Anda di halaman 1dari 11

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA KELUARGA


NY. F DI RT 2 RW 03 KELURAHAN ROWOSARI
KECAMATAN TEMBALANG

Oleh:
AULIA PUTRI RIZQIANI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
A. PENDAHULUAN
ISPA merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan dimana saluran
pernafasan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
paling sering pada anak terutama bayi karena saluran nafasnya masih sempit
dan daya tahan tubuhnya masih rendah.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari.
Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung
sampai gelembung paru, beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus,
ruang telinga tengah dan selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita
pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat
mengakibat kematian.
Hasil pengkajian di RT 2 Rw 3 Kelurahan Rowosari terlihat kondisi jalan
bedebu di RT 02 ketika kendaraan melintas di jalan tersebut. Dari data yang
telah dirumuskan di atas, maka dapat diambil diagnosa keperawatan Risiko
angka kejadian ISPA di Rt 2 Rw 3 kelurahan rowosari berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan tentang ISPA, lingkungan dan perilaku masyarakat
dalam menjaga kebersihan.. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu dilakukan
pendidikan kesehatan tentang ISPA. Diharapkan dengan adanya pendidikan
kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan warga pada umumnya dan ibu
yang mempunyai balita pada khususnya mengenai bahaya penyakit ISPA
sehingga keluarga dan ibu yang mempunyai balita dapat berperan secara aktif
dalam tindakan preventif.

B. TOPIK KEGIATAN
Pendidikan Kesehatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

C. HARI / TANGGAL
Sabtu / 29 Oktober 2017, Pukul 15.00 WIB
D. TEMPAT
Rumah Ny. F

E. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakuakn pendidikan kesehatan tentang Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ny. F mampu
memahami tentang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

F. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
masyarakat atau ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian ISPA.
2. Menyebutkan Penyebab ISPA.
3. Menyebutkan klasifikasi dan gejala ISPA.
4. Faktor resiko timbulnya ISPA.
5. Menyebutkan bahaya ISPA.
6. Menyebutkan cara pencegahan ISPA.
7. Menyebutkan cara perawatan ISPA.

G. METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan ini adalah Tanya jawab
atau diskusi.

H. ALAT DAN MEDIA


Media yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan ini meliputi:
1. Lembar Balik
2. Leaflet

I. MATERI
Terlampir
J. STRATEGI PELAKSANAAN
NO TAHAP/WAK KEGIATAN KEGIATAN
TU MAHASISWAU AUDIENS
1 Pembukaan 1. Salam pembukaan  Menjawab
(5 menit) 2. Menjelaskan maksud salam
dan tujuan pendidikan  Mendengarkan
kesehatan penjelasan
3. Melakukan kontrak
waktu yang disepakati
4. Apersepsi
2 Pelaksaan (10 1. Menjelaskan  Mendengarkan
menit) pengertian ISPA dan
2. Menjelaskan memperhatika
penyebab ISPA n
3. Menjelaskan
klasifikasi dan
gejala ISPA
4. Menjelaskan Faktor
resiko timbulnya
ISPA
5. Menjelaskan bahaya
ISPA?
6. Menjelaskan cara
pencegahan ISPA?
7. Menjelaskan cara
merawat anggota
keluarga yang
terkena ISPA
8. Bawa Anak Segera
ke Rumah Sakit /
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Jika
Terdapat tanda
Bahaya?
3 Diskusi/Tanya Memberikan kesempatan  Bertanya
Jawab (10 untuk bertanya
menit)
4 Penutup 1. Evaluasi dengan  Menjawab
(5 menit) memberikan pertanyaan pertanyaan
secara lisan
2. Menyimpulkan materi  Memperhatika
3. Memberikan n
reinforcement positif
kepada audiens atas
jawaban yang diberikan
4. Salam penutup

K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Pre planning sudah siap dan sudah dikonsulkan maksimal 1 hari
sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
b. Media sudah siap maksimal 1 hari sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan
c. Kontrak tempat dan waktu sudah dilaksanakan 2 hari sebelum
pelaksanaan pendidikan kesehatan
d. Setting tempat sudah dilakukan 1 jam sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan dimulai

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan kontrak waktu yang disepakati atau
direncanakan
b. Peserta hadir 15 menit sebelum acara dimulai
c. Tempat, alat, dan media dapat digunakan dengan baik dan disiapkan
10 menit sebelum acara dimulai
d. Selama pendidikan kesehatan 100% peserta mengikuti pendidikan
kesehatan dengan baik (kooperatif dan aktif)
e. 100% penyaji mampu menyampaikan materi tentang ISPA dengan
metode yang dapat diterima dan dipahami serta menggunakan bahasa
yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh peserta

3. Evaluasi Hasil
Evaluasi dilakukan dengan metode tanya jawab. Adapun daftar pertanyaan
sebagai berikut:
a. Jelaskan pengertian ISPA?
b. Jelaskan penyebab ISPA?
c. Sebutkan klasifikasi (Pembagian) ISPA?
d. Faktor resiko timbulnya ISPA?
e. Sebutkan bahaya ISPA?
f. Sebutkan cara pencegahan ISPA?
g. Sebutkan cara merawat anggota keluarga yang terkena ISPA?
h. Bawa Anak Segera ke Rumah Sakit / Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jika Terdapat tanda Bahaya?
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
(ISPA)

A. Pengertian
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang berlangsung sampai 14
hari yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ dari hidung sampai
gelembung paru. Beserta organ-organ disekitar sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru ispa hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek (Rasmaliah, 2007).
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, istilah ini meliputi tiga unsur
yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut. Dengan pengertian infeksi adalah
masuknya kuman atau mikro organisme kedalam tubuh manusia dan berkembang
biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernapasan adalah organ
dari hidung hingga alvioli serta organ adneksanya seperti sinus-sinus rongga
telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan
Akut (Depkes RI, 2012).

