Anda di halaman 1dari 86

1

DR. Dr. SUTOTO, M.Kes


Ketua Eksekutif
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Fakultas Kedokteran
Univ Diponegoro (S1)
Magister Manajemen RS
Univ. Gajahmada (S2)
Manajemen Pendidikan
Univ Negeri Jakarta (S3)
(Cumlaude)
 Ketua KARS tahun
2014-2018
 Dewan Pembina
MKEK IDI Pusat

 Dewan Pembina AIPNI (Asosiasi Institusi Pendidikan


Ners Indonesia)
 Anggota Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan R.I
 Dewan Penyantun RS Mata Cicendo, Pusat Mata
Nasional
 Ketua umum PERSI ( tahun 2009-2012 & tahun
2012-2015)
 Sesditjen Binyanmed / Plt Dirjen BinYanmed
Kemkes R.I. ( Feb- Juli 2010)
 Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS):
 Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta
2005-2010
 Direktur Utama RSUP
Fatmawati Jakarta 2001
– 2005
 Direktur RSUD
Banyumas Jawa Tengah
1992-2001
 Ketua :IRSPI (Ikatan RS
Pendidikan Ind) Th
2005-2008
 Ketua :ARSPI (Asosiasi
RS Pendidikan Indo-
nesia) (2008-2010)
 Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta Metropolitan)
2008-2010

Email : sutotocokro@gmail.com
HP : 081381134839
PERUBAHAN PARADIGMA RUMAH SAKIT
STANDAR AKREDITASI BARU

1. Tujuan utama Peningkatan mutu dan


keselamatan pasien
2. Standar Akreditasi harus dinamis
3. Peran direktur  sangat sentral
4. Pelayanan berfokus pada pasien
5. Keselamatan Pasien harus diutamakan
6. Kesinambungan pelayanan
7. Perbaikan terus menerus
8. Kepatuhan terhadap SPO
AKREDITASI MEMINTA
BUKTI PENERAPAN STANDAR
APAKAH MUNGKIN SEORANG
PETUGAS RS YANG TIDAK
MENCUCI TANGAN SEBELUM
MEMEGANG PASIEN
“MENCELAKAKAN PASIEN “ ?
• Luka
Operasi
Terinfeksi
MRSA
SETIAP STAF KLINIS HARUS
MENCUCI TANGAN SESUAI
STANDAR WHO, DAN
MENERAPKAN FIVE MOMENT FOR
HAND HYGINE
PERMUKAAN YG BIASA TERKONTAMINASI MRSA
• DAPATKAH SORANG PETUGAS YANG
TIDAK PATUH TERHADAP SPO
”MEMBUNUH PASIEN” ?
• Paralytic agent vs antacid
KARS
Pancuronium (Pavulon)
vs Pantoprazole

• Paralytic agent vs antacid


KARS
SATU-SATU NYA BADAN AKREDITASI YANG MENGAKREDITASI
BADAN AKREDITASI
PELAYANAN KESEHATAN
DI SELURUH DUNIA
SEBAGAI
INTERNATIONAL ACCREDITATION BODY
KOMISI AKREDITASI RUMAH
SAKIT

KARS
MEMPEROLEH AKREDITASI ISQUA
BEBERAPA BADAN AKREDITASI DUNIA YANG TELAH
MEMPEROLEH PENGAKUAN DARI
ISQua
DAN KINI SAATNYA
………………………………………….
INDONESIA
MAJU KE PANGGUNG
INTERNASIONAL
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
SEBAGAI BADAN AKREDITASI RUMAH SAKIT
INTERNASIONAL
HASIL PENILAIAN SURVEI
AKREDITASI REGULER

15 BAB

12 BAB

8 BAB

4 BAB
HASIL PENILAIAN SURVEI
AKREDITASI REGULER

15 BAB

12 BAB

8 BAB

4 BAB
PERDANA
HASIL PENILAIAN SURVEI AKREDITASI REGULER

INTERNATI
ONAL
ACCREDITA
15 BAB TION
BY KARS
12 BAB

8 BAB

4 BAB
PERDANA
PRINSIP ETIKA DALAM ISQua

Semua pengambilan keputusan Buktinya dapat meliputi:


