Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGGUNAAN GAS PELINDUNG ARGON GRADE A

DAN GRADE C TERHADAP KEKUATAN TARIK LASAN


SAMBUNGAN BUTT PADA MATERIAL KAPAL ALUMINIUM 5083

Hartono Yudo, Imam Pujo Mulyatno


Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

ABSTRAK

Material aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai
material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material
aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil pengelasanya ditinjau dari kekuatanya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan
menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada
perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime
dengan LOA (length over all) 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan
Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan proses
pengelasan MIG (metal inert gas).
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas
pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 %
untuk spesimen sambungan las dan 19,85 % untuk spesimen logam las (weld metal) daripada gas
pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik () rata-rata spesimen sambungan las menggunakan
argon grade C adalah 202.5 N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah
128.25 N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik () rata-rata spesimen logam las menggunakan argon
grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah 249,47
N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran 4.5 dengan hasil
tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan las.

Kata Kunci : Aluminium 5083, Pengelasan MIG, Crew boat KM. Pan Maritime

PENDAHULUAN resque boat, tangki-tangki pada kapal LNG,


bejana tekan temperature rendah (unfired
Latar Belakang pressure vessel), peralatan kelautan (marine
Pada masa kini pengelasan dipakai pada component), rig pengeboran dan struktur
bidang industri baik bidang pembuatan maupun rangka bangunan. Namun demikian, jika
reparasi. Salah satu industri yang banyak material aluminium paduan 5083 ini dilakukan
menggunakan pengelasan yaitu industri manufaktur dengan menggunakan proses
perkapalan. Pada industri perkapalan, pengelasan, sambungan las paduan Aluminiun
pengelasan banyak digunakan dalam 5083 pada beberapa komponen konstruksi
penyambungan material kapal karena tertentu masih terjadi hasil sambungan yang
mempunyai salah satu keuntungan yaitu kurang sempurna ditinjau dari segi spesifikasi
memberikan berat penyambungan yang lebih dan kekuatan.
ringan daripada penyambungan logam dengan Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh
cara keling atau mur baut. 2 jenis gas pelindung argon grade A, dan argon
Aluminium paduan 5083 dipilih dalam grade C yang digunakan sebagai gas pelindung
penelitian ini mengingat jenis paduan 5083 ini untuk mengelas material aluminium paduan
memiliki ketahanan korosi dan kekuatan 5083 dengan metoda las metal inert gas (MIG),
mekanis yang cukup tinggi, sehingga material sehingga dari kajian tersebut dapat diketahui
jenis ini banyak sekali digunakan untuk sejauh mana pengaruh penggunaan kedua gas
aplikasikan pada kapal-kapal tipe crew boat, pelindung tersebut terhadap kekuatan tarik

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 181


sambungan las dan hasil lasnya (weld metal) Logam paduan aluminium yang termasuk
dengan cara melalui pengujian tarik (tensile dalam kelompok yang tidak dapat diperlaku-
test). panaskan adalah jenis Al murni, jenis Al–Mn,
jenis AL–Si, da jenis Al–Mg. Sedangkan
Perumusan Masalah termasuk jenis yang dapat diperlaku-panaskan
Perlu adanya pembatasan masalah dalam masih dibagi lagi dalam jenis perlakuan
penelitian ini guna memudahkan dalam panasnya yaitu anil temper (O temper),
pembahasan sehingga lebih terarah. Penelitian pengerasan regang (H temper), pengerasan
ini dibatasai sebagai berikut: alamiah (natural aging) dan pengerasan buatan
1. Kondisi pengelasan MIG (Metal Inert Gas). (arti facial aging).
2. Material yang digunakan Sebagai logam Paduan jenis Al – Mg (seri 5XXX), jenis
induk Alumunium 5083 paduan aluminium magnesium ini termasuk
3. Gas pelindung Argon grade A, grade C. jenis yang tidak dapat diperlaku-panaskan,
4. Arus yang digunakan adalah arus DC. tetapi mempunyai sifat yang baik dalam daya
5. Elektrode (filler metal) yang digunakan tahan korosi, terutama korosi oleh air laut, dan
adalah ER 5356. dalam sifat mampu lasnya. Paduan Al-Mg
6. Tebal pelat Alumunium yang digunakan banyak digunakan tidak hanya dalam konstruksi
adalah 6 mm. umum, tetapi juga untuk tangki-tangki
penyimpanan gas alam cair, dan oksigen cair,
Tujuan Penelitian peralatan rumah tangga, struktur rangka
1. Penelitian dilaksanakan dengan tujuan kendaraan dan kapal laut.
menghitung kekuatan tarik maksimum
(tensile strength) sambungan las dan logam
las material aluminium 5083 dengan
menggunakan dua jenis gas pelindung yang
berbeda-beda yaitu gas argon grade A dan
argon grade C, sehingga didapatkan mana
yang lebih baik digunakan sebagai gas
pelindung untuk pengelasan material
aluminium 5083 ditinjau dari kekuatan
tariknya.
2. Membandingkan hasil pengujian
sambungan las material aluminium 5083
dan logam las material aluminium 5083
dengan perhitungan menggunakan Software Gambar 2.1 diagram phase Al-Mg
Nastran 4.5 sehingga didapatkan kekuatan
tarik maksimum. Gambar 1. Paduan Jenis Al - Mg

