Laporan Tutorial Kasus 4 CNP 4 Tutor 1
Laporan Tutorial Kasus 4 CNP 4 Tutor 1
OLEH :
Yuliance Kotouki 220110130103
Hikmah Mesti Tabah 220110130153
Monika Natalia 220110140001
Visi Aurora Amartha 220110140002
Widi Sofiani Agistia 220110140003
Olvie Leonita 220110140004
Yeti Amidawati 220110140005
Sabrina Andyka Putri 220110140006
Melinda Ardian 220110140007
Renie Nurcholivatun 220110140008
Annisa Citrasari Dewi 220110140009
Nanda Theresa Natalia 220110140010
Andika Isnaeni Syifa 220110140011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
i
STEP 1
1. Amadi : UPT
Unit pelaksana teknis (widi)
2. Nanda : Kematian kasar
Angka kematian dalam tahun tertentu (renie)
Angka kematian yang penyebabnya belum spesifik (Yeti)
3. Hikmah : IUFD
Intra uterin fetal death (annisa cd)
STEP 2
STEP 3
7. Yeti: usia diatas 5 tahun itu bisa dikategorikan apa saja termasuk lansia. Dikasus angka
kematian yang paling banyak itu lansia
1. Olvie: senam lansia yang berkolaborasi dengan berbagai komponen masyarakat. Selain itu
adanya cek kesehatan pada saat senam dan adapula yang kunjungan rumah untuk
melakukan cek kesehatan
Renie: usia lanjut merupakan kelompok rentan, resiko cedera tinggi. Terkait perilaku dan
pola hidup sekarang dan dulu.
2. Andika: penyakit degeneratif: harus mengetahui mengenai penyakit, dilakukan pengkajian
terhadapa pola hidup dan lingkungan sekitar
Amadi: DBD: fogging, pembagian bubuk abate pada setiap rumah
1
3. Visi: penkes makan sehat dan bergizi, makanan yang boleh dan tidak boleh, olahraga
Yeti: penkes tidak hanya lansia, tetapi juga dewasa akhir untuk mencegah
Hikmah: penkes dapat dilakukan ke orang tua, karena ini fokusnya ke pola prilaku
sehingga harus penkes ke pendamping lansia.
4. andika : Harus membedakan masalah aktual dan potensial, kemudian bisa di kerucutkan
lagi dengan sistem skoring untuk menunjukan masalah prioritas
5. Annisa cd: masih tahapan pengkajian. Tahapan selanjutnya adalah analsis data, penentuan
diagnosa, perencanaan, intervensi implementasi, evaluasi
STEP 4
Populasi
Data kesehatan
ISPA myalgia
Hipertensi
Pengkajian
analisis data
diagnosa keperawatan
2
STEP 5
LO:
STEP 7
1. Yeti
Piramida penduduk adalah Komposisi penduduk sesuai umur dan jenis kelamin
Vertikal (usia)
1. Piramida penduduk muda = data dari suatu wilayah yang puda angka kelahiran yang tinggi
SEGITGIA
2. Stasioner= kelahiran dan kematian simbang, pertumbuhan penduduk lambat (jepang
3. Penduduk tua / konstruktif= kelahirannya lebih dikit . Negara maju
Hikmah: Ada warna yang digelapkan: usia muda (remaja) dan lansia : ketergantungan
2. Renie:
data inti: sejarah komunitas, tipe komunitas(suatu urban disuatu desa), kepadatan penduduk di
kasus beda, persebaran usia, jmlh penduduk miskin, ada penduduk yang memiliki jamkesmas
da nada yang tidak. Kelompok rentan, angka kematian, angka kematian kasar, penyebab
kematian bayi (IUFD dan asphiksia) penyakit degenarif, dan ISPA, kontur tanah cukup
berbahaya, pendidikan, tenaga kesehatan tidak tersebar rata
3
Yuliance: menurut diagram batang, kelurahan A jumlah penduduk miskin lebih banyak
dibandingkan dengan kelurahan B dan C
3. Monika
Peraturan Menkes no.79. penyelenggaraan kesehatan lanjut usia dengan adanya Puskesmas
lanjut usia:
Bekerjasama lintas sector. Menitik beratkan pada promotif dan prefentif contohnya adalah
Panti werda (senam, homecare,
Widi:
Memberikan pelayanan kesehatan dengan menitik beratkan pada promotif dan preventif oleh
kader dari puskesmas. Posyandu lansia posbindu lansia, pengembangan tempat untuk lansia,
puskesmas harus melakukan pembinaan
Tujuan
Sabrina:
Santun lanjut usia: dibagi menjadi 3 kelompok. Ketergantungan ringan, sedang dan berat
Nanda :
Puskesmas santun pada lansia dilakukan untuk lansia diatas 60 tahun dan pra lansia.
