SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2017 A. DEFINISI PRE NATAL CARE ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Hidayati, 2011). Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat (Manuaba, 2010). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Prawirohardjo, 2008) B. TUJUAN PRENATAL CARE Tujuan pelayanan antenatal care (ANC), antara lain (Prawirohardjo, 2008): 1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu. 3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif. 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal. C. TANDA HAMIL DAN TIDAK HAMIL 1. Tanda–tanda Tidak Pasti Kehamilan Berikut gejala kehamilan yang tidak pasti (Hidayati, 2011): a. Perut membesar b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari rahim c. Tanda hegar: ismus rahim mengadakan hipertropi dan bertambah panjang, sehingga teraba lebih lunak (soft) disebut d. Tanda Chadwick: Vulva dan vagina kebiruan e. Tanda Piscaseck: Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan pembesaran tersebut f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus (Braxton-Hicks) g. Tanda ballottement 2. Tanda-tanda Pasti Kehamilan Berikut gejala kehamilan yang tidak pasti (Hidayati, 2011): a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau di rasa b. Primigrvida 18 minggu, Multigravida 16 minggu c. Denyut jantung janin d. Di dengar dengan Laenec (monoscope) 18-20 mg, Di catat dan didengar dengan Doppler 12 mg, Di catat dengan feto–elektro kardiogram (12 mg), Dilihat pada USG e. Terlihat tulang–tulang janin pada foto rongten. f. Pada kehamilan yg lebih tua dapat diraba Ballotemen (lentingan) dan bagian bagian janin. D. ADAPTASI FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN 1. Adaptasi sistem kardiovaskuler Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor: a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah. b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro - plasenter. c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu: a. Volume Darah Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. b. Sel Darah Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal, protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat. Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara laian: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik. 2. Adaptasi sistem pernafasan Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 20 – 25 % dari biasanya. 3. Adaptasi sistem perkemihan Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua 4. Adaptasi sistem pencernaan a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi lambung dan refkluks. b. Produksi asam lambung menurun. c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic Gonadotrophyn). d. Haemorrhoid karena tekanan venosa. e. Konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Perubahan metabolisme meliputi: a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter. b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram. c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes). d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak. e. Mineral, kebutuhan meningkat . f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu. 5. Perubahan kulit Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone. E. LEOPOLD Pemeriksaan Leopod adalah sebagai berikut (Prawirohardjo, 2008): 1. Pemeriksaan Leopold I Tujuan : untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu). Hasil : Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan) Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba kosong. 2. Pemeriksaan Leopold II Tujuan : untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin. Hasil : Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat digerakkan Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif. 3. Pemeriksaan Leopold III Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu atas panggul (PAP). Hasil : Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan). 4. Pemeriksaan Leopold IV Tujuan : untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul. Hasil : Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP) Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP) F. KELUHAN YANG MUNGKIN MUNCUL PADA TM 1, TM 2, TM 3 a) Trimester Pertama Berikut keluhan yang mungkin muncul pada trimester I (Hamilton, 2012): 1) Perubahan payudara,sensasi baru nyeri dan perasaan geli. Fisiologi : Hipertensi jaringan glandula mammae dan penambahan vaskularisasi, pigmentasi dan ukuran serta penonjolan puting susu dan alveoli yang disebabkan oleh stimulasi hormon. Solusi : Kompres hangat pada payudara, Mandi air hangat atau berendam, memijat payudara dengan lembut, menghindari kopi dan minuman lain yang mengandung caffein, menggunakan BH yang memyangga 2) Dinamika psikososial, perasaan sayang, perasaan kacau Fisiologi : adaptasi hormonal dan metabolik, perasaan mengenali peran wanita, seksualitas, waktu kehamilan, dan jarak perubaahan dalam satu kehidupan dan gaya hidup. Solusi : Ibu diberi suport dan ditenangkan hatinya, Memeperbaiki komunikasi (patner, keluarga, dll) 3) Leukoria Fisiologi : adanya peningkatan kadar hormon estrogen yang tinggi, stimulasi cervix secara hormonal menjadi hipertropy dan hiperaktif, produksi mucus dalam jumlah berlebihan. Solusi : Sering ganti celana selama dalam, Hygienie memakai pembalut perineum, Menerangkan hati rujuk ke dokter bila diikuti dengan, bau busuk, perubahan warna. 