Penulis merupakan mahasiswa aktif pada Prodi Teknik Geofisika, Jurusan Teknik
Pulau Sumatera, salah satu pulau terbesar di dunia. Terbentang dari barat laut ke
tenggara dan melintasi khatulistiwa, seakan membagi pulau ini dalam dua gugus besar.
Pulau yang memiliki ribuan keindahan alam mulai dari laut, pegunungan hingga barisan
gagah gunung berapi aktif yang dimilikinya. Berbatasan dengan Laut Andaman dan Selat
Sunda, pulau Sumatera memiliki hutan-hutan tropis yang lebat dan tanah yang subur.
Barisan gunung berapi yang terbentuk karena akrabnya pulau ini dengan aktivitas
tektonik. Seringnya interaksi tektonik yang terjadi merupakan sebab yang mungkin
sebagian orang.
Dari semua keindahan alam yang dimiliki, pulau Sumatera memiliki satu
pemberian besar, yaitu sesar sumatera. Baik ? atau Buruk ? mungkin sebagian orang
memiliki pendapatnya masing-masing. Ada yang merasa takut bahkan ngeri kala
mengetahui bagaimana potensi bencana yang bisa saja terjadi di tanah yang memiliki
patahan ataupun sesar disepanjangnya. Tapi, bukankah karena sesar ini pula kita memiliki
banyak pegunungan indah, barisan gunung pencakar langit, serta kayanya pulau ini akan
energi panas bumi yang terbentuk akibat seringnya aktivitas tektonik patahan/sesar.
Berbicara potensi bencana, tidak bisa dipungkiri bahwa sesar ini menyebabkan
berbagai ketakutan, bahkan keraguan di berbagai kalangan, termasuk kami dari kalangan
kebumian itu sendiri. Bagaimana tidak ? Sesar yang membentang di sepanjang pulau ini
begitu besar dan seringnya aktivitas tektonik yang menyebabkan gempa-gempa kecil
terjadi bahkan gempa besar sekalipun. Ya, kita tahu bahwa kondisi seperti ini lumrah
terjadi, tetapi tidak pernah diketahui kapan dan dimana pusat gempa itu bisa terjadi.
Seperti yang pernah terjadi gempa Padang, gempa Pidie Jaya yang belum lama terjadi.
Semua gempa tersebut terjadi dikarenakan aktivitas yang terjadi di Sesar Sumatera,
berbagai kerusakan bahkan kerugian materil maupun nyawa dialami akibat gempa
tersebut. Hidup dalam potensi bencana mungkin bagi sebagian orang memang
menakutkan, bagaimana tidak dengan berbagai kemungkinan bencana dan kejadian yang
Ya, memang tidak ada yang tahu kapan bencana tersebut akan terjadi. Tapi,
apakah kita harus melupakan sisi baik hanya karena kita terlalu takut dengan sisi
buruknya. Mari memahami sedikit sebelah sisi yang sering kita abaikan ini, dari segi
kebumian dan energi bukankah aktivitas tektonik memegang peran utama dalam
terbentuknya berbagai barisan gunung berapi di pulau ini ?. Banyak nya aktivitas tektonik
membuat pulau ini kaya akan energi panas bumi (Geothermal), yang mungkin pada masa
depan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan energi disamping
pemanfaatan energi nuklir yang masih terlalu beresiko. Letusan gunung berapi juga
merupakan bencana, tapi jangan lupa bahwa abu vulkanik yang dikeluarkan dari letusan
tersebut juga dapat menjadi anugerah yang dapat menyuburkan lahan pertanian yang ada
disekitarnya.
Berbicara kemungkinan lain, seperti kemungkinan terjadinya akumulasi mineral
seperti Emas, Besi, Nikel, dll. Kita tahu bahwa aktivitas magma maupun tektonik sesar
dapat menyebabkan peleburan batuan yang dapat mengumpulkan mineral seperti emas,
perak, dll. Kualitas dari dapur magma itu yang tentu saja dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan itu sendiri. Banyaknya gunung berapi bukankah semakin besar jika kemungkinan
itu terjadi ?, mungkin saja. Selain bahan mineral bukankah rekahan dan aktivitas tektonik
merupakan lingkungan yang sesuai untuk terbentuknya reservoir yang baik bagi
akumulasi minyak dan gas bumi ?, rekahan yang timbul bisa saja menjadi jalur migrasi
bagi minyak dan gas tersebut, ataupun tekanan yang terjadi menyebabkan terbentuknya
minyak dan gas pada kondisi tertentu. Seperti lapangan minyak dan gas yang dapat
Oleh karena itu, penulis mengajak pembaca agar melihat dan menilai secara jeli
fenomena sesar tidak hanya pada sebelah sisi, tetapi juga sisi lainnya . Baik atau buruk ?