Metode: one stop servis (pendaftaran sampai perawatan), konseling lansia, pembinaan melalui
forum, kunjungan rumah, pemeriksaan lab. Diadakannya fasilitas mempermudah lansia seperti
WC duduk.
4
Kegiatan non medis: puskesmas menmbina kelompok lanjut usia, melaksanakan senam,
kelompok lanjut usia
Annisa cd:
Perawatan kesehatan bagi lansia dan keluarga di rumah (homecare) dengan melibatkan
petugas kesehatan keluarga, care giver, dan klien
Data: 10 pola penyakit penderita umum. Yang teratasi adalah ISPA. Askes pelayanan
kesehatan sulit, curah hujan dan kelembapan cukup tinggi, masih ada penduduk miskin yang
tidak mempunyai jamkesmas.
5
d) Minat masyarakat berpartisipasi
e) Kemudahan diatsi
f) Tempat
g) Dana
h) Waktu
i) Fasilitas
Askep:
Aktifitas:
1. Penyuluhan
2. Melakukan kegiatan kerja bakti masal dengan seluruh warga
3. Kenang kenangan untuk meningkatkan kesehatan
Evaluasi:
Hikmah:
Lansia harus dipantau penggunaan obat obatan, untuk lansia sehat nutrisi seimbang,
penyuluhan untuk masyarakat yang menuju lansia.
Andika:
Karna dikasus ada DBD, harus diberikan penyuluhan, pencegahan, penatalaksanaan DBD
6
Tujuan: meningkatkan kesehatan lansia
Aktifitas:
1. Penyuluhan
2. Tert skrining hipertensi
3. Pemberian intervensi terhadap lansia yang hipertensi
Indicator keberhasila
1. Lansia menyebutkan proses menua dan penyakit yg biasanya terjadi pada lansia
2. Semua lansia hadir di posbindu
3. 80% lansia dengan hipertesi tekanan darahnya menurun
7
KAJIAN TEORI
1. Piramida Penduduk
8
2. Penyajian data hasil pengkajian
Variabel Jumlah
Kelurahan A Kelurahan B Kelurahan C
Jenis Kelamin
- Laki- 11954 9647 5269
laki (L) 11325 9282 4800
- Peremp
uan (P)
9
- 30-34 846 875 7,39 709 700 7,4 257 305 5,58
4
- 35-39 744 683 6,13 751 686 7,5 335 225 5,56
9
- 40-44 1121 108 9,47 647 682 7,0 178 168 3,43
5 2
- 45-49 996 998 8,56 845 556 7,4 207 165 3,69
0
- 50-54 1223 114 10,1 517 432 5,0 209 197 4,03
9 9 1
- 55-59 994 991 8,52 305 282 3,1 209 189 3,95
0
- 60-64 576 569 4,92 179 193 1,9 191 111 2,99
6
- >65 292 233 2,25 24 67 0,4 120 132 2,50
8
10
bulan hamil bersalin an kasar
5 1 Tidak Tidak Tidak
diketah diketahui diketah
ui ui
o Angka kematian kasar Total kematian bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin,
dan angka kematian kasar: 153 orang
o Penyebab kematian bayi: IUFD dan asfiksia (5 kejadian), balita: DBD (1
kejadian), ibu hamil & bersalin: n/a, usia lanjut: penyakit degenerative
o Penyakit yang paling sering diderita: ISPA, myalgia, hipertensi
o Nilai dan keyakinan n/a
b. Data subsistem
Geografis
o Batas wilayah: n/a
o Memiliki 3 kelurahan
o Lokasi 700-750 mdpl
o Curah hujan 2400 mm3
o Keadaan suhu rata-rata: 28-30oC
o Kelembaban di 3 kelurahan tinggi
o Kondisi tanah perbukitan, mudah longsor
o Beberapa daerah jauh dan sulit akses ke pelayanan kesehatan
o Lingkungan fisik sungai, air sumur, udara, hutan, lahan perhatian, air irigasi
dalam kondisi baik
Pelayanan kesehatan dan sosial
