Anda di halaman 1dari 16

akalah STATISTIK

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat (bahasa belanda), dan yang dalam
bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan sebagai
kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak
berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu
Negara.

Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi pada kumpulan
bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak berwujud angka (data
kualitatif).

Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau kegiatan
persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang tentang
statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistic mencakup 4 hal, yaitu: (1)
pengumpulan data, (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan (4) analisis data.

Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi,
thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi
penelitian.
Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika
terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terebih dahulu diperlukan
pemahaman ilmu matematika.
Di negara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat
sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu negara sangat
ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalah-
masalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu negara maju,
konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan
sosiologi masyarakat.
Sejauh itu, ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen,
sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini.

Statistik dan Statistika

Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam
bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah
tertentu.
Contoh :
Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.

Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan,
mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk
yang mudah dipahami penggunan
.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis/ penyusun ingin mengetahui lebih jauh tentang
statistik termaksud juga tentang jenis-jenis berdasarkan metode yang dipakai di dalam system statistic
ini.

1. 2. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul diatas maka yang menjadi permasalahan yang akan dikaji di dalam makalah
ini adalah bagaimana apakah yang menjadi jenis-jenis utama di dalam statistik dilihat dari metode yang
di pakai?

1. 3. Maksud dan Tujuan

Seperti yang kita ketahui bahwa maksud dari pengadakan penelitian adalah untuk
mengumpulkan, mengolah, serta menganalisa data yang secara sistematis dan efisien untuk
memecahkan suatu masalah. Selain itu, maksud dari penelitian adalah untuk mengaplikasikan
pengetahuan atau menerapkan ilmu statistik yang di dapat selama duduk di bangku perkuliahan tentang
metode dan kegunaan statistik.

Sedangkan tujuan penyusun didalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-
jenis statistik berdasarkan metodenya dan hal-hal yang lain yang perlu diketahui penyusun untuk
menambah wawasan tentang ilmu statistik.

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Metode statistik
Metode statistik merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi segala metode guna
mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif.

Fokus kegiatan adalah pengumpulan dan penataan data serta penggunaan pengukuran yang
sifatnya menyederhanakan.
Menurut Croxton dan Cowden definisi tersebut lebih menekankan pada teknik mengumpulkan,
mengolah, menyederhanakan, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif untuk
memberikan deskripsi terhadap suatu peristiwa. Oleh sebab itu dinamakan metode statistik deskriptif.

Selanjutnya Croxton dan Cowden memberi definisi statistik yang lebih luas yakni metode guna
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data yang berwujud angka-
angka.

Kata interpretasi bermakna penarikan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan atas dasar
data kuantitatif yang terbatas. Artinya metode statistik tidak hanya memberikan teknik pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisis data semata melainkan juga memberikan teknik penarikan
kesimpulan tetntang ciri populasi dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sampel yang telah
dipilih secara random.

Metode penarikan kesimpulan umum tersebut sesungguhnya merupakan inti dari statistik
modern yang kemudian populer dengan sebutan statistik inferensial.

Bidang kajian/ cakupan statistik deskriptif :

1. Distribusi frekuensi
2. Penyajian grafik, bagan dan diagram
3. Pengukuran tendensi sentral/ pemusatan (mean, median, modus)
4. Pembagian distribusi (kuartil, desil, persentil)
5. Variabilitas (range, mean deviasi, standar deviasi, Z score )
6. Angka indeks
7. Time series (deret waktu atau data berkala)

Bidang Kajian statistik Inferensial :

1. Probabilitas/ teori kemungkinan


2. Distribusi teoritis
3. Sampling dan distribusi sampling
4. Studi estimasi (penaksiran pada tingkat populasi )
5. Uji hipotesis
6. Analisis korelasional dan uji signifikansi
7. Analisis regresi untuk peramalan.

Berdasarkan bentuk distribusi parameternya statistik dibagi menjadi :

1. Statistik parametrik : bagian statistik di mana parameter populasi diketahui mengikuti distribusi
normal dan memiliki varians yang homogen.
2. Statistik non parametrik : Jenis statistik di mana parameter populasi tidak mengikuti distribusi
normal atau distribusi bebas (free distribution) dan varians tidak perlu homogen.