TINJAUAN PUSTAKA Gas Pelindung (Shielding Gas)


Gas pelindung dalam pengelasan memilki
Aluminium dan paduan aluminium. pengaruh yakni :
Paduan aluminium dapat diklasifikasikan dalam 1. Sebagai pelindung dari unsur-unsur yang
tiga cara [ref 1: hal 113] yaitu: tidak dinginkan.
1. Berdasarkan pembuatan, dengan klasifikasi 2. Mempengaruhi voltage busur las.
paduan cor dan paduan tempa. 3. Mempengaruhi temperatur busur.
2. Berdasarkan perlakuan panas, dengan 4. Mempengaruhi kualitas logam deposit.
klasifikasi dapat dan tidak dapat diperlaku-
panaskan. Dalam pengelasan GMAW atau las MIG
3. Berdasarkan unsur-unsur paduan, alumunium menggunakan dua jenis gas
berdasarkan klasifikasi ketiga ini pelindung yakni argon dan helium [ref 1:hal
aluminium dibagi dalam delapan jenis Al 118]. Gas argon memberikan perlindungan
murni, jenis Al–Cu, jenis Al– Mn, jenis yang lebih baik daripada gas helium, akan tetapi
AL–Mg, jenis Al–Mg–Si, jenis Al–Si, jenis penembusanya dangkal.
Al–Zn, dan jenis Al–Li.

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 182


terbentuk selama pengelasan aka
tenggelam. Keadaan ini memudahkan
terkandungnya zat-zat yang tidak
dikehendaki kedalamnya.
6. Karena titik cair dan viskositasnya rendah,
maka daerah yang kena pemanasan mudah
mencair dan jatuh menetes.
Gambar 2.Pengaruh gas pelindung terhadap
penetrasi
Uji Tarik (Tensile test)
Gas pelindung harus mempunyai Data yang diperoleh dari mesin tarik biasanya
kemurnian yang tinggi, karena gas ini akan dinyatakan dengan grafik beban-pertambahan
berhubungan langsung dengan logam cair dan panjang (grafik P - L). Grafik ini masih belum
sangat berpengaruh terhadap hasil pengelasan banyak gunanya karena hanya menggambarkan
yang didapat. Argon (Ar) digunakan untuk kemampuan batang uji (bukan kemampuan
logam non ferro seperti aluminium, nickel, bahan) untuk menerima beban gaya. Untuk
copper, paduan magnesium , dan logam-logam dapat digunakan menggambarkan sifat bahan
reaktif seperti zirconium dan titanium. Gas secara umum, maka grafik P - L harus
Argon menghasilkan stabilitas busur, penetrasi dijadikan grafik lain yaitu suatu diagram
dan profil bead yang sangat baik. Bila Argon Tegangan-Regangan (Stress – starin diagram),
digunakan pada pengelasan logam berbasis disebut juga suatu diagram  - , kadang-
ferro, maka biasanya dicampur dengan gas lain kadang juga disebut diagram tarik.
seperti oxygen, helium, carbon dioxide, or Pada saat batang uji menerima beban sebesar P
hydrogen. Argon mempunyai potensial ionisasi kg maka batang uji (yaitu panjang uji) akan
yang rendah sehingga menghasilkan aliran arus bertambah panjang sebesar L mm.
dan stabilitas busur listrik yang sangat bagus. Pada saat itu pada batang uji bekerja tegangan
Kolom busur dengan densitas arus yang tinggi yang besarnya :
terkonsentrasi pada daerah yang kecil sehingga
menghasilkan energi yang besar. P
 =
Gas mulia sebagai gas pelindung, dapat A0
mengurangi sifat yang kurang baik dalam hal dimana  = Tegangan
pengelasan paduan aluminium [ref 1:hal 115], P = Beban
seperti: A0 = luas penampang batang uji mula-
1. Karena panas jenis dan daya hantar mula
panasnya tinggi maka sukar sekali untuk Pada saat itu juga pada batang uji terjadi
memansakan dan mencairkan sebagian regangan yang besarnya :
kecil saja.
 = L = L  L0 
2. Paduan aluminium mudah teroksidasi dan
membentuk oksida aluminium Al2O3 yang
mempunyai titik cair yang tinggi. Karena
L0 L0
dimana L0 = Panjang ”panjang uji” mula-mula.
sifat ini maka peleburan antara logam dasar
L =Panjang ”panjang uji” saat
dan logam las menjadi terhalang.
menerima beban.
3. Karena mempunyai koefisien muai yang
besar maka mudah sekalai terjadi deformasi
Tegangan dituliskan dengan satuan
sehingga paduan-paduan yang mempunyai
kg/mm2, kg/cm2, psi (pond per square inch) atau
sifat getas panas akan cenderung
Mpa (Mega pascal = 106 N/m2). Regangan
membentuk retak-panas.
dapat dinyatakan dengan pertambahan panjang,
4. Karena perbedaan yang tinggi antara
satuannya adalah persen (%) atau mm/mm, atau
kelarutan hidrogen dalam logam cair dan
m/m.
logam padat, maka dalam proses
Gambar 3 merupakan salah satu contoh
pembekuan yang terlalu cepat akan
bentuk diagram tegangan-regangan.
terbentuk rongga halus bekas kantong-
kantong hidrogen.
5. Paduan aluminium mempunyai berat jenis
rendah, karena itu banyak zat-zat lain yang

