Anda di halaman 1dari 7

2017

RESERVOIR
PENGENALAN INJEKSI AIR &
PENGENALAN PROSES PEMULIHAN
MINYAK YANG DISEMPURNAKAN
RIZTIA RAMADHANTI (1031511046)
4. Pengenalan Injeksi air

Waterflooding digunakan untuk injeksi air untuk menghasilkan reservoir


minyak. Proses ini telah ditemukan jauh 100 tahun yang lalu. Eksperimen
waterflood pertama tercatat dilakukan di lapangan Bradford, Pennsylvania pada
tahun 1880-an. Dari eksperimen pertama ini, mulai terlihat bahwa program
waterflood akan dapat meningkatkan produksi minyak. Maka pada awal 1890-
an, dimulailah penerapan waterflood di lapangan-lapangan minyak di Amerika
Serikat.

4.1 Karakteristik Injeksi Air

Karakteristik utama reservoir yang berpengaruh adalah kedalaman,


struktur, homogenitas, sifat petrofisika seperti porositas, saturasi, dan rata-rata
permeabilitas. Kedalaman dari reservoir akan mempengaruhi injeksi air dalam 2
hal yakni yang pertama adalah investasi dan biaya produksi yang secara umum
meningkat sebagai peningkatan kedalaman sebagai hasil dari peningkatan dalam
pengeboran. Yang kedua ialah reservoir harus cukup dalam agar tekanan
injeksinya dapat kurang dari tekanan rekahan dari reservoir. Dengan kata lain,
rekahan diinduksi oleh injeksi air panas dengan tingkat yang tinggi yang dapat
meningkatkan efisiensi jika saluran injeksi air melalui reservoir menuju sumur
produksi. Jika reservoir memiliki struktur yang turun, gaya gravitasi dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi. Homogenitas dari reservoir memiliki
peranan penting [ada efektivitas dari injeksi air. Kehadiran dari patahan, trend
permeabilitas dan efek lokasi dari sumur injeksi baru dikarenakan komunikasi
yang baik diperlukan diantara injeksi dan sumur produksi. Bagaimanapun, jika
saluran ada pada beberapa reservoir yang secara signifikan heterogenus maka
banyak dari minyak reservoir akan dilewati dan injeksi air akan diberikan secara
percuma. Jika reservoir tidak memiliki cukup porositas dan saturasi minyak
maka injeksi air tidak akan ekonomis pada dasar yang mana tidak cukup minyak
yang akan diproduksi untuk mengimbangi investasi dan biaya operasi. Ratarata
dari permeabilitas minyak seharusnya tinggi untuk mencukupi injeksi fluida
tanpa memisahkan atau merekahkan reservoir.

Karakteristik fluida pada dasarnya adalah viskositas dari minyak


dipadukan dengan injeksi air. Variabel pentingnya ialah ratio mobilitas dan
termasuk didalamnya tidak hanya ratio viskositas tapi ratio pemeabilitas relative
juga. Injeksi air yang baik memiliki ratio mobiltas sekitar 1. Jika minyak
reservoir sangat viskus, makan ratio mobilitasnya akan lebih besar dari 1.
4.2 Lokasi dari Injeksi dan Produksi

Sumur injeksi dan produksi pada injeksi air seharusnya ditempatkan pada
penyelesaian seperti berikut : (a) penyediaan produktivitas minyak yang
diinginkan dan tingkat injeksi air yang dibutuhkan pada lahan produktivitas
minyaknya; dan (b) mengambil keuntungan dari karakteristik reservoir seperti
dip, patahan, rekahan, dan gaya permeabilitas. Secara umum ada ua jenis dari
pola injeksi yang digunakan yakni : injeksi peripheral dan injeksi pattern.

Injeksi pattern digunakan pada reservoir yang memiliki dip yang kecil
dan luas permukaan yang besar. Jika karakteristik reservoir yang dihasilan
rendar dari yang diinginkan, operator seharusnya mempertimbangkan
menggunakan setidaknya 7-9 spot pola yang mana terdapat banyak sumur
injeksi per patternnya dibandingkan dengan sumur produksi.

Pola direct-line-direct dan staggered-line-drive sering digunakan karena


merekan biasanya melibatkan investasi yang kecil. Beberapa faktor ekonomi
dipertimbangkan termasuk biaya pengeboran sumur baru, biaya pengalihan
sumur yang ada menjadi tipe yang berbeda dan menurunnya pendapatan dari
prduksi ketika membuat pengalihan dari produksi menjadi injeksi.

Pada injeksi peripheral, injektor dikelompokkan bersama tidak seperti


pada pola pattern yang mana injektor diselingi dengan produktor.

4.3 Estimasi dari Efisiensi Pemulihan Injeksi Air

E = Ev.Ed

dimana,

E = efisiensi pemulihan keseluruhan

Ev = efisiensi pemindahan volume

Ed = efisiensi pemindahan mikroskopis

Efisiensi pemindahan volume dibuat dari efisiensi pemindahan luas.