dan perilaku dipandu oleh • informasi yang diperoleh selama
seperangkat prinsip etika yang proses penilaian eksternal diamankan
tegas atau tata-perilaku termasuk pada semua tingkatan di organisasi,
hal-hal berikut: termasuk komite-komite dan pihak
1. kerahasiaan informasi lain yang bertindak atas nama
tentang klien dan personalia organisasi tersebut
2. menghindari benturan • informasi tentang organisasi peserta
kepentingan tertentu tidak diungkapkan kepada
3. proses penanganan keluhan pihak ketiga mana pun tanpa ijin
tertulis organisasi tersebut kecuali
4. independensi dan objektivitas kalau hukum mewajibkan pengung-
5. mendorong staf kapannya. Dalam hal ini organisasi
memperhatikan etika. tersebut akan diberitahukan
PRINSIP INDEPENDENSI SURVEIOR
DALAM ISQua
• memastikan bahwa staf dan
surveior bebas dari pengaruh
pihak-pihak yang memiliki
kepentingan langsung dalam
pelayanan dan keputusan
tentang akreditasi/ sertifikasi
KARS SEBAGAI BADAN INDEPENDEN

• Independen organisasi
• Independensi surveyor
• Independensi Pengambilan keputusan survei

29
1. INDEPENDENSI ORGANISASI

• Sebagai Organisasi di luar


Kementerian Kesehatan,
bebas dari intervensi
pemerintah, tetapi wajib
melaporkan hasil penilaian
kelulusan kepada
pemerintah
• Tidak mendapat bantuan
finansial anggaran dari
pemerintah karena
dikawatirkan akan
mempengaruhi pengambilan
keputusan kelulusan KARS
2. INDEPENDENSI SURVEIOR
• Tidak berasal dari RS dimana dia bekerja
• Tidak pernah menjadi karyawan di RS yang disurvei
• Tidak berasal dari RS yang diduga menjadi kompetitor
RS yang dinilai
• Survieor tidak berhubungan family dengan direksi RS
yang disurvei
• Tidak boleh menerima uang dari RS yang di survei
• Bila mendapat tanda kenangan, harga kurang dari 1
(satu juta rupiah)
SURVEIOR TIDAK BOLEH MELAKUKAN SURVEI PADA:

1. Rumah Sakit di mana surveior sebelumnya pernah


bekerja di posisi senior.
2. Rumah Sakit dimana surveior memiliki hubungan
pribadi dengan pemilik atau pimpinan rumah sakit
3. Rumah Sakit yang disurvei oleh surveior tersebut
dalam tiga tahun terakhir.
4. Rumah Sakit kompetitor dari rumah sakit dimana
surveior bekerja
5. Rumah Sakit diberikan kesempatan dan dapat
mengajukan keberatan terhadap masuknya surveior
tertentu dalam tim survei tetapi Rumah Sakit wajib
memberikan alasan yang sah alasan dari keberatannya
terhadap surveior tersebut.
LEVEL OF
SURVEYOR

1. Surveior Verifikator
2. Surveior Program Khusus
3. Surveior Program Reguler
4. Ketua Tim Survei
5. Pembimbing
6. Konsilor
33
3. INDEPENDENSI PROSES SURVEI DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SURVEI
Sistem secara otomatis akan mengumumkan hasil
Permintaan survei pada website nya KARS
oleh RS
Sistem akan mengirim email kepada ketua
Sistem mengacak eksekutif KARS untuk approval
15 pilihan surveior
Konsilor mengambil keputusan kelulusan tanpa
Survior dihubungi mengetahui RS yang disurvei dan siapa surveiornya
Dan bila ACC karena datanya di enkripsi. 
Konsilor meng-upload hasil.
Approval oleh staf Sistem akan mengirim email ke Konsilor. Untuk
KARS ke sitem mengecek hasil survei.

Surveior mendapat
email surat tugas dan
• Survei dilakukan oleh surveyor,
password untuk down
load instrumen hasil survei di upload.
35
SURVEYOR FIRE WALL

WORKSHOP

BIMBINGAN SURVEI
SURVEI
SIMULASI

36
PERAN ASESOR INTERNAL
DALAM PERSIAPAN AKREDITASI

37
PERAN DIREKTUR Patuh terhadap
peraturan &
perundangan RS

PIMPINAN RS
Menetapkan
regulasi di RS

Sistem monev
terhadap Menjamin
regulasi yg kepatuhan staf
ditetapkan pimp terhadap regulasi
yg ditetapkan
oleh pimpinan

Rangkuman Bab Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengarahan


PERAN DIREKTUR Patuh terhadap
peraturan &
perundangan RS

PIMPINAN RS
PERAN Menetapkan
ASESOR regulasi di RS
INTERNAL

Sistem monev
terhadap Menjamin
regulasi yg kepatuhan staf
ditetapkan pimp terhadap regulasi
yg ditetapkan
oleh pimpinan

