KTI Fix Jadi
KTI Fix Jadi
TANAMAN KANGKUNG
Disusun oleh :
Chairunisa Puspa Juwita
NIS : 13140054
XII MIA 2
SMAN 2 PURWAKARTA
JL. Raya Sadang No. 17 Ciseureuh, Purwakarta
Telp : 0264-8224822
Tahun Ajaran 2015/2016
111
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta kesehatan kepada peneliti sehingga paya
dapat menyelesaikan karya tulis ini sesuai dengan yang paya harapkan. Karya
tulis ini berjudul “PENGARUH TANAH BAKARAN SAMPAH TERHADAP
TANAMAN KANGKUNG”. Penyelesaian karya tulis ini bertujuan untuk
melengkapi nilai tugas mata pelajaran Biologi. Peneliti berharap agar karya tulis
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ataupun pembahasan karya tulis ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, jika ada kekurangan dan kelebihannya
peneliti mengucapkan mohon maaf. Terima kasih.
CPJ
i
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................................ 12
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 13
Lampiran ............................................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat balik) terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari
tiap-tiap sel. Sedangkan, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang
melibatkan perubahan struktur dan fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan dan
perkembangan di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
diantaranya gen dan hormon. Sementara faktor eksternal diantaranya adalah suhu,
cahaya matahari, air, pH, oksigen, zat hara, dan nutrisi.
pH di definisikan sebagai kemasamam atau kebasaan relatif suatu bahan.
Skala pH mencakup dari nilai nol (0) hingga 14. Nilai pH 7 dikatakan netral. Di
bawah pH 7 dikatakan asam, sedangkan di atas 7 dikatakan basa. Asam menurut
teori adalah suatu bahan yang cenderung untuk memberi proton (H+) ke beberapa
senyawa lain, demikian sebaliknya apabila basa adalah suatu bahan yang
cenderung menerimanya.
Pengaruh utama pH di dalam tanah adalah ketersediaan dan sifat unsur seperti
Fe (besi), Al (Alumunium), Mn (Mangan), B (Boron), Cu (seng). Pada tanah pH
sangat penting dalam menentukan aktifitas dan dominasi mikroorganisme, dalam
hubungannya deng an proses-proses yang sangat erat hubungannya dengan
mikroorganisme seperti siklus hara (nitrifikasi, denitrifikasi), penyakit tanaman,
dekomposisi dan sintesis senyawa kimia organik dan transport gas ke atmosfer.
Pada bidang pertanian pengukuran pH tanah juga digunakan untuk memonitor
pengaruh praktek pengolahan pertanian terhadap efisiensi penggunaan N dan
hubungannya dengan dampak lingkungan.
Tanah bakaran sampah sangat halus dan berwarna kehitam-hitaman. Tanah ini
berasal dari sampah organik. Tanah ini menjadi abu akibat pembakaran. Jika tanah
ini tidak dipakai maka tanah ini akan mengeras. Kandungan yang terdapat pada
tanah bakaran sampah yaitu Natrium, Kalium, Pospor, Kalsium, Magnesium dan
Besi. Adanya pembakaran telah menghilangkan hara C, H, O, N dan S yang
menguap ke udara. Mg, dan Fe. Itu pun, kecuali K, jumlahnya sangat sedikit.
Namun, pada kaliun haranya sangat besar.
1111
2
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah tanah bakaran sampah dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
tumbuhan dengan baik?
2. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan tanaman kangkung selama 9 hari?
3. Berapakah rata-rata ketinggian batang kangkung tumbuh setiap harinya?
4. Apakah ketinggian batang tumbuhan kangkung akan konsisten setiap harinya?
5. Bagaimana hasil perbandingan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
kangkung dengan menggunakan tanah biasa dan tanah bakaran sampah?
C. Rumusan Masalah
Apakah tanah bakaran sampah dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kangkung dengan baik?
D. Tujuan
Mengetahui pengaruh tanah bakaran sampah terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kangkung.
3
E. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Sebagai media wawasan mengenai pengaruh tanah bakaran sampah
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kangkung selama
9 hari. Mengetahui kecepatan pertumbuhan kangkung setiap harinya yang
diukur dengan alat ukur. Mengetahui hasil perbandingan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kangkung dengan menggunakan tanah biasa dan
tanah bakaran sampah.
