
2.1.1 Belt Konveyor
Belt Konveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt konveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis
dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas,
sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
Karakteristik dan performance dari belt konveyor yaitu :
a) Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
b) Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
c) Kapasitas tinggi.
d) Serba guna.
e) Dapat beroperasi secara continiue.
f) Kapasitas dapat diatur.
g) Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
h) Dapat naik turun.
i) Perawatan mudah.
4
Kelemahan -kelemahan dari belt konveyor :
a) Jaraknya telah tertentu.
b) Biaya relatif mahal.
c) Sudut inklinasi terbatas.
Kelebihan dari belt konveyor adalah sebagai berikut :
a. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
b. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan.
c. Membutuhkan sedikit ruang.
d. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan material.
e. Menurunkan polusi udara.
f. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 18°.
g. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
h. Kapasitas tinggi.
i. Serba guna.
j. Dapat beroperasi secara continiue.
k. Kapasitas dapat diatur.
l. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
m. Dapat naik turun.
n. Perawatan mudah.
Kemungkinan letak kerusakan pada belt konveyor :
a. Pada belt akan kendor atau tidak kencang lagi bila digunakan pada beban
yang berubah- ubah.
b. Idle drum dapat terganggu bila Skrapper depan kotor karena material yang
diangkut berdebu atau berbatu.
c. Impact roller (rol penyangga utama) bila belt terkena pukulan beban atau
beban yang keras.
5
Cara mengatasi kerusakan pada belt konveyor :
Untuk belt yang sudah kendor atau tidak kencang dapat menggunakan
Take Up yang berfungsi untuk mengencangkan belt agar tidak kendor.
Skrapper depan di periksa secara berkala sehingga tidak ada material
masuk pada idle drum dengan belt.
Impact roller (rol penyangga utama) umumnya bagian depan sering diberi
sprocket dari karet sehingga belt bertahan lama.
Prinsip kerja:
Belt konveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan
drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang
lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan
kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor
dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang
menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya
paling ujung atau ekor dari unit Belt konveyor dimana material di pindahkan
tanpa penngerak. Roller: adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
struktur belt konveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya.
6
Fungsi Belt Konveyor :
Fungsi belt konveyor adalah untuk mengangkut berupa muatan satuan
(unit load) atau muatan curah (bulk load) dengan kapasitas yang cukup besar, dan
sesuai dengan namanya maka media yang digunakan berupa ban (Anonim1,
2010). Prinsip kerja belt konveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley.
Konstruksi dari belt konveyoradalah :
1. Konstruksi arah pangangkutan horizontal
2. Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring
3. Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal
Alat ini banyak dipakai, disamping bersifat kontinyu, penggunaan powernya lebih
rendah.
•Jarak tempuh dapat bermil-mil
•Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.
•Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.
•Kemiringan : maksimum 30o, biasanya 18 – 20o.
Sifat alat :
1. bahan yang ditransfer tidak mengalami pengecilan ukuran,
2. sederhana, paling banyak digunakan,
3. sudut naik (elevasi) terbatas,
4. baik untuk mengangkut tepung, granular, gumpalan,
5. tidak baik untuk mengangkut bahan yang mudah terbawa angin.
Kapasitas (banyaknya padatan/watu) belt konveyortergantung :
a. bulk density bahan,
b. sudut gelincir bahan
c. ukuran bahan,
d. lebar belt,
e. kecepatan belt,
f. elevasi pengankutan.
7
Kecepatan belt tergantung :
ukuran bahan, sifat material yang dibawa, lebar belt.
Kecepatan maksimum dibatasi oleh timbulnya pendebuan bahan yang dibawa
karena resistansi udara. Kecepatan minimum dibatasi oleh keperluan discharge
sistemnya. Bagian-bagian belt konveyor dapat dilihat pada gambar 2.3.
8
Outlet chuter = untuk pengeluaran material
Idle drum = drum yang mengikuti putaran drum yang lain
Take up = peralatan untuk mengatur tegangan ban agar selalu melekat pada drum,
karena semakin lama ban dipakai akan bertambah panjang, kalau tidak diatur
ketegangannya ban akan menjadi kendor.
Belt cleaner = peralatan pembersih belt agar belt selalu dalam keadaan bersih.