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 183


menggunakan gas pelindung argon grade A dan
4 spesimen menggunakan argon grade C.
Sedangkan untuk spesimen tipe silindris pejal
berjumlah 8 spesimen terdiri dari masing-
masing 4 spesimen yang menggunakan gas
pelindung argon grade A dan 4 spesimen
menggunakan gas pelindung argon grade C.

Diagram alir penelitian

START

Persiapan bahan dan


Gambar 3. Bentuk diagram tegangan regangan peralatan
pengelasan


Pembentukan
 = E  atau E = spesimen

Uji tarik/
E disebut modulus elastis (elastic modulus) atau tensile test
modulus young dengan satuan newton per spesimen
meter kuadrat (pascal) dalam satuan Indonesia.
Dalam bentuk grafik tegangan regangan E
ditafsirkan sebagai kemiringan (slope) dari Pemodelan
garis lurus yang ditarik dari titik awal kearah specimen
menggunakan
sekitar titik y. Nastran 4.5

Masukan Panas Las (heat input) Input geometry


Masukan panas (heat input) pengelasan
ditentukan oleh beberapa parameter pengelasan Pendefenisian material Analisa Teknis
diantaranya adalah tegangan busur las, arus
listrik las, dan kecepatan pengelasan. Secara Pendefenisian beban (load)
teoritis, besarnya masukan panas pengelasan & constraint
perlapisan las terjadi pada suatu kondisi
pengelasan adalah sebesar: Pembagian elemen
geometry (meshing)

HI = 60.E.I/v (joule/cm) [ref 1:hal 60] Analisa (analyze)


dengan :
HI : Heat input [masukan panas] per layer.
E : Tegangan busur las (Volt)
I : Arus listrik las (Ampere) kesimpulan

v : Kecepatan pengelasan (cm/menit)


FINISH

METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 4. Diagram Alir Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam
spesimen yakni spesimen las tipe pelat yang Bahan dan alat Penelitian
bertujuan untuk mengetahui kekuatan o Aluminium 5083
sambungan las dan spesimen las tipe silindris Bahan penelitian yang digunakan adalah
pejal yang bertujuan untuk mengetahui material Aluminium 5083 dengan ketebalan 6
kekuatan logam las (weld metal). mm. Pemilihan material aluminium 5083
Adapun jumlah spesimen untuk spesimen didasarkan pada :
las tipe pelat berjumlah 8 spesimen, masing-  Sifat mampu las aluminium 5083 yang baik.
masing terdiri dari 4 spesimen yang

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 184


 Material aluminium 5083 mempunyai sifat Proses pengelasan
tahan korosi terutama terhadap korosi air laut Proses pengelasan material ini ini menggunakan
sehingga banyak digunakan sebagai material proses GMAW (gas metal arc welding).
bangunan kapal. Pemilihan bentuk sambungan pengelasan
material aluminum 5083 ini didasarkan pada
Adapun mechanical properties aluminium standar AWS D.1.2/ D 1.2M: 2003 yakni
5083 : bentuk sambungan V tunggal (single-V-grove
 Modulus elastisitas : 70.3 Gpa weld):
 Poisson's Ratio: 0,3
 Density : 2.66 g/cm3 
 Tensile strength H321, H116 : 317 Mpa
 Yield strength H321, H116 : 228 Mpa
 Elongation H321, H116 : 16%.

