ITS Paper 29815 2209100132 Paper
ITS Paper 29815 2209100132 Paper
1, (2013) 1-6 1
Abstrak—Aplikasi motor induksi yang sedang marak Dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan perancangan sebuah
dikembangkan adalah sebagai penggerak mobil listrik. Sumber step-up converter yang menggabungkan konsep charge pump
tenaga yang digunakan pada mobil listrik umumnya berupa dan boost converter konvensional dengan rasio konversi
baterai yang memiliki keterbatasan pada tegangan keluaran tegangan yang tinggi. Konverter tersebut menggunakan dua
yang dihasilkan. Sementara dibutuhkan sumber tegangan DC buah induktor dan sebuah kapasitor charge pump yang akan
yang besar untuk memberikan suplai tenaga motor induksi
karena harus dikonversi terlebih dahulu menjadi tegangan AC
melepaskan energi pada periode demagnetisasi bersamaan
tiga fasa oleh inverter. Dalam tugas akhir ini dilakukan dengan tegangan input. Rangkaian konverter yang sederhana
perancangan dan simulasi step-up converter yang dengan topologi yang mirip boost converter konvensional
menggabungkan konsep charge pump dan boost converter menjadikannya dapat dikontrol dengan mudah [2].
konvensional. Konverter tersebut menggunakan dua buah Lebih lanjut konverter digunakan untuk menaikkan
induktor dan sebuah kapasitor charge pump yang akan tegangan baterai yang akan mensuplai daya untuk motor
melepaskan energi ke beban pada periode demagnetisasi induksi 3 fasa dalam aplikasinya sebagai penggerak mobil
bersamaan dengan tegangan input. Konverter kemudian
listrik. Kinerja konverter akan diamati ketika motor induksi
digunakan untuk menaikkan tegangan baterai yang akan
menyuplai daya untuk motor induksi 3 fasa dengan kapasitas diberi beban torsi dan kecepatan yang bervariasi serta pada
daya 10 HP dan tegangan input 220/380 V. Hasil simulasi saat pengereman.
menunjukkan bahwa topologi step-up converter kombinasi charge
pump dan boost converter dapat menaikkan tegangan masukan
dua kali lebih besar dibandingkan topologi boost converter II. URAIAN PENELITIAN
konvensional. Konverter juga mampu menyuplai daya untuk A. Konfigurasi Sistem
sistem motor induksi sebagai penggerak mobil listrik dengan
tegangan keluaran 780 V dan ripple tegangan berkisar antara 9 – Gambaran konfigurasi sistem pada penelitian ini
100 V pada torsi beban 30 Nm dan kecepatan 1000 rpm. ditunjukkan oleh Gambar 1. Baterai lead acid 156 V dengan
kapasitas 100 Ah digunakan sebagai sumber kelistrikan mobil.
Kata Kunci—boost converter, charge pump, motor induksi, Tegangan output baterai kemudian dinaikkan oleh step-up
rasio konversi. converter dengan rasio tinggi. Saat mode motoring, konverter
akan menaikkan tegangan sesuai dengan tegangan referensi
I. PENDAHULUAN yang dibutuhkan. Sedangkan saat pengereman, konverter tidak
bekerja sehingga tegangan keluarannya sebesar tegangan
M otor induksi 3 fasa saat ini sering digunakan pada
berbagai aplikasi dikarenakan memiliki beberapa
keunggulan [1]. Diantara keunggulan motor induksi adalah
baterai yang akan digunkan untuk pengereman dinamik.
Pengaturan tegangan keluaran konverter menggunakan kontrol
konstruksinya yang kuat, tenaga yang besar, perawatan yang PWM (pulse width modulation). Nilai duty cycle akan secara
mudah dan harganya yang relatif murah. Salah satu aplikasi otomatis menyesuaikan tegangan referensi yang diberikan
motor induksi yang sekarang sedang marak dikembangkan setelah melalui kontroller PI dengan umpan balik tegangan
adalah sebagai penggerak mobil listrik. keluaran konverter (tegangan DC-link).
Sumber tenaga yang digunakan pada mobil listrik pada Tegangan DC-link kemudian dikonversi menjadi tegangan
umumnya berupa baterai. Baterai yang ada di pasaran saat ini AC oleh inverter VSI 3 fasa untuk selanjutnya dihubungkan ke
memiliki keterbatasan pada tegangan keluaran dan kapasitas motor induksi tiga fasa. Pengaturan kecepatan motor induksi
daya. Sementara dibutuhkan sumber tegangan DC yang besar diatur oleh switching inverter 3 fasa menggunakan SPWM
untuk memberikan suplai tenaga motor induksi karena harus (sinusoidal pulse width modulation). Sinyal referensi yang
dikonversi terlebih dahulu oleh inverter tiga fasa. Untuk itulah digunakan pada SPWM didapat dari keluaran kontrol
dibutuhkan sebuah konverter DC yang dapat menaikkan kecepatan motor induksi yaitu indirect field oriented control
tegangan keluaran baterai sehingga motor dapat bekerja (IFOC).
dengan optimal.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2
D2 L2
Baterai
DC-Link Ia, Ib, Ic IL2
Step Up Converter Motor
nr + Ce
VCe
Kombinasi Charge Inverter 3 Beban _
Induksi Torsi L1 D1
Pump dan Boost Fasa +
Converter 3 Fasa Co VO
_ RL
IL1
SPWM Vin DC
PWM +
Q1 VQ1
_
Tegangan Kontrol
Referensi Kecepatan
Motor Induksi
(a)
Kecepatan
Referensi
L2 Q2
Gambar. 1. Konfigurasi Sistem
IL2
+ + VQ2 -
VCe Ce
_
B. Step-Up Converter L1 +
Co VO RL
IL1 _
Konverter DC pada penelitian ini mengkombinasikan
konsep charge pump dan boost converter. Rangkaian Vin DC
Vdc-link Motor
Inverter 3
Referensi
+ PI Induksi
- Comp Q1
Fasa
3 Fasa
nm
Vdc-link
Aktual
Q2 abc id
iq
Sinyal dq
Carrier
theta
Gambar. 4. Kontrol tegangan konverter
Id_ref +
- PI dq
SPWM S1 – S6
Id
Pulsa Sinyal Carrier abc
Sinyal Keluaran nm_ref + PI + PI
- - theta
Kontroller PI
1
nm iq
iq-ref
Iq_ref ÷ + ʃ theta
+
0 Waktu Id_ref nm
Pulsa
Gambar. 6. Skema IFOC
Sinyal
1 Switching Q1
Step Up Converter
Motor
Kombinasi Charge
Induksi 3
Pump dan Boost
0 Waktu Fasa
Converter
Pulsa L
Sinyal
Qbraking
1 Switching Q2 C
D
0 Waktu
Sinyal
Gambar. 5. Sinyal switching konverter Duty Cycle Comp Qbraking
Sinyal
Carrier
Tabel 1.
Parameter motor induksi 3 fasa
Parameter Nilai
Daya Nominal 10 HP
Tegangan Rating 220/380 V
Frekuensi Rating 60 Hz
Resistansi Jangkar 0,156 Ω
Induktansi Jangkar 0,00074 Ω
Resistensi Medan 0,294 Ω
Induktansi Medan 0,00139 Ω
Mutual Induktansi 0,041 H
Inersia 0,02 kg.m2
Jumlah Kutub 6
Tabel 2.
Parameter baterai Panasonic LC-XA12100P
IV. KESIMPULAN
Dari hasil simulasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
1. Topologi step-up converter dengan mengkombinasikan
konsep charge pump dan boost converter dapat
menaikkan tegangan dua kali lebih besar dibandingkan
menggunakan topologi boost converter konvensional
Gambar. 14. Kurva respon kecepatan motor aktual (merah) dan kecepatan dengan rasio konversi
referensi (biru) saat kecepatan referensi bervariasi dari 500 rpm ke 1000 rpm 𝑉𝑜 2
=
𝑉𝑖𝑛 1−𝐷
Pada pengujian dengan menggunakan tegangan input
156 V dan duty cycle 0,6, didapat nilai error konversi
yang sangat kecil sebesar 0,13%.
2. Pada pengujian sistem dengan torsi beban bervariasi
dan kecepatan referensi bervariasi, step up converter
kombinasi charge pump dan boost converter mampu
menyuplai daya untuk sistem motor induksi 10 HP
dengan ripple tegangan berkisar antara 9 – 100 V pada
Gambar. 15. Kurva respon tegangan DC-link (merah) dan tegangan referensi torsi beban 30 Nm dengan kecepatan konstan 1000
DC-link (biru) saat perubahan kecepatan referensi dari 500 rpm menjadi rpm.
1000 rpm 3. Pada pengujian pengereman dinamik, tegangan DC-link
mengalami penurunan atau kenaikan berdasarkan
besarnya tegangan DC yang dikonversi untuk
pengereman .
DAFTAR PUSTAKA
[1] Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
[2] K. I. Hwu dan Y. T. Yau, “High Step-Up Converter Based on Charge
Pump and Boost Converter”, IEEE Transactions On Power Electronics
Vol. 27, No. 5, May 2012.
Gambar. 16. Kurva respon kecepatan motor aktual saat pengereman dinamik [3] Rashid M.H, “Power Electronics Handbook”, Academic Press, USA,
dengan tegangan DC 0 V (merah), 25 V (biru), 100 V (hijau) 2001.
[4] P.C. Krause, “Analysis of Electric Machinery and Drive System, 2 nd”,
IEEE Press, 2002.
[5] Warsito Agung, Facta Mochammad, Anantha M, ”Pengereman Dinamik
pada Motor Induksi Tiga Fasa”, Universitas Diponegoro, Juni 2006.
[6] http://www.panasonic.com/industrial/includes/pdf/Panasonic_VRLA_L
C-XA12100P.pdf