Belt cleaner ada beberapa macam :
1.Semacam plat yang agak runcing (Skrapper)
2.Semacam kawat baja yang berputar (revolving brush)
Belt konveyor terdiri dari beberapa bagian –bagian penting, antara lain :
1. Cover Rubber
Cover rubber adalah lapisan karet sintetis yang mempunyai elastisitan
tinggi dan tahan gesek. Cover rubber berfungsi untuk melindungi lapisan penguat
dari curahan, gesekan dan benturan material pada saat loading (pemuatan) agar
ply sobek atau rusak.Alasan penggunaan karet adalah untuk melindungi ply
karena karet memiliki elastisitas tinggi dan tahan gesek, namun karet tidak
9
memiliki tegangan tarik yang baik. Sedangkan lapisan ply tidak tahan terhadap
gesekan dan benturan namun memiliki tegangan tarik yang baik. Penentuan
pemakaian jenis Grade Cover Rubber adalah berdasarkan kondisi operasi dan
jenis material yang dibawa. Selain itu ada cover rubber sintetis, antara lain:
SBR : Styrene Butadiene Rubber untuk membawa material panas mulai dari
temperature 100 (heat resistant).
ABR : Acrylonitrile Butadiene Rubber untuk membawa material yang
mengandung minyak dan bahan kimia (oil resistant) .
NEOPRENE : dipakai pada tambang bawah tanah (flame/Fire Resistant konveyor
Belting).
Cover rubber terdiri atas dua bagian, yaitu :
a. Top cover
Adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan material. Top cover
biasanya disebut Carry cover (lapisan pembawa). Top cover selalu menghadap
keatas dan lebih tebal daripada bottom cover. Pada operasi normal, top cover akan
lebih cepat rusak daripada bottom cover karena top cover langsung mengalami
benturan dan gesekan pada saat material dimuat. Tebal dari top cover adalah 1
mm s/d 8 mm untuk Fabric belt dan 5 mm s/d 18 mm untuk Steel cord belt.
b. Bottom Cover
Adalah karet lapisan bawah yang berhadapan langsung dengan pully dan roller
pembalik (Return Roller).Bottom cover sering juga disebut dengan pully cover.
Pada umumnya bottom cover lebih tipis dari pada top cover, karena bottom cover
tidak bersentuhan langsung dengan material. Tebal Bottom cover adalah 1 mm s/d
4 mm untuk fabric belt dan 2 mm s/d 8 mm untuk steel cord belt.
2. Tie Rubber
Tie Rubber adalah lapisan karet diantara ply. Tie rubber juga sering
disebut Tie gum atu Skim rubber. Tie rubber berfungsi untuk melekatkan ply satu
dengan yang lainnya pada fabric belt, dan melekatkan sling baja dengan cover
rubber pada steel cord belt. Tebal tie rubber adalah 0.5 mm s/d 1 mm untuk fabric
belt dan 2 mm untuk steel cord belt. Tie rubber tidak tahan benturan dan gesekan.
10
Spesifikasi tie rubber yang umum digunakan untuk belt konveyor adalah sebagai
berikut:
Tensile strange : 250 Kg/m2
Elongation : 500%
Abrasion : 110 M3
12
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas.Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.Hal
ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah.Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari
baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti
murah.
Prinsip Kerja Alat
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai.Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )
13
Gambar 2.5 Chain Sliding
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi.Hal ini tidak cocok untuk
peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
14
Chain konveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus
menerus, membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai digerakkan
oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang disampaikan.
Chain konveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban unit
berat, misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri.Konveyor ini bisa rantai
tunggal atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai,
gesekan menarik beban ke depan .
Banyak sektor industri menggunakan teknologi rantai konveyor di lini
produksi mereka.Industri otomotif biasanya menggunakan sistem rantai
konveyor untuk menyampaikan bagian mobil.
16
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan
plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Apron konveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket,
apron/slat, travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron konveyor
digunakan untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara
horizontal maupun membentuk sudut inklinasi.Konveyor ini secara luas
digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara, industri
permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt konveyor, apron
konveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar,
abrasive, dan material panas (bahan cor, tempa, foundry sand).Apron konveyor
memiliki kapasitas pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena
dilengkapi dengan papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron
konveyor tisdak jauh berbeda dengan belt konveyor, kecuali susut inklinasinya
dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse
cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m -
8 m).
