Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh : Maulidah
Email: Iedha_bunda@yahoo.com
HP: 081346274044
Fasilitator : Ns. Kumboyono, M.Kep, Sp. Kom
Abstrak
Instalansi gawat darurat merupakan gerbang utama penanganan kasus gawat darurat
dirumah sakit dan memegang peranan penting dalam upaya penyelamatan hidup klien.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes, pada tahun 2007,
data kunjungan pasien ke instalansi gawat darurat (IGD) di seluuh Indonesia menapai
4.402.205 (13,3% dari total seluuh unjungan di Rumah sakit umum). Dalam melakukan
evaluasi ini sangat diperlukan tindakan triage yang merupakan tindakan awal perawat
saat pasien tiba di IGD. Triage merupakan proses dalam mengambil suatu keputusan
untuk memprioritaskan kebutuhan dalam memberikan tindakan dan terapi pasien di
IGD berdasaran tingkat kegawatannya (jansen, et al ,2011). Penelitian ini bertujuan
untuk melaporkan hasil analisa penelitian yang berfokus pada faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan dalam pengambilan keputusan triage di IGD. Penelitian ini
menggunakan sistematik review dengan pencarian artikel yang relevan pada situs
pencairan jurnal resmi dengan menggunakan kata kunci “Ketepatan tanggap,
Pengambilan Keputusan, triage IGD” yang sesuai dengan kriteria inklusi yang
dimasukan kedalam review artikel ini .
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan khususnya kegawatdaruratan merupakan hak asasi
sekaligus kewajiban yang harus diberikan perhatian penting oleh setiap orang.
Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sebagai bagian utama dari
pembangunan kesehatan sehingga pelaksanaanya tidak berubah ubah dan memiliki
sistem pelayanan yang terstruktur (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2004).
Semua pasien yang masuk ke IGD memerlukan pengkajian awal dan evaluasi
untuk menentukan pelayanan klinis segera. Gilboy,et al (2005) mengartikan bahwa
triage merupakan jenis keakutan pasien yang menggambarkan sejauh mana keadaan
pasien yang mengancam jiwa dan memerlukan pengobatan segera untu mengurangi
gejala. Triage merupakan proses dalam mengambil suatu keputusan untuk
memprioritaskan kebutuhan dalam memberikan tindakan dan terapi pasien di IGD
berdasaran tingkat kegawatannya (jansen, et al ,2011). Proses pemilihan pasien untuk
mendapatkan perawatan medis saat tiba di IGD berdasarkan tipe, tingkat kegawatan
pasien, jumlah pasien, sumber daya manusia, sarana dan pasarana rumah sakit yang
mendukung.
Ada dua faktor secara umum yang menjadi pengaruh ketepatan pengambilan
keputusan dalam proses triage. Faktor pertama adalah faktor internal yang
menggambarkan tingkat pengetahuan, pengalaman kerja dan pelatihan perawat
sedangkan faktor kedua adalah faktor eksternal yang meliputi lingkungan kerja, kondisi
klinis pasien, beban kerja,dan riwayat klinis pasien ( Gerdtz dan Bucknall 2000).
Chen, et al mengemukakan ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi
ketepatan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan triage. Faktor tersebut adalah
lama masa kerja, banyaknya jumlah pelatihan tentang triage yang diikuti, model triage
dan jenis atau tipe rumah sakit (Chen,Chen, Ng, Chen, Lee dan hang 2008). Pada
penelitian Aloyce,et al(2014) menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan perawat
terhadap triage dapat menyebabkan peningkatan waktu tunggu yang dapat
menyebabkan peningkatan angka kematian dan disability pasien.
Keputusan perawat dalam proses triage sangat mempengaruhi hasil pelayanan
yang diberikan ke pasien. Hasil angka dari penelitian diatas berkaitan erat dengan
ketepatan pengambilan keputusan perawat dalam proses triage yang tepat. Agar dapat
menggabarkan kemampuan pengambilan keputusan perawat dalam pelaksanaan triage
di IGD, dibutuhkan kajian yang lebih mendalam tentang faktor yang berperan dalam
ketepatan pengambilan keputusan triage. Berdasarkan kejadian diatas peneliti tertarik
untuk melakukan Review penelitian dengan metode rancangan kuantitatif “ faktor
faktor yang mempengaruhi ketepatan pengambilan keputusan perawat dalam
pelaksanaan triage di IGD”.