4) Urgensi dan frekwensi kencing Fisiologi : Perubahan fungsi kandung kencing yang disebabkan oleh hormon, berkurangnnya kapsitas kandung kemih oleh pembesaran uterus. Solusi : Batasi intake cairan sebelum tidur, Rujuk ke dokter untuk nyeri atau sensasi panas 5) Nausea, vommiting, morning sickness Fisiologi : Perubahan hormon dan faktor psikologis, refleksi kebahagian atau bisa juga karena rasa penolakan terhadap kehamilan. Solusi : Menghindari perut kosong atau berlelebihan, Makanan dalam jumlah sedikit tapi sering, Makan biskuit, jahe, roti panggang kering, dan segala sesuatu yang mengandung pepermint, Makan teratur meski tidak nafsu makan, Sering minum hangat (teh hangat, susu atau minuman bebas kopi) 6) Kurang energi/kelelahan Fisiologi : Peningkatan kadar estrogen, progesteron serta merupakan respon fisiologi dari kehamilan. Solusi : Menenangkan diri, istirahat yang cukup, keseimbangan nutrisi untuk mencegah anemia 7) Gingivitas dan epulis Fisiologi : Peningkatan vascularisasi dan poliferasi terhadap jaringan konektif dari stimulasi estrogen. Solusi : Makan cukup buah dan sayuran, sikat halus, Hygiene gigi dan hindari infeksi 8) Konstipasi Fisiologi : Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien Solusi : banyak minum air, Makan makanan berserat tinggi (sayur buah), Olahraga (jalan-jalan) 9) Sakit Kepala Fisiologi : Sakit kepala yang sering lebih dari biasa, hal ini mungkin karena keadaan rasa mual, kelelahan,lpar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang/depresi. Solusi : Atasi dengan istirahat, makan sedikit tapi sering, Bila semakin parah hubungi dokter 10) Pusing Fisiologi : Merasa pusing karena pada awal kehamilan ini karena adanya peningkatan tuntutan darah ketubuh, sehingga sewaktu berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi. Solusi : Bila rasa pusing timbul ketika sedang duduk ini biasanya karena menurunnya level gula darah, makanlah sedikit tapi sering. Bila pusing terlalu sering periksa ke doketer, kemungkinan anemia. 11) Peningkatan berat badan Fisiologi : Hormon estrogen menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh menahan air. Solusi : Jangan terlalu banyak makan-makanan yang mengandung karbohidrat, tapi perbanyak makan makanan yang berprotein.(diet ibu hamil) b) Trimester Kedua Berikut keluhan yang mungkin muncul pada trimester II (Hamilton, 2012): 1) Rasa nyeri ulu hati Fisiologi : peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke ke Solusi : jangan makan dalam jumlah yang besar terutama sebelum mau tidur, jauhi makanan pedas berminyak/berlemak, Waktu tidur malam tinggikan posisi kepala 2) Pembengkakan Fisiologi : Hal ini terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang bersifat menahan cairan. Pada trimester kedua ini akan tampak sedikit pembengkakan kaki dan tangan, hal ini sering terjadi karena psosisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. Solusi : Jangan melakukan posisi duduk dan berdiri yang terlalu lama, Biasakan jalan-jalan di pagi hari 3) Pusing Fisiologi : Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua. Hal ini dapat terjadi ketika pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. Solusi : Atasi dengan melakukan perpindahan posisi perlahan- lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah mendadak. 4) Perubahan kulit Fisiologi : Perenggangan kulit yang berlebih biasannya pada perut dan payudara akibat perenggangan kulit ini ibu hamil dapat merasa gatal. Solusi : Krim yang mengandung vitamen E juga dapat membantu menghilangkan garis-garis rengangan pasca lahir, Jika saat hamil merasa gatal didaerah rengangan, bisa dikompres dengan air hangat untuk mengurangi rasa gatal. 5) Kram pada kaki Fisiologi : Kram otot ini timbul karena pembesaran uterus yang memberikan tekanan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat saat kehamilan. Solusi : Atasi dengan istirahat dengan jalan kaki diangkat ke atas, Minum-minuman cukup kalsium, Bila kram saat duduk atau tidak, coba untuk menggerakan jari-jari ke arah atas. c) Trimester Ketiga Berikut keluhan yang mungkin muncul pada trimester III (Hamilton, 2012): 1) Cairan Vagina Fisiologi : Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair. Solusi : Tetap juga kebersihan, Hubungi dokter bila cairan berbau, terasa gatal dan sakit. 