Karakteristik dan performance dan apron konveyor:
a) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
b) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang
besar.
e) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
a) Kecepatan yang relatif rendah.
b) Kapasitas pengangkutan yang kecil
c) Hanya satu arah gerakan
d) Kontruksi apron dan rantai yang berat
e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi
17
f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik
20
Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
21
Gambar 2.15 Bucket Elevator pada industri
Gambar 2.16 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut
flight
23
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja (Gambar 2.18),
Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling
sederhana (Gambar 2.18-a) hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah
lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari
kayu.
Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah
pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor.Gambar 2.18-b
menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat
dari besi.
25
dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem, cairan kental
seperti molasses, tas panas dan gula.
Screw konveyor banyak dipakai pada indutri seperti :
Industry kimia seperti Titanium dioxide, carbon black, calcium carbonate,
powdered lime, rubber, detergent powders and sulphur dan lain-lain.
Makanan seperti Cake mixes, soup mixes, gravy mixes, cocoa powder,
keju, permen, susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.
Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide,
clay, calcium carbonate.
Prinsip kerja :
Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkan oleh motor gear.Konveyor dibuat dengan ukuran panjang 8-12 ft yang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu.Diameternya bervariasi dari 3
sampai 24 inci.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive
end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw konveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as sentral.
Screw konveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan
mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati konveyor.Pada umumnya srew konveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal.Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga
dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas 15%, Elevasi 150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
26
Gambar 2.21 Screw Conveyor Pada Industri
a. Poros
27
Poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan
antara puntir dan lentur, juga ada poros yang mendapatkan beban tarik atau
tekan.Hal ini menyebabkan terjadinya kelelahan, tumbukan atau pengaruh
konsentrasi tegangan. Poros dengan diameter berbentuk tirus dan atau mempunyai
alur pasak akan lebih rawan mengalami kerusakan.
Timbulnya getaran yang merugikan dan suara yang berisik, yang
diakibatkan lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar.
Korosif bila kontak dengan fluida.
b. Pasak
Mudah mengalami pemanasan, karena kekuatan pasak yang lebih rendah
dibanding dengan poros.
28
2.1.8 Pneumatic Konveyor
Konveyor yang digunakan unluk mengangkut bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic
konveyor).Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh
aliran udara.
Prinsip Kerja
Sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan
sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan
terhisap naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian,
aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju
siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu,
debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan
jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
a) Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
b) Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
c) Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana (Gambar 17), sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan
sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan
padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke
pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak
penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
29
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis.Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan
berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe
konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan
lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya
lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang
sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
Kemungkinan letak kerusakan pada konveyor ini adalah jika bahan-bahan
yang akan diangkut mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan
kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan.
Cara Mengatasi Kerusakan :
Sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa hal
ini dimaksudkan untuk mencegah debu yang dapat membahayakan
pompa.
30
Gambar 2.22 Bagian Penumatic Conveyor
31
Gambar 2.24 Bagian-BagianPenumatic Conveyor
32
2.1.9 Gravity Konveyor
33
Dalam penggunaannya, rol atau roda dimasukkan ke dalam suatu batang /
rangka (frame spacer) yang kemudian disatukan dalam satu badan (channel
frame) seperti pada gambar berikut :
34
Gambar 2.26 Bagian-Bagian Konveyor Rol
Pemasangan rol harus minimal 3 rol yang berada dibawah bahan yang
diangkut, jika tidak, bahan akan bergerak tidak sempurna dan menimbulkan
kerusakan pada bahan yang diangkut, seperti dapat dilihat pada gambar berikut :
36
Gambar 2.29 Bagian-Bagian Konveyor Roda
Kelebihan :
37
BAB III
KESIMPULAN
Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.Pemilihan konveyor
dilihat dari jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian posisi bahan yang
akan diangkut. Jumlah bahan yang akan diangkut dan kecepatan pengangkutan
yang diperlukan.
Untuk bahan yang bervolume besar, maka digunakan belt konveyor.
Sedangkan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya dekat digunakan screw konveyor. Dan pengangkutan yang
membutuhkan kecepatan aliran digunakan pneumatic konveyor yang mengalir
dengan menggunakan bantuan udara bertekanan.
38