2. Bagi Lembaga
Sebagai pelengkap wacana untuk perpustakaan dan referensi bagi siswa
yang akan mengadakan percobaan pada masalah yang sama
3. Masyarakat
Sebagai media informasi yang bisa diterapkan oleh masyarakat serta
menambah wawasan mengenai pengaruh 2 jenis tanah yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
a) Auksin
Tabel 1. Hormon Auksin
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Auksin Mendorong perpanjangan batang, Dihasilkan pada
pertumbuhan akar, differensiasi sel dan embrio dalam biji,
percabangan, pertumbuahan buah, meristem batang
dominasi epikal, fototropisme, dan daun daun
geotropisme. muda.
Ada beberapa jenis auksin, antara lain adalah auksin A dan auksin B.
Sebenarnya auksin A itu serupa dengan auksin B hanya berbeda pada
kandungan airnya. Auksin A memiliki kandungan air yang lebih banyak yaitu
sekitar 1 mol air leih banyak dari pada auksin B. Selain itu, ada zat yang
disebut dengan heteroauksin yang kemudian di ketahui sebagai asam indol
asetat (IAA). Semakin jauh dari ujung tumbuhan konsentrasi auksin ini akan
semakin menyusut.
b) Giberelin
Tabel 2. Hormon Giberelin
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Giberilin Mendorong pertumbuhan tinggi tanaman, Di produksi oleh
mempengaruhi perpanjangan sel dan meristem batang,
pembelahan sel.s erta pertumbuhan pada meristem akar,
akar daun dan bunga serta buah. daun muda dan
embrio.
c) Asam Traumalin
Tabel 3. Hormon Asam Traumalin
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Asam Traumalin Mampu memperbaiki kerusakan atau
regenerasi sel pada luka yang terjadi pada
tubuh tumbuhan baik pada daun, batang
ataupun akar.
6
Pertama kali dipelajari oleh Haberland. Pada percobaan yang dia lakukan,
jaringan tanaman dilukai kemudian di cuci bersih, ternyata bekas bidang luka
tidak membentuk jaringan baru. Pada jaringan luka tersebut yang dibiarkan
akan terbentuk jaringa baru di dekat luka tersebut.
d) Kalin
Tabel 4. Hormon Kalin
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Kalin Hormon yang mempengaruhi pembentukan
organ pada tumbuhan
f) Gas Etilen
Tabel 6. Hormon Gas Etilen
Jenis Hormon Fungsi Tempat Diproduksi
Gas Etilen Mendorng pemasakan buah dan Diproduksi oleh
menyebabkan penebalan pada batang. jaringan buah
masak, diruas
batang dan
jaringan tua.
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.
Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang
lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen
sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di
gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Oleh karena itu
buah yang tua sering diletakkan ditempat tertutup (diperam) agar cepat masak.
Etilen merupakan senyawa unik dan hanya dijumpai dalam bentuk gas.
Senyawa ini memaksa pematangan buah, menyebabkan daun tanggal dan
merangsang penuaan. Tanaman sering meningkatkan produksi etilen sebagai
respon terhadap stress dan sebelum mati. Konsentrasi etilen fluktuasi terhadap
musim untuk mengatur kapan waktu menumbuhkan daun dan kapan
mematangkan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda
pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah.
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang
berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau
ekosistem. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
meliputi air, kelembapan, suhu, cahaya, udara, pH, dan nutrisi.
Berikut penjelasan singkat mengenai pengaruh masing-masing faktor
tersebut.
1. Air
Pada masa pertumbuhan primer, hal terpenting yang dibutuhkan tumbuhan
adalah medium tumbuh yang mampu menyerap air dengan baik. Hal itu karena
8
pada masa pertumbuhan primer, biji membutuhkan pasokan air yang cukup
agar dapat bertunas.
Air merupakan komponen yang sangat penting. Air menjadi syarat mutlak
bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup. Kandungan air di dalam media tumbuh
akan memacu kerja enzim pertumbuhan dan menjaga tekanan turgor dinding sel.
