Makalah Surveilans Dalam Praktik Pelayanan Kebidanan
Makalah Surveilans Dalam Praktik Pelayanan Kebidanan
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini di ajukan sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
Selama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa saja tujuan dari surveilans ?
3. Apa saja manfaat dari surveilans ?
4. Apa saja langkah-langkah surveilans dalam kasus kebidanan ?
1. Bagi Masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 MANFAAT DAN KEGUNAAN SURVEILANS
2. Penanggulangan KLB
a) SKD KLB
b) Penyelidikan dan penanggulangan KLB
c) Pengembangan system surveilans termasuk pengembangan
jaringan informasi
d) Koordinasi kegiatan surveilans lintas program dan lintas sektoral
4
2.5 JENIS SURVEILANS
1. Surveilans aktif
2. Surveilans pasif
Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang cara mudah dan
tepat dalam menghitung usia kehamilan bagi Anda yang lagi terlambat
datang bulan, disini kami akan memberikan cara yang pas dan juga mudah
untuk Anda pahami mengenai cara menghitungnya.
5
sangat pantas untuk Anda yang memang memiliki siklus haid yang secara
teratur setiap bulannya.
Setelah itu, rumus yang akan kita pakai adalah dengan rumus neagele
yang merupakan rumus dengan menambahkan 7 pada HPHT kemudian
setelah ditambahkan 7 Anda kurangkan 3 pada bulan tersebut serta
menambahkan 1 pada tahunnya setelah itu jika Anda merasa kesulitan
pada bulan yang tidak bisa di kurangin 3 misalnya maret, februari, dan
juga januari maka bulannya ditambahakan 9 namun untuk tahunnya tidak
ditambah dan tidak dikurangi ,bagaimana Anda masih merasa bingungya ?
Baiklah mari kita simak contoh dibawah ini.
6
aspek kejadian penyakit dan kematian akibat panyakit tertentu, baik
keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk
kepentinganpencegahan dan penanggulangannya. Dengan demikian data
surveilans dapat dipakai baik untuk menentukan prioritas kegiatan
kesehatan masyarakat maupun untuk menilai efektivitas kegiatan.
7
berhubungan dengan kesehatan secara umum. Laporan ini
dilakukan secara berkala dalam bentuk laporan mingguan, bulanan,
dan laporan tahunan. Hasil analisis dari laporan tersebut dapat
digunakan untuk berbagai keperluan bidang kesehatan, baik untuk
penyusunan program maupun untuk evaluasi program serta analisis
status kesehatan masyarakat.
b. Pencatatan dan pelaporankhusus kejian tertentu dalam masyarakat
yang biasanya terbatas pada berbagai kejadian yang mungkin
mempunyai potensi mewabah.
c. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan jenis penyakit yang wajib
dilaporkan termasuk berbagai penyakit menular tertentu atau
penyakit karantina serta berbagai penyakit yang dianggap
mempunyai potensi mewabah atau penyakit yang jarang dijumpai
dalam masyarakat. Jenis penyakit yang wajib dilaporkan ini,
biasanya tidak sama untuk setiap Negara,
d. Surveilans ekologi dan lingkungan yakni surveilans yang khusus
dilakukan terhadap berbagai ektor penyakit menular, pengamatan
terhadap pencemaran lingkungan, tanah,air, dan udara serta
pengamatan terhadap beradanya bahan berbahaya lain dalam dalam
lingkungan yang berupa vektor penyakit tertentu,pengotoran
lingkungan dan lain- lain
e. Pengamatan dan mengawasan pemakaian zat tertetu seperti
insektisida , vaksin, obat-obat yang bersifat keras dan zat lainnya
yang dianggap berbahaya.
f. Pencatatan dan pelaporan peristiwa vital yang meliputi kelahiran,
perkawinan, perceraian dan kematiaan.
8
padabatas waktu tertentu atau secara periodik dengan selang waktu
tertentu.
3. Komponen surveilans
Epidemiologi surveilans dalam pelaksanaan kegiatannya, secara
teratur dan terencana melakukan berbagai komponen utama surveilans.
a. Pengumpulan atau pencatatan kejadian (data) yang dapat
dipercaya.
b. Pengelolaan data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti
c. Analisis dan interprestasi data untuk keperluan kegiatan
d. Penyebarluasan data atau keterangan termasuk umpan balik,
penyebarluasan data atau informasi dilakukan dalam tiga arah yang
meliputi
(1) ditujukan ke tingkat administrasi yang lebih tinggi sebagai
informasi untuk dapat menentukan kebijakan selanjutnya.
(2) dikirim kepada instalasi pelapor atau ketinggkat administrasi
yang lebih rendah yang berfungsi sebagai pengumpul dan
pelapor data dalam bentuk umpan balik
(3) disebarluaskan kepada instalasi terkait dan kepada masyarakat
luas.
9
e. Hasil evaluasi data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan
untuk perencanaan penanggulangan khusus dan program
pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk
melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan korban dan
pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi atau
penilaian hasil kegiatan.
10
f) Sering sekali kita memperoleh laporan hasil surveilans
yang kurang lengkap sehingga sulit membuat analisis
maupun kesimpulan.
11
a) Uraian tentang tujuan (objektif) dari sistem tersebut.objektif
ini meliputi pemantauan terhadap keadaan luar biasa (wabah),
pemantauan kecendrungan , identifikasi usaha pencegahan
dan lain-lain
b) Uraian tentang peristiwa kesehatan yang mengalami
surveilans. Dalam hal ini harus dijelaskan definisi kasus dari
setiap peristiwa kesehatan tersebut.
c) Uraikan tentang komponen dari sistem surveilans yang
dikembangkan meliputi:
Populasi yang menjalani surveilans
Waktu pengumpulan data
Bentuk dan jenis data atau informasi yang d kumpulkan
Sumber informasi atau yang menyapkan informsi
tersebut
Cara pengiriman dan penyimpanan informasi
Bagaimana cara dan siapa yang menganalisis data
Sistem penyebarluasan laporan termasuk caranya,
sasaran yang diberi informasi.