Rangkuman Bab Tata Kelola Kepemimpinan dan Pengarahan


ASESOR INTERNAL
• Tugas: Melakukan evaluasi terhadap implementasi
kualitas pelayanan dan keselamatan pasien dengan
menggunakan instrumen yang digunakan oleh
surveior KARS.
• Instrumen yang digunakan:
1. Check-list Telaah Dokumen
2. Format telaah rekam medis tertutup
3. Format telaah pemeriksaan fasilitas
4. Form Kajian Tenaga keperawatan
5. Form Kajian Tenaga Kesehatan profesional lainnya
6. Lembar kualifikasi staf medis dll
PERAN ASESOR INTERNAL
1. Melakukan evaluasi terhadap
implementasi kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien:
2. Melakukan monitoring kepatuhan staf
terhadap kebijakan dan SPO
3. Melakukan self assesmen
CEK-LIS: TELAAH DOKUMEN
KEGIATAN
PELAKSANAAN SURVEI
1. Perkenalan
2. PRESENTASI DIREKTUR TTG PENINGKATAN MUTU ,
KESELAMATAN PASIEN, dan MDGs (Tidak Boleh Diwakilkan)
3. Telaah Dokumen
4. Telaah Rekam Medik Tertutup
5. Telusur Pasien, Telaah Rekam Medik Terbuka
6. Telusur Lingkungan  Periksa Fasilitas
7. Telusur KPS
8. Presentasi FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical
Pathways,Risk Manajemen Dan IKP (Insiden Keselamatan
Pasien)
9. Wawancara Pimpinan
10. Exit Conference
JADWAL ACARA SURVEI AKREDITASI, RS < 300 tempat tidur – 3 hari

Hari Pertama
Waktu Surveior Manajemen - MJ Surveior Medis - MD Surveior Keperawatan - PW
08.00 – 8.30 Pembukaan pertemuan
 Perkenalan
 Penjelasan jadwal acara survei (Ketua Tim Surveior)
08.30 – 9.30 Petemuan Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien & MDGs
(Presentasi Direktur Utama / Direktur RS tentang Program PMKP & MDGs)
Semua surveior
09.30 - 9.45 REHAT KOPI
Surveior meminta
1. Daftar pasien pulang empat bulan terakhir dan memilihnya,
disiapkan utk telaah RM Tertutup
2. Daftar pasien rawat inap hari ini dan memilihnya, disiapkan utk Telusur pasien
09.45 -12.00 Telaah dokumen Telaah dokumen Telaah dokumen
MPO, PMKP, MFK, TKP, KPS, APK, AP, PP, PAB, MKI, SKP, HPK, PPI, PPK, MDGs,
MKI* KPS* KPS*, MKI*.
12.00 -12.30 Telaah Rekam Medis Tertutup (Staf terkait , Panitia Rekam Medis, DPJP, Keperawatan)
Perencanaan Telusur Pasien
12.30 -13.30 ISHOMA
13.30 -15.30 Telusur Sistem Manajemen Telusur Individu Telusur MDGs
Data APK, AP, PP, PAB Telusur HPK, PPK, SKP, PPI
Telusur MPO
15.30 -16.00 Pertemuan Tim Surveior
Hari Kedua
08.00-08.45 Klarifikasi dan masukan
(Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk klarifikasi)
08.45- 09.00 REHAT KOPI
09.00- 12.00 Telusur MFK Telusur Individu Telusur HPK, PPK, SKP, PPI
APK, AP, PP,
PAB

12.00- 13.00 ISHOMA


13.00- 14.30 Telusur Telusur APK, AP, Telusur
MFK PP, PAB HPK, PPK, SKP, PPI
14.30 -15.30 Rumah Sakit mempresentasikan tentang :
 FMEA, Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis/Clinical Pathway, Manajemen
Risiko, Insiden Keselamatan Pasien, dll
 Dihadiri oleh seluruh Surveior
15.30 Surveior meminta daftar pegawai, dan mengambil secara sampling masing2
sejumlah 5 (total 20 file) utk Telusur KPS
15.30 -16.00 Pertemuan Tim Surveior
Hari Ketiga
08.00- 09.00 Klarifikasi dan masukan
(Pertemuan surveior dengan para pimpinan RS untuk klarifikasi)

09.00- 10.00 Wawancara Pimpinan


(TKP)