METODE
Setelah menyusun protokol penelitian, penulis melakukan pencarian sistematis
melalui tinjauan sistematik yang dilakukan dengan mencari dan menganalisis semua
studi yang memenuhi syarat dari data base elektronik seperti Science Direct dan
Proquest. Dengan menggunakan kata kunci “Ketepatan tanggap, Pengambilan
Keputusan, triage IGD” yang sesuai dengan kriteria inklusi yang dimasukan.
Selanjutnya, penulis mengevaluasi penelitian yang ditemukan untuk mencari
hubungan kausalitas antara suatu faktor dengan faktor lain pada fenomena yang
telah terjadi, Adapun faktor cause sebagai berikut: pengetahuan, pengalaman kerja,
pelatihan, lingkungan kerja, dan beban kerja. Sedangkan faktor effect dalam
penelitian ini adalah akurasi pengambilan keputusan perawat dalam pelaksanaan
triage pada pasien IGD
Penulis memeriksa secara independen memilih artikel-artikel berdasarkan basis
judul dan abstrak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya Proses
penyaringan kedua, penulis mengulas dan mengkategorikan artikel berdasarkan
review full teks dari artikel jurnal yang diambil.
Records identified through database
searchin (n = 13 )
Records excluded
Records screened (n = 5 )
Terindikasi Jurnal yang sama
(n = 13 ) (Abstrac)
Studies included in
quantitative synthesis
(n = 6 )
Hasil
Dalam african jurnal of emergency medic 2014 penilaian triage tidak hanya dengan
pembagian kamar tetapi harus terus berlanjut dengan penilaian ulang secara berkala. Pengamatan
tersebut melibatkan penilaian status jalan nafas, pernafasan dan peredaran darah, penilaian nyeri, pengambilan
riwayat singkat, dokumentasi temuan penilaian, dan pemberian kategori perawatan. Perlakuan ini
membutuhkan perhatian mendesak . kelebihan dari metode yang disampaikan yaitu pada proses
penilaian dan pelaksanaan penangangn terhadap pasien lebih akurat, namun kekuranganya,
sistem ini membutuhkan banyak waktu karena penilaian yang lebih intens sehingga apabila
pasien yang masuk banyak akan menjadi probel baru bahkan tidak tertolong dengan baik
karena menekankan pemeriksaan secara berkala.
evolution of triage system – iain robenson steel 2005 mengemukakan tentang triage
terpadu yang menekankan pada pemeriksaan secara spesifik terhadap penempatan pasien di
IGD. Berdasarkan hasil yang diperoleh, standar yang ditetapkan dari evolusi ini menjadi 12
prioritas penanganan sehingga kelebihan dari sistem ini adalah memudahkan tenaga medis
untuk melakukan tindakan tetapi kelemahanya akan sulit pada ketersediaan tenaga ahli untuk
dapat menangani secara cepat karena banyaknya jumlah prioritas yang di tetapkan.
emergency departement triage revised oleh gerard firzt gerald tahun 2017, pemahaman
yang baik tentang pendidikan pemahaman staf, penerapan kasih sayang dan sikap dalam
penanganan yang lebih variatif dengan mengutamakan karakteristik pasien, penyedia dan
mengacu dalam protokol lebih kepada alokasi sumber daya pasien. Penagnan ini didasarkan
pada penilaian kolaboratif, komporatif, analisis dan evaluasi. Kelebihan dari sistem ini adalah
mengacu pada skala triage internasional yang lebih prosedural dan tertata, namun
kekuranganya adalah pembakuan yang dilakukan akan membuat rumah sakit di wilayah
tertentu dengan kebutuhan yang berbeda tidak dapat mengembangan proses yang sesuai dengan
yang dibutuhkan.
factor infuencing triage decision in patien refused for IGD advision lebih menekankan
agar triage tidak hanya terfokus dalam IGD karena pada umumnya rumah sakit memiliki
ketersediaan yang terbatas dalam penyediaan IGD. Maka dari itu sistem ini menekankan untuk
beralih ke ruang alternatif ketika sudah tidak ada ruang di IGD sebagai tindak lanjut triage
berdasarkan skala prioritas yang diukur.