T1
5083 5083
Komposisi kimia (%)
Al

re
Si Fe Cu Mn Mg Cr Zn Ti
R
ma
0.34 0.31 0.03 0.75 4.6 0.07 0.01 0.01

f
ind
er

Gambar 5. Bentuk sambungan pengelasan


Tabel 1. Komposisi kimia paduan Auminium
5083 standard Det Norske Veritas [hasil uji]
Keterangan :
 Bentuk alur : alur bentuk V tunggal
o Filler metal ER 5356
 Tebal logam induk (T1) : 6 mm
Berdasarkan tabel AWS ANSI/ AWS A5.10-
 Root opening (R) : 3 mm
92 logam pengisi yang digunakan adalah ER
 Root face (f) : 2 mm
5356, dengan komposisi kimia Si (25%), Mn
 Grove angle (α) : 600
(0,05-0,2%), Zn (0,10%), Cu (0,10%), Cr
 Posisi pengelasan : Flat (1G)
(0,05-0,20%), Ti (0,06-0,20%), total lainya
(0,15%). Adapun mechanical properties filler
Parameter pengelasan :
metal ER 5356 adalah sebagai berikut:
 Tegangan (volt) : 25
 Modulus elastisitas : 70-80 Gpa
 Arus (ampere) : 200
 Poisson's Ratio : 0,33
 Kecepatan (mm/s) : 11,3 mm/s
 Density : 2,6 g/cm3
 Masukan panas (Kj) : 4,42
 Tensile strength : 269 Mpa
 Yield strength : 130 Mpa
Prosedur Pengujian
 Elongation : 17 %
1. Spesimen uji tarik tipe pelat
Spesimen uji tarik sambungan las didasarkan
o Gas pelindung pengelasan (Shielding gases)
pada standar pengujian ASTM E 8M -00b
Dalam penelitian ini, pengelasan material
dengan bentuk dan ukuran spesimen sebagai
aluminum 5083 menggunakan dua jenis gas
berikut :
pelindung yaitu argon grade A dan argon
grade C. Adapun komposisi kimanya sebagai
L
berikut:
 Gas argon grade A :  3 ppm O2, dan  3 R

ppm H2O. W C
 Gas argon grade C :  6 ppm O2, dan  5
ppm H2O. B T
G
o Mesin Las MIG A

Mesin las yang digunakan untuk pengelasan


aluminium 5083 adalah mesin las DC dengan
polaritas balik (+) dengan merek kobewel Gambar 6. Bentuk dan Ukuran Spesimen Uji
KMD 350 D. Tarik sambungan las

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 185


Keterangan (dalam mm):
Gage length (G) : 50,0  0.1 350
Tegangan ()
Length of reduced section (A) : 57
Width (W) : 12,5  0.2
300 297.24 300.78 297.24 300.78

251.24 254.78
Thickness (T) : 6 250 247.7 244.16

Radius of fillet (R) : 12,5

N/mm^2
200

Overall length (L) : 200 150

Width of grip section (C) : 20 100


Length of grip section (B) : 50
50

2. Spesimen uji tarik tipe silindris pejal 0


spesimen 1 spesimen 2 spesimen 3 spesimen 4
Spesimen uji tarik logam las (weld metal)
Argon A Argon C
didasarkan pada standar Pengujian AWS
D1.1/D1.1M:2002 (Metric version per ASTM E
8 M) dengan bentuk dan ukuran spesimen : Gambar 8.Grafik kekuatan tarik spesimen sambungan las
tipe plat
A

Hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan


D
tarik rata-rata sambungan las material
aluminum 5083 adalah 128.25 N/mm2, dan
R untuk kekuatan tarik () rata-rata spesimen
G yang menggunakan gas pelindung argon grade
C adalah sebesar 202.5 N/mm2. Hal ini
Gambar 7. Bentuk dan Ukuran Spesimen logam las ( weld
menunjukan bahwa kekuatan tarik () rata-rata
metal) spesimen material las aluminium 5083 yang
menggunakan gas pelindung argon grade C
3. Pembentukan spesimen : lebih besar 57,89 % dari kekuatan tarik () rata-
Proses pembentukan spesimen, dilakukan rata spesimen las aluminium 5083 yang
setelah proses pengelasan dengan menggunakan menggunakan gas pelindung argon Grade A.
mesin freish dan mesin bubut.
Hasil pengujian spesimen tipe silindris pejal.