Berikut beberapa fungsi air yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman :
a. Sebagai pemacu proses imbibisi dan memacu aktivitas hormon giberelin.
b. Sebagai reagen pada hidrolisis cadangan makanan dalam biji
c. Sebagai salah satu penentu laju fotosontesis
d. Sebagai medium untuk mengedarkan hasil fotosintesis
e. Sebagai penentu proses transportasi garam-garam mineral yang ada di tanah
f. Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
Begitulah besar pengaruh air terhadap pertumbuhan. Maka tak heran jika
tanaman di kebun terlihat layu di pagi hari jika tidak disiram dalam waktu
yang cukup lama, berbeda dengan tanaman yang mendapat pasokan air cukup.
2. Kelembapan
Kelembapan masih berhubungan dengan air. Kelembapan merupakan
kandungan total uap air di udara. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik,
maka diperlukan kelembapan yang tinggi dan tidak banyak terjadi penguapan
sehingga ketersediaan air di sekitar tanaman tetap terjaga. Jika di sekitar
tanaman tersedia air yang cukup, maka tanaman dapat menyerap air dalam
jumlah yang cukup pula.
3. Nutrisi
Sama seperti air, ketersediaan nutrisi juga sangat penting bagi
pertumbuhan. Jika kebutuhan tanaman akan nutrisi tidak terpenuhi maka
pertumbuhan tanaman akan mengalami gangguan sekalipun tanaman
mendapat pasokan air yang cukup.
Nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak disebut unsur
makro. Sebaliknya, nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro. Unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, posfor, dan magnesium.
9
Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit misalnya besi, mangan, tembaga,
seng, dan klor.
Nutrisi berupa garam mineral begitu penting bagi pertumbuhan karena
bahan baku nutrisi akan digunakan untuk melakukan semua aktivitas. Jika
tanaman kekurangan salah satu unsur atau komponen bahan makanan yang
dibutuhkannya, maka tanaman akan mengalami defisiensi dan kelainan.
4. Cahaya
Sebagaimana yang kita tahu, fotosintesis merupakan proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan itulah yang kemudian
disebarkan ke seluruh tubuh untuk mendukung pertumbuhan. Lalu mengapa
cahaya begitu penting bagi pertumbuhan? Sebab cahayalah yang sangat
berpengaruh dalam menentukan proses fotosintesis tumbuhan.
Meski penting, kebutuhan tanaman akan cahaya tentu ada batasannya.
Paparan cahaya matahari langsung umumnya sangat menghambat
pertumbuhan karena intensitas cahaya yang terlalu tinggi menyebabkan
penguapan air dalam jumlah yang banyak sehingga mengurangi pasokan air
dalam tanah. Selain itu, cahaya juga menghambat kerja hormon auksin yang
penting bagi pertumbuhan.
Beberapa pengamatan ilmuwan mengenai pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan antara lain hasil pengamatan Charles Darwin yang
menyimpulkan bahwa pertumbuhan batang selalu mengarah pada sumber
cahaya dan jika hanya satu sisi saja yang disinari, maka batang tumbuhan
tersebut akan membengkok. Sementara Boysen-Jensen menuturkan bahwa
bahan kimia yang dihasilkan di daerah pemanjangan akan menurun jika
terkena cahaya kuat dan berpindah ke sisi yang kurang terkena cahaya.
5. Suhu
Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim pertumbuhan adalah
suhu. Seperti yang kita tahu, enzim bekerja secara spesifik dan hanya bekerja
dengan optimal pada suhu tertentu saja. Oleh karena itu, perubahan suhu yang
ekstrem akan menghambat aktivitas metabolisme yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
10
D. Pengaruh Kandungan pH
Tanah merupakan media tumbuh alami yang menyediakan makanan
(unsur hara) bagi kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan (tanaman). Agar
tanaman mampu berproduksi optimal berkesinambungan, kualitas tanah harus
tetap dipertahankan. Kesalahan-kesalahan dalam pengolahan tanah dapat
mengakibatkan kerusakan pada tanah, berakibat menurunkan produktifitas
tanaman. Produktifitas tanah dalam menghasilkan produk pertanian sangat
tergantung pada kemampuan suatu tanah dalam menyediakan unsur hara yang
berimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Tingkat kesuburan tanaman pada masing-masing tempat tidak sama. Pada
tanah asam serta miskin unsur hara, pertumbuhan tanaman akan terganggu
sehingga dapat menurunkan produksi secara signifikan, apalagi jika
ketersediaan air tidak terpenuhi dengan baik. Tanah asam merupakan jenis
tanah dengan nilai pH rendah. Terhambatnya pertumbuhan tanaman akibat
tanah asam pada umumnya berkaitan erat dengan berbagai reaksi tanah pada
pH rendah tersebut dan dapat merupakan kombinasi dari keracunan
aluminium (Al), mangan (Mn), keracunan besi (Fe), serta defisiensi (kahat)
unsur P (fosfor), Ca (kalsium), Mg (magnesuim), dan kahat K (kalium). Akan
tetapi, faktor yang paling dominan penyebab buruknya pertumbuhan tanaman
adalah keracunan Al dan kekurangan unsur P (kahat fosfor).