10.00–11.15 Telusur Lanjutan


MKI

11.15- 11.30 REHAT KOPI


11.30–13.00 Telusur KPS
 MJ : KPS teknisian medis & non klinis
 MD : KPS Medis
 PW : KPS Keperawatan

13.00–14.00 ISHOMA
14.00–15.00 Penyusunan Laporan
15.00–16.00 Exit Conference
Penutupan
CARA DAN PROSES SURVEI

METODE TELUSUR (TRACER


METHODOLOGY)

Metode evaluasi untuk menelusuri sistem


pelayanan RS secara efektif dengan
mencari bukti bukti implementasi mutu
pelayanan dan keselamatan pada
pelayanan pasien yg dirawat di rumah
sakit
SURVEI UNTUK MENCARI BUKTI-
BUKTI IMPLEMENTASI

• Setiap staf RS harus dapat menggunakan APAR dan


melakukan evakuasi pasien bila terjadi kebakaran
• Setiap staf klinis harus dapat melakukan susitasi
jantung paru (RJP/CPR)
• Setiap staf RS harus dapat memperagakan cuci
tangan sesuai standar WHO
• Staf klinis harus dapat memperagakan/menjelaskan
menerma perintah lisan/via telepon
• Seluruh ijazah staf klinis harus di verifikasi dari
sumber aslinya
• dll
Metode Telusur
1. Telusur individual/Pasien
2. Telusur sistem
1. penggunaan data
2. manajemen obat
3. pencegahan pengendalian infeksi
3. Telusur lingkungan : menilai kepatuhan
melaksanakan standar manajemen lingkungan,
manajemen kedaruratan
4. Telusur program spesifik
1. fokus pada masalah atau topik spesifik, terkait
keselamatan
2. integrasi laboratorium
2. TELAAH DOKUMEN

• POKJA DAN KA INSTALASI MEMPERSIAPKAN


SEMUA DOKUMEN SECARA TERATUR
PERKELOMPOK SURVEIOR
• SURVEIOR MENGGUNAKAN CHECK-LIST
DOKUMEN
• KA UNIT DAN INSTALASI
MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR
TELAAH REKAM MEDIS: TERTUTUP

• SURVEIOR AKAN MEMINTA DAFTAR PASIEN PULANG 4


(EMPAT ) BULAN KEBELAKANG
• MENGAMBIL SECARA RANDOM SAMPLING REKAM
MEDIS TERSEBUT
• MENGGUNAKAN CECK-LIST TELAAH REKAM MEDIS
TERTUTUP UNTUK MEMANTAU KEPATUHAN TERHADAP
BERBAGAI STANDAR YANG HARUS
DIDOKUMENTASIKAN DALAM REKAM MEDIS
TELUSUR REKAM MEDIS TERBUKA
• Meminta Daftar Pasien Yang Dirawat Hari itu
• (High volume, High risk, Operasi, Hemodialisis,
ekselensi RS)
• Telusur di ruang rawat
• RS diminta menghadirkan DPJP dan perawat
yang bertanggung jawab terhadap pasien
(Perawat Primer)
• Wawancara terhadap pasien dan DPJP dan
Perawat
SEKIAN

56
• Menyadari posisinya sebagai organisasi yang
berperan dalam tugas mulia KARS yang menjadi
pelopor dan motivator, sekaligus memfasilitasi
serta membimbing RS untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien maka organisasi
KARS adalah “ pejuang mutu “ yang harus selalu
mengingat tugas mulia tersebut yang dilandasi oleh
semangat ingin melayani, membimbing dan
memfasilitasi, selalu berusaha untuk memberikan
yang terbaik dan mengedepankan kepentingan
orang dan organisasi yang dilayani.
• Bahwa upaya peningkatan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien rumah sakit
merupakan hal yang utama dan sangat
tergantung pada karakter, motivasi dan
profesionalisme SDM yang terlibat dalam
pelayanan, pada lingkungan kerja yang aman
dengan sarana prasarana dan peralatan yang
memadai.
• Melalui proses akreditasi (evaluasi secara
terus menerus) maka kita berharap bisa
memastikan bahwa pasien dan masyarakat
akan memperoleh pelayanan rumah sakit
yang bermutu dengan mengutamakan
keselamatan pasien, diselenggarakan dengan
menerapkan standar profesi yang baik, serta
memperhatikan aspek efektivitas dan
efisiensi pelayanan .
• KARS percaya dan yakin akan memberikan
evaluasi dan saran-saran terhadap rumah
sakit untuk menuju organisasi yang
berkualitas pada semua aspek baik strategi
maupun taktis operasional secara
berkelanjutan.
1. Fokus pelayanan terhadap pelanggan.
2. Informasi yang akurat dengan akuntabilitas yang
tinggi.
3. Keseragaman dan konsistensi dalam operasional,
dengan meminimalisir variasi.
4. Fokus terhadap hasil akhir, target dan misi
organisasi
5. Menjalankan sistim review / audit internal yang
efektif
6. Sistem yang berkomitmen terhadap peningkatan
kinerja
lanjutan
7. Menurunkan tingkat birokrasi dan dan waktu
yang tidak produktif
8 . Menurunkan resiko dan masalah tanggungan (
liabilities)
9. Penurunan tingkat kesalahan pekerjaan yang
berulang – ulang .
10 . Reputasi sebagai organisasi pembelajar
(learning organization )
11. Pengakuan public sebagai organisasi yang
focus terhadap mutu
ETIKA ORGANISASI