F
HASIL DAN PEMBAHASAN No Luas   tarik E
Max
 Hasil pengujian spesimen tipe pelat spec (mm2) (%) (N/mm2) (N/mm2)
(N)
Dari hasil pengujian tarik yang dilakukan 1 28,26 18,47 247,70 1341,09 7000
menggunakan mesin uji tarik universal testing 2 28,26 20,78 251,24 1209,04 7100
3 28,26 16,94 254,78 1504,01 7200
machine, diperoleh data sebagai berikut: 4 28,26 15,97 244,16 1528,87 6900
Tabel 5. hasil pengujian tarik spesimen tipe silindris pejal
Luas   tarik E F max gas pelindung argon grade A
spec
(mm2) (%) (N/mm2) (N/mm2) (newton)
1 75 6.67 133 1985.07 10000
2 75 5.09 184 3614.93 13800 F
3 75 12.98 244 1879.82 18300 Luas   tarik E
No spec Max
4 75 12.63 249 1971.49 18700 (mm2) (%) (N/mm2) (N/mm2)
(N)
Tabel 2 Hasil pengujian tarik spesimen tipe plat gas 1 28,26 24,86 297,24 1195,66 8400
pelindung argon grade A 2 28,26 22,78 300,78 1320,37 8500
3 28,26 25,83 297,24 1150,5 8400
4 28,26 18,25 300,78 1648,11 8500
Luas   tarik E F max Tabel 6. hasil pengujian tarik spesimen tipe silindris pejal
spec
(mm2) (%) (N/mm2) (N/mm2) (newton) gas pelindung argon grade C
1 75 6.67 133 1985.07 10000
2 75 5.09 184 3614.93 13800
3 75 12.98 244 1879.82 18300
4 75 12.63 249 1971.49 18700
Tabel 3. Hasil pengujian tarik spesimen tipe plat gas
pelindung argon grade C

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 186


Gas
Tegangan ( Max Pelindu
300
Gas ng
Pelindung Argon
250
244 249 Argon Grade Grade
A C
200
N 4 4
N/mm^2

184
150 151 Normal Mean 299,010
133
128 131 249,4700
Parameters(a,b) 0
100 103 Std.
4,57012 2,04382
Deviation
50
Most Extreme Absolute
,151 ,307
0
Differences
spesimen 1 spesimen 2 spesimen 3 spesimen 4
Positive ,151 ,307
Negative -,151 -,307
Argon A Argon C Kolmogorov-Smirnov Z ,301 ,614
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000 ,846
Gambar 9. Grafik kekuatan tarik spesimen sambungan las
tipe silindris pejal NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil pengujian didapatkan bahwa kekuatan a Test distribution is Normal.


b Calculated from data.
tarik () rata-rata spesimen logam las (weld
metal) material aluminum 5083 yang
Hipotesis.
menggunakan gas pelindung argon A adalah
Ho = Data berdistribusi Normal (Nilai
249.47 N/mm2. Sedangkan kekuatan tarik rata-
kekuatan tarik spesimen las dengan
rata () spesimen logam yang menggunakan
menggunakan gas pelindung argon grade
gas pelindung argon C adalah 299.01 N/mm2.
A dan argon grade C berdistribusi
Dari hasil pengujian tarik ini logam las
normal)
menggunakan gas pelindung argon grade C
Hi = Data tidak berdistribusi Normal (Nilai
memiliki rata-rata kekuatan tarik 19,85 % lebih kekuatan tarik spesimen las dengan
besar daripada kekuatan tarik logam las menggunakan gas pelindung argon grade
menggunakan gas pelindung argon grade A. A dan argon grade C tidak berdistribusi
normal)
Pengambilan Keputusan.
o Pengujian statistik terhadap hasil o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
pengujian kekuatan tarik spesimen las. o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
Keputusan :
1. Pengujian statistik spesimen tipe silindris o Pada tabel One-Sample Kolmogorov-
pejal Smirnov Test terlihat probabilitas (Sig. 2-
Dari hasil pengujian kekuatan tarik tailed) untuk argon A adalah 1,00 > 0,05
diuji distribusi datanya (normalitas data) maka Ho diterima, atau data berdistribusi
terlebih dahulu sebelum data diolah normal untuk Argon A.
berdasarkan model model pengujian o Pada tabel One-Sample Kolmogorov-
statistik lainya. Uji normalitas ini bertujuan Smirnov Test terlihat probabilitas (Sig. 2-
untuk mengetahui dsitribusi data dalam tailed) untuk argon C adalah 0,846 > 0,05
variabel yang akan digunakan dalam maka Ho diterima, atau data berdistribusi
penelitian. Data yang baik dan layak normal untuk Argon C.
digunakan dalam penelitian adalah data Setelah dilakukan pengujian normalitas data
yang memiliki distribusi normal, dalam hal dan diketahui data berdistribusi normal
ini penulis menggunakan Uji Normal kemudian dilanjutkan dengan metode statistik
Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui yang lainya. Metode statistik yang digunakan
data kekuatan tarik spesiemen sambungan adalah Independent Sample T Test yakni
las tipe plat berdistribusi normal atau tidak. pengujian rata-rata dua sampel untuk menguji
apakah dua sampel berbeda secara nyata
(signifikan) ataukah tidak satu dengan yang
lainnya, dalam hal ini sampel yang digunakan
adalah spesimen las menggunakan gas