Dalam knowloadge of triage among nurse in emergency units sandar ali 2013 69%
pengetahuan perawat dalam penanganan triage di IGD tergolong rendah. Padahal pelaksanaan
Triase yang efektif sangat penting untuk keselamatan pasien. Dengan mengidentifikasi secara
benar kondisi pasien dan memulai intervensi di IGD. Ini mencerminkan bahwa kurangnya
program pelatihan dan penyuluhan yang tepat. Sehingga perawat perlu melanjutkan pendidikan
dan pelatihan kursus yang berkaitan dengan triase untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka dalam rangka untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Emergency departemen triage scales and their components pembagian triage scale
dilakukan berdasarkan usia. Hal ini tentu membuat penanganan menjadi lebih mudah namun
dalam hal emergency, apabila skala prioritas ditetapkan berdasarkan usia, tidak akan
mendukung dalam ketersediaan ruang karna hal emergensi dapat terjadi pada segala rentang
usia.
Kesimpulan
Dalam upaya penyelamatan hidup klien khususnya pada penanganan kasus gawat
darurat dirumah sakit, instalasi gawat daruat memegang peranan sangat penting dimana IGD
merupakan salah satu gerbang utama pasien masuk. Pada penanganan kasus gawat darurat ini
diperlukan prioritas tingkat keparahan pasien. Sehingga dibentuk suatu sistem pemilahan
pasien berdasarkan tingkat keparahannya agar mempermudah untuk tenaga mmedis dalam
menggambil keputusan yang efektif dan efisien serta dapat mengurangi anggka morbiditas dan
mortalitas. Pengambilan keputusan dalam triage dapat dilakukan dengan observasi berkala dan
sistemik dengan mempertimbangkan faktor faktor tertentu sesuai standar. Faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam triage dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal. Dalam faktor internal dapat terdiri dari pengetahuan, pengalaman kerja, dan
pelatihan, sedangkan dari faktor eksternal terdiri dari beban kerja perawat, lingkungan kerja
perawat, dan kondisi klinis serta riwayat klinis pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Andersson, A, K., Omberg, M., and Svedlund, M (2006). Triage in The Emergency department
a qualitative study of the factors which nurses concider when making decisions. British
Association of Critical Care Nurse, 11, 136-145
Aloyce, R., Leshabari, S. And Brysiewicz, P. (2014). Assessment Of Knowledge and Skills of
Triage Amongs Nurses Working In The Emergency Centres in Dar es Salam Tanzania.
African Journal Medicine. 4(1): 14-18
Benner, P.(1984) From Novice To Expert. Exellence and Power in Critical Nursing Practice.