1. Prinsip Kepatuhan peraturan


2. Prinsip Kerahasiaan
3. Prinsip menghindari Konflik kepentingan.
4. Prinsip Kejujuran
5. Prinsip Persamaan perlakuan
PRINSIP KEPATUHAN THDP
PERATURAN

• KARS memiliki prinsip untuk selalu patuh,


taat dan menghormati seluruh peraturan
perundangan yang berlaku.
• KARS wajib mengetahui, mematuhi dan
melaksanakan seluruh peraturan
perundangan yang berlaku sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya .
PRINSIP KERAHASIAAN
• KARS berkewajiban menjaga dan melindungi segala
informasi yang tentang intern KARS dan rumah sakit
yang dilayani, dan dilarang menyampaikan informasi
kepada pihak ketiga kecuali oleh Pimpinan KARS pada
kondisi tertentu .
• KARS berkewajiban menjaga dan melindungi kehormatan
para pelanggan KARS , dengan tidak menyebar luaskan
hal-hal yang diketahuinya berkaitan dengan pelaksanaan
dan hasil akreditasi atau hal-hal yang bersifat pribadi.
• KARS berkewajiban menyimpan dan menjaga agar
dokumen yang memuat data-data KARS dan rumah sakit
yang dilayani tidak berada pada yang tidak berhak.
MENGHINDARI KONFLIK
KEPENTINGAN
• KARS membuat upaya terbaik untuk memperoleh
informasi tentang berbagai afiliasi dari surveior dan
pegawai dan akan menjamin , sejauh mungkin , tidak
ada konflik kepentingan baik secara profesional
maupun pribadi ketika melaksanakan tugas dan
terutama ketika mengorganisir tim survey untuk
rumah sakit manapun.
• Surveior tidak harus dan tidak diharapkan untuk survei
dalam kasus di mana ada konflik kepentingan untuk
situasi sbb :
PRINSIP KEJUJURAN
1. KARS menjunjung tinggi kejujuran dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya ,
dengan tidak melakukan manipulasi terhadap
data ataupun kejadian yang sesungguhnya
terjadi.
2. KARS selalu terbuka dalam menerima saran
dan kritik yang positif demi peningkatan
kompetensi dan mutu pelayanan KARS .
3. KARS dalam melaksanakan kewajibannya
tidak menyalah gunakan kepercayaan yang
diberikan kepadanya
PRINSIP PERSAMAAN PERLAKUAN

• KARS dalam melaksanakan tugas


pelayanannya tidak membedakan
pelanggan berdasarkan ras, agama,
golongan atau keadaan sosial ekonomi
pelanggan.
• Backup Data
– Setiap hari (pukul 21:00 secara otomatis)
– Full Backup (Setiap hari Sabtu)
– External Hard Disk (Akhir bulan)
• Restore Data (Testing)
– Dilakukan setiap akhir bulan
• Penyimpanan:
1. Cyber
2. Server KARS
3. Hard disk diluar KARS 71
1. Web Application
2. Accreditation System
3. Workshop Attendance System
4. SMS Gateway
5. Document Management System (DMS)
6. eLearning System

72
1. Web Application
 Sebagai media untuk menyampaikan informasi
kepada publik
 URL : http://www.kars.or.id
2. Accreditation System
 Aplikasi alat bantu untuk penjadwalan survei,
pengolahan nilai survei dan pengolahan laporan
akreditasi
 URL : http://akreditasi.kars.or.id
73
3. Workshop Attendance System
 Untuk mengelola data peserta workshop, absensi
kehadiran, status pembayaran dan pembuatan
sertifikat
4. SMS Gateway
 Sistem pengiriman SMS, baik secara personal
maupun secara massal

74
5. Document Management System (DMS)
 Sistem pengelolaan dokumen, document
workflow, pengelolaan hak akses user, dan
penelusuran dokumen
 URL : http://dms.kars.or.id
6. eLearning System
 Sistem pembelajaran antara Surveyor dan Rumah
Sakit, Forum Diskusi, File Sharing, Assessment
 URL : http://elearning.kars.or.id
75
KODE ETIK
• Kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara sebagai pedoman berperilaku.