Mengapa perlu statistik?

1. Untuk menjelaskan hubungan antar variabel


2. Untuk melakukan estimasi dan melakukan perbandingan / komparasi
3. Menyusun perencanaan dan membuat ramalan
4. Mengatasi berbagai perubahan
5. Membuat keputusan secara lebih baik
6. Menampilkan hasil penelitian dan analisis praktis dalam berbagai bentuk

Fungsi Statistik dalam kegiatan praktis :

1. Bank data
2. Alat quality control ( menyusun standar sekaligus pengawasan)
3. Alat pengumpulan, pengolahan dan analisis
4. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan sebagai dasar kebijakan

2. 2. Pengertian Data

Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa
angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut data kualitatif.
Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil
perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang
bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu data yang
diperoleh dari luar.
Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut dan data
sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan
data tersebut.

1) Jenis-jenis Statistika
Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika
Inferensia.
Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan,
menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu pada bagaimana
menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai
rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat
tabel distribusi frekuensi dan diagram atau grafik.
Statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Dengan
demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh dilakukan generalisasi dari hal yang bersifat
kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat luas (umum).

2) Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sample adalah
bagian dari populasi yang menjadi perhatian.
Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung.
Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistik.
Contoh parameter adalah mean (µ), standar deviasi ( ), proporsi (P) dan koefisien korelasi ( ), sedangkan
statistik adalah nilai rata-rata ( ), standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien korelasi (r).
Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda)
yang menjadi obyek perhatian.
Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian.
Sampel juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-
benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian.
Sampel data adalah sebagaian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian.
Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian dilakukan memakai
populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan mengapa penelitian
dilakukan menggunakan sample :
1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat.

2. Biaya lebih murah.

3. Data yang diperoleh justru lebih akurat.

4. Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi.

2. 3. Cara Mengumpulkan Data

Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data
harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk
mengumpulkan data yaitu :
1) Wawancara (interview)

Yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung. Wawancara
harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan sesuai
tujuan yang ingin dicapai.

Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan wawancara
takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jenis dan
urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan waw

ancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya. Wawancara
takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan meskipun harus tetap pada
pencapaian sasaran yang telah ditentukan.
Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah :

a. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian.

b. Jelas dan tidak meragukan.

c. Tidak menggiring pada jawaban tertentu.

d. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai.

e. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi.

Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan.

Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh keterangan yang
sifatnya pribadi.

2) Kuesioner (angket)

Adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah
pertanyaan.

Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat memperoleh
jawaban yang sifatnya pribadi.

Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab bahkan
tidak semua lembar jawaban dikembalikan.

3) Observasi (pengamatan)

Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa
manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan
perilaku manusia, benda mati atau gejala alam.
Kebaikan dari observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya.Kelemahannya adalah bisa
terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.

4) Tes dan Skala Obyektif

adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara ini banyak
dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes
skala obyektif yaitu :

a. Tes kecerdasan dan bakat.

b. Tes kepribadian.

c. Tes sikap.

d. Tes tentang nilai.

e. Tes prestasi belajar, dsb.

5) Metode proyektif

Adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi
luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi
untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek
yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda.

Skala Pengukuran

Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika inferensia
adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran yaitu :

1. Skala nominal
Adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain.
Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini :
Jenis dan jumlah buah-buahan yang diproduksi suatu daerah pada tahun 1998

Jenis Buah-buahan Jumlah


Pepaya 2 ton
Mangga 1,5 ton
Apel 1 ton
Dukuh 1,4 ton
Manggis 1,3 ton
Sumber : Data Buatan

2. Skala Ordinal
Adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan
pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah ini :
Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ BINA PINTAR “
Kategori Nilai Banyaknya

Istimewa 6 Orang

Baik 18 Orang

Rata-rata 15 Orang

Kurang 7 Orang

Kurang Sekali 0 Orang

Sumber : Data Buatan

3. Skala Interval

Adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri jarak yang
sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28, 31 dan
20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat
Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol derajat
Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya
kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan
bahwa suhu dikota B dua kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik
nol murni (tulen).
4. Skala Ratio

Adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan mempunyai
titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak
mempunyai uang.

