Tugas 2
Tugas 2
Dengan Subsidi nilai EIRR sebesar 10,17% menunjukan angka yang layak untuk dilakukan
revitalisasi jalur kereta api Banda Aceh – batas Sumatera Utara ditinjau dari segi ekonomi
dengan discount rate maksimal 10%. Jika diinginkan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam
pengembangan jalan KA lintasan Banda Aceh - Batas Sumatera Utara, maka terdapat
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sbb:
(1) Perhitungan finansial di atas hanya mempertimbangkan pendapatan dari tarif
penumpang saja
(2) Perlu dipertimbangkan lagi faktor pendapatan dari komersialisasi lahan KA dan
pemanfaatan sarana lainnya, misal lahan untuk pertokoan, wartel, iklan, penjualan
makanan dalam KA dan Stasiun
(3) Swasta dapat dilibatkan secara penuh sebagai operator (penyediaan rolling stock,
Besarnya pendanaan Net (PSO+IMO-TAC) akan mempengaruhi cash flow dan kondisi
likuiditas keuangan PT. Kereta Api (Persero). Tapi jumlah net yang diberikan pemerintah
bisa lebih kecil dari net yang seharusnya diberikan.
Landasan filosofis skema pendanaan tersebut adalah adanya pembagian peran yang lebih
jelas antara fungsi pelayanan umum (pemerintah) dengan fungsi komersial perusahaan
perkeretaapian, berdasarkan prinsip-prinsip PSO, IMO, TAC sebagaimana disebutkan dalam
UU No. 13 Tahun 1992 tentang perkeretaapian.
Opsi Kelembagaan Perkeretaapian.
Opsi pertama, berupa rencana dibukanya kesempatan kepada BUMS dan BUMD untuk
mengoperasikan angkutan ka (multi operator), Operator prasarana masih dititipkan kepada
PT. Kereta Api (Persero), sebagai kontraktor IMO.
Opsi kedua, berupa pemisahan operator prasarana, baik berupa UPT, Perum, maupun Persero.
Pada opsi ini diperkenalkan prinsip negosiasi ataupun open access bagi para pengguna
prasarana.
Masing-masing opsi memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Saat ini PT. Kereta Api
(Persero) tengah melanjutkan agenda restrukturisasi perusahaan. Beberapa lini bisnis penting
telah terbentuk, berupa Divisi telah terbentuk Divisi Jabotabek, Divisi Sarana, Divisi
Properti, Divisi Pelatihan
KESIMPULAN
1. Persamaan model pergerakan bangkitan di Propinsi Aceh yang paling memenuhi
adalah:
Y = -276793,93+ 1,662X2 + 3,933X4 + 923,641X5 + 0,653X16, yaitu model yang
diperoleh dengan metode stepwise tipe 1. Persamaan model pergerakan tarikan di
Propinsi Aceh yang paling memenuhi adalah Y = -381707,399 + 3,658X4 +
42,450X9 + 12,652X12 yaitu model yang diperoleh dengan metode stepwise 2.
Dengan Parameter yang mempengaruhi pergerakan ini adalah Luas Hutan (X2);
Jumlah Penduduk Total (X4); Kepadatan Penduduk per Km2 (X5); PDRB/Kapita
(X9); Jumlah Kenderaan Bermotor (X12) dan Jumlah Produksi Pertanian (X16).
2. Hasil Analisis ekonomi dengan subsidi, indikator EIRR 10,17% menunjukan angka
yang layak untuk dilakukan revitalisasi jalur kereta api Banda Aceh – batas Sumatera
Utara ditinjau dari segi ekonomi dengan discount rate maksimal 10%. Sedangkan
secara analisis finansial dengan subsidi dilihat dari indikator FIRR-nya investasi
revitalisasi jalur kereta api Banda Aceh – Batas Sumatera Utara ini layak yaitu
15,02%, karena umumnya pihak investor menginginkan FIRR di atas 15%.
Sensitifitas penggunaan tingkat suku bunga (discount rate) yang tepat akan
menguntungkan bagi investor serta terjangkau bagi masyarakat.
3. Perlu pembagian peran yang lebih jelas antara fungsi pelayanan umum (pemerintah)
dengan fungsi komersial perusahaan perkeretaapian, berdasarkan prinsip-prinsip PSO,
IMO, TAC dan secepatnya dilaksanakan restrukturisasi pendanaan perkeretaapian
melalui skema pendanaan PSO-IMO-TAC
4. Perlu dilakukan perhitungan finansial dengan manajemen trip, manajemen tarif
dengan dan tanpa subsidi, menghitung pendapatan penyewaan lahan untuk iklan di
stasiun, sewa rumah makan, wartel dan kios lainnya