Tujuan kode etik :


• Agar profesional memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada pemakai atau konsumennya .
Adanya kode etik akan melindungi profesi dari
perbuatan yang tidak profesional.
ETIKA SURVEIOR
• Dalam melaksanakan tugas surrvei, surveior wajib senantiasa mengacu pada
kode etik surveior dan ketentuan tentang disiplin surveior.
• Setiap ada indikasi pelanggaran etik dan atau disiplin, dapat dibentuk Panitia
Ad Hoc Etik dan Disiplin oleh Ketua
• Panitia Ad Hoc Etik dan Disiplin wajib memberikan penilaian ada atau
tidaknya pelanggaran etik dan atau disiplin, serta memberi rekomendasi
terhadap hasil temuannya kepada Ketua
• Sanksi terhadap pelanggaran etik dan atau disiplin dapat berupa teguran
lisan, atau teguran tertulis, atau pemberhentian sebagai surveior.
• Kode etik dan ketentuan tentang disiplin surveior ditetapkan oleh ketua.
Kode Etik Surveior

1. Bersikap ramah, santun dan terbuka.


2. Bersikap jujur dan tidak memihak
3. Sadar akan kedudukannya, hak dan kewajibannya
sebagai wakil KARS.
4. Menampilkan diri sebagai penasehat dan
pembimbing.
5. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan
tugasnya.
6. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan
kebiasaan tidak sehat.
7. Patuh terhadap ketentuan setempat di rumah sakit
8. Menjaga penampilan di rumah sakit dalam hal
berpakaian
9. Menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK,
dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang
pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek
klinis, manajemen RS dan instrumen akreditasi.
10. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang
ditetapkan oleh KARS.
11. Tidak menggunakan KARS untuk kepentingan
pribadi atau golongan tertentu atau melakukan
promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan
Do not do list
1. Menerima uang dari Rumah sakit yang di survei (bila
menerima cendera mata nilainya tak boleh lebih dari satu
juta rupiah.
2. Berwajah sangar, supaya kelihatan berwibawa
3. Menyatakan kelulusan atau ketidak lulusan selama survei
4. Menakut-nakuti seolah olah RS tak lulus saat exit conference
5. Membentak bentak staf RS karena berbagai sebab (misal staf
RS lambat dalam menyiapkan dokumen dll)
6. Meminta fasilitas diluar bidang akreditasi
7. Meminta Fasilitas RS untuk mengajak keluarga
8. Meminta fasilitas hotel, restoran dan transportasi yang
berlebihan diluar kemampuan RS
Lanjutan……….. Do not do list
8. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
9. Merokok ( semua surveior harus memberikan contoh larangan merokok
) selama kegiatan survei
10. Minum minuman keras
11. Memakai baju sexy/seronok /tidak sopan (Bagi wanita)
12. Memakai baju casual, Jean pada saat penilaian (Bagi Pria )
13. Menawarkan diri sebagai pembimbing diluar ketentuan KARS
14. Meminta oleh-oleh
15. Memangkas jumlah hari survei
16. Meninggalkan RS disaat jam kerja
17. Menjanjikan kelulusan
18. Meminta Fasilitas yang tidak dimungkinkan oleh RS
19. Memberikan komentar negatif terhadap surveior ATAU pembimbing lain
Do LIST
1. Berwajah gembira, agar tak ada “ketakutan” dari staf RS
2. Bersikap komunikatif
3. Memberi motivasi kepada RS agar tetap bersemangat dalam
upaya meningkatkan mutu
4. Bersikap sabar walau staf RS terasa lambat dalam menyiapkan
dokumen
5. Memberi solusi atas kekurangan dan kekeliruan dokumen
6. Berpakaian Rapi (pada saat survei: berdasi bagi laki laki)
7. Melaksanakan akreditasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan
8. Kelulusan RS akan ditetapkan oleh KARS
Accreditation Program starting in 2015 :
86

Anda mungkin juga menyukai