2) Bengkak (edema) Fisiologi : Pertumbuhan bayi akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu, disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan. Solusi : Menghindari makanan asin, Ganjal kaki dengan bantal ketika berbaring/duduk, jangan berdiri terlalu lama 3) Sesak Nafas Fisiologi : Hal ini terjadi karena rahim mendesak paru-paru dan diafragma. Solusi : Atasi dengan tidak membawa berat berjalan tegak, menarik nafas dalam-dalam, tidur miring kiri dan olahraga teratur yang ringan seperti jalan-jalan dipagi hari 4) Varises Fisiologi : Sirkulasi darah selama hamil lebih banyak sehingga tidak teratasi oleh katub yang mengalirkan darah ke jantung. Akibatnya, pembuluh darah kaki mekar, bahkan sampai menonjol agar tertampung darah lebih banyak. Solusi : Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, Duduk atau berbaring dengan kaki diganjal bantal, sehingga posisi kaki lebih tinggi dari jantung, cobalah sering berjalan-jalan, sebagian besar varises akan lenyap ± 2-3 bulan setelah melahirkan. 5) Merasa Kepanasan Fisiologi : Hal ini terjadi karena kecepatan metabolisme ibu hamil rata-rata meningkat ± 20% selama kehamilan sehingga suhu tubuh juga tinggi. Solusi : Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, seringlah mandi, Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat, Jangan lupa untuk minum lebih banyakuntuk menggantikan cairan yang keluar melalui pori- pori tubuh bumil. 6) Kontraksi Perut Fisiologi : Broxton Hick kontraksi palsu, kontraksi berupa rasa sakit ringan, tidak teratur dan hilang bila duduk atau istirahat. Solusi : Istirahat cukup, hindari pekerjaan yang memberatkan, Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak, pakailah kasur yang nyaman 7) Konstipasi Fisiologi : Selain karena adanya peningkatan hormon progesteron konstipasi juga karena tekanan rahim yang semakin membesar ke daerah usus. Solusi : Makan makanan berserat tinggi (buah dan sayur), Minum air yang banyak dan olahraga ringan. 8) Sering Kencing Fisiologi : Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandung kencing ibu hamil. Solusi : Batasi intake cairan sebelum tidur, Tenangkan hati, Memakai pembalut perineum 9) Terganggunya Tidur (Insomnia) Fisiologi : Setelah perut membesar, bayi menendang semakin sering, sehingga ibu sulit untuk tidur nyenyak selain itu ada perasaan cemas menanti waktu persalinan. Solusi : Menenangkan hati ibu, Message atau memijat pinggang, Minum susu hangat atau mandi hangat sebelum tidur, Batasi minum setelah jam 4 sore agar saat tidur tidak terbangun karena sering BAK. G. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL 1. Cemas berhubungan dengan stressor 2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Perubahan fisiologis kehamilan 3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan Perubahan fisiologis kehamilan 4. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisiologis pada kehamilan H. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Cemas berhubungan dengan stressor NOC: (Morhead et al., 2008) NIC: Reduksi kecemasan (Doetherman dan Gloria, 2008) a. Kaji tingkat kecemasan dan respon fisiknya. b. Gali reaksi personal dan ekspresi cemas. c. Intervensi terhadap sumber cemas. d. Ajarkan tanda-tanda kecemasan. e. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. f. Ajarkan teknik manajemen cemas. 2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Perubahan fisiologis kehamilan NOC : Nutritional Status, Nutritional Status : food and Fluid Intake, Nutritional, Status : nutrient Intake, Weight control (Morhead et al., 2008) NIC : 1) Nutrition Management (Doetherman dan Gloria, 2008) a. Kaji adanya alergi makanan b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. c. Berikan substansi gula d. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi e. Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi) f. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 3. Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan Perubahan fisiologis kehamilan NOC: Urinary Elimination, Urinary Continuence (Morhead et al., 2008) NIC: Urinary Retention Care (Doetherman dan Gloria, 2008) a. Pantau output urine dan karakteristik. b. Pertahankan irigasi kemih yang konstan selama 24 jam. c. Mengusahakan intake cairan d. Setelah kateter diangkat, terus memantau gejala – gejala gangguan pola eliminasi BAK 4. Nyeri akut berhubungan dengan perubahan fisiologis pada kehamilan NOC: Pain Level, pain control, comfort level (Morhead et al., 2008) NIC: Pain management, Analgesic administration (Doetherman dan Gloria, 2008) a. Kaji nyeri dengan format PQRST. b. kontrol lingkungan yang dapat berkontribusi terhadap nyeri seperti suhu, suara, dan cahaya. c. Ajarkan pasien teknik non farmakologis seperti nafas dalam. d. Kolaborasikan pemberian farmakologik untuk mengurangi nyeri. DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Manuaba, I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC Hamilton, Persis. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6. EGC: Jakarta. Hidayati, Ratna. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Doetherman, J.M dan Gloria N.B. 2008. Nursing Intervensions Classification (NIC). Edisi 5. USA: Mosby Elsevier. Morhead, S. et al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). Edisi 5. USA: Mosby Elsevier.