o Beberapa daerah kesulitan untuk mengakses pelayanan kesehatan
- Tidak 1.538
11
o T Memiliki 2,94
e Jamkesmas
n
aga kesehatan tidak bisa tersebar merata untuk melakukan pelayanan kesehatan
di lapangan karena keterbatasan akses
Berdarkan tabel tersebut dapat kita lihat bahwa mayoritas masyarakat sudah memiliki
jamkesmas yaitu sebanyak 11,09%
12
3. Program pemerintah untuk lansia
Tujuan:
1. Terutama ditujukan pada upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan mandiri agar
selama mungkin dapat produktif dan berperan aktif dalam pembangunan
2. Dilaksanakan sebagai bagian dari upaya kesehatan keluarga melalui pelayanan kesehatan
dasar dan rujukannya
3. Dilaksanakan melalui pendekatan holistik dengan memperhatikan nilai sosial budaya
yang ada
4. Dilakanakan secara terpadu dengan meningkatkan peran lintas program dan sektor
5. Upaya promotif dan prefentif dalam upaya penyelenggaraan pembinaan kesehatan lansia
dilaksanakan secara komprehensif bersama-sama dalam upaya kuratif dan rehabilitatif
6. Peningkatan peran serta masyarakat termasuk swasta dan peran lansia sendiri, diarahkan
dan dilakukan atas dasar kekeluargaan dan kegotongroyongan serta dibina oleh
pemerintah pada semua tingkat administrasi
7. Bentuk partisipasi masyarakat berupa partisipasi dalam pendataan, pemanfaatan
pelayanan,pengenalan dini masalah kesehatan lansia dan pengaturan transportasi serta
pendanaan bagi rujukan yang diperlukan
8. Pelayanan kesehatan lansia dilaksanakan dengan menerapkan kendali mutu pelayanan
disetiap jenjang, penyusunan prosedur tetap pelayanan,penerapan standar pelayanan dan
pelatihan tenaga kesehatan bagi kesehatan lansia
Program Pemerintah:
1. Peningkatan dan pemantapan upaya yankes lansia di sarana yankes dasar -> program
puskesmas santun usia lanjut
Melakukan pelayanan kepada usia lanjut, meliputi :
aspek promotif,
preventif, disamping
aspek kuratif
rehabilitative
13
3. Memberikan keringanan/penghapusan biaya yankes bagi usila tak mampu
4. Memberikan dukungan/bimbingan pd usila dlm memelihara & meningkatkan kes.
5. Melakukan yankes secara proaktif
6. Melakukan kerjasama dgn lp & ls
a. melayani lansia dengan senyum, ramah, sabar dan menghargai sebagai orang tua.
b. pelayanan rawat jalan gratis bagi lansia (usia 60 tahun ke atas)
c. proaktif dan responsif terhadap permasalahan kesehatan lansia.
d. kemudahan akses layanan bagi lansia baik prosedur layanan maupun fasilitasnya.
a. Pelayanan kesehatan one stop service di ruang tersendiri. Pelayanan one stop
service adalah pelayanan kepada lansia mulai dari pendaftaran sampai mendapat
obat dilaksanakan satu paket di satu ruang. Dengan begitu lansia tidak perlu
berpindah tempat dan antre lagi untuk pelayanan lainnya dalam puskesmas.
b. Konseling lansia
c. Posyandu lansiapembinaan melalui karang werda
d. Pembinaan melalui forum karang werda kecamatan
e. pelayanan melalui panti werda
f. Kunjungan rumah
g. membuat event tertentu seperti talk show, lomba senam lansia, jalan sehat, dll.