12
F. Hipotesis Penelitian :
A. Jenis Penelitian
Penyusunan karya ilmiah ini dengan menggunakan eksperimen.
Eksperimen ini dilakukan dengan cara mengganti/menambahkan 1 variabel
pada tanaman kangkung , yaitu tanah bakaran sampah organik
B. Variabel Penelitian
1. Variabel : Pemberian tanah bakaran sampah organik dan tanah biasa
Bebas yang dicampur dengan sekam
2. Variabel : Morfologi tanaman kangkung dan pertumbuhan tanaman
Terikat kangkung
3. Variabel : a. Tempat penelitian pada pot tanaman yang sedang
Terkendali b. Media penelitian pada pot tanah bakaran sampah
organik yang telah diaduk rata dengan sekam lalu
disiram air secukupnya, dan dilakukan penyiraman
secara rutin
c. Biji kangkung diletakkan 1 ml dari permukaan tanah
d. 1 pot terdapat 10 biji kangkung
13
14
1. Alat
a. 2 pot berukuran sedang.
b. Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari.
c. Alat tulis, sebagai media tulis hasil pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dari hari ke hari.
d. Kamera, untuk mendokumentasikan pertumbuhan dan perkembangan
kangkung dari hari ke hari.
2. Bahan
a. 10 buah biji kangkung, sebagai objek penelitian.
b. Tanah bakaran.
c. Tanah biasa.
d. Air, sebagai bahan tambahan untuk membasahkan/melembapkan tanah agar
tidak kering.
F. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyiapkan 1 pot untuk tanah biasa dan 1 pot untuk tanah bakaran sampah
3. Memisahkan tanah biasa dengan tanah bakaran sampah
4. Mencampurkan tanah biasa dan tanah bakaran sampah dengan sekam
5. Memasukkan kedua tanah tersebut pada masing-masing pot
6. Menyiram kedua tanah tersebut dengan air
7. Menunggu air sampai menyerap ke dalam tanah tersebut
8. Menaburkan masing-masing 10 biji kangkung ke dalam 2 pot
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
16
B. Analisis Data
250
200
Tinggi Tanaman
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Hari
waktu
D. Uji Hipotesis
Dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan pengamatan bahwa hipotesis
yang diterima adalah Ha yaitu adanya pengaruh tanah bakaran sampah pada
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman kangkung
17
18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh tanah bakaran sampah terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kangkung, dapat disimpulkan bahwa
tanah bakaran sampah terbukti berpengaruh pada proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanah bakaran sampah juga terbukti bisa
mempercepat kesuburan pada proses pertumbuhan dan perkembangan
kangkung. Kadar air yang cukup dalam tanah berpengaruh juga bagi proses
percepatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Dijadikan sebagai wawasan dan pengalaman tentang pengaruh 2 jenis
tanah yang berbeda terhadap pertumbuhan dan perkembangan dan hasil
perbandingan dari tanah tersebut selama 9 hari.
2. Bagi Akademik
Dijadikan sumber referensi bagi siswa/siswi yang akan mengadakan
percobaan yang sama.
3. Bagi Masyarakat
Diterapkannya penggunaan tanah bakaran sampah yang berguna bagi
masyarakat, khususnya para petani.
Daftar Pustaka
Aditya, “laporan penelitian biologi kecambah”, 2013.
http://www.academia.edu/5497768/LAPORAN_PENELITIAN_BIOLOGI
_KECAMBAH.
19
Lampiran I
20
Tabel 2. Laju Pertumbuhan Dengan Menggunakan Tanah Biasa
24
Lampiran 2
22
(Gambar 5a. Hari Kelima) (Gambar 5b. Hari Kelima)
24
(Gambar 9a. Hari Kesembilan) (Gambar 9b. Hari Kesembilan)
23