B. Penyebab
ISPA disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk kesaluran nafas. Salah
satu penyebab ISPA yang lain adalah asap pembakaran bahan bakar kayu yang
biasanya digunakan untuk memasak. Asap bahan bakar kayu ini banyak
menyerang lingkungan masyarakat, karena masyarakat terutama ibu-ibu rumah
tangga selalu melakukan aktifitas memasak tiap hari menggunakan bahan bakar
kayu, gas maupun minyak. Timbulnya asap tersebut tanpa disadarinya telah
mereka hirup sehari-hari, sehingga banyak masyarakat mengeluh batuk, sesak
nafas dan sulit untuk bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut mengandung
zat-zat seperti Dry basis, Ash, Carbon, Hidrogen, Sulfur, Nitrogen dan Oxygen
yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2012).
C. Klasifikasi dan Gejala ispa:
Menurut derajat keparahannya, ISPA dibagi menjadi 3 golongan menurut
(Nelson, 2007), yaitu :
1. ISPA ringan (bukan pneumonia) yaitu jika tidak ada napas cepat, dan tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah.
2. ISPA sedang (pneumonia) yaitu jika dalam pemeriksaan fisik ditemukan
nafas cepat dengan frekuensi pernafasan 50 x/menit atau lebih (usia 2 – 12
bulan) atau frekuensi pernafasan 40 x/menit atau lebih (untuk usia 1 – 5
tahun).
3. ISPA berat (pneumonia berat) yaitu jika ditemukan sesak nafas dalam
pemeriksaan fisik dan saat inspirasi adanya tarikan dinding dada bagian
bawah.
D. Faktor resiko
Faktor resiko timbulnya ISPA menurut Dharmage (2009) ada dua secara
Internal dan eksternal yaitu :
1. Faktor Internal
1) Umur
2) BBLR
3) Jenis Kelamin
4) Status Gizi
5) Defisiensi vitamin A
2. Faktor Eksternal
a. Sosial Ekonomi
b. Pemberian ASI Eksklusif
c. Imunisasi
d. Kebiasaan merokok anggota keluarga di lingkungan
balita tinggal
e. Kepadatan tempat tinggal
f. Ventilasi kurang memadai
E. Bahaya/ Akibat
1. Penurunan daya tahan tubuh
2. Menular pada anggota keluarga yang lain
3. Kejang dan kematian
4. Biaya penggobatan tinggi

F. Cara Pencegahan
1. Jauhkan dari penderita batuk
2. Imunisasi lengkap
3. Berikan makanan yang bergizi setiap hari
4. Berikan ASI
5. Jagalah kebersihan lingkungan, tubuh dan makanan

G. Cara Merawat Anggota Keluarga Dengan ISPA


1. Pada Anak
 Beri minum ASI lebih banyak
 Beri makanan: bila muntah, usahakan anak mau makan lagi, beri
makanan sedikit demi sedikit tapi sering
2. Pada Dewasa
 Minum air matang lebih banyak dari biasanya
 Tingkatkan makanan bergizi
3. Jika hidung tersumbat, karena pilek, bersihkan lubang hidungnya dengan
sapu tangan / kain bersih
4. Jika Panas atau Demam
a. Lakukan kompres hangat atau kompres dengan air kran (air biasa)
b. Pakaikan pakian yang tipis dan menyerap keringat
c. Anjurkan penderita untuk banyak minim
d. Jangan diselimuti atau memakai pakaian tebal
e. Basahi / lap seluruh tubuh dengan air biasa
f. Berikan paracetamol (obat penurun panas)
 Umur 2 bulan – 6 bulan: 1/8 tablet parasetamol tiap 6 jam
 Umur 6 bulan – 3 tahun: ¼ tablet parasetamol tiap 6 jam
 Umur 3 – 5 tahun : 1/2 tablet parasetamol tiap 6 jam
g. Bila mendapatkan antibiotik minum secara teratur sampai habis
5. Jika Batuk
Berikan obat batuk tradisional / pelega tenggorokan yang aman terbuat
dari:
a. Umur kurang 1 tahun
½ sendok makan kecap manis atau madu ditambah dengan ½ sendok
makan air jeruk nipis, dicampurkan dan diminum
b. Umur lebih 1 tahun
1 sendok makan kecap manis atau madu ditambah dengan 1 sendok
makan air jeruk nipis, dicampurkan dan diminum
c. Berikan 3 kali – 4 kali sehari selama batuk

H. Bawa keluarga Segera ke Rumah Sakit / Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Jika Terdapat tanda Bahaya
1. Anak usia dibawah 2 bulan : anak tidak mau minum/menetek
2. Susah bernapas/ sesak napas
3. Nafas cepat
4. Sakit bertambah berat
5. Ada tarikan dinding dada
6. Kesadaran menurun, anak menjadi tidak aktif
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2012. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut.


Dharmage. (2009). Risk factor of acute lower tract infection in children under five
years of age. Medical Public Health.
Rasmaliah. 2004. ISPA dan penanggulangannya.
http://www.modul/user/detail_artikel.php?id=718_ISPA-danpenanggulangannya.
Available online. Diakses tanggal 24 Oktober 2017
Nelson. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. EGC. Jakarta
Agustama., 2005.Kajian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita.
EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai