Sap Ispa
Sap Ispa
3. Penutupan (5 menit)
Menyimpulkan bersama.
Evaluasi/post test.
V. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab.
VI. Media
1. Leaflet
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
(ISPA)
A. Pengertian
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang berlangsung sampai 14
hari yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ dari hidung sampai
gelembung paru. Beserta organ-organ disekitar sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru ispa hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek (Rasmaliah, 2007).
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, istilah ini meliputi tiga unsur
yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut. Dengan pengertian infeksi adalah
masuknya kuman atau mikro organisme kedalam tubuh manusia dan berkembang
biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernapasan adalah organ
dari hidung hingga alvioli serta organ adneksanya seperti sinus-sinus rongga
telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan
Akut (Depkes RI, 2012).
B. Penyebab
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah
satu penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran bahan bakar kayu yang
biasanya digunakan untuk memasak. Asap bahan bakar kayu ini banyak
menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat terutama ibu-ibu rumah
tangga selalu melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar
kayu, gas maupun minyak. Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah
mereka hirup sehari-hari, sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak
nafas dan sulit untuk bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
zat-zat seperti Dry basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogen dan Oxygen
yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2012).
C. Klasifikasi dan Gejala ispa:
Menurut derajat keparahannya, ISPA dibagi menjadi 3 golongan menurut
(Nelson, 2007), yaitu :
1. ISPA ringan (bukan pneumonia) yaitu jika tidak ada napas cepat, dan tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah.
2. ISPA sedang (pneumonia) yaitu jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan nafas
cepat dengan frekuensi pernafasan 50 x/menit atau lebih (usia 2 – 12 bulan)
atau frekuensi pernafasan 40 x/menit atau lebih (untuk usia 1 – 5 tahun).
3. ISPA berat (pneumonia berat) yaitu jika ditemukan sesak nafas dalam
pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian
bawah.
D. Faktor resiko
Faktor resiko timbulnya ISPA menurut Dharmage (2009) ada dua secara
Internal dan eksternal yaitu :
1. Faktor Internal
1) Umur
2) BBLR
3) Jenis Kelamin
4) Status Gizi
5) Defisiensi vitamin A
2. Faktor Eksternal
a. Sosial Ekonomi
b. Pemberian ASI Eksklusif
c. Imunisasi
d. Kebiasaan merokok anggota keluarga di lingkungan
balita tinggal
e. Kepadatan tempat tinggal
f. Ventilasi kurang memadai
E. Bahaya/ Akibat
1. Penurunan daya tahan tubuh
2. Menular pada anggota keluarga yang lain
3. Kejang dan kematian
4. Biaya penggobatan tinggi
F. Cara Pencegahan
1. Jauhkan dari penderita batuk
2. Imunisasi lengkap
3. Berikan makanan yang bergizi setiap
hari
4. Berikan ASI
5. Jagalah kebersihan lingkungan, tubuh
dan makanan
DAFTAR PUSTAKA