12
a) Dapat mendeteksi kecendrungan (tren) perubahan kejadian
penyakit tertentu.
b) Dapat mendeteksi kejadian luar biasa (epidemi)
c) Dapat memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas dan
mortalitas sehubungan dengan masalah kesehatan yang menjalani
surveilans tersebut.
d) Dapat merangsang dan mendorong untuk diadakannya penelitian
epidemiologi tentang kemungkinan pencegahan dan
penaggulangannya.
e) Dapat mengidentifikasi faktor resiko yang berkaitan dengan
kejadiaan penyakit.
f) Dapat memperhitungkan kemungkinan tentang adanya pengaruh
atau efek upaya penanggulangan kejadiaan penyakit atau
gangguan kesehatan.
g) Dapat memberikan perbaikan d bidang klinis bagi pelaksanaan
pelayanan kesehatan (heath care provider) yang juga merupakan
bagian dari unsur pokok sistem surveilans.
13
d. Beberapa sifat utama dari suatu sistem surveilans
untuk penilaian dari suatu sistem surveilans, dapat dilakukan
penilaian terhadap beberapa sifat utama sistem yang meliputi
a) Kesederhanaan
Kesederhanaan suatu sistem surveilans berarti stuktur yang
sederhana dan mudah dioperasikan, suatu sistem surveilans harus
sesederhana mungkin, tetapi tetap dapat mancapai tujuan. Suatu
kerangka yang menggambarkan alur informasi dan hubungannya
dalam sistem surveilans dapat menolong untuk menilai
kesederhanaan atau kemajemukan suatu sistem surveilans.
Untuk menilai tingkat kesederhanaan suatu sistem surveilans
dapat dipertimbangkan beberapa ukuran berikut ini.
Banyak dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosa.
Banyaknya serta jenis sumber pelaporan
Cara penyajian data / informasi
Banyaknya organsasi yang terlibat dalam penerimaan laporan
kasus
Tingkat latihan staf yang dibutuhkan
Bentuk analisis data
Banyaknya serta jenis pemakaian jenis pemakaian data
Waktu yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan,
penyaluran dan analisis data serta penyiapan dan penyebaran
laporan surveilans.
14
b) Fleksibilitas
Yang dimaksud dengan sitem surveilans yang fleksibel
adalah suatu sistem yang mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan informasi yang dibutuhkan atau keadaan lapangan
dengan terbatasnya waktu, personal dan anggaran.juga sistem
yang fleksibel dapat ditetapkan terhadap keadaan seperti penyakit
yang baru atau masalah kesehatan yang baru, adanya perubahan
defenisi kasus atau perubahan dari sumber pelaporan.
Fleksibel adalah perkiraan terbaik secara retrospektif dengan
mengamati bagaimana sistem tersebut menghadapi kebutuhan
baru. Contoh yang paling jelas adalah ketika penyakit AIDS
muncul pada 80-an yang lalu maka sitem pelaporan penyakit
yang telah berjalan pada departemen kesehaan dapat secara
langsung digunakan untuk pelaporan kejadian atau kasus,
doagnosis serta faktor risikonya. Pada umumnya sistem yang
lebih sederhana akan lebih fleksibel pula karena kurang
komponen dalam sistem tersebut yang memerlukan perubahan
dan penyesuaian untuk digunakan pada penyakit lain.
15
Tingkat penerimaan suatu surveilans dapat dilihat berdasarkan
berbagai indikator berikut ini:
d) Sensitifitas
16
Jenis penyakit atau keadaan gangguan kesehatan yang akan
didiagnossis, keterampilan petugas kesehatan dalam
melakukan diagnosis serta tingkat sensitifitas tes diagnostik.
Jenis kasus yang akan dilaporkan kepada sistem serta cara
pemberian diagnosisnya.
17
4. SE Masalah Kesehatan (mendukung program-program kesehatan
tertentu)
5. SE Kesehatan Matra (kesh haji, udara, keracunan, pelabuhan, laut,
KLB)
Usaha pelacakan luar biasa atau wabah merupakan suatu kegiatan yang
cukup menarik dalam bidang epidemiologi.keberhasilannya ditentukan
berdasarkan pengumpulan data dan informasi secara seksama lngsung
dilapangan atau tempat kejadian yang di susul dengan analisis data yang
18
teliti dengan ketajaman pemikiran merupakan landasan dari suatu
keberhasilan pelacakan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Salah satu unsur dari program pencegahan yang melaksanakan secara
terencana dan terprogram adalah epidemiologi surveilans.
Tujuan epidemiologi surveilans untuk memperoleh gambaran kejadian
peristiwa vitar secara teratur sehingga dapat digunakan dalam berbagai
kepentinngan perencanaan dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan
dalam masyarakat.
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca khususnya Mahasiswi Kebidanan, karena dalam
makalah ini terdapat banyak bahan tambahan untuk belajar mata kuliah
Kesehatan Masyarakat. Penulis berharap pembaca bisa memberikan
penilain lebih lanjut terhadap makalah sederhana ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
NN, ”Surveilans dalam Pelayanan Kebidanan”. Artikel diakses pada 05 April dari
http://surveilans-praktik-pelayanan-
kebidanan.riairawati94.wordpress.com/2014/0719//pelayanan-kebidanan.html
21