h. Pendaftaran pemeriksaan klinis pemeriksaan laboratorium bila perlu
i. Konseling pemberian obat, bila tidak ada ruang khusus maka lansia dilayani di poli
kemudahan akses
j. Ada alur pelayanan lansia yang jelas dan mudah
k. Mendahulukan lansia dari pasien umum
l. Disediakan jamban / wc duduk sehingga lansia tidak perlu jongkok
m. Pegangan rambat pada tangga dan wc
Sasaran program:
14
b. Pralansia ( umur 45 – 60 tahun)
Dasar hukum:
INDIKATOR TARGET
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Provinsi yang 27 prov 33 prov 33 prov 33 prov 33 prov
mengembangkan
program kesehatan
Usia Lanjut
Jumlah 300 324 348 372 kab/kot 396
Kabupaten/kota yang kab/kota kab/kot kab/kot kab/kot
mengembangkan
program kesehatan
Usia Lanjut
Jumlah Puskesmas 102 pusk 227 352 pusk 477 pusk 602
Santun Usia Lanjut pusk pusk
(Indikator Renstra)
15
Cakupan pelayanan 30% 40% 50% 60% 70%
kesehatan usia lanjuta
Sedangkan indikator keberhasilan dan target yang diharapkan dapat dicapai pada
tahun2014 adalah
1. Pelayanan medis
a. Skrining kesehatan pada 40% pra lansia
b. Skrining kesehatan pada 70% lanjut usia
c. Skrining kesehatan pada 100% lansia di panti werdha
d. 30% puskesmas melaksanakan konseling lanjut usia
2. Kegiatan non medis
a. 70% puskesmas membina kelompok usia lanjut
b. 50% desa mempunyai kelompok lanjut usia
c. 50% kelompok lanjut usia melaksanakan senam lansia
2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia -> poli geriatri -> rs kelas a dan b
16
Di puskesmas merupakan bagian dari program perawatan kesehatan masyarakat
(perkesmas)
Dapat merupakan:
Kelanjutan perawatan akut di rumah sakit
Upaya pemeliharaan kesehatan dan pengobatan penyakit yang sudah diderita
Modifikasi perawatan yang seharusnya dilakukan di institusi (panti-rawat, ruang rawat
kronik, ruang rawat akut)
Aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif harus selalu diperhatikan
Pertimbangan untuk melakukan perawatan di rumah perlu dipikirkan matang-matang
Komponen perawatan rumah
1. Koordinator kasus/petugas kes
2. Pengasuh/keluarga klien
3. Pramusila/care giver
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok lansia
Sebagai bentuk implementasi dari pelayanan pro aktif puskesmas
Memberikan pelayanan kesehatan dengan menitik beratkan pada upaya promotif dan
preventif
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader dengan pendampingan dari tenaga
kesehatan puskesmas
Dibeberapa daerah kelompok usila disebut sebagai posyandu lansia, posbindu lansia,
karang werdha, dsb
17
7. Indonesia Public Health
Menurut Pedoman Pengelolaan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut, Depkes RI
(2003), pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan
fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat
dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau
ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut atau catatan kondisi kesehatan
yang lazim digunakan di Puskesmas.
Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi Nasional
Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia
adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang proses
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya
masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi
sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif
dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu Lanjut Usia juga dapat
diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan, olah raga dan seni budaya
serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Selain itu
mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan potensi diri.
Tujuan: meningkatkan kesejahteraan usia lanjut kegiatan kelompok sia lanjut yang
mandiri.
Kegaiatan:
18
6. Pemeriksaan adanya gula dalam urin
7. Pemeriksaan protein dalam urin
8. Rujukan ke Puskesmas
9. Penyiluhan
10. Kunjungan rumah (Public Health Nursing)
11. PMT
12. Kegiatan olahraga: senam, gerak jalan
Pelayanan medis:
19
>65
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
Penduduk Perempuan
30-34
Penduduk Laki-laki
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
1-4
>65
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
Penduduk Perempuan
30-34
25-29 Penduduk Laki-laki
20-24
15-19
10-14
5-9
1-4
20
>65
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
Penduduk Perempuan
30-34
Penduduk Laki-laki
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
1-4
3. Statistik vital:
- Jumlah total kematian bayi (0-12 bln), balita (1-5 th), ibu hamil, ibu bersalin
dan kematian kasar adlah sebanyak 153 orang.
- 5 kematian pada golongan bayi (0-12 bln) karena IUFD dan asfiksia.
- balita (1-5 th) sebanyak 1 kematian karena DBD.
