Anda di halaman 1dari 11

INSPEKSI POMPA-POMPA AIR

1 LATAR BELAKANG

Pompa air adalah peralatan yang menggunakan energi listrik diarea pembangkit,
dan pompa-pompa utama pembangkit terdiri dari :
 Condensate extraction pumps
 Boiler feed water pumps
 DM water pumps
 Make up water pumps
 HP water pump
 Ash slurry pumps
 Air conditioning plant pumps
 Cooling tower pumps
 Booster pumps
 Potable water pumps
 Raw water pump
 Service water pump
 Wash pump
 FO pumps
 Several others

Boiler feed pump adalah peralatan yang paling besar menggunakan daya listrik
diantara semua peralatan yang ada di dalam PLTU. BFP merupakan peralatan yang
menggunakan daya listrik mencapai lebih kurang 20% dari total daya untuk
peralatan bantu. Berikut Tabel 5-1 adalah spsifikasi Boiler Feed Pump pada salah
satu unit Pembangkit dengan kapasitas 210 MW.

Table 1 : Type Boiler Feed Pump PLTU 210 MW

Parameter Unit Value


Type XXXX
Model 200 KHI
No Pompa Nos 3 x 50%
Stage Nos 5
Kapasitas T/H 430
Discharge head mWC 1834,5
Parameter Unit Value
Suction head mWC 127
Total head mWC 1707,5
Temperature suction ℃ 154,2
NPSH mWC 235
Minimum recirculation T/H 80
Effisiensi pompa % 75,0
Kecepatan pompa RPM 4320
Daya pompa kW 2900
Daya nominal kW 4000
Daya maksimum kW 4145
Effisiensi motor % 95,5
Kecepatan motor RPM 1485
Tegangan & Amper KV&A 5,5 & 421

2. LANGKAH YANG DILAKUKAN UNTUK MENGINSPEKSI DAYA YANG DIGUNAKAN .

Langkah yang dilakukan untuk mengInspeksi daya/energi yang digunakan oleh


pompa-pompa air dalam suatu pembangkit adalah :
 Mengumpulkan data
 Mengamati alat ukur
 Kalibrasi alat ukur
 Mengolah laporan

3. MENGUMPUL DATA

3.1. Spesifikasi dan rincian desain


Kumpulkan /catat spesifikasi pompa-pompa dan motor. Seperti Table : 2 dibawah.

Tabel :2 : Spesifikasi Pompa dan Motor

Code ID
Penempatan Pompa
Dibuat
Type pompa
Model
Fluida yang dipompakan
Viskositas fluida
Tingkat / stage
Tekanan Inlet, kg/cm²
Tekanan Discharge, kg/cm²
Flow, m³/h
Efisiensi, %
Daya Pompa, kW
Speed Pompa, RPM
Tahun di commissioning
Daya Motor, kW
Motor dibuat
Tegangan Motor
Amper Motor
Motor frame
Motor RPM
Efisiensi Motor, %
Minimum Flow, t/h
Type pengontrol flow fluida

3.2. Instrumen yang dibutuhkan

Berikut ini beberapa peralatan instrument yang diperlukan untuk Inspeksi pada
compressor udara :
 Analisa daya : digunakan untuk pengukuran parameter listrik seperti ;
Analyzer, kW, kVA, pf, V, A and Hz.
 Temperature Indicator & Probe.
 Pressure Gauge: untuk mengukur tekanan operasi dan tekanan drop didalam
system.
 Stroboscope: Untuk mengukur kecepatan motor (motor speed).
 Ultra sonic flow meter atau online flow meter.
 Peralatan Instrumen diatas dapat dikalibrasi secara online.
3.3 Parameter2 yang menjadi acuan

Selama melakukan Inspeksi, berikut diperlukan pengamatan alat-alat ukur.


 Pola Energy consumption dari pompa (harian/ bulanan /tahunan)
 Parameter Motor Listrik (kW, kVA, Pf, A, V, Hz, THD) untuk masing2 pompa.
 Parameter pompa yang sedang operasi menjadi alat monitor untuk setiap
pompa :
 Discharge
 Head (suction & discharge)
 Valve posisi
 Temperature
 Variasi beban
 Parameter2 Daya pompa secara simultan.
 Rencana operasi dan operating hour.
 Pressure drop dalam system (antara discharge dan pemakaian)
 Pressure dan temperature drop pada system (heat
exchanger,condenser dll)
 Pompa/Motor speed
 Tekanan actual discharge dan tekanan yang dibutuhkan pada
system paling akhir/ujung.

4. PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

Berikut ini test akan dilakukan selama Inspeksi energy dari sistem pompa tersebut.
 Evaluasi Efisiensi dan Performance Pompa.
 Distribusi flow menuju condenser dan cooling tower.(system bak
penampung)
 Performance dari cooling tower
 Performance dari condenser

4.1 Rincian sistem

Diperincikan interaksi personil operator dengan system akan lebih familier dengan
system pengoperasian yang ada . Laporan pengoperasian akan dilaporkan dan di
catat dalam buku laporan.
4.2 Pola consumsi Energy

Bila suatu pembangkit harus memonitor semua energy yang dipakai (energy
consumption), data-data itu sangat diperlukan. Data dan monitor ini dicatat pada
pola operasi harian dan bulanan.

Semua data pemakaian energy dikumpulkan (data bulanan paling sedikit 12 bulan),
data harian selama kira-kira seminggu untuk waktu yang berbeda, konsumsi
harian selama periode Inspeksi).
Jumlah pemakaian pada system pompa mencapai berapa persen dari jumlah total
pemakaian sendiri ( Auxiliary consumption ).

Dalam hal ini energy meter tidak dipasang pada pompa-pompa dan alat bantu
lainnya. Indikasi sesaat dapat diukur, berdasarkan consumsi pola pembebanan
harian yang dilakukan. ( Seperti Tabel : 3)

Tabel :3 Konsumsi Energi dari Pompa-pompa


Peralatan Instantaneous kW Daily Consumption, kWh

Consumsi energy system pompa : kWh


Total energy pemakaian sendiri : kWh

4.3 Evaluasi Efisiensi dan Performance operasi pompa.

Semua pompa perlu dipelajari supaya beroperasi secara efisien serta terbantu dengan adanya
energy Inspeksi instrument yang dapat dikalibrasi secara online. Peralatan Instrumen untuk
mengetahui penghematan energy. Parameter penting menjadi bahan pelajaran seperti dibawah
ini :
 Flow dan tekanan pompa / Header
 Kecepatan aliran di dalam Main header (memeriksa ukuran line dan header2 pada
kondisi ukuran yang cukup).
 Consumsi daya Pompa (estimasi Efisiensi pompa)
 Monitor flow control system dan frequency control valve jika ada (untuk aplikasi Variabel
Speed)
 Buat log sheet tiap pompa
Berikut ini Tabel : 4 daftar parameter yang menjadi perhatian untuk evaluasi Performance.

Table : 4 Performance parameter Pompa


Uraian Unit Nilai Nilai Actual Keterangan
Performance test
Beban unit
ID Code Pompa
Aplikasi Pompa
Fluida yang dipompakan
Kecepatan fluida
Tingkat
Suction head
Discharge head
Total head yang dihasilkan Pompa
Flow air
Kecepatan Pompa/Motor
Daya Input Pompa kW
Daya input Motor kW
Daya untuk tekanan hydraulic kW
Total efisiensi
Motor efisiensi (kaitan dengan
curva performance motor)
Efisiensi Pompa
Type flow control mekanik
Posisi Discharge throttle valve , %
Flow control frequency dan durasi
jika ada
% Pembebanan pompa dgn flow
tertentu
% Pembebanan pompa dgn head
tertentu
% Pembebanan motor

Secara keseluruhan, semua pompa diatas butuh pengamatan seperti kasus berikut bila
efisiensinya menurun.
 Kebocoran suction
 Deformasi pada impeller
 Shaft tidak aligment
 Control valve rusak
 Flow recirculation
 Clearance impeller
 Kondisi bearing
 Kondisi Strainer
 Inter stage leakages