Menlo Park: Adddison Wesley PP 13-34
Blythin P (1988). Triage in the UK. Nursing. 3,31, 16-20
Brujlns, SR, Wallis , LA Burch, BC.,(2008). Effect on Introducing nurse Triage on Waiting
Times In South African Emergency Department. Emerg Med J, 25,395-7
Chen,S.S., Chen, J.C., Ng, C.J., Chen, P.L., Lee, P.H., Chang, W.Y.(2008). Factors that
Influence the Accuracy of Triage Nurses Judgement in Emergency Departments. Emerg
Med J; 27
Dedashzadeh, A, Abdolahzadeh, F, Rahmani, A, Ghojazadeh, M, (2013). Factors Affecting
Triage Decision – Making from the Viewpoints of Emergency Department Staff in Tabriz
Hospitals Iran. J crit Care Nurs, 6(4):269-276
Eitel, DR, Travers, DA, Rosenau AM, Gilboy N. And Wuerz, RC. (2003). The Emergency
Severity Index Triage Algorithm version 2 is reliable and valid. Academic Emergency
Medicine 10, 1070-1080
Fitzgerald, G., Jelinek G.A., Scott, D., Gerdtz,. M.F (2010) Emergency Department Triage
Revisited. Emerg Med J 2010:27
Gerdtz, M.F., and Bucknall, T.K. (2000). Australian Triage Nurses’ Decision-Making and
Scope of Pactice. Australian Journal of Advanced Nursing 18(I): 24-33
Gerdtz, M.F., and Bucknall, T.K. (2001). Triage Nurses clinical decision making. An
observational study of urgency assessment. Journal of Advanced Nursing,35 ,550-561
Gilboy, N., Tanabe, P, Travers, D, Rosenau, A.(2005). Emergency Severity Inde (ESI) A
Triage Tool For Emergency Department Care Version 4 Implementation Handbook.
Agency for healthcare research and quality. Rockville
Hapsari, May vita. (2011), Sitem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta
Pengaruhnya Terhadap Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt.
Pertamina Persero unit Pemasaran (V) Surabaya) Skripsi, Program Studi Manajemen,
Universitas Brawijaya, Malang
Ilyas, Y.(2004). Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. Teori Metoda dan
Formula, Jakarta Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM UI
Janssen, M., Achterberg, T.V., Adriaansen, M., Kampshoff, C.S., Schalk, Groot, J.M. (2011).
Adherence to the guideline Tiage in Emergency departments’: a survey of Dutch
emergency departments. Journal of Clinical Nursing, 20, 2458-2468
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2009). Standar Instalasi Gawat Darurat
(IGD)
Marqui,.B,.L and Huston.,C.,J(2004) Management and Leadership in Nursing and Health care.
New york. Springer Pub
Moekijat (2008) Analisis Jabatan. CV Mandar Maju. Bandung
National Center for Health Statistics (U.S).(2004). National Hospital Ambulatory Medical Care
Survey. Emergency department Summary. Hyattsville (Md): U.S. Dept. Of Health and
Human Services Public Health Service Centers for Disease Control and Prevention
National Center for Health Statistics, DHHS Publication
Notoatmojo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Roukema J, Steyerberg EW, Van Meurs A,Ruige M, Van der Lei J and Moll HA. (2006). Validity
of the Manchester Triage System in peddiatric emergency care. Emergency Medicine
Journal, 23,906-910.
Sadock BJ, Sadock VA, (2006). Kaplan and Sadock’s Comprehensive Texbook of
Physichiatry. 9 ed.Lippincott Williams and Wilkins
Saydam,G (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan
Mikro, Djanbatan, Jakarta
Steel, I.R., (2006). Evolution of Triage Systems. Emerg Med J, 23, 154-5
Subcommittee on National Triage Scale. (1999). A uniform Triage scale in Emergency
Medicine- Information Paper
Teo, J (2005). Triage Course Manual. Department Of Emergency Medicine. 3rd Ed. Singapore
General Hospital
Tsai, C., Rowe, B.H., Cydulka, R. K., and Camargo,Carlos A.,,Jr.(2009). ED Visit Volume and
quality of care in acute exacerbations of chronic obstructive pulmonary disease. The
American Journal of Emergency Medicine, 27(9),1040-9.
Van der Wulp I, Van Baar ME and Schrijvers AJP. (2008), Reliability and validity of the
Manchester Triage System in a general emergency department patient population in the
Netherlands: results of a simulation study. Emergency Medicine Journal
Van Gerven R, Delooz H and Sermeus W. (2001), Systematic triage in the emergency
department using the Australian National Triage Scale: a pilot project. European Journal
of Emergency Medicine
Weiss A.J., Lauren M. Wier L.A.,Stocks C, and Blanchard J, (2014).Overview Emergency
Department Visits in the United States,2011. Agency for Healthcare Research and
Quality