- 10 pola penyakit penderita umum yang datang berobat ke UPT Puskesmas X
dengan penyakit ISPA Non Spesifik ada di urutan teratas, di susul oleh myalgia
dan hipertensi.
4. Kelompok etnis :-
5. Nilai dan keyakinan : -
B. Subsistem
1. Lingkungan fisik :
Merupakan daerah yang memilki tingkat kelembapan yang tinggi, kualitas fisik
terdiri dari sungai, air, sumur, udara, hutan, lahan pertanian dan air irigasi dalam
keadaan rata-rata baik dan curah hujan cukup tinggi.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial :
21
Akses ke pelayanan kesehatan cukup sulit dengan daerah yang sering terjadi
longsor.
3. Ekonomi :-
4. Keamanan dan Transportasi :-
5. Pemerintah dan Politik :-
6. Komunikasi :-
7. Pendidikan :-
8. Rekreasi :-
C. Persepsi :
1. Persepsi Penduduk :-
2. Persepsi Petugas Kesehatan :-
2. Analisa Data
Data Masalah
Keperawatan
- 10 pola penyakit penderita umum yang datang Penurunan kesehatan
berobat ke UPT Puskesmas X dengan penyakit masyarakat berbasis
ISPA Non Spesifik lingkungan di UPT
- Akses ke pelayanan kesehatan cukup sulit yang Puskesmas
dipengaruhi demografi Ciumbuleuit
- Curah hujan yang cukup tinggi
(per tahun 2400 mm3)
- Daerah dengan kelembapan yang cukup tinggi
dan berpotensi longsor serta risiko
meningkatnya penyakit ISPA
- Terdapat total kematian untuk bayi, balita, ibu
hamil, ibu bersalin, dan kematian kasar
sebanyak 153 orang dan beberapa penyakit
yang menjadi penyebab ialah IUFD, asphiksia,
dan DBD
22
- Jumlah penduduk miskin yang berada
diwilayah kerja UPT Puskesmas Ciumbuleuit
sebanyak 7.334 penduduk (14,06%) Hal ini
menunjukkan hasil yang lebih tinggi
dibandingkan hasil Badan Pusat Statistika
dengan presentase penduduk miskin di
Indonesia Per Maret 2017 yaitu 27,77 juta
orang atau 10,64%
- Pendudukan miskin ada yang belum punya
jamkesma sebanyak 1.538 orang
- Jumlah lansia 5.040 orang Resiko sindrom
- Penyebab kematian untuk usia 5 tahun ke atas kelemahan pada
ditemukan sebagian besar golongan usia lanjut lansia di UPT
yang disebabkan oleh penyakit degeneratif Puskesmas
- 2 dan 3 penyakit teratas adalah penyakit pada Ciumbuleuit
lansia yaitu myalgia dan hipertensi
- Pola aktifitas yang rendah
- Penduduk miskin 14,06%
3. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan kesehatan masyarakat berbasis lingkungan di UPT Puskesmas Ciumbuleuit
b.d kurangnya sumber kesehatan (akses pelayanan kesehatan, ekonomi, dan
pengetahuan tentang lingkungan serta penyakit)
b. Resiko sindrom kelemahan pada lansia di UPT Puskesmas Ciumbuleuit.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
Kriteria
No Diagnosa Keperawatan Jumlah
A B C D E F G H I J K L
23
Penurunan kesehatan masyarakat
berbasis lingkungan di UPT
Puskesmas Ciumbuleuit b.d
1. kurangnya sumber kesehatan (akses 4 4 4 5 4 3 3 2 4 5 3 3 44
24
4. Rencana dan Strategi Keperawatan
Tujuan Umum :
Masyarakat
Penurunan 1. Berikan
Setelah sebagai peserta
kesehatan penyuluhan dilakukan
penyuluhan
masyarakat di tentang tindakan selama Membuat perencanaan
lingkungan dan 3 kali pertemuan Penyuluhan kegiatan mampu
UPT
rumah yang sehat diharapkan
dan diskusi Seluruh menyebutkan
Puskesmas masyarakat Masyara
pada Berkoordinasi dengan warga hadir faktor-faktor yang
:Meningkatkan kat di
Ciumbuleuit 2. Berikan
kesehatan kelompok Ibu ketua PKK dalam harus dicegah
b.d daerah