Daya hydraulic dapat dihitung sesuai pemakaian seperti rumus berikut :

Hydraulic kW =

Dimana : Q = Water flow rate … m³/s


Total head = Perbedaan antara discharge
Head (hd) dan suction head (hs) … M
P = Viskositas fluida yang dipompakan …kg/m³
G = Gravitasi … m/s²

Bila pompa dioperasikan secara parallel, disarankan mendata/mengukur semua parameter


diatas untuk keperluan evaluasi performance secara terpisah setiap pompa.
Walau demikian, penggabungan parameter dari flow dan head dibutuhkan untuk curva
performance saat operasi parallel.

Bandingkan nilai actual dengan nilai performance test (design), bila ditemukan penyimpangan,
buat daftar serta factor penyimpangan dan saran-saran.
 Perbandingan nilai spesifik energy consumption dengan nilai yang paling terbaik
(memperhatikan perbedaan alternative), investigasi menjadi perlu untuk beberapa
problem.
 Daftar scope pemeliharaan dengan cakupan yang luas seperti cek secara
phisik/pengamatan.
 Atas dasar parameter operasi, membuat rekomendasi perbaikan
a. Mengganti pompa
b. Mengganti impeller
c. Balancing impeller
d. Penggunaan variable speed drive

 Biaya analysis dengan potensi penghematan untuk melakukan perbaikan alat alat ukur.
4.4. Distribusi Flow menuju peralatan utama dan Penghematan Air

Penghematan pemakaian air sudah menjadi ketentuan untuk tujuan :


 Menaksir sirkulasi dan pemakaian untuk variasi penggunaan seperti,
raw water,service water, DM water,make up water.
 Identifikasi area untuk menghemat air dan dikelompokkan pada
kemungkinan penghematan energy.
 Evaluasi performance dari berbagai pompa pada system supply air
yang berbeda dari Pembangkit.
 Evaluasi consumsi energy (kW/m³ )dari semua pompa.
 Evaluasi losses air yang terjadi pada system.
 Evaluasi losses energy yang terjadi pada sistem.

Study penghematan pemakaian air sangat perlu dilakukan untuk yang berikut :
 Raw water
 Makeup water
 Circulating water
 Ash water
 Service water
 DM water
 Colony water etc.

Sebab itu, direkomendasikan study ini dilakukan dalam dua bagian.


 Unit pembangkit secara keseluruhan.
 Dibawah pengawasan khusus
 Mengkordinir survey untuk mendata kebocoran dan buat daftar
kerusakan.
Setelah melakukan penghematan air, maka consumsi/circulasi flow air akan sebanding dengan
nilai2 desain/nilai terbaik/nilai Performance Guaranti test (PG test) untuk mengidentifikasi
penyimpangan-penyimpangan dan factor penyebab dari penyimpangan.

Untuk penghematan air, pengukuran flow dilakukan pada sisi individual discharge pump, main
header dan pada peralatan2 besar lainnya.

Pengukuran diatas akan membantu dalam membandingkan nilai disain/nilai Performance


Guaranti dengan parameter-parameter operasi saat ini. Hal ini juga akan membantu didalam
pengecekan untuk keseragaman pendistribusian air pada tiap desain dan batas parameter.
User # 1

Return
User # 2

Return
User # 3

: Indikasi dimana semua pengukuran flow perlu diperhatikan

Selama dilakukan ealuasi perlu juga diperhatikan :

 Pengukuran kecepatan aliran yang teliti


 Drop tekanan di dalam pendistribusian

Hal itu disarankan untuk pengisian Tabel 5 berikut, setelah melakukan pengukuran flow untuk
setiap penggunaan sistem.

Tabel 5 Perbandingan antara desain dengan kebutuhan air sebenarnya

Penggunaan/User Desain flow yang Desain tekanan yang Actual Actual Pressure,
dibutuhkan, m³/h dibutuhkan, kg/cm² flow, m³/h kg/cm²

Perbandingan diatas diharapkan akan membantu untuk sistem :


 Flow dan Tekanan
 Scope untuk kebutuhan booster pump
 Scope Desentralisasi/Sentralisasi
 Menentukan dimensi pompa

.4.5. Tekanan drop dalam sistem.