Ada beberapa metode yang daat digunakan untuk mendapatkan estimasi


dari efisiensi pemindahan mikroskopis. Pemindahan area atau penghapusan,
efisiensinya lebih besar fungsinya dari jenis pattern dan ratio mobilitas.
Efisiensi pemindahan vertikal pada dasarnya adalah fungsi dari keberagaman
reservoir dan ketebalan dari formasi reservoir.
Injeksi air adalah suatu proses yang penting bagi insinyur minyak untuk
dipahami. Itu akan dibuat dan dilanjutkan kontibusinya menjadi lebih besar lagi
sampai pada recovery dari minyak reservoir.

5. Pengenalan Proses Pemulihan Minyak yang Disempurnakan

Peningkatan pemulihan minyak mengacu pada proses produksi dari


cairan hidrokarbon oleh metode disamping dari penggunaan energi minyak
konvensional dan reservoir menekan skema dengan gas atau air. Rata-ratanya,
metode konvensional dari penghasilan produksi sekitar satu sampai tiga dari
awal sumber adalah besar dan target yang attraktif dari metode EOR. Bagian
selanjutnya menyediakan sebuah pengenalan pada bahasan yang penting dalam
pertambangan minyak.

5.1 Mobilisasi dari Sisa Minyak

`Selama tahap awal dari injeksi air pada sistem minyak air-basah, air asin
muncul sebagai lapisan disekeliling butir pasir dan mengisi ruang sisa pori
minyak. Di pertengahan waktu selama injeksi, saturasi minyak telah menurun
dan mengisi sebagian fase kontinyu pada beberapa saluran pori tapi sebagai
tetesan diskontinyu pada saluran yang lain. Di akhir injeksi, ketika minyak telah
dihasilkan untuk saturasi minyak sisa, minyak muncul terutama sebagai sebuah
fase diskontinuitas dari tetesan yang telah terisolasi dan terjebak oleh air asin
yang berpindah.

Injeksi air dari minyak sebuah sistem minyak-basah menghasilkan


distribusi cairan yang berbeda. Setiap dilakukannya injeksi air, air asin
terbentuk secara terus menerus mengalir melalui bagian tengah dari beberapa
saluran pori. Air asin memasuki lebih dan lebih saluran-saluran pori sebagai
progres injeksi air. Pada saturasi minyak sisa, air asin memasuki jumlah cukup
dari saluran pori hingga menutup aliran minyak. Sisa minyak muncul sebagai
lapisan yang mengelilingi butir pasir. Pada saluran alir yang lebih kecil, lapisan
ini mungkin menempati seluruh ruang kosong.

Mobilisasi dari saturasi minyak sisa pada sistem air-basah membutuhkan


bahwa diskontinuitas globules akan terkoneksi untuk membentuk saluran alir
kontinyu yang memiliki perana penting dalam sumur produksi. Dalam medium
berpori minyak-basah, lapisan dari minyak dikelilingi oleh butir pasir harus di
pindahka ke saluran pori yang lebih besar dan terkoneksi dalam sebuah fase
kontinyu sebelum dapat dimobilisasikan. Mobilisasi minyak dipengaruhi oleh
gaya viskositas dan gaya tarik antarmuka yang ada di sistem butir pasir-minyak-
air.

5.2 Poses Pencampuran Injeksi

Pada sect, 2.1 di bab ini telah dituliskan bahwa efisiensi perpindahan
mikroskopis adalah sebagian besar fungsi dari gaya antarmuka disepanjang
minyak, batuan dan cairan yang berpindah. Jika gaya antarmuka diantara
jebakan minyak dan cairanyang berpindah dapat direndahkan dari 10-2 sampai
10-3 dyn/cm, tetesan minyak dapat dicatat jadi mereka dapat dihimpitkan
melalui kontriksi pori dan kombinasi dengan tetesan yang lain untuk
menghasilkan sebuah fase minyak yang kontinyu. Proses pencampuran ialah
satu yang mana gaya antarmukanya ialah nol. Itu bahwa cairan yang berpidah
dan campuran minyak sisa dibentuk dalam satu fase. Jika gaya antarmukanya
nol, jumlah kapilariras menjadi tak terbatas dan efisiensi perpindahan
mikroskopis dimaksimalkan.

5.2 Proses Injeksi Kimia

Injeksi kimia tergantung ada tambahan dari satu atau lebih senyawa kimia
ke cairan injeksi atau untuk menghasilkan gaya antarmuka antara minyak
reservoir dan fluida injeksi atau meningkatkan efisiensi dari cairan injeksi
dengan membuat lebih banyak viskos, dengan demikian meningkatkan ratio
mobilitas. Kedua mekanisme ini didesain untuk meningkatkan jumlah
kapilaritas.