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 187


pelindung argon grade A dan spesimen las o Terlihat pada tabel Independent Samples
menggunakan gas pelindung argon grade C. Test bahwa F hitung untuk nilai kekuatan
Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil tarik dengan Equal variance assumed
sebagai berikut: (diasumsi kedua varians sama atau
menggunakan pooled variance t test) adalah
T-Test 3.000 dengan probabilitas 0.134. Oleh
Group Statistics karena probabilitas > 0,05 maka Ho
GAS Std. Std. diterima, atau kedua varians adalah identik.
PELINDUN Deviat Error o Oleh karena kedua varians identik, maka
G N Mean ion Mean
KEKUATAN ARGON 1,0219
untuk membandingkan rata-rata dari
4 299,01 2,043 populasi (atau test untuk Equality of
TARIK GRADE C 1
ARGON 2,2850 Means) menggunakan t test dengan dasar
4 249,47 4,570
GRADE A 6
Equal variance assumed (diasumsi kedua
varians sama).
Analisis dengan memakai t test untuk asumsi
Independent Samples Test varians sama:

KEKUATAN TARIK Hipotesis.


Equal
Equal variances Ho = Kedua rata-rata Populasi adalah identik
variances not (rata-rata populasi kekuatan tarik
assumed assumed
Levene's Test for F spesimen las dengan menggunakan gas
Equality of 3,000 pelindung argon grade A dan argon grade
Variances
Sig. ,134
C adalah sama)
t-test for t Hi = Kedua rata-rata populasi adalah tidak
Equality of 19,791 19,791 identik (rata-rata populasi kekuatan tarik
Means
df 6 4,154 spesimen las dengan menggunakan gas
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 pelindung argon grade A dan argon grade
Mean Difference C adalah berbeda)
49,54000 49,54000
Pengambilan Keputusan
Std. Error Difference o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
2,50316 2,50316
o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
95% Confidence Lo
43,4149 Keputusan :
Interval of the we 42,69047
Difference r
9 o Terlihat pada tabel Independent Samples
Up 55,6650 Test bahwa t hitung untuk nilai kekuatan
56,38953
per 1
tarik dengan Equal variance assumed
o Output Independent Samples Test (diasumsi kedua varians sama atau
Pertama, analisis menggunakan F test. menggunakan separate variance test) adalah
19.791 dengan probabilitas 0.00. Oleh
Hipotesis. karena probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak,
Ho = Kedua varians populasi adalah identik atau kedua rata-rata (mean) kekuatan tarik
(varians populasi kekuatan tarik spesimen spesimen hasil las dengan menggunakan
las dengan menggunakan gas pelindung gas pelindung argon grade C dan argon
argon grade A dan argon grade C adalah grade A benar-benar berbeda, dalam artian
sama) spesimen las menggunakan gas pelindung
Hi = Kedua varians populasi adalah tidak argon grade C mempunyai rata-rata
identik (varians populasi kekuatan tarik kekuatan tarik yang lebih daripada
spesimen las dengan menggunakan gas spesimen las yeng menggunakan gas
pelindung argon grade A dan argon grade pelindung argon grade A.
C adalah berbeda)
Pengambilan Keputusan.
o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. 2. Pemodelan spesimen menggunakan Program
o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. MSC Nastran 4.5
Keputusan : o Input geometry spesimen.
Setelah melakukan pembuatan geometry
spesimen sambungan pelat sesuai standard

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 188


V: Default XY View

ASTM E 8M-00b dan AWS L: TENSION 7700 N


C: JEPIT
111400264.

106865269.

102330274.

D1.1/D1.1M:2002 (Metric version per 97795278.

93260283.

ASTM E 8 M) untuk spesimen logam las 88725288.

84190293.

79655297.

sesuai dengan ukuran asli sambungan las 75120302.

70585307.

pada program autocad 2007, kemudian 66050312.

61515316.

56980321.

geometry model di eksport kepada program X


Z
52445326.

47910331.

MSC Nastran 4.5 dengan type file (*.sat). Y 43375335.


V: Default XY View
L: TENSION 7700 N 111400264.
38840340.
C: JEPIT Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress
106865269.

102330274.

97795278.

93260283.
1149 1243

o Pendefenisian material & Property


1953 1951 1235 1245
1757 88725288.
1700 1758 1954 1966 978
1482 1190 1241
1212 84190293.
1486 1973 1135
1744 1179
1393 1476
1385 1485 1960 1178 79655297.
1384 1957 1968 991 881
1755 1173 75120302.

Pendefenisian material spesimen


1396
1487 1679 1772 1962 1956
1944 1059
1388
1718 1097 70585307.
1930 1171 979
1780 1680 66050312.
966
1619 19281970 1170
1610 1950 61515316.

sambungan las, tujuannya yaitu menginput Z


1572

111400264.
968
56980321.

52445326.

47910331.

nilai sifat-sifat mekanis material


X
Y 43375335.

38840340.
Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress

(mechanical properties) logam induk (base


metal) dalam hal ini material aluminium
5083 dan logam pengisi (filler metal) yakni Gambar 10. Spesimen sambungan las dengan beban tarik
aluminium ER 5356. maksimum 2600 Newton.

o Pendefenisian Beban (Load) dan


Constraint Setelah dilakukan analisa pada spesimen ini,
Pendefenisian beban yang dikenakan pada tegangan maksimum terdapat pada logam las
spesimen sambungan las maupun spesimen dengan nilai tegangan 111400264 Pa atau
logam las (silindris pejal), dikarenakan 111,40 N/mm2. dan tegangan terkecil terdapat
spesimen logam pengelasan mengalami pada ujung spesimen dengan nilai tegangan
gaya tarik (axial force) pada salah satu 38840340 Pa atau 38,40 N/mm2.
ujung spesimen dan dijepit pada salah satu
ujung lainnya Dalam memasukan nilai
beban ini disesuaikan dengan gaya tarik 2. Spesimen sambungan las dengan beban
(axial force) maksimum yang dikenakan tarik maksimum 10000 Newton.
pada tiap-tiap spesimen ketika pengujian V: Default XY View

tarik berlangsung Untuk mendefenisikan L: TENSION 10000 N


C: JEPIT
144675664.

138786061.

beban ini melalui model>load>on surface. 132896457.

127006854.

121117250.

o Pembagian elemen (mesh)


115227647.

109338043.

Dalam penelitian ini model spesimen di 103448440.

97558836.

bagi-bagi menjadi elemen hingga (finite 144675664.


91669233.

85779629.

elemnt). Pembagian elemen ini dialakukan 79890026.

74000422.

secara otomatis dengan memilih elemen 68110819.

tetrahedron. Langkah yang dilakukan yakni X


Z
62221215.

56331612.
50442008.

mesh>geometry>solids. V: Default XY View


Y
Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress
50442008.

L: TENSION 10000 N 144675664.


C: JEPIT
138786061.

o Analisa (Analyze)
1953 1951 1235 132896457.
1149
1954 1966 1245
1758 127006854.
1482
1973 1190
1212 1135 121117250.
1485 1393 1960

Setelah melaksanakan pembagian elemen 1396


1679
1755

1772
1744
1476
1957

1962
1968
991
1178 115227647.

109338043.
1059

model spesimen kemudian model spesimen 1780


1680 1718
1388
1944
1956
1930
1097
1171
103448440.

97558836.

91669233.

siap untuk dianalisa yakni melalui


966
1619 1928 1970 1170
85779629.
1950
1572 79890026.
968

file>export>analysis model>1. static. 144675664.


74000422.

68110819.

62221215.
Z
56331612.
X
Y 50442008.

1. Spesimen sambungan las dengan beban Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress

tarik maksimum 2600 Newton.


Gambar 11. Spesimen sambungan las dengan beban tarik
maksimum 10000 Newton.

Setelah dilakukan analisa pada spesimen ini,


tegangan maksimum terdapat pada logam las
dengan nilai tegangan 144675664 Pa atau

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 189


144,67 N/mm2, dan tegangan terkecil terdapat 3. Hasil pengujian statistik dengan metode
pada ujung spesimen dengan nilai tegangan independent sample T test atau pengujian
50442008 Pa atau 50,44 N/mm2. rata-rata menunjukkan bahwa kekuatan
tarik material las yang menggunakan gas
3. Spesimen logam las dengan beban tarik pelindung Argon grade A memiliki tingkat
maksimum 7000 Newton. signifikan atau berbeda secara nyata
terhadap material las yang menggunakan
V: Default XY View
L: TENSION 7000 N 275923840.
gas pelindung argon grade C.
C: JEPIT
261318619.

246713398.
4. Hasil pemodelan dengan Program Msc
232108176.

217502955.

202897734.
Nastran 4.5 menunjukan nilai tegangan
188292513.

173687291.

159082070.
maksimum terjadi pada sambungan las,
42240300.
275923840. 144476849.

129871628.
yang menyebabkan spesimen menjadi
115266406.

100661185. putus. Dengan nilai tegangan 111,40


N/mm2 untuk beban tarik 7700 N.
86055964.

Z 71450743.

X 56845521.

Y 42240300.

V: Default XY View
L: TENSION 7000 N
C: JEPIT
Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress

275923840.

261318619.
Pada penelitian ini penulis merekomendasikan
246713398.

232108176.

217502955.
saran sebagai berikut:
2109
2107
1419 2198
2163 1414 956 2141
1496 1503
1800 1838 1263 2153
1369 1562 1778
1825 21441429
1268 1828 1182
1261
1766
202897734.

188292513.
1326
1322 1365 1258
1770
2193 1364
173687291.
1. Menggunakan beberapa alternatif gas
1409 1821 1835 1558 2201 1569 2142 1257 1827 2151 159082070.
2137 1582

pelindung yang lain sebagai gas pelindung


1366 1256 1565
2112 2252 1494 1485 144476849.
2132 1368 1797 1845 1788 1793 1371
1218 2147 1798 1777 1780 1785 1659
1563 1833 1560 1201 1376 1794 1789 1578
1556 1495 1783 1415 1234 1799 1204
1801 1818 1372
1829 2152 129871628.
1331
1202 1802
1522 275923840.1781
1557 1809 1203 1197
1571 1728
115266406.

Z
100661185.

86055964.

71450743.
dalam penegelasan material aluminium
paduan 5083, mengingat aluminium 5083
56845521.
X
Y 42240300.
Output Set: MSC/ NASTRAN Case 1Contour: Solid VonMises Stress

banyak digunakan sebagai material


bangunan kapal.
Gambar 12. Spesimen sambungan las dengan beban tarik 2. Menggunakan software pemodelan berbasis
maksimum 7000 Newton. metode elemen hingga yang lain untuk
menganalisa kekuatan tarik pada material
las, sebagai perbandingan dengan software
Setelah dilakukan analisa pada spesimen ini, yang telah ada saat ini
tegangan maksimum terdapat pada length
reduced section dengan nilai tegangan
275923840 Pa atau 275,92 N/mm2, dan DAFTAR PUSTAKA
tegangan terkecil terdapat pada ujung spesimen 1. Wiryosumarto, H dan Okumura, Thoshie,
dengan nilai tegangan 42240300 Pa atau 42,24 Teknologi Pengelasan Logam, Pradnya
N/mm2. Paramita, Jakarta, 2000.
2. Tata S, Shinroku S, Pengetahuan Bahan
Teknik, Pradnya paramita, Jakarta, 1999.
KESIMPULAN & SARAN 3. Popov, E.P, Zainal Astamar, Mekanika
1. Penggunaan gas pelindung argon grade C Teknik, edisi Kedua, Erlangga, Jakarta,
sebagai gas pelindung dalam pengelasan 1996.
material aluminium 5083 mempunyai 4. Welding Prosedur Spesification ”
kekuatan tarik rata-rata yang lebih besar Alumunium Alloy ”.
57,89 % untuk spesimen sambungan las 5. ANSI/ AWS D.1.2/ D.1.2M., Structural
dan 19,85 % untuk spesimen logam las Welding Code Alumunium, 2003
(weld metal) daripada gas pelindung argon 6. ASM, ASM Handbook volume 2:
grade A. Properties, and section; Non Ferrous
2. Kekuatan tarik () rata-rata spesimen Alloy and Special – Purpose material,
sambungan las menggunakan gas pelindung ASM International, 1992.
argon grade C adalah 202.5 N/mm2, dan
spesimen sambungan las menggunakan
argon grade A adalah 128.25 N/mm2.
Sedangkan untuk kekuatan tarik spesimen
logam las menggunakan argon grade C
adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam
las menggunakan argon grade A adalah
249,47 N/mm2.

KAPAL, Vol. 5, No.3, Oktober 2008 190

Anda mungkin juga menyukai