2.sistem Hormon (IX-3)
2.sistem Hormon (IX-3)
IPA BIOLOGI
Oleh:
KELOMPOK 2
Farida Maharani
Amelia Oktaviani
Prili Aprianti Nur Safitri
Devi Safitri
Firda Aulia
Hana Nisrina
Sabrina Mulya Dewi
Yunita Aprianti
Ahdad Al Esa
Gerald Umbara R
IX-3
SMP PUSTEK SERPONG
TANGERANG SELATAN
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Dan Nabi Muhammad saw
beserta para pengikutnya, karena dengan rahmat dan hidayah- Nya kami dapat
melewati kehidupan dari zaman kegelepan menuju zaman yang terang benderang
dan modern seperti sekarang ini, sehingga kami dapat bertemu, berkumpul dan
dapat menyelesaikan tugas makalah Biologi ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat tidak lain adalah untuk memenuhi tugas IPA Biologi (Unit 3)
yaitu tentang “SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA”, lebih rincinya yaitu
(Bagian C) “SISTEM HORMON”, yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru
mata pelajaran kami Ibu Novi Sartika, selain itu juga sebagai penambah ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi yang membacanya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau merangsang. Hormon
merupakan senyawa kimia berupa protein yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, tetapi
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap aktifitas tubuh.
Fungsi Hormon:
Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
Memacu reproduksi.
Mengatur keseimbangan cairan tubuh/ homeostasis.
Mengatur tingkah laku.
Kerja Hormon:
Pada manusia dan hewan, hormon dilepaskan kedalam darah. Selanjutnya, hormon tersebut
diedarkan bersama darah melalui sistem peredaran darah ataupun pembuluh limfa.
Kemudian, hormon dikirim menuju organ-organ sasaran. Organ-organ sasarannya adalah
organ yang akan menanggapi hormon tersebut.
BAB II
MACAM-MACAM KELENJAR
A. Berdasarkan aktivitasnya :
B. Berdasarkan letaknya :
1. Kelenjar PINEAL
Menghasilkan hormon:
Hormon melatonin :
a. warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk.
2. Kelenjar HIPOFISIS
Menghasilkan hormon :
STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin :
a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise.
b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone:
a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone.
Hiperthyroidisme :
a. Jika terjadi pada usia pertumbuhan, maka akan menyebabkan penyakit morbus basedowi
dengan ciri-ciri : meningkatnya metabolisme tubuh, denyut jantung, gugup, mudah
berkeringat, sulit meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur keluar,
frekuensi BAB cenderung meningkat.
b. Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan gigantisme.
c. Cara mengatasinya: dengan terapi iodium radioaktif.
Hipothyroidisme :
a. Jika terjadi pada usia pertumbuhan, akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat atau
kerdil dan dikenal dengan istilah kretinisme.
b. Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan penyakit miksodema dengan ciri-ciri :
aktivitas peredaran darah menurun/laju metabolisme rendah, obesitas, konstipasi, mudah
lelah, depresi, gelisah, menstruasi tidak teratur, nyeri sendi pada tangan dan kaki, bentuk
badan menjadi kasar, bengkak pada mata dan wajah, rambut rontok.
c. Cara mengatasinya: dengan terapi menggunakan suplemen thyroid.
Hipersekresi
a. Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
b. Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
c. Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.
Hiposekresi
a. Pertumbuhan Morbus basedowi.
b. Kejang otot/tetani.
5. Kelenjar THYMUS
Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah
melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi sedikit.
Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur proses pertumbuhan.
2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan Lymphocyte
cell/T Cell.
Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon tiroksin.
6. Kelenjar ADRENAL/ANAK GINJAL
- BAGIAN KORTEX
Menghasilkan hormon:
Hormon Cortison atau antiadison:
a. Anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat.
Hormon Glukokortikoid
a. Merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
Hormon Cortisol
a. Memacu metabolisme karbohidrat.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
Hormon Aldosterone:
a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
b. Membuang kelebihan Kalium.
Hormon Mineralokortikoid:
a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.
- BAGIAN MEDULLA
Menghasilkan hormon:
Hormon Adrenalin/Epinefrin:
a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
b. memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara, intensitas cahaya dll.
Hormon Androgen:
a. Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
7. Kelenjar VENTRICULU/LAMBUNG
a. Memacu pengeluaran sekret/getah lambung.
b. Membantu dalam proses pencernaan.
8. Kelenjar USUS
Menghasilkan hormon:
Hormon Sekretin:
a. Memacu sekresi getah usus dan pankreas.
Hormon Kolesistokinin:
a. Memacu sekresi getah empedu dan pankreas.
9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS
Menghasilkan hormon:
Hormon Insulin:
a. Mengatur kadar glukosa dalam darah.
b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.
Hormon Glukagon
a. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
- Sel Ovarium
Hormon Estrogen
a. Memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
Hormon Progesteron
a. Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
b. Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
Hormon Relaksin
a. Membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80.
Amien, M. Et al. 1995.Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-
66, 68.
Kadaryanto et al. 2006.Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 - 61.
Karmana, O. dan Anwar, A. 1987.Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester
3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.
Lawrence, E. 1991. Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman
Scientific & Technical.Longman Group (FE) Ltd. England. h. 16, 114, 158, 175, 246, 306, 320,
406 – 408.
Microsoft Encarta Reference Library 2009.
Pratiwi, D.A. et al. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Penerbit Erlangga, Jakarta
Indonesia. h. 212 – 215.
Prawirohartono,S. dan Hadisumarto, S. 1999. Sains Biologi-2b,Untuk SMU Kelas 2 Tengah
Tahun Kedua Sesuai Kurikulum 1994. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. h. 115 – 116, 120.
Prawirohartono, S. dan Kuncorowati. 2003. Biologi Untuk Kelas 2 SLTP Kurikulum 1994
Semester 1 dan Semester 2. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. 156, 158.
Tim IPA SMP/MTs. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa Mega, Jakarta. 14.
WEBSITE :
http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland
http://en.wikipedia.org/wiki/Anterior_pituitary
http://en.wikipedia.org/wiki/Posterior_pituitary
http://en.wikipedia.org/wiki/Thyroid
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009_01_24_archive.html
http://kolaminspirasi.wordpress.com/2009/04/05/hormon-epinefrinadrenalin/
http://www.authorstream.com/Presentation/dekasama-203762-goiter-education-ppt-powerpoint/
http://www.google.co.id/search?hl=id&lr=lang_en&client=firefox-
a&channel=s&rls=org.mozilla:en-US:official&hs=3fu&q=kelenjar+thymus&start=20&sa=N
http://www.mediamedika.net/modules.php?name=Jurnal&name2=Jurnal%20Kedokteran&file=ind
ex&file2=Jurnal%20Kedokteran&a1=jurnal&a2=277
http://www.mediamedika.net/modules.php?name=Jurnal&name2=Jurnal%20Kedokteran&file=ind
ex&file2=Jurnal%20Kedokteran&a1=jurnal&a2=284
http://www.pscyh.mgill.ca/courses/342/h&b.htm.
http://www.wellsphere.com/digestive-health-article/cushing-s-syndrome/696550