Semua pompa harus diamati pressure drop dengan memonitor secara simultan pada
discharge/header pressure dan pressure pada peralatan utama. Bandingkan pressure drop
dengan nilai yang cocok, untuk mencapai pada pilihan pengurangan secara bersamaan.
4.5. Penempatan pompa yang sesuai

Pemasangan pompa sudah melalui pengecekan pada saat penempatan, dan pompa distel/
diposisikan dengan baik, sesuai dengan beban yang bervariasi. Pilihan bervariasi akan menjadi
suatu bahan pertimbangan untuk mencapai efisiensi energy yang baik seperti :

 Penggantian pompa dengan pemasangan/penyetelan yang baik serta hemat energy.


 Ganti atau lakukan balancing impeller, jika pompa mengalami penurunan flow sampai
10 – 20% ( dimana impeller yang mengecil tidak dapat digunakan lagi, impeller mungkin
dibalansing oleh pihak pabrik pembuat).
 Penggantian pompa dengan speed yang bervariasi apabila pompa ditempatkan pada
beban bervariasi.

4.7. Kemungkinan untuk Konservasi energy.

Selama melakukan Inspeksi energy pompa, dibutuhka hal berikut :

 Perbaiki sistem dan monitor


 Gunakan pompa hemat energy
 Ganti pompa yang tidak efisien
 Balansing Impeller
 Periksa akurasi pompa
 Gunakan motor hemat energy
 Penggabungan speed variable pada pompa. Penggabungan Adjustable Speed Variable
(ASD) pada compressor dapat menghemat energy, tergantung pada characteristic beban.
 Sistem pelumasan yang baik. Low Temperature Fluidity dan High Temperature Stability
dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan gesekan (Frictional losses).
 Penempatan booster pump
 Sentralisasi/Desentralisasi
 Kriteria sesuai dengan kebutuhan tekanan.

4.8. Pengukuran dan Performance

Pengukuran pemakaian air dan consumsi energy adalah hal yang perlu dilakukan,
agar dapat menentukan langkah pemeliharaan dan juga mempersiapkan peralatan
yang dibutuhkan untuk lebih efektif dalam hal biaya.
Dalam hal ini, informasi flow air dari monitor, temperature dan pressure sampai ke
peralatan utama termasuk sekali dalam 3 bulan dan consumsi energy harian. Hal
ini akan membantu dalam mengidentifikasi.
 Penyimpangan water flow rate
 Penyerapan panas
 Pengukuran untuk menaikkan performance
 Factor yang mempengaruhi sistem
 Peralatan tidak bekerja maksimal, jika pompa mengalami masalah
pada inlet dan discharge. Periksa factor-factor penyebab
terganggunya sistem yang dapat mempengaruhi performa dan
penghematan energy pompa.
 Flow, Pressure dan Efisiensi pompa sudah mengalami penurunan
akibat kapitasi.Performance peralatan dapat diperbaiki di pabrikan
sampai modifikasi. Ini biasanya meliputi perubahan inlet dan elevasi
tangki.
 Internal Running Clearances. Clearance antara rotor dengan stator
sangat mempengaruhi kemampuan mesin untuk mencapai
performance yang baik. Sebaiknya jumlah kebocoran dari sisi
discharge menuju sisi suction ( recirculation ) dikurangi pada impeller.
 Mengurangi beban pompa.
Mengurangi gangguan-gangguan pada suction , dengan demikian hal
ini akan mengurangi gesekan. Termasuk penggantian valve pada
sistem sesuai kebutuhan . Juga sistem yang mengalami perubahan
yang meliputi perubahan/penggantian diameter pipa. Penggantian
peralatan yang sudah makin menurun performanya.

 Modifikasi sistem pemipaan

Setelah dilakukan identifikasi untuk konservasi energy, maka nilai ekonomi akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai