Prinsip Pemeriksaan :
Brom cresol green bereaksi dengan albumin dalam buffer citrate
membentuk warna hijau kompleks. Absorbansi dari warna kompleks
ini sebanding dengan konsentrasi albumin dalam sampel.
Prosedur Pemeriksaan :
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Sampel -- -- 10
Standar -- 10 --
Aquades 10 -- --
Reagen 1000 1000 1000
Baca absorbance tes dan absorbance standar terhadap blanko pada
panjang gelombang 630 nM setelah 90 detik. Warna stabil sampai
lebih dari 1 jam.
Perhitungan :
Kadar Albumin (g/dL) = A sampel x 4 g/dL (kadar standar)
Serum/Plasma A standar
49
PEMERIKSAAN SGOT (AST)
Tujuan Untuk mengetahui kadar SGOT pada serum atau plasma dan
digunakan untuk mendiagnosa penyakit hepar dan jantung.
Prinsip Pemeriksaan :
𝐴𝑆𝑇
𝐿 − 𝑎𝑠𝑝𝑎𝑟𝑡𝑎𝑡𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝛼 − 𝑘𝑒𝑡𝑜𝑔𝑙𝑢𝑡𝑎𝑟𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 → 𝑂𝑥𝑎𝑙𝑎𝑐𝑒𝑡𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝐿
− 𝑔𝑙𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎𝑡𝑒
𝑀𝐷𝐻
𝑂𝑥𝑎𝑙𝑎𝑐𝑒𝑡𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝑁𝐴𝐷𝐻 + 𝐻 + → 𝐿 − 𝑚𝑎𝑙𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝑁𝐴𝐷 + 𝐻2 𝑂
Prosedur Peeriksaan :
Larutkan isi botol reagen R2 (mengacu pada label R1) dalam jumlah
yang sesuai dari reagen R1sebagai reagen kerja. Biarkan reagen
kerja
50
PEMERIKSAAN SGOT (AST)
Nilai Normal :
Pria : ≤42 u/L
Wanita : ≤ 37 u/L
Unit terkait 1. Laboratorium
2. IGD
3. Rawat Inap
4. HCU
5. Klinik Umum dan Spesialis
51
PEMERIKSAAN SGPT (ALT)
Tujuan Untuk mengetahui kadar SGPT dalam serum atau plasma dan
digunakan untuk membantu diagnosa penyakit hati, hepatitis dan
sirosis hati.
Kebijakan Setiap petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Prosedur Metode : IFCC without pyridoxalphosphate activation
Prinsip Pemeriksaan :
𝐴𝐿𝑇
𝐿 − 𝑎𝑙𝑎𝑛𝑖𝑛𝑒 + 𝛼 − 𝑘𝑒𝑡𝑜𝑔𝑙𝑢𝑡𝑎𝑟𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 → 𝑃𝑦𝑟𝑢𝑣𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝐿
− 𝑔𝑙𝑢𝑡𝑎𝑚𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑
𝐿𝐷𝐻
𝑃𝑦𝑟𝑢𝑣𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝑁𝐴𝐷𝐻 + 𝐻 + → 𝐿 − 𝑙𝑎𝑐𝑡𝑖𝑐 𝑎𝑐𝑖𝑑 + 𝑁𝐴𝐷 + + 𝐻2 𝑂
Prosedur Pemeriksaan :
Larutkan isi botol reagen R2 (mengacu pada label R1) dalam jumlah
yang sesuai dari reagen R1sebagai reagen kerja. Biarkan reagen
kerja mencapai suhu kamar sebelum melakukan pemeriksaan.
52
PEMERIKSAAN SGPT (ALT)
Perhitungan :
Kadar SGOT (U/L) = (∆A sampel/menit-∆blank/menit) x F
F = 1746.
Nilai Normal :
Pria : ≤ 47 u/L
Wanita : ≤ 39 u/L
53
PEMERIKSAAN KRIATININ
54
PENGOPERASIAN ALAT DATACHEM
Perhitungan :
Kadar Kreatinin (mg/dL) = ∆A sampel x 2 mg/dL (kadar standar)
Serum/Plasma ∆A standar
Nilai Normal :
Serum/Plasma → Wanita : 0,6 – 1.1 mg/dL
Pria : 0,9 – 1,3 mg/dL
Urin → Wanita : 11 – 20 mg/kg/24h
Pria : 14 – 26 mg/kg/24h
Unit terkait 1. Laboratorium
2. IGD
3. Rawat Inap
4. HCU
5. Klinik Umum dan Spesialis
55
PEMERIKSAAN KOLESTEROL
Prinsip Pemeriksaan :
Kolesterol ditentukan melalui reaksi enzimatik, hidrolisis dengan
enzim cholesterol esterase dan oksidasi dengan enzim cholesterol
oksidase. Indikatornya, quinoneimine, dibentuk dari H2O2, 4-amino-
antipyrine dan phenol di bawah pengaruh katalisis enzim peroxidase.
56
PEMERIKSAAN TRIGISERIT
Prosedur Pemeriksaan :
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Sampel -- -- 20
Standar -- 20 --
Reagen 1000 1000 1000
Campur dengan baik dan inkubasi pada suhu kamar selama 10
menit. Baca absorbansi pada panjang gelombang 546 nm.
Perhitungan
Kadar Trigliserida (mg/dL) = A sampel x 200 mg/dL (kadar standar)
Serum/Plasma A standar
57
PEMERIKSAAN HDL KOLESTEROL
Prinsip Pemeriksaan :
Dengan pemberian Polyethylene Glycol (PEG) ke dalam sampel,
chilomikron, VLDL dan LDL akan mengendap. Setelah disentrifugasi,
yang tertinggal dalam supernatan hanya HDL (High Density
Lipoprotein) yang kadar kolesterolnya ditentukan dengan metode
enzimatik.
Persiapan :
1. Pembuatan larutan pengendap.
Larutkanlah isi satu botol reagen presipitasi dengan 1 botol
pelarut. Larutan pengendap ini tetap stabil selama 60 hari pada
2 - 8°C.
2. Pembuatan supernatan.
Serum / plasma : 200 µl
Larutan pengendap : 200 µl
58
PEMERIKSAAN HDL KOLESTEROL
Perhitungan :
Cholesterol total = Abs. Test x 300 mg/dL
Abs. Std
Catatan :
Untuk HDL Cholesterol, faktor pada standard = 120 mg/dL.
Serum diencerkan 1:1 dengan larutan pengendap (pengenceran 2x).
Supernatan dipakai 50 µl (lebih banyak 5x), sehingga terjadi
pemekatan sebanyak 2,5x, sehingga 300 mg/dL dibagi 2,5 = 120
mg/dL.
Nilai Normal :
Pria : ˃ 39 mg/dL
Wanita : ˃ 46 mg/dL
Unit terkait 1. Laboratorium
2. IGD
3. Rawat Inap
4. HCU
5. Klinik Umum dan Spesialis
59
PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH
Nilai Normal :
Whole blood : 70 – 100 mg/dL Glukosa Acak : ˂ 140 mg/dL
Serum/plasma : 75 – 125 mg/dL Glukosa 2 jam pp : ˂ 120 mg/dL
Glukosa Puasa : 65 -- 115 mg/dL
Unit terkait 1. Laboratorium
2. IGD
3. Rawat Inap
4. HCU
5. Klinik Umum dan Spesialis
60
PEMERIKSAAN UREUM (BUN)
Prinsip Pemeriksaan :
Ureum oleh urease dihidrolisa menjadi ammonia dan
karbondioksida. Dengan bantuan enzim glutamate dehydrogenase
(GLDH) dan NADH, ammonia bergabung dengan α-ketoglutarate (α-
KG) membentuk glutamate. Adenosine diphosphate (ADP) dipakai
untuk mengaktifkan dan menstabilkan GLDH.
Alat dan Bahan yang Diperlukan :
1. Tabung Reaksi
2. Mikropipet 50 µl, 100 µl
3. Makropipet 500 µl
4. Reagen Urea
5. Standar Urea ( 42,9 mg/dl)
6. Aquades
7. Kolorimeter dengan panjang gelombang 340 nm
8. Serum atau plasma EDTA atau heparin
61
PEMERIKSAAN UREUM (BUN)
Nilai Normal :
Ureum : 10 - 20 mg/dL
Unit terkait 1. Laboratorium
2. IGD
3. Rawat Inap
4. HCU
5. Klinik Umum dan Spesialis
62
PEMERIKSAAN ASAM URAT
No. Dokumen
Revisi Halaman
RS MUHAMMADIYAH SPO D/LAB-10/2015 0 1 dari 1
KALITIDU
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
11 September 2015
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Hj. Diana K, M. M Kes
NBM: 992 241
Pengertian Asam Urat adalah produk terakhir lintasan katabolisme nukleotida
purina, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi asam urat
menjadi alantoin. Kadar asam urat yang berlebih dapat menimbulkan
batu ginjal atau pirai di persendian.
Tujuan Untuk mengetahui kadar asam urat dalam serum atau plasma
Kebijakan Setiap petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Prosedur Metode : Uricase-POD Method
Prinsip Pemeriksaan :
Asam urat dioksidasi menjadi alantoin dan karbon dioksida oleh
asam fosfatungstat dalam larutan alkalis. Asam fosfotungstat dalam
pemeriksaan ini direduksi menjadi zat warna quinonic derivattif.
Prosedur Pemeriksaan :
Blanko (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Sampel -- -- 50
Standar -- 50 --
Reagen R1 500 µl +
500 500
R2 100 µl
Campur dengan baik dan inkubasi pada suhu kamar selama 10
menit. Baca absorbansi pada panjang gelombang 546 nm.
Perhitungan :
Kadar Asam Urat (mg/dL) = A sampel x 5 mg/dL (kadar standar)
Serum/Plasma A standar
63