Tiga metode utama yang digunakan dalam teknologi injeksi kimia. Yang
pertama ialah injeksi polimer, yang mana macromolecule yang besar digunakan
untuk meningkatkan viskositas cairan yang berpindah. Proses ini memberikan
perana penting untuk meningkatkan efisiensi dalam reservoir dari injeksi fluida
ini. Sisanya ialah metode micellar polymer dan injeksi alkaline, memanfaatkan
kimia yang menghasilkan gaya tarik antarmuka diantara minyak dan cairan
yang berpindah.

Penambahan molekul yang berat molekul besar pada sebuah injeksi air
dapat meningkatkan efektifitas dari injeksi konvensional. Polymer biasanya
ditambahkan ke air dalam konsesntrasi mulai dari 250 sampai 2000 ppm.
Penyelesaian polimer lebih kental daripada air asin tanpa polimer. Dalam
aplikasi injeksi, peningkatan viskositas mengubah ratio mobilisasi antara cairan
injeksi dan reservoir minyak. Peningkatan ratio mobilitas memberikan peranan
penting menjadi vertikal yang lebih baik dan efisiensi pemindahan area dan
kemudian pemulihan minyak lebih tinggi. Polymers juga telah digunakan untuk
mengubah variasi permeabiltas yang mencolok menjadi beberapa reservoir.
Dalam aplikasi ini polimer membentuk sebuah gel seperti material oleh
penghubung dengan jenis kimia lainnya. Polimer mengsetup menjadi garis dan
alihan aliran permeabiltas yang tinggi dari injeksi fluida sesudahnya menjadi
lokasi yang berbeda.

Perbaikan pada pemulihan ketika menggunakan polimer adalah hasil dari


sebuah efisiensitas penyapuan yang membaik yang dibutuhkan selama injeksi
air dilakukan secara inkonvensional. Tipe minyak dari injeksi polimer adalah
batas dari 1 sampai 5 % dari titik pertama. Telah ditemukannya bahwa injeksi
polimer akan berhasil jika dimulai lebih awal pada pemproduksian reservoir.

Proses micellar-polymer menggunakan sebuah surfaktan untuk


merendahkan gaya antar muka antara fluida injeksi dan minyak reservoir.
Sebuah surfaktan adalah agen aktif permukaan yang mengandung bagian
hydrophobic menjadi molekul dan sebuah bagian hydropilik. Surfaktan
bermigrasi ke antarmuka diantara fasa air dan minyak dan membantu membuat
dua fase menjadi lebih tercampur. Gaya antarmuka dapat dihasilkan dari ~30
dyn/cm, ditemukan dalam aplikasi tipe injeksi air, ke 10-4 dn/cm dengan
tambahan sedikit sebagai 0,1 sampai 5 berat % surfaktan ke sistem air-minyak.
Sabun dan detergen menggunakan industri pembersihan sebagai contoh
surfaktan.

Ketika sebuah solusi alkaline dicampurkan pada beberapa minyak


mentah, molekul surfaktan terbentuk oleh reaksi kimia antara alkaline dan
minyak. Disaat formasi surfaktan molekul muncul in situ, gaya antarmuka
antara air asin dan fasa minyak secara signifikan dihasilkan. Hasil antara gaya
antarmuka disebabkan perpindahan efisiensi secara signifikan untuk meninkat,
dengan emikian akan meningkatnya pemulihan minyak.
5.4 Proses Panas

Produksi utama dan sekunder dari berat muatan reservoir, gravitas


minyak mentah biasanya adalah sebuah pecahan yang kecil dari awalan minyak
pada suatu tempat. Tipe dari minyak ini adalah sangat tebal dan kental dan
sebagai hasilnya tidak bermigrasi secara siap pada sumur injeksi. Itu tidaklah
biasa untuk viskositas dari beberapa mentahan untuk mengurangi oleh beberapa
perintah dari magnitutde dengan sebuah peningkatan suhu dari 100 o ke 200oF.
Hal ini disarankan bahwa suhu dari minyak mentah pada reservoir dapat
ditingkatkan menjadi lebih dari 100o sampai 200oF pada suhu temperatur
normal, viskositas minyak akan dihasilkan secara signifikan dan akan dialirkan
dengan lebih mudah ke sumur produksi. Suhu dari reservoir dapat ditingkatkan
oleh injeksi fluida panas atau oleh hasil dari energi thermal insitu oleh
pembakaran minyak. Air panas atau steam dapat diinjeksikan sebagai fluida
panas. Ada tiga tipe dari proses yang umumnya biasa digunakan yakni : (1)
injeksi fluida panas secara kontinyu, seperti air panas dan steam, (2) injeksi
steam yang berselang disebut sebagai siklus steam, (3) injeksi antara udara atau
oksigen yang diperkaya udara untuk membantu dalam pembakaran minyak
reservoir.

Anda mungkin juga menyukai