TEORI
therapi "
non farmakologis
1. Batu kalsium : kurangi asupan garam dan protein hewani
2. Batu urat diet rendah asam urat
3. Minum yang banyak (2,5 lt perhari) bila fungsi ginjal baik
farmakologis
1. Anti spasmodik bila ada kolik
2. ANti mikroba bila ada infeksi
3. Batu kalsium - kalium sitrat
4. Batu asam urat dengan alopurinol
B. PATHWAYS
C. ANALISA DATA
TGL /
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
JAM
Berisi data subjektif masalah yang sedang Etiologi
Diisi pada
dan data objektif dialami pasien seperti berisi
saat
1 yang didapat dari gangguan pola nafas, tentang
tanggal
pengkajian gangguan keseimbangan penyakit
pengkajian
keperawatan suhu tubuh, gangguan pola yang
aktiviatas,dll diderita
pasien
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
o
o Nyeri sehubungan dengan cedera jaringan sekunder terhadap batu
ginjal dan spasme otot polos (Engram, 1998).
o Perubahan pola eliminasi urine sehubungan dengan obstruksi
mekanik, inflamasi (Doenges, 1999)
o Ansietas sehubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi,
pemeriksaan diagnostik dan rencana tindakan (Engram, 1998).
o Ansietas sehubungan dengan tindakan pembedahan, kehilangan
kontrol, hasil yang tidak dapat diperkirakan dan
ketidakcukupan pengetahuan tentang rutinitas pra operasi, latihan dan
aktifitas pasca operasi (Carpenito, 1999).
o Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan sehubungan dengan
mual/muntah (iritasi saraf abdominal dan pelvik umum dari ginjal atau
kolik uretral) (Doenges, 1999).
o Resiko tinggi terhadap cedera sehubungan dengan adanya batu pada
saluran ginjal (Engram, 1998).
o Kurang pengetahuan tentang prosedur operasi sehubungan dengan
prosedur/tindakan operasi (Ignatavius, 1995)
o
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN PERENCANAAN
KEPERAWATAN
1. Kaji dan catat lokasi,
intensitas (skala 0-10) dan
penyebarannya. Perhatikan tanda-
tanda verbal : tekanan darah,
nadi, gelisah, merintih
2. Jelaskan penyebab nyeri
dan pentingnya
melaporkan ke staf
terhadap perubahan
mendemonstrasikan kejadian/karakteristik
rasa nyeri hilang nyeri
3. Berikan tindakan untuk
Dengan Kriteria meningkatkan
Hasil : kenyamanan seperti
pijatan punggung,
Nyeri sehubungan
tak ada nyeri, lingkungan nyaman,
dengan cedera
ekspresi wajah istirahat
jaringan sekunder
1 rileks, tak ada 4. Bantu atau dorong
terhadap batu ginjal
mengerang dan penggunaan nafas
dan spasme otot
perilaku berfokus, bimbingan
polos
melindungi bagian imajinasi dan aktifitas
yang nyeri, terapeutik
frekwensi nadi 60- 5. Dorong/bantu dengan
100 kali/menit, ambulasi sesuai indikasi
frekwensi nafas 12- dan tingkatkan
24 kali/menit pemasukan cairan
sedikitnya 3-4 l/hari
dalam toleransi jantung
6. Kolaborasi, berikan obat
sesuai indikasi :
7. Berikan kompres hangat
pada punggung
8. Pertahankan patensi
kateter bila digunakan
9. Monitor pemasukan dan
pengeluaran serta karakteristik
urine
10. Tentukan pola berkemih
normal klien dan
perhatikan variasi
11. Dorong klien untuk
meningkatkan pemasukan
cairan
12. Periksa semua urine, catat
adanya keluaran batu dan
kirim ke laboratorium
klien berkemih
untuk analisa
dengan jumlah
13. Selidiki keluhan kandung
normal dan pola
kemih penuh : palpasi
biasa atau tidak ada
untuk distensi suprapubik.
Perubahan pola gangguan
Perhatikan penurunan
eliminasi urine
keluaran urine, adanya
2 sehubungan dengan Kriteria Hasil :
edema
obstruksi mekanik,
periorbital/tergantung
inflamasi jumlah urine 1500
14. Observasi perubahan
ml/24 jam dan pola
status mental, perilaku
biasa, tidak ada
atau tingkat kesadaran
distensi kandung
15. Awasi pemeriksaan
kemih dan oedema
laboratorium, contoh
elektrolit, BUN kreatinin
16. Ambil urine untuk kultur
dan sensitivitas
17. Berikan obat sesuai
indikasi, contoh :
18. Perhatikan patensi kateter
tak menetap, bila
menggunakan
19. Irigasi dengan asam atau
larutan alkali sesuai indikasi
You migh