penyuluhan masyarakat dan diwilayah setempat kegiatan untuk kejadian
cakupan
kurangnya tentang menurunkan Kerja Bakti : dalam kegiatan
1. angka penyakit UPT Mahasiswa penyakit ISPA
sumber pencegahan seluruh warga penyuluhan Wargadapat
menular Puskes khususnya
penyakit ISPA di lingkungan memahami
kesehatan khususnya ISPA mas
dengan metode wilayah kerja Berkoordinasi dengan pentingnya pencegahan dari
(akses sebesar 40 % Ciumbul
Pendidikan UPT Bapak ketuadan tokoh menjaga lingkungan dan
pelayanan ueuit
“Numbered Puskesmas masyarakat setempat lingkungan masing-masing
kesehatan, Heads Together” Tujuan Khusus: Cimbuleuit dalam kegiatan kerja minimal 2 poin
ekonomi, dan berdasarkan bakti
a..Mengetahui tentang aktivitas
pengetahuan penelitian
pentingnya yang dapat
tentang Asmarani (2015)
menjaga dilakukan untuk
kesehatan
25
penyakit) lingkungan
pencegahan
penyakit menular
3. lakukan kerja b.mampu berbasis
bakti massal menjaga lingkungan seperti
dengan seluruh
kesehatan
ISPA
warga lingkungan.
4. berikan
80 % warga
kenang kenangan
mengikuti segala
yang mendukung
kegiatan baik
terciptanya
penyuluhan
kebersihan
maupun aktivitas
lingkungan.
kerja bakti dan
mengerti cara
memelihara
lingkungan dan
mencegah
terjadinya penyakit
menular khususnya
ISPA yang baik.
Terdapat penurunan
tingkat kejadian
26
penyakit tidak
menular akibat
lingkungan dan
keterlambatan
pencegahan pada
masyarakat hingga
40% khususnya
penyakit tidak
menular ISPA non
spesifik
27
diabetes mellitus kesehatan semua lansia penyuluhan dan mengetahui penyuluhan
28
urat pada Posbindu b. Memberik pada lansia
d. mengetah terdiagnosa
ui diit hipertensi
yang menjalani
sesuai terapi musik
buat
dan
lansia
mengalami
penurunan
29
tekanan darah
30
Diagnosis Keperawatan : Resiko sindrom kelemahan pada lansia (myalgia dan hipertensi)
di UPT Puskesmas Ciumbuleuit
Tujuan : TU:
Meningkatkan kesehatan lansia dan menurunkan angka
penyakit hipertensi dan myalgia pada lansia sebesar 20%,
TK:
e. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan lansia untuk
menjaga kesehatannya.
f. Memberikan intervensi penyakit hipertensi dan myalgia
pada lansia.
31
Tujuan : TU:
Meningkatkan kesehatan masyarakat dan menurunkan angka
penyakit menular khususnya ISPA sebesar 40 %
TK:
a..Mengetahui pentingnya menjaga kesehatan lingkungan
32
3. Terdapat penurunan tingkat kejadian penyakit tidak menular
akibat lingkungan dan keterlambatan pencegahan pada
masyarakat hingga 40% khususnya penyakit tidak menular
ISPA non spesifik
Teknik evaluasi : Tanya Jawab dan Praktik
Penanggung Jawab : Mahasiswa
Waktu pelaksanaan : Hari Sabtu
Tempat : Posbindu di Wilayah kerja UPT puskesmas
Biaya :
33
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS). (2017). Persentase Penduduk Miskin Maret 2017.
Retrieved from BPS website: https://www.bps.go.id/Brs/view/id/1379
Hardiyanti. (2017). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Terapi
Musik Tradisional Tarawangsa pada Lansia dengan Hipertensi di
BPTSW Ciparay Kabupaten Bandung. Skripsi. Fakultas Keperawatan,
Universitas Padjadjaran.
Kementrian Kesehatan. (2016. Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun.
Diakses : http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_419d41d8cd98f00
/files/PMK-No.- 25-Tahun-2016-ttg-Rencana-Aksi-Nasional-Kesehatan-
Lanjut- Usia-Tahun-2016-2019_867.pdf
ii