2. 4. Penyajian Data
Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua
cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data
tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif.

Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu : Cross section data
adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Data berkala adalah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat garis kecenderungan
atau trend.

1) Penyajian data dengan table


Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau
karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel yaitu :
a. Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu
kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu
arah.
Penilaian Anggota Kelompok Belajar
“ BINA PINTAR “
Golongan Banyaknya (orang)

I 703.827 Orang
II 1.917.920 Orang

III 309.337 Orang

IV 17.574 Orang

Jumlah 2.948.658 Orang

Sumber : BAKN, dalam Statistik Indonesia 1986

b. Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik.
Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.

Jumlah Mahasiswa UPH menurut Fakultas dan Kewarganegaraan 1995

Fakultas WNI WNA Jumlah


Fak. Ekonomi 1.850 40 1.890

Fak. Teknologi Industri 1.320 10 1.330

Fak. Seni Rupa & Design 530 5 535

Fak. Pasca Sarjana 250 10 260

Jumlah 3.950 65 4.015

Sumber : Data Buatan

c. Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik.
Contoh tabel berikut ini.

Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Umur dan Pendidikan


Pada Departemen A Tahun 2000
Umur (Tahun) Pendidikan
Golongan
25 – 35 > 35 Non Sarjana Sarjana
I 400 500 900 0
II 450 520 970 0
III 1.200 2.750 1.850 2.100
IV 0 250 0 250
Jumlah 2.050 4.020 3.720 2.350

Sumber : Data Buatan

2) Penyajian data dengan grafik/diagram

Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui
karakteristik dari data yang disajikan.

Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :

a. Grafik garis (line chart)

Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa
grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.

b. Grafik batang / balok (bar chart)

Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data
berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.

c. Grafik lingkaran (pie chart)

Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan
bentuk prosentase.

d. Grafik Gambar (pictogram)

Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.

e. Grafik Berupa Peta (Cartogram).

Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca
dibeberapa daerah.
BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Adapun penyusun yang dapat simpulkan di dalam penyusun makalah ini di lihat dari pembahasan
diatas adalah :

1. Metode statistik prosedur – prosedur atau cara-cara penyajian dan penafsiran data. Penyajiannya
meliputi : penyajian, pengorganisasian, peringkasan dan penyajian data. Sedangkan penafsiran data
meliputi : pengdugaan, pengujian dugaan dan penarikan kesimpulan.

2. Jenis Metode Statistik ada 2 yaitu :

 Statistik deskriptif (Descriptive Statistics) adalah metode pengumpulan, peringkasan dan penyajian data.
Descriptive bersifatmemberi gambaran.

 Statistik Inferensia (Inferential Statistics) adalah metode statistik peramalan, pendugaan dan penarikan
kesimpulan. Inferential bersifat melakukan generalisasi (penarikan kesimpulan.

3. 2. Saran

Statistic adalah suatu ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk perkembangan dunia banyak
sekali orang ingin mengetahui cabang ilmu ini sehingga banyak yang mengetahui ilmu statistik namun
karena kesukaran sehingga banyak yang terkadang enggan atau malas untuk mempelajari ilmu ini
sebenarnya statistik mudah untuk dipelajari yang penting ada niat dari kita untuk mau mendalami ilmu
ini pasti akan tahu dan paham sebagai ntang ilmu statistik ini. Dengan demikian saran kami kami sebagai
penyusun sebagai mahasiswa fakultas ekonomi agar lebih memberikan sedikit motivasi dalam diri untuk
mempelajari ilmu ini “ilmu yang lain juga” agar kedepannya apabila telah selesai dapat
mempertanggunga jawabkan semua ilmu yang kita dapatkan. Sekian terima kasih.
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ini dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah kita tentukan.

Makalah ini adalah hasil kerjasama kami sebagai tim yang kompak di dalam pencarian data
sampai dengan penyusunan makalah sampai dengan selesai.

Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada dosen mata kuliah Statistik yang telah memberikan
banyak dorongan dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas ini, juga rekan-rekan mahasiswa
semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.

Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita
semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini
kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